39
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah peneli- tian diskriptif, yaitu untuk mendeskripsikan apakah
kepala sekolah di Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya sudah menjalankan perannya sebagai supervisor, motivator maupun inspirator terhadap
guru, staf karyawan atau personel lain di sekolah yang dipimpinnya
.
Adapun lokasi penelitian adalah 14 Sekolah Dasar yang ada di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan
Kledung Kabupaten Temanggung.
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah semua guru Sekolah Dasar di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan
Kledung Kabupaten Temanggung. Sesuai dengan data di UPTD Pendidikan Kecamatan Kledung Tahun
Pelajaran 20122013 berjumlah 143 orang, baik berstatus PNS maupun non PNS yang tersebar di 14
Sekolah Dasar. Data guru tersebut seperti terlihat pada tabel di bawah ini:
40
Tabel 3.1 Daftar Guru Sekolah Dasar Kecamatan Kledung
Tahun Pelajaran 20122013
No Nama Sekolah
Jumlah Guru
1 SDN Kledung
13 2
SDN Batursari 10
3 SDN Jambu
7 4
SDN 1 Kwadungan Gunung 9
5 SDN 2 Kwadungan Gunung
9 6
SDN Kruwisan 9
7 SDN Jeketro
8 8
SDN Kwadungan Jurang 9
9 SDN Petarangan
19 10
SDN Paponan 10
11 SDN 1 Tuksari
9 12
SDN 2 Tuksari 9
13 SDN Kalirejo
8 14
SDN Tlahap 14
Jumlah 143
Sumber: Papan Data Guru Sekolah Dasar di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kledung Tahun Pelajaran
20122013.
Mengingat jumlah populasi sebagai subjek penelitian tidak begitu banyak dan menurut peniliti mampu
untuk dijangkau maka dalam penelitian ini semua populasi akan dijadikan subjek penelitian.
3.3 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan angket atau
41 kuesioner untuk mendapatkan data primer dari res-
ponden tentang peran kepala sekolah sebagai super- visor, motivator dan inspirator terhadap guru serta
karyawan yang dipimpinnya. Kuesioner yang disusun berisi pernyataan-pernyataan yang akan diisi oleh
responden, kuesioner disusun berdasarkan pengem- bangan teori-teori yang telah dipaparkan pada bab
sebelumnya. Adapun kegiatan pengumpulan data dilakukan
peneliti dengan mendatangi responden yaitu semua guru Sekolah Dasar yang ada di UPT Dinas Pendidikan
Kecamatan Kledung untuk membagikan angket serta memberikan penjelasan cara pengisian angket terse-
but. Pada hari lain mendatangi responden untuk mengambil instrumen penelitian yang telah diisi dan
setelah data primer dari responden terkumpul dilaku- kan pengolahan data.
Untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan variabel-variabel yang akan diteliti dibutuhkan
instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang peran kepala
sekolah mengadaptasi instrumen penilaian kinerja kepala sekolah berdasarkan Permendiknas Nomor 13
tahun 2007 dan dikembangkan oleh pemerintah Kabupaten Temanggung dengan Perbub Nomor 35
tahun 2009 tentang Pedoman Penilaian Kinerja dan Periodisasi Kepala TK, SD, SMP, SMA dan SMK serta
petunjuk pelaksanaannya yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten
42 Temanggung nomor 8001052009. Dalam penelitian
ini akan mengukur tiga konsep tentang peran kepala sekolah yaitu sebagai supervisor, motivator dan ins-
pirator dimana tiap konsep akan dikembangkan ke dalam sub konsep.
Dari sub konsep tersebut dijabarkan ke dalam indikator empirik yaitu berupa pernyataan-pernyataan
beserta kategori jawaban. Pegukuran berarti menun- jukkan angka-angka untuk kategori jawaban dari
pernyataan yang diajukan. Untuk jenis pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
skala likert yang dikelompokkan dalam lima kategori jawaban dengan skor 1 sampai 5. Konsep, sub konsep
dan variabel empirik setiap variabel dijabarkan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.2 Konsep, Subkonsep, Indikator Empirik
Peran Kepala Sekolah sebagai Supervisor, Motivator dan Inspirator
Konsep Devinisi
Sub Konsep Indikator Empirik
Kepala Sekolah
sebagai Supervisor
Peran seorang kepala sekolah
dalam menyusun program supervisi,
melaksanakan supervisi, dan
memanfaat kan hasil supervisi
untuk peningkatan kinerja guru.
Kepala Sekolah menyusun
Program Supervisi
1. Kepala Sekolah menyusun program
supervisi terhadap administrasi guru.
2. Kepala Sekolah menyusun program
supervisi Kegiatan Belajar Mengajar
3. Kepala Sekolah menyusun program
supervisi Bimbingan Konseling
4. Kepala Sekolah menyusun program
supervisi Ulangan Semester Ulangan
Kenaikan Kelas
43
5. Kepala Sekolah menyusun program
supervisi Kegiatan Ujian Sekolah dan
Ujian Nasional
Kepala Sekolah melaksanakan
program supervisi
1. Kepala Sekolah melaksanakan
supervisi terhadap administrasi guru.
2. Kepala Sekolah melaksanakan
supervisi terhadap Kegiatan Belajar
Mengajar.
