Hasil Pengujian Hasil Penelitian

e. Peringkat Obligasi Tabel 9. Data Frekuensi Variabel Dependen Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent idBBB+, idA-, idA 15 23.1 23.1 23.1 idA+ dan idAA-, 8 12.3 12.3 35.4 IdAA 12 18.5 18.5 53.8 idAA+ dan idAAA 30 46.2 46.2 100.0 Total 65 100.0 100.0 Sumber: Data Diolah, 2016 Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa peringkat obligasi perusahaan rating terdiri dari 10 peringkat obligasi. Peringkat obligasi yang memiliki keamanan yang sangat tinggi idAAA dan idAA+ sebesar 46,2, peringkat yang memiliki keamanan obligasi tinggi di bawah peringkat tertinggi idAA sebesar 18,5, peringkat yang memiliki keamanan cukup dan beresiko rendah idA+ dan idAA- sebesar 12,3 dan peringkat yang memiliki keamanan cukup dan beresiko lebih tinggi idA, idA-, idBBB+ sebesar 23,1 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian besar peringkat obligasi perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2011-2015 memiliki keamanan yang sangat tinggi.

2. Hasil Pengujian

a. Hasil Uji Ketepatan Model Uji ketepatan model dilakukan untuk menilai overall fit model terhadap data. Uji ketepatan model yang digunakan dalam penelitian ini adalah -2log likelihood. Hipotesis yang digunakan untuk uji keseluruhan model adalah sebagai berikut: H : Model yang dihipotesakan fit dengan data H 1 : Model yang dihipotesakan tidak fit dengan data Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai -2 LogL awal intercept only dengan nilai -2LogL pada model final. Adanya penurunan nilai -2 LogL awal dengan -2LogL model final menunjukkan bahwa H tidak dapat ditolak atau model fit dengan data. Hasil uji -2log likelihood dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 10. Hasil Uji -2log likelihood Model -2 Log Likelihood Chi-Square df Sig. Intercept Only 164.448 Final 47.296 117.152 4 .000 Sumber: Data Diolah, 2016 Berdasarkan tabel 10 di atas, dapat diketahui bahwa nilai -2 log likelihood awal intercept only sebesar 164,448 dan akhir final 47,296. Penurunan nilai -2 log likelihood menunjukkan bahwa H tidak dapat ditolak atau dapat dikatakan model dapat diterima karena cocok dengan data observasinya. b. Hasil Uji Koefisien Determinasi Uji Koefisien Determinasi dilakukan untuk menunjukkan persentase variabilitas variabel terikat yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variabel bebasnya. Uji Koefisien Determinasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan nilai Nagelkerke R Square. Nilai Nagelkerke R Square dapat diintepretasikan seperti nilai R Square pada multiple regression. Hasil uji koefisien determinasi penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 11. Hasil Uji Koefisien Determinasi Cox and Snell 0.835 Nagelkerke 0.907 McFadden 0.712 Sumber: Data Diolah, 2016 Berdasarkan tabel 10 di atas, dapat diketahui bahwa nilai Nagelkerke R Square adalah sebesar 0,907. Nilai ini menunjukkan bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 90,7 dan sisanya sebesar 9,3 dijelaskan oleh variabel lain di luar variabel independen yang digunakan dalam model penelitian ini. c. Hasil Uji Koefisien Regresi secara Parsial Uji Wald setara dengan uji t. Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel bebas secara parsial dengan menganggap variabel bebasnya konstan. Hipotesis yang digunakan dalam uji adalah: H : β i = 0 H 1 : β i ≠ 0 Hipotesis nol menunjukkan tidak ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen ketika variabel Xi konstan. Jika nilai Sig. 0.05 maka H ditolak dan H 1 diterima atau dapat dikatakan variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Hasil uji koefisien regresi secara parsial uji wald adalah sebagai berikut: Tabel 12. Hasil Uji Koefisien Regresi Estimate Std. Error Wald Df Sig. Threshold [RATINGS = 2.00] 142.362 34.330 17.196 1 .000 [RATINGS = 3.00] 146.110 35.019 17.408 1 .000 [RATINGS = 4.00] 152.498 36.802 17.170 1 .000 Location QR -3.373 6.186 .297 1 .586 NPM 74.154 21.759 11.615 1 .001 DER -.485 .237 4.204 1 .040 SIZE 8.663 2.295 14.249 1 .000 Sumber: Data Diolah, 2016 Berdasarkan tabel 12 di atas, dapat disimpulkan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebagai berikut: a Hipotesis 1 H 1 Likuiditas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi. Berdasarkan tabel 12 di atas hasil analisis regresi logistik menghasilkan koefisien regresi variabel likuiditas yang diproksikan dengan QR adalah sebesar -3,373 dengan nilai sig. sebesar 0,586. Meskipun nilai koefisien regresi positif, namun nilai sig. 0,05 atau melebihi taraf toleransi kesalahan sehingga dapat dikatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap peringkat obligasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 1 H 1 dalam penelitian ini ditolak. b Hipotesis 2 H 2 Rentabilitas berpengaruh positif terhadap peringkat obligasi. Berdasarkan tabel 12 di atas, hasil analisis regresi logistik menghasilkan koefisien regresi variabel rentabilitas yang diproksikan dengan NPM adalah sebesar 74,514 dengan nilai sig. sebesar 0,001. Karena nilai sig. 0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel rentabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap peringkat obligasi. Dengan nilai sig. 0,05 dan koefisien regresi bernilai positif, maka dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 2 H 2 dalam penelitian ini diterima. c Hipotesis 3 H 3 Solvabilitas berpengaruh negatif terhadap peringkat obligasi. Berdasarkan tabel 12 di atas, hasil analisis regresi logistik menghasilkan nilai koefisien regresi variabel solvabilitas yang diproksikan dengan DER adalah sebesar -0,485 dengan nilai sig. sebesar 0,040. Karena nilai sig. 0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel solvabilitas berpengaruh secara signifikan terhadap peringkat obligasi. Dengan nilai sig. 0,05 dan koefisien regresi bernilai negatif, maka dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 3 H 3 dalam penelitian ini diterima. d Hipotesis 4 H 4 Ukuran Perusahaan berpengaruh positif terhadap Peringkat Obligasi. Berdasarkan tabel 12 di atas, hasil analisis regresi logistik menghasilkan nilai koefisien regresi variabel ukuran perusahaan yang diproksikan dengan SIZE adalah sebesar 8,663 dengan nilai sig. sebesar 0,00. Karena nilai sig. 0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh secara signifikan terhadap peringkat obligasi. Dengan nilai sig. 0,05 dan koefisien regresi bernilai negatif, maka dapat disimpulkan bahwa Hipotesis 4 H 4 dalam penelitian ini diterima.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 75 130

Pengaruh Kepemilikan Kas, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, Financial Leverage, dan Profitabilitas terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Periode 2011-2013)

7 99 109

Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Sektor Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

72 527 91

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

18 426 121

Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 65 86

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Terhadap Propensity Income Smoothing di Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 36 76

Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Ukuran Perusahaan, Risiko, Nondebt Tax Shield, dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 55 136

PENGARUH RASIO KEUANGAN DAN JAMINAN TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

2 14 94

Dampak Rasio Keuangan Terhadap Peringkat Obligasi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 8

Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Dan Non Keuangan Terhadap Peringkat Obligasi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 2 22