11
Dimana : Gt
= Gain total antena. Pt
= Nilai level sinyal maksimum yang diterima antena terukur dBm. Ps
= Nilai level sinyal maksimum yang diterima antena referensi dBm. Gs
= Gain antena referensi.
2.4.3 Pola Radiasi Antena
Pola radiasi antena pada umumnya terdiri dari sebuah lobe utama main lobe dan beberapa lobe kecil minor lobe. Lobe utama merupakan gambaran
kualitas antena yang menunjukkan energi yang tersalurkan sesuai dengan yang diinginkan Gambar 2.2. Diagram arah sebenarnya tiga dimensi, tetapi biasa
digambarkan sebagai dua dimensi, yaitu dua penampangnya saja yang saling tegak lurus berpotongan pada poros main lobe [1].
Gambar 2.2 Pola Radiasi Antena Directional
2.4.4 Polarisasi Antena
Polarisasi antena merupakan orientasi perambatan radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh suatu antena di mana arah elemen antena
12
terhadap permukaan bumi sebagai referensi arah. Dalam jaringan wireless, polarisasi dipilih dan digunakan untuk mengoptimalkan penerimaan sinyal yang
diinginkan dan mengurangi derau dan interferensi dari sinyal yang tidak diinginkan.
Polarisasi dari sebuah antena menginformasikan ke arah mana medan listrik memiliki orientasi dalam perambatannya. Ada tiga macam polarisasi secara
garis besarnya yaitu polarisasi linier, eliptis dan circular. a. Polarisasi Linier
Polarisasi linier terdiri dari polarisasi vertikal dan polarisasi horisontal. Arah dari polarisasi ditentukan oleh arah dari medan listrik. Polarisasi linier,
artinya, dengan berjalannya waktu arah dari medan listrik tidak berubah, hanya orientasinya saja.
Gambar 2.3 menunjukkan sebuah gelombang yang memiliki polarisasi linier yang vertikal. Medan listrik terletak secara vertikal. Di gambar, arah medan
listrik selalu menunjuk ke arah sumbu x positif atau negatif E
x
dan arah medan magnet-nya selalu ke sumbu y positif atau negatif H
y
. Polarisasi linier yang horisontal merupakan kebalikan dari vertikal. Medan listrik terletak horisontal
arah sumbu y [7].
Gambar 2.3 Polarisasi Linier
13
b. Polarisasi Eliptis Berbeda dengan polarisasi linier, pada gelombang yang mempunyai
polarisasi eliptis, dengan berjalannya waktu dan perambatan, medan listrik dari gelombang itu melakukan putaran dengan ujung panah-panahnya terletak pada
sebuah permukaan silinder dengan penampang elips. Pada kasus tertentu panjang sumbu utama dari penampang elips tersebut
sama, sehingga berbentuk lingkaran. Gambar 2.4 menunjukkan orientasi dari medan listrik E yang terpolarisasi eliptis [7].
Gambar 2.4 Polarisasi Eliptis
c. Polarisasi Circular Polarisasi circular pernah digunakan pada beberapa jaringan wireless.
Dengan antena berpolarisasi circular, medan elektromagnetik berputar secara konstan terhadap antena [8]. Gambar 2.5 menunjukkan polarisasi circular.
14
Ada dua jenis membuatnya yaitu
elektromagnetik pada meninggalkan antena
berlawanan arah jarum
2.4.5 Beamwidth An