3. Kepala Sekolah melaksanakan
supervisi terhadap kegiatan Bimbingan
Konseling
4. Kepala Sekolah melaksanakan
supervisi Ulangan Semester atau
Ulangan Kenaikan Kelas
5. Kepala Sekolah melaksanakan
supervisi terhadap Kegiatan Ujian
Sekolah dan Ujian Nasional
Kepala Sekolah memanfaatkan
hasil supervisi 1. Kepala Sekolah
bersama guru menyediakan waktu
untuk mengevaluasi hasil supervisi.
2. Kepala Sekolah menyampaikan
kelebihan dan kekurangan guru
dalam melaksanakan tugas melalui rapat
guru.
3. Kepala Sekolah memberikan
bimbingan dan arahan keoada guru untuk
memperbaiki kekuranganya
mengembang -kan kelebihanya berdasar
44
hasil supervisi. 4. Kepala Sekolah
memanfaatkan hasil supervisi untuk
penigkatan kinerja guru.
5. Kepala sekolah memanfaatkan hasil
supervisi untuk pengembangan
sekolah.
Kepala Sekolah
sebagai Motivator
Peran Kepala Sekolah dalam
mengatur lingkungan kerja
fisik, mengatur suasana kerja dan
kemampuan kepala sekolah
dalam menerapkan
prinsip penghargaan
reward
dan hukuman
punishment. Kepala sekolah
mengatur lingkungan kerja
fisik 1. Kepala Sekolah
mengatur ruang kerjanya secara
kondusif untuk bekerja. 2. Kepala Sekolah
mengatur ruang kelas secara kondusif untuk
kegiatan belajar mengajar serta
Bimbingan dan Konseling..
3. Kepala Sekolah mengatur laboratorium
sekolah secara kondusif untuk
kegiatan praktikum.
4. Kepala Sekolah mengatur
perpustakaan secara kondusif untuk
kegiatan belajar.
5. Kepala Sekolah mengatur halaman
sekolahlingkungan sekolah dengan
sejuk,nyaman dan teratur
Kemampuan Kepala Sekolah
dalam mengatur suasana kerja.
1. Kepala Sekolah menciptakan
hubungan kerja yang harmonis sesama
guru.
2. Kepala Sekolah menciptakan
hubungan kerja yang harmonis sesama
karyawan.
3. Kepala Sekolah menciptakan
hubungan kerja secara harmonis antara guru
45
dan karyawan 4. Kepala Sekolah
mampu menciptakan rasa aman di
lingkungan sekolah. 5. Kepala Sekolah
menciptakan hubungan kerja yang
harmonis antara warga sekolah dengan
Komite Sekolah.
Kemampuan Kepala Sekolah
dalam menerapkan
prinsip penghargaan
reward
dan hukuman
punishment. 1. Kepala Sekolah
memberikan penghargaan kepada
guru dan karyawan yang mengerjakan
tugas tepat waktu.
2. Kepala sekolah memberikan
penghargaan kepada guru dan karyawan
yang berprestasi.
3. Kepala Sekolah memberikan teguran
lisantertulis kepada guru dan karyawan
yang tidak melaksanakan tugas
dengan baik.
4. Kepala Sekolah memberikan hukuman
kepada guru dan karyawan yang
melanggar aturan
5. Kepala Sekolah melakukan
pemeriksaan daftar hadir guru dan
karyawan secara teratur.
Kepala Sekolah
sebagai Inspirator
Peran Kepala Sekolah dalam
memberikan inspirasi atau
mengilhamikepad a bawahan dalam
melaksanakan pekerjaan yang
menjdi tanggung jawabnya.
Kepala Sekolah visioner dengan
memberikan gambaran yang
jelas mengenai kondisi untuk
masa depan dan mampu
berkomunikasi dengan baik
kepada tim. 1. Kepala Sekolah
memberikan gambaran yang jelas mengenai
kondisi untuk masa depan .
2. Kepala sekolah mampu berkomunikasi
dengan baik terhadap guru atau karyawan.
46
Kepala Sekolah mampu
menciptakan hubungan baik
antar individu dan bisa
merangkul bawahan secara
emosional. 1. Kepala Sekolah
mampu menciptakan hubungan baik antar
individu. 2. Kepala Sekolah
mampu merangkul bawahan secara baik.
Kepala Sekolah sebagai
pendorong dalam pencapaian
target yang akan dicapai.
1. Kepala sekolah menunjukkan arah
target yang akan dicapai secara jelas.
2. Kepala sekolah bertanggung jawab
atas kinerja pribadi dan kelompok
gurukaryawan.
Kepala sekolah memiliki prinsip
dan menjadi model yang kuat
dengan melakukan hal
yang prinsip secara benar
dengan cara yang baik.
1. Kepala sekolah menjadi contoh
dengan melakukan suatu hal dengan
prinsip yang benar.
2. Kepala sekolah menjadi contoh
dalammelakukan suatu hal dengan cara yang
baik
Kepala sekolah memiliki
antusiasme dengan
memancarkan passion dan
energi yang kuat kepada
organisasi dan untuk dirinya
sendiri . 1. Kepala sekolah
memiliki antusiasme yang tinggi terhadap
bidang pekerjaan yang ditangani.
2. Kepala sekolah menumbuhkan energi
yang kuat kepada organisasi sekolah
yang dipimpinnya.
Kepala sekolah menjadi seorang
pakar dalam memberikan
arahan terhadap bawahan secara
jelas dengan keahlian yang
mendalam. 1. Kepala sekolah
memiliki keahlian terhadap bidang
pekerjaan yang ditanganinya.
2. Kepala sekolah memberikan arahan
teknis kepada bawahan secara jelas.
47
3.4 Teknik Analisis Data