63
BAB IV DATA DAN ANALISA
4.1 Prosedur Analisa
Pada bab ini akan dibahas mengenai pengambilan data dan analisa dari Antena Dipole- 2 modul B4520. Parameter antena diambil secara teoritis,
simulasi dan pengukuran. Parameter antena diambil secara teoritis dikarenakan oleh keterbatasan dari modul B4520 dalam memberikan informasi karakteristik
antena yang diperlukan. Adapun parameter yang diambil secara teoritis adalah Gain dan Direktivitas. Sedangkan parameter yang diambil secara pengukuran
yaitu pola radiasi, dimensi, Return Loss dan SWR. Parameter yang diambil secara teoritis dan pengukuran akan menjadi referensi dalam analisa hasil simulasi dari
simulator Ansoft HFSS dan CST Microwave Studio. Adapun diagram alir dalam analisa Antena Dipole- 2 modul B4520
Antenna Trainer menggunakan simulator Ansoft HFSS v.10 dan CST Microwave Studio 2010 seperti terlihat pada Gambar 4.1 berikut. Gambar 4.1 akan
menjelaskan tentang langkah-langkah yang harus dilakukan dalam analisa Antena Dipole- 2.
64
- Return Loss - SWR
- Pola Radias
i
- Return Loss - SWR
- Pola Radiasi - Gain
- Direktivitas - Return Loss
- SWR - Pola Radiasi
- Gain - Direktivitas
Selesai
A B
C
Gambar 4.1 Diagram Alir Analisa Antena Dipole- 2
4.2 Blok Diagram Pengukuran
Pada subbab ini akan dijelaskan mengenai blok diagram pengukuran modul B4520. Blok diagram pengukuran dari modul B4520 dapat dijelaskan pada
Gambar 4.2.
Gambar 4.2 Blok Diagram Modul B4520
Prosedur dalam mendapatkan parameter-parameter Antena Dipole- 2 dari modul B4520 adalah sebagai berikut.
1. Hubungkan perangkat modul B4520 dengan sumber daya. 220- 250V~,5060 Hz.
TEST TONE GENERATOR
RF GENERATOR
DIRECTIONAL COUPLER
DETEKTOR RADIASI
65
2. Susun perangkat modul B4520 dengan Antena Dipole- 2 dan aksesorisnya serta atur jarak antara pengirim transmitter dan
penerima receiver seperti pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Skema Modul B4520
3. Hidupkan modul B4520, kemudian atur level RF generator ke ½ skala maksimum dan atur level detektor radiasi menjadi maksimum.
4. Atur Directional Coupler pada posisi FWD forward. Kemudian atur FS.Adjust agar nilai arusnya menjadi 50 μ A.
5. Kemudian ubah posisinya menjadi REV reverse. Catat hasil yang terdapat pada amperemeter.
Dengan data arus balik reverse, analisa SWR dengan menggunakan Persamaan 3.1:
= +
= 50 +
50 6. Catat hasil pengukuran besar arus yang terdeteksi oleh detektor radiasi.
Lalu putar antena dengan selang 10
o
dan catat hasilnya. 7. Ubah posisi detektor radiasi dari posisi horizontal menjadi vertikal.
Lalu ulangi langkah ke-6. 8. Ubah data radiasi menjadi grafik dengan koordinat polar.
Modul Transmitter
Antena TX
Tiang antena
Detektor receiver
1 m
66
9. Analisa pola radiasi antena tersebut 10. Turunkan level RF generator ke minimum.
11. Percobaan selesai
Dari percobaan didapat hasil sebagai berikut. 1. Arus balik = 12 µA
2. Tabel pola radiasi Tabel 4.1 menunjukkan hasil dari pengukuran radiasi Antena Dipole
2.
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Radiasi Antena
Sudut Horizontal
Vertikal µA
dB = 20 log A
µA dB =20 log
A 30
29.54 -∞
10 28
28.94 -∞
20 25
27.95 -∞
30 20
26.02 -∞
40 5
13.97 -∞
50 -∞
-∞ 60
-∞ -∞
70 -∞
-∞ 80
-∞ -∞
90 -∞
-∞ 100
-∞ -∞
110 -∞
-∞ 120
-∞ -∞
130 -∞
-∞ 140
5 13.97
-∞ 150
20 26.02
-∞
67
160 25
27.95 -∞
170 28
28.94 -∞
180 30
29.54 -∞
190 28
28.94 -∞
200 25
27.95 -∞
210 20
26.02 -∞
220 5
13.97 -∞
230 -∞
-∞ 240
-∞ -∞
250 -∞
-∞ 260
-∞ -∞
270 -∞
-∞ 280
-∞ -∞
290 -∞
-∞ 300
-∞ -∞
310 -∞
-∞ 320
5 13.97
-∞ 330
20 26.02
-∞ 340
25 27.95
-∞ 350
28 28.94
-∞ 360
30 29.54
-∞
4.3 Hasil Pengukuran