Pengaruh Kepemilikan Kas, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, Financial Leverage, dan Profitabilitas terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Periode 2011-2013)

(1)

SKRIPSI

PENGARUH KEPEMILIKAN KAS, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, UKURAN PERUSAHAAN, FINANCIAL LEVERAGE, DAN

PROFITABILITAS TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN

PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

(PERIODE 2011-2013) OLEH

BEATRIX PARDEDE 110503122

PROGRAM STUDI AKUTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2015


(2)

i PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : “Pengaruh Kepemilikan Kas, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, Financial Leverage, dan Profitabilitas terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Periode 2011-2013)” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dibuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks skripsi Program Studi S-1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya. Apabila di kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, April 2015 Yang membuat pernyataan

Beatrix Pardede NIM : 110503122


(3)

ii ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemilikan kas, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, financial leverage, dan profitabilitas terhadap praktik perataan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (periode 2011-2013). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepemilikan kas, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, financial leverage dan profitabilitas sebagai variabel independen dan perataan laba sebagai variabel dependen.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dengan jumlah sampel 28 dari 32 perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2013. Data yang digunakan adalah data eksternal, yang diperoleh dari situs www.idx.co.id. Proses analisis data yang dilakukan terlebih dahulu adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, kepemilikan kas, ukuran perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap praktik perataan laba sedangkan kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap praktik perataan laba, dan financial leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perataan laba. Secara simultan, kepemilikan kas, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, financial leverage, dan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kata Kunci: kepemilikan kas, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, financial leverage, profitabilitas, perataan laba


(4)

iii

ABSTRACT

The purpose of this research was to test the effect of cash holding, managerial ownership, size of the company, financial leverage, and profitability to income smoothing on banking company that listed in the IDX. The variables that used in this research is cash holding, managerial ownership, size of the company, financial leverage, and profitability as independent variables and income smoothing as the dependent variable.

The sampling method that used was purposive sampling with 28 total sample that selected from 32 banking companies that listed in IDX in the period 2011-2013. The data used is external data , obtained from the site www.idx.co.id. The process of data analysis is done first is descriptive statistics , the classical assumption and hypothesis test . The statistical method used is multiple linear regression .

The results showed that partially , cash holding, size of the company, and profitability and no significant negative effect on income smoothing practices while managerial ownership and no significant positive effect on income smoothing practices and financial leverage and significant negative effect on income smoothing practices. Simultaneously , profitability , financial risk , firm size and net profit margin does not significantly influence income smoothing practices in manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange.

Keywords: cash holding, managerial ownership, size of the company, financial leverage, and profitability, income smoothing


(5)

iv KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Skripsi ini berjudul ”Pengaruh Kepemilikan Kas, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, Financial Leverage, dan Profitabilitas terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Periode 2011-2013)”, yang disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana S-1 pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi di Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan baik langsung maupun tidak langsung, antara lain kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac, Ak, CA selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak., dan Bapak Drs. Hotmal

Ja’far, M.M., Ak., selaku Ketua Departemen Akuntansi dan Sekretaris

Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, M.Si, Ak dan Ibu Dra. Mutia Ismail, M.M, Ak selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Akuntansi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(6)

v 4. Bapak Drs.M.Utama.Nasution,M.M.,Ak selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, saran, serta pengarahan kepada penulis dalam proses penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

5. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si., Ak selaku Dosen Penguji dan Bapak Drs. Rustam, M.Si., Ak selaku Dosen Pembanding yang memberikan koreksi serta petunjuk dan saran sehingga skripsi ini dapat menjadi lebih baik lagi.

6. Orangtua Penulis J.P.Pardede dan H. br Siagian yang selalu mendoakan, memberi semangat, motivasi dan kasih sayang yang begitu besar dalam penulisan skripsi ini. Sahabat-sahabat penulis : Aya Marissa Desianti, Hashifah Anisah, Ketrin Aprila Ginting, Sanita Diaz, dan Shahira Nadira Arsya yang selalu menemani saat suka maupun duka, tempat berbagi cerita dan cita-cita. Terimakasih atas kebersamaan dan pertemanan yang terjalin selama ini. Sukses buat kita semua.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun senantiasa sangat dibutuhkan penulis dari segenap pembaca demi kesempurnaan skripsi ini.. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pembaca. Terimakasih.

