Aplikasi Metoda Numerik pada Antena

31 b Gambar 2.16 Pola Radiasi Antena dalam Dua Dimensi a Polar plotkoordinat kutub b Rectangular plot koordinat – xy Pada umumnya, pola radiasi antena mempunyai berkas atau cuping utama major lobe maupun berkas atau cuping pada arah yang lain minor lobe. Major lobe adalah berkas yang arah radiasinya ke depan arah tujuan. Sedangkan minor lobe ialah berkas radiasi yang sebenarnya tidak diinginkan, yaitu berkas yang berada di sebelah major lobe disebut side lobe dan berkas yang berlawanan dengan major lobe disebut back lobe.

2.11 Aplikasi Metoda Numerik pada Antena

Solusi problematika antena, berupa diagram radiasi, gain, faktor refleksi, dsb sangat sulit didapatkan secara eksak, yang dilakukan pada bab-bab sebelum adalah dengan melakukan berbagai macam asumsi yang secara praktis sering bisa diterima. Yang menjadi pertanyaan adalah, sejauh mana formulasi pendekatan ini memberikan hasil yang masih bisa diterima akurasinya. Untuk menjawab hal ini, perlu diketahui prosedur pensolusian masalah dengan cara yang lebih akurat, sehingga didapatkan persentasi kesalahan yang akan muncul. Pensolusian yang 32 lebih akurat dilakukan dengan menggunakan metode komputasi yang berbasiskan pada perhitungan numerik dari Maxwell dan turunannya. Ada banyak metode numerik yang diperkenalkan selama ini. Misalnya, metode persamaan integral, yang biasanya dijawab dengan metode momen method of momentMoM, metode elemen hingga finite element methodeFEM, metode diferensi hingga wilayah waktu finite difference time domainFDTD, metode frekuensi tinggi seperti geometrical opticsGO, physical opticsPO, dan uniform theory of diffractionUTD dan metode kombinasi beberapa buah metode single diatas yang dikenal dengan metode hybrid.[7] 1. Metode Elemen Hingga Finite Element Method Metode Elemen Hingga adalah metode numerik untuk mendapatkan solusi persamaan differensial, baik persamaan differensial biasa Ordinary Differential Equation maupun persamaan differensial parsial Partial Differential Equation. Karena persamaan differensial seringkali digunakan sebagai model permasalahan enjineering maka penting bagi para insinyur untuk dapat memahami dan mampu menerapkan MEH. Saat ini MEH merupakan salah satu metode numerik paling versatile untuk memecahkan problem dalam domain kontinuum.[12]. Pada awalnya MEH dikembangkan untuk memecahkan problem di bidang mekanika benda padat solid mechanic, tetapi kini MEH sudah merambah hampir ke semua problem enjineering seperti mekanika fluida fluid mechanics, perpindahan panas heat transfer, elektromagnetik 33 electro magnetism, getaran vibration, analisis modal modal analysis, dan banyak lagi problem enjineering lainnya[12]. Proses inti MEH adalah membagi problem yang kompleks menjadi bagian-bagian kecil atau elemen-elemen dari mana solusi yang lebih sederhana dapat dengan mudah diperoleh. Solusi dari setiap elemen jika elemen digabungkan akan menjadi solusi problem secara keseluruhan. Gambar 2.17 menjelaskan cara kerja MEH dimana solusi suatu problem yang kompleks diaproksimasikan oleh solusi elemen. Untuk mendapatkan solusi elemental, MEH menggunakan fungsi interpolasi untuk mengaproksimasikan solusi elemen. Untuk contoh ini suatu fungsi linier yang sederhana dipergunakan sebagai fungsi interpolasi. Setelah solusi setiap elemen diperoleh, dengan menggabungkan solusi-solusi elemen maka solusi keseluruhan problem dapat diperoleh. Dengan menggunakan fungsi polinomial seperti fungsi kuadratik sebagai fungsi interpolasi, solusi yang lebih akurat bisa diperoleh [12]. Untuk aplikasi antena secara umum, MEH bisa memodelkan problem yang memiliki dielektrika yang beraneka-ragam. MEH mendiskretisasikan volume yang dimilikinya ke dalam volume yang kecil- kecil, biasanya digunakan tetrahedral. Diskritisasi elemen MEH tampak pada Gambar 2.17. 34 Gambar 2.17 Diskretisasi Elemen menggunakan Metode Elemen Hingga MEH adalah metode yang bekerja pada problem tertutup. Sehingga untuk aplikasi antena, haruslah digunakan batasan fiktif, yang bertugas untuk menutup ruangan yang akan diamati dan didiskretisasi. Permukaan penutup wilayah kerja ini adalah bidang yang memiliki sifat absorbsing boundary condition ABC, atau permukaan yang berbentuk lapisan- lapisan yang mampu menyerap gelombang datang perfectly matched layerPML. Atau sebagai alternatif, MEH dikombinasikan dengan metode persamaan integral sebagai metode hibrida. Metode komersial yang berbasiskan MEH misalnya program High Frequency Structure Simulator HFSS yang dikembangkan oleh perusahaan Ansoft www.ansoft.com. Sedangkan program yang disebarkan secara bebas di internet contohnya ElectroMagnetic Analysis ProgramEMAP www.cvel.clemson.edu modellingEMAGEMAP.[7] 35 2. Metode Diferensi Hingga Wilayah Waktu Finite Difference Time Domain Metode diferensi hingga adalah metode yang sangat mudah dimengerti. Dasar dari metode ini adalah penggunaan diferensi pengurangan sebagai pengganti differensiasi. Finite-Difference Time-Domain FDTD termasuk dalam metode pemodelan numerik berbasis diferensial berdomain waktu. Persamaan Maxwell dalam bentuk diferensial parsial yang dimodifikasi menjadi persamaan diferensial center, didiskritisasi, dan diimplementasikan dalam perangkat lunak. Diskritisasi FDTD dapat dilihat pada Gambar 2.18. Gambar 2.18 Diskritisasi Elemen pada CST Microwave Studio Persamaan dipecahkan secara siklik: medan listrik diselesaikan pada suatu saat, lalu medan magnet diselesaikan di detik berikutnya, dan proses ini diulang lagi dan lagi. Software komersial yang berbasiskan FDTD misalnya XFDTD yang dikembangkan oleh perusahaan Remcom www.remcom.com. 36 Selain itu CST Microwave Studio Suite yang dapat ditemui di alamat www.cst.com. Empire yang dikembangkan oleh perusahaan IMST www.empire.de, dan Semcad www.semcad.com [7]. 37 BAB III SIMULATOR DAN SUMBER DATA

3.1 Umum