Metode Penelitian PROSEDUR PENELITIAN

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

C. Variabel yang Diteliti

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang menjadi sasaran dalam penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Variabel Bebas independent variabel Variabel ini sering disebut variabel stimulus, predictor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Active Learning strategi pembelajaran Giving Questions and Getting Answers GQGA . 2. Variabel Terikat dependent variabel Variabel dependen sering disebut variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas independent variabel. 2 Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keaktifan siswa bertanya dalam pelajaran IPA materi pokok gaya dengan indikator siswa harus aktif bertanya pada materi pokok gaya berupa banyaknya 2 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R D, Bandung: Alfabeta, 2007 cet. IV, hal. 38. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id nilai keaktifan yang diperoleh siswa setelah dikenai strategi pembelajaran Active Learning Tipe Giving Questions And Getting Answers GQGA.

D. Rencana Tindakan

Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan model penelitian tindakan Kurt Lewin. Pada setiap siklus meliputi empat komponen yaitu: 1 perencanaan, 2 pelaksanaan atau tindakan, 3 pengamatan, 4 refleksi. Model Kurt Lewin dipilih oleh peneliti karena apabila pada awal pelaksanaan terdapat kekuarangan, maka peneliti bisa mengulang kembali dan memperbaiki pada siklus-siklus selanjutnya sampai tujuan yang diinginkan tercapai. Jika sampai pada siklus pertama dan siklus kedua belum berhasil, maka peneliti melanjutkan ke siklus berikutnya. SIKLUS I 1. Menyusun perencanaan Pada tahap ini peneliti menetapkan jadwal penelitian, mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan penelitian antara lain: a. Mempersiapkan materi pembelajaran b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran RPP c. Mempersiapkan hal-hal yang mendukung pembelajaran tipe Giving Questions And Getting Answers GQGA digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id seperti kartu pertanyaan, penjelasan, pembagian kelompok yang dilaksanakan pada pertemuan pertama dan lain sebagainya. 2. Pelaksanaan Setelah perencanaan tersusun dengan rapi dan matang, barulah peneliti melaksanakan tindakan acting yang telah dirumuskan pada RPP sesuai dengan situasi yang aktual, yang meliputi kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup. 3. Pengamatan Tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam IPA dengan strategi pembelajaran Giving Question and Getting Answers GQGA. Hal yang dilakukan pengamat adalah: a. Mengamati dan mencatat semua gejala yang muncul selama proses perbaikan pembelajaran dalam lembar observasi. b. Menyeleksi data yang diperlukan dalam penelitian, yaitu: 1 Lembar observasi siswa 2 Lembar observasi guru 3 Angket keaktifan siswa 4. Refleksi Pada tahap ini yang harus dilakukan adalah menganalisis hasil observasi yang dilaksanakan pada siklus I. Peneliti mengevaluasi hasil digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id observasi, menganalisis hasil pembelajaran, yang mana dapat diketahui apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus I dapat meningkatkan keaktifan bertanya siswa dalam pelajaran IPA. Peneliti juga dapat mencatat kelemahan-kelemahan proses pembelajaran pada siklus I untuk dijadikan bahan penyusunan perancangan siklus berikutnya sampai tujuan PTK tercapai. Setelah pelaksanaan siklus I pertama dengan empat tahapan tersebut di atas, apabila sudah diketahui keberhasilan atau hambatan dalam tindakan yang dilakukan dalam siklus pertama, peneliti kemudian mengidentifikasi permasalahan baru yang menentukan rancangan siklus berikutnya. Kegiatan pada siklus kedua dapat berupa kegiatan yang sama dengan sebelumnya bila ditujukan untuk mengulangi keberhasilan, untuk meyakinkan, atau untuk menguatkan hasil. Tetapi pada umumnya kegiatan yang dilakukan dalam siklus kedua mempunyai berbagai tambahan perbaikan dari tindakan sebelumnya yang ditunjukkan untuk mengatasi berbagai hambatan atau kesulitan yang ditemukan dalam siklus sebelumnya. 3

E. Data dan Teknik Pengumpulan Data

1. Sumber Data Sumber data dalam penelitian tindakan kelas ini ini adalah: a. Siswa 3 Kunandar, Langkah Mudah PTK Pengembangan Profesi Guru, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013, hal. 98.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN GIVING QUESTION AND GETTING Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Giving Question And Getting Answers Pada Siswa Kelas IV SDN Krandan Tahun Pela

0 1 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN GIVING QUESTION AND GETTING Peningkatan Keaktifan Dan Hasil Belajar IPA Melalui Strategi Pembelajaran Giving Question And Getting Answers Pada Siswa Kelas IV SDN Krandan Tahun Pela

0 1 17

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF GIVING QUESTION AND PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS PADA POKOK BAHASAN MATRIKS (PTK

0 0 17

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GIVING QUESTION AND PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN KEAKTIFAN SISWA DENGAN MEDIA GAMBAR PADA POKOK BAHASAN SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA KELAS VIIIE

0 0 16

PENERAPAN STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PENERAPAN STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI OPERASI PERKALIAN DAN PEMBAGIAN SISWA KELAS IV

0 0 14

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE GIVING QUESTION AND GETTING ANSWERS Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Giving Question and Getting Answers Dalam Pembelajaran IPA pada Siswa Kelas IV SD Negeri I Pokoh Kidul Wonogiri

0 1 17

Penerapan strategi DRTA (Directed Reading Thinking Activity) untuk meningkatkan kemampuan memahami isi cerita anak pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa Kelas III MINU Wedoro Waru Sidoarjo.

6 11 119

Penerapan strategi Giving Question and Getting Answers pada mata pelajaran IPS materi proklamasi kemerdekaan Indonesia untuk meningkatkan pemahaman siswa kelas V MINU Sumokali Sidoarjo.

0 0 112

PENERAPAN STRATEGI PLANTED QUESTION PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V DI MINU DURUNGBEDUG CANDI SIDOARJO.

0 3 92

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GQGA (GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER) PADA KONSEP SISTEM REPRODUKSI MANUSIA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI MAN BUNTET PESANTREN CIREBON

1 0 11