Medan, Maret 2015 Penulis

Beatrix Pardede NIM. 110503122


(7)

vi DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACK ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang Masalah... 1

1.2 Rumusan Masalah... 7

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 11

2.1 Tinjauan Pustaka ... 11

2.1.1 Perataan Laba... ... 11

2.1.5 Kepemilikan Kas ... 13

2.1.6 Kepemilikan Manajerial... . 14

2.1.7 Ukuran Perusahaan... 15

2.1.8 Financial Leverage... .... 17

2.1.9 Profitabilitas... .. 18

2.2 Penelitian Terdahulu... 19

2.3 Kerangka Konseptual... 25

2.4 Hipotesis... 26

BAB III METODE PENELITIAN... 30

3.1 Jenis Penelitian... 30

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 30

3.3 Batasan Operasional... 31

3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel... 31

3.4.1 Variabel Dependen... 31

3.4.2 Variabel Independen... 33

3.4.2.1 Kepemilikan Kas... 33

3.4.2.2 Kepemilikan Manajerial... 34

3.4.2.3 Ukuran Perusahaan... 34

3.4.2.4 Financial Leverage... 34

3.4.2.5 Profitabilitas... 35

3.5 Populasi dan Sampel... 36

3.6 Jenis dan Sumber Data... 39


(8)

vii

3.8 Metode Analisis... . 39

3.8.1 Statistik Deskriptif... 40

3.8.2 Uji Asumsi Klasik ... 40

3.8.2.1 Uji Normalitas Data ... 40

3.8.2.2 Uji Multikolinearitas... ... 41

3.8.2.3 Uji Heterokedastisitas... 41

3.8.2.4 Uji Autokorelasi... ... 42

3.8.3 Uji Hipotesis... ... 42

3.8.3.1 Koefisien Determinasi (R2)... 43

3.8.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)... 44

3.8.3.3 Uji Signifikansi Parsial ( Uji-t)... 45

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 46

4.1 Data Penelitian ... 46

4.2 Perhitungan Index Smoothing ... 46

4.3 Analisis Hasil Penelitian ... 53

4.3.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 53

4.3.2 Uji Asumsi Klasik ... 56

4.3.2.1 Uji Normalitas Data ... 56

4.3.2.2 Uji Multikolinearitas ... 60

4.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas ... 61

4.3.2.4 Uji Autokorelasi ... 62

4.3.3 Uji Hipotesis ... 63

4.3.3.1 Koefisien Determinasi (R2) ... 66

4.3.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ... 67

4.3.3.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ... 68

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ... 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

5.1 Kesimpulan ... 73

5.2 Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA... 75


(9)

viii DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

2.1 Penelitian Terdahulu... 22

3.1 Jadwal Penelitian... 30

3.2 Skala Pengukuran Variabel ... 35

3.3 Daftar Populasi dan Sampel Penelitian ... 37

4.1 Perhitungan Coefficients of Varians Earnings 2011 ... 47

4.2 Perhitungan Coefficients of Varians Earnings 2012 ... 47

4.3 Perhitungan Coefficients of Varians Earnings 2013 ... 48

4.4 Perhitungan Coefficients of Varians Sales 2011 ... 49

4.5 Perhitungan Coefficients of Varians Sales 2012 ... 49

4.6 Perhitungan Coefficients of Varians Sales 2013 ... 50

4.7 Perusahaan yang Melakukan Perataan Laba Tahun 2011 ... 51

4.8 Perusahaan yang Melakukan Perataan Laba Tahun 2012 ... 51

4.9 Perusahaan yang Melakukan Perataan Laba Tahun 2013 ... 52

4.10 Statistik Deskriptif ... 54

4.11 Hasil Uji Kolmogrov-Smirnov ... 59

4.12 Hasil Uji Multikolinearitas ... 60

4.13 Hasil Uji Autokorelasi ... 63

4.14 Hasil Uji Regresi Berganda ... 64

4.15 Hasil Koefesien Determinasi ... 66

4.16 Hasil Uji-F ... 68


(10)

ix DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Kerangka Konseptual... 25

4.1 Grafik Histogram ... 57

4.2 Grafik Normal Probability Plot ... 58


(11)

x DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran I Data Variabel Penelitian ... 78

