38 P5 kemudian mengelus-ngelus perutnya dan berusaha menenangkannya.
Sekitar 10 menit kemudian Anak R sudah mulai tenang dan mencoba tidur lagi. Terlihat infus D5 terpasang di tangan sebelah kiri Anak R dengan
dibalut dan dipakaikan spalk. Dalam kesehariannya dirumah, Anak R adalah anak balita yang
secara kuantitas tidurnya terpenuhi. Di rumah, Anak R biasanya tidak pernah tidur siang. Anak R biasanya tidur hanya pada malam hari sekitar 10
jam. Saat tidur Anak R terkadang mengigau jika kelelahan. Anak R punya kebiasaan saat tidur senang menggertakkan giginya.
5. Partisipan 5
Saat peneliti masuk ke kamar pasien Anak N, terlihat banyak keluarga Anak N yang sedang menjenguknya. Peneliti meminta kesediaan
salah satu orang tua Anak N untuk menjadi partisipan penelitian, ayah kandung Anak N P5 bersedia dan wawancara dilaksanakan pada tanggal
2 oktober 2013 pukul 09.00 pagi. Menurut cerita P5, Anak N merupakan anak tunggal yang tinggal dan menetap bersama kedua orang tuanya di
Tengaran, Semarang. Anak N masuk rumah sakit pada tanggal 30 September 2013 dan ini untuk pertama kalinya Anak N dirawat di rumah
sakit. Saat wawancara berlangsung, terlihat Anak N sedang disusui ibunya di tempat tidur. Di tangan kanan Anak N terpasang infus RL dengan balutan
dan dipakaikan spalk. Anak N sempat diajak ibunya untuk mandi tetapi Anak N menolak dan terus menangis. Sempat terlihat oleh peneliti Anak N
39 berusaha melepas infusnya sendiri dan dicegah oleh ibunya. P5
mengatakan, Anak
N terus
menangis ingin
pulang karena
ketidaknyamanannya dengan suasana rumah sakit dan trauma yang dirasakannya sejak di infus.
Dalam kesehariannya dirumah, Anak N tergolong anak yang secara kuantitas tidurnya terpenuhi. Anak N biasanya tidur pagi sekitar 1 jam, tidur
sore sekitar 1 jam dan tidur malam sekitar 10-11 jam. Saat tidur anak N biasanya mengigau jika kelelahan, seperti banyak bermain dan banyak
menangis. Anak N juga punya kebiasaan harus menyusu pada ibunya sebelum tidur.
6. Partisipan 6
Partisipan 6 adalah ibu kandung dari Anak K. Partisipan 6 bersama suaminya sering bergantian menemani dan menjaga Anak K dirumah sakit.
Saat peneliti meminta partisipan P6 untuk menjadi partisipan penelitian, P6 bersedia dan wawancara dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2013
pukul 13.00 siang. P6 menceritakan bahwa Anak K adalah anak tunggal yang kini tinggal dan menetap bersama kedua orang tuanya di salatiga.
Anak K masuk rumah sakit pada tanggal 5 Oktober 2013 dan ini adalah pertama kalinya Anak K dirawat di rumah sakit. Saat wawancara
berlangsung, peneliti melihat Anak K sedang tidur dengan tangan kiri yang terpasang infus RL dengan balutan dan dipakaikan spalk. Dalam
kesehariannya di rumah, Anak K termasuk anak yang secara kuantitas
40 tidurnya terpenuhi. Anak K biasanya tidur siang 2 jam dan tidur malam
biasanya 10-11 jam. Anak K sudah dibiasakan P6 sebelum tidur buang air kecil terlebih dahulu sehingga sangat jarang Anak K terbangun dimalam hari
untuk buang air kecil. Anak K punya kebiasaan senang tidur menyamping ke kanan ketika tidur.
Dalam menyusun hasil penelitian, peneliti menggunakan metode menurut Miles Huberman 1984 untuk menganalisis data wawancara
lapangan yang jumlahnya cukup banyak. Langkah pertama yang dilakukan adalah mereduksi data. Dalam mereduksi data peneliti memilah-milah data
kedalam beberapa kategori yang nantinya akan diambil temanya. Kategori dan tema ditentukan dari verbatim hasil wawancara dengan partisipan yang
terbagi dalam 2 bagian yaitu verbatim yang menunjukkan pola tidur anak sebelum masuk rumah sakit verbatim tidak dipertebal dan verbatim yang
menunjukkan pola tidur anak setelah masuk rumah sakit verbatim dipertebal yang nantinya hanya dipakai sebagai perbandingan dan acuan
peneliti untuk mengetahui gambaran tidur anak setelah masuk rumah sakit dan terpasang infus. Proses pengelompokkan tema dapat terlihat dalam
lampiran 2. Dari hasil reduksi data yang dilakukan peneliti maka dapat terlihat 4
tema besar yang menjadi hal pokok dari hasil penelitian ini, yaitu : 1 Durasi tidur, 2 Kedalaman tidur, 3 Frekuensi terbangun, 4 Masalah yang
nampak saat tidur.
41
1. Durasi tidur