Lampiran ii Statistik Deskriptif ... 88

Lampiran iii Hasil Uji Normalitas ... 89

Lampiran iv Hasil Uji Multikolinearitas ... 91

Lampiran v Hasil Uji Heterokedastisitas ... 92

Lampiran vi Hasil Uji Autokorelasi ... 93

Lampiran vii Hasil Uji Regresi Berganda ... 94

Lampiran viii Hasil Uji-F ... 95


(12)

ii ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kepemilikan kas, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, financial leverage, dan profitabilitas terhadap praktik perataan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (periode 2011-2013). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kepemilikan kas, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, financial leverage dan profitabilitas sebagai variabel independen dan perataan laba sebagai variabel dependen.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling dengan jumlah sampel 28 dari 32 perbankan yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2013. Data yang digunakan adalah data eksternal, yang diperoleh dari situs www.idx.co.id. Proses analisis data yang dilakukan terlebih dahulu adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik dan selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis. Metode statistik yang digunakan adalah regresi linear berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial, kepemilikan kas, ukuran perusahaan, dan profitabilitas berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap praktik perataan laba sedangkan kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap praktik perataan laba, dan financial leverage berpengaruh negatif dan signifikan terhadap perataan laba. Secara simultan, kepemilikan kas, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, financial leverage, dan profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kata Kunci: kepemilikan kas, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, financial leverage, profitabilitas, perataan laba


(13)

iii

ABSTRACT

The purpose of this research was to test the effect of cash holding, managerial ownership, size of the company, financial leverage, and profitability to income smoothing on banking company that listed in the IDX. The variables that used in this research is cash holding, managerial ownership, size of the company, financial leverage, and profitability as independent variables and income smoothing as the dependent variable.

The sampling method that used was purposive sampling with 28 total sample that selected from 32 banking companies that listed in IDX in the period 2011-2013. The data used is external data , obtained from the site www.idx.co.id. The process of data analysis is done first is descriptive statistics , the classical assumption and hypothesis test . The statistical method used is multiple linear regression .

The results showed that partially , cash holding, size of the company, and profitability and no significant negative effect on income smoothing practices while managerial ownership and no significant positive effect on income smoothing practices and financial leverage and significant negative effect on income smoothing practices. Simultaneously , profitability , financial risk , firm size and net profit margin does not significantly influence income smoothing practices in manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange.

Keywords: cash holding, managerial ownership, size of the company, financial leverage, and profitability, income smoothing


(14)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Skandal keuangan yang pernah terjadi di Indonesia dengan melibatkan persoalan laporan keuangan salah satunya adalah kasus laporan keuangan ganda PT Bank Lippo tahun 2002. PT Bank Lippo melakukan pemalsuan laporan keuangan 30 September 2002 dengan membuat laporan keuangan ganda yang berbeda dengan laporan keuangan yang di publikasikan di publik dan di BEJ. Ketika dalam laporan keuangan Bank Lippo per 30 September 2002 kepada publik pada tanggal 28 November 2002, manajemen menyebutkan total aktiva perseroan Rp 24 trilyun dan laba bersih Rp 98 milyar tetapi dalam laporan keuangan kepada BEJ 27 Desember 2002, manajemen menyebutkan total aktiva berkurang menjadi Rp 22,8 trilyun dengan rugi bersih Rp 1,3 trilyun. (Tempo, 18 Maret 2003, p.3). Perbedaan laporan keuangan tersebut menyebabkan hilangnya kepercayaan para investor untuk menanamkan modal dan sahamnya kepada Bank Lippo, kerugian yang dialami nasabah dan banyak dari nasabah merasa tertipu oleh manajemen bank tersebut. Fenomena di atas mengundang terjadinya praktik perataan laba yang telah menjadi hal umum dilakukan khususnya pada perusahaan industri yang mempunyai risiko tinggi dan profitabilitas yang rendah.

Perataan laba merupakan salah satu bentuk manajemen laba. Perataan laba timbul karena adanya asimetri informasi antara pihak pemegang saham dan


(15)

2 manajemen. Manajemen sebagai pengendali perusahaan mempunyai informasi yang lebih banyak jika dibandingkan dengan pemegang saham. Dikarenakan verifikasi sangat sulit dilakukan maka membuka peluang terhadap manajemen untuk melakukan perekayasaan kinerja perusahaan yang dapat merugikan pemegang saham dengan melakukan perataan laba yaitu dengan membagi keuntungan ke periode lain agar setiap tahun kelihatan perusahaan meraih keuntungan, padahal kenyataannya merugi atau laba turun.

Menurut Hepwort (dalam Siska PS, 2014) menyatakan bahwa tindakan perataan laba yang dilakukan oleh manajemen merupakan suatu tindakan yang logis dan rasional bagi manajer, hal ini disebabkan oleh beberapa alasan yaitu : 1. Sebagai rekayasa untuk mengurangi laba dan menaikkan biaya pada periode

berjalan yang dapat mengurangi hutang pajak.

2. Tindakan perataan laba dapat meningkatkan kepercayaan investor, karena mendukung kestabilan penghasilan dan kebijakan dividen sesuai dengan keinginan.

3. Tindakan perataan laba dapat mempererat hubungan antara manajer dan karyawan karena dapat menghindari permintaan kenaikan upah/gaji oleh karyawan.

4. Tindakan perataan laba memiliki dampak psikologis pada perekonomian, dimana kemajuan dan kemunduran dapat dibandingkan dan gelombang optimisma dan pesimisma dapat ditekan.

Keputusan untuk melakukan investasi dipengaruhi oleh kepemilikan kas. Teori keagenan merupakan salah satu teori yang menjelaskan konsep kebijakan kepemilikan kas. Pada dasarnya teori ini menjelaskan hubungan pemegang saham yang memberikan wewenang terhadap manajemen untuk mengambil keputusan untuk mempertahankan kelangsungan perusahaan agar dapat memberikan


(16)

3 kesejahteraan kepada pemegang saham. Manajer sebagai manajemen yang mengendalikan kepemilikan kas maka dapat memberikan keinginan bagi manajer untuk menjalankan kepentingan pribadinya dengan melakukan investasi ketika modal meningkat dan menekan biaya-biaya dengan tujuan menghindari kebangkrutan di masa yang akan datang. Dampak yang terjadi maka informasi internal perusahaan yang disampaikan kepada pemegang saham tidak sesuai dengan keadaaan perusahaan yang sebenarnya. Hal ini dimaksudkan agar kinerja perusahaan terlihat baik dipandang pemegang saham yang tercermin pada laba di laporan keuangan perusahaan.

Berdasarkan teori keagenan, struktur kepemilikan manajerial adalah mekanisme untuk mengurangi konflik kepentingan antara manajer dengan pemegang saham. Kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan saham yang dimiliki oleh pihak-pihak manajemen perusahaan, seperti manajer maupun dewan direksi (Amanza, 2012). Dengan meningkatkan kepemilikan saham oleh manajer, diharapkan manajer akan bertindak sesuai dengan keinginan pemegang saham karena manajer akan termotivasi untuk meningkatkan kinerja. Manajemen yang memiliki kepemilikan saham juga memiliki kepentingan pribadi, yaitu return saham yang diperoleh dari kepemilikan sahamnya. Hal ini memungkinkan motivasi manajemen untuk melakukan praktik perataan laba.

Teori akuntansi positif memiliki tiga hipotesis yakni hipotesis ukuran, hipotesis skema bonus, dan hipotesis utang. Hipotesis ukuran berhubungan dengan ukuran perusahaan yang merupakan faktor yang mempengaruhi perataan


(17)

4 laba Secara umum, besarnya perusahaan dinilai dari besarnya aset perusahaan. Perusahaan yang memiliki total aset yang besar cenderung melakukan perataan laba dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki total aset yang lebih kecil. Perusahaan yang memiliki aset lebih besar cenderung mendapat perhatian dari berbagai pihak. Perusahaan yang mempunyai laba yang besar akan dikenakan pajak oleh pemerintah lebih besar. Untuk meminimumkan pajak tersebut maka perusahaan menghindari fluktuasi peningkatan laba yang drastis. Namun, penurunan laba yang drastis juga akan menurunkan pandangan dari berbagai pihak terhadap perusahaan. Menurut Atarmarwan (2011) dan Sanders (2011) ukuran perusahaan berpengaruh terhadap perataan laba. Penelitian ini tidak sejalan dengan Dewi (2010), Samosir (2011), dan Siska PS (2014) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap perataan laba.

Hipotesis skema bonus menunjukkan bahwa manajemen yang remunerasinya didasarkan pada bonus maka mereka akan berusaha memaksimasi pendapatannya melalui pendekatan akuntansi yang dapat menaikkan laba sehingga bonusnya tinggi (Harahap, 2001). Tujuan mendasar suatu usaha adalah menghasilkan laba. Profitabilitas merupakan suatu indikator penting yang dilihat oleh investor untuk menilai sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba pada tingkat yang dapat diterima. Rasio yang mengukur profitabilitas memainkan peranan yang besar dalam pengambilan keputusan. Novita (2009, dalam Fitriasrini, 2012) mengungkapkan perusahaan dengan profitabilitas yang rendah cenderung melakukan perataan laba. Hal ini dikarenakan pihak manajemen


(18)

5 menginginkan image yang baik dari pihak investor. Menurut Atarmarwan (2011), Wijaya (2011), Cendy (2013), dan Siska PS (2014) mengatakan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap perataan laba sedangkan Samosir (2011) mengatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap perataan laba.

Dilihat dari hipotesis utang, apabila semakin besar financial leverage dalam suatu perusahaan maka akan semakin besar pula risiko yang dihadapi investor sehingga investor akan meminta keuntungan yang tinggi. Leverage keuangan yang tinggi menunjukkan kegagalan dari perusahaan semakin tinggi dalam mengemballikan kewajiban perusahaan tersebut. Hal ini akan menyebabkan manajemen melakukan perataan laba dalam perusahaan. Menurut Dewi (2010), dan Sanders (2011) berpengaruh signifikan terhadap perataan laba tetapi penelitian ini tidak sejalan dengan Wijaya (2011) yang menyatakan bahwa financial leverage tidak berpengaruh terhadap perataan laba.

Penelitian sebelumnya telah dilakukan untuk menguji kepemilikan kas dan kepemilikan manajerial mempengaruhi perataan laba pada perusahaan publik di Indonesia, antara lain dilakukan oleh Mohammadi, Maharlouie, dan Mansouri (2012), Cendy (2013) dan Atarmarwan (2011).

Penelitian yang dilakukan oleh Mohammadi, Maharlouie, dan Mansouri (2012), dengan sampel penelitian tersebut adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Tehran Stock Exchange (TSE) antara tahun 2005- 2010. Penelitian tersebut menganalisis hubungan antara kepemilikan kas dan perataan laba. Hasil yang diperoleh dalam penelitian tersebut adalah ada hubungan positif antara


(19)

6 kepemilkan kas dan perataan laba. Penelitian yang dilakukan oleh Cendy (2013) memperoleh hasil bahwa kepemilikan kas berpengaruh signifikan terhadap perataan laba.

Penelitian yang dilakukan oleh Atarmarwan (2011) dengan sampel penelitian adalah pada perusahaan manufaktur periode tahun 2002- 2006. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap perataan laba.

Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya. Penulis memperhatikan adanya suatu fenomena dari penelitian terdahulu yaitu adanya ketidakkonsistenan hasil dari penelitian tersebut sehingga penulis ingin meneliti kembali tentang faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perataan laba dalam sebuah perusahaan. Peneliti tertarik untuk meneliti hal tersebut pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI. Menurut Fauzan (2013) perusahaan-perusahaan perbankan lebih banyak melakukan perataan laba dibandingkan perusahaan-perusahaan non perbankan yang disebabkan (1) perbankan adalah jenis perusahaan beresiko tinggi, (2) bank merupakan lembaga kepercayaan masyarakat, dan (3) bank merupakan perusahaan publik.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian terdahulu adalah periode penelitian, bidang perusahaan yang dipilih, serta variabel independen yang dipilih.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini berjudul “PENGARUH KEPEMILIKAN KAS, KEPEMILIKAN MANAJERIAL,


(20)

7

UKURAN PERUSAHAAN, FINANCIAL LEVERAGE, DAN

PROFITABILITAS TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (PERIODE 2011-2013)”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka masalah yang akan diteliti dapat dirumuskan:

1. Apakah kepemikan kas berpengaruh terhadap praktik perataan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013?

2. Apakah kepemikan manajerial berpengaruh terhadap praktik perataan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013?

3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap praktik perataan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013?

4. Apakah financial leverage berpengaruh terhadap praktik perataan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013?


(21)

8 5. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap praktik perataan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013?

6. Apakah kepemikan kas, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, financial leverage, dan profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013?

1.3 Tujuan Penelitian

Terkait dengan masalah yang dirumuskan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji pengaruh kepemilikan kas berpengaruh terhadap praktik perataan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

2. Untuk menguji pengaruh kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap praktik perataan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

3. Untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan berpengaruh terhadap praktik perataan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.


(22)

9 4. Untuk menguji pengaruh financial leverage berpengaruh terhadap praktik perataan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

5. Untuk menguji pengaruh profitabilitas berpengaruh terhadap praktik perataan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

6. Untuk menguji pengaruh kepemilikan kas, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, financial leverage dan profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan penulis mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap praktik perataan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan bermanfaat menjadi bahan referensi tambahan dalam penelitian yang berkaitan dengan praktik perataan laba.


(23)

10 3. Bagi investor maupun calon investor, diharapkan dapat menjadi bahan referensi tambahan untuk memahami faktor yang mempengaruhi perusahaan untuk melakukan praktik perataan laba.


(24)

11 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Perataan laba

Perataan laba merupakan salah satu tindakan manajemen laba yang dilakukan pihak manajemen sebagai agen dalam perusahaan. Manajemen laba adalah tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan dari unit yang menjadi tanggung jawabnya yang tidak mempunyai hubungan dengan atau penurunan profitabilitas dalam jangka panjang.

Konsep perataan laba sejalan dengan konsep manajemen laba yang pembahasannya menggunakan pendekatan teori keagenan. Teori ini menyatakan bahwa praktik manajemen laba dipengaruhi konflik kepentingan antara manajemen dan pemegang saham yang timbul ketika setiap pihak berusaha untuk mencapai atau mempertahankan tingkat kemakmuran yang dikehendakinya. Ketika manajer mempunyai informasi yang lebih cepat dan lebih banyak dibandingkan pihak eksternal, manajer kemudian menggunakan informasi yang diketahuinya untuk memanipulasi pelaporan keuangan dalam usaha memaksimalkan kemakmurannya (Abiprayu dalam Cendy, 2013).

Menurut Belkaoui (2000) mendefinisikan perataan laba adalah sebagai suatu upaya yang disengaja dilakukan manajemen untuk mencoba mengurangi


(25)

12 variasi abnormal dalam laba perusahaan dengan tujuan untuk mencapai suatu tingkat yang normal bagi perusahaan. Sedangkan menurut Fudenberg dan Tirole (1995 dalam Samosir, 2011), perataan laba adalah proses manipulasi waktu terjadinya laba atau laporan laba agar laba yang dilaporkan kelihatan stabil.

Barnet et al. membedakan tiga dimensi perataan (dalam Belkaoui, 2000) sebagai berikut :

1. Perataan melalui terjadinya peristiwa dan/ atau pengakuan

Manajemen dapat menentukan waktu terjadinya transaksi sedemikian rupa sehingga efek transaksi tersebut terhadap income akan cenderung memperkecil variasinya dari waktu ke waktu. Waktu terjadinya peristiwa yang direncanakan (misalnya riset dan pengembangan) sebagian besar akan merupakan fungsi dari aturan akuntansi yang mengatur tentang pengakuan akuntansi terhadap peristiwa tersebut.

2. Perataan melalui alokasi dari waktu ke waktu

Berkaitan dengan terjadinya dan pengakuan suatu peristiwa, manajemen memiliki kebebasan yang lebih untuk mengendalikan penentuan periode yang dipengaruhi oleh kuantifikasi peristiwa tersebut.

3. Perataan melalui klasifikasi (sehingga disebut perataan klasifikatori)

Ketika statistik laporan income selain income bersih (nilai bersihnya semua pendapatan dan biaya) merupakan objek perataan, manajemen dapat mengklasifikasi elemen-elemen dalam laporan income untuk mengurangi variasi dari waktu ke waktu dalam statistik tersebut.

Beberapa alasan seorang manajer melakukan praktik perataan laba (Syahriana, 2006) adalah sebagai berikut :

1. Aliran laba yang merata dapat meningkatkan keyakinan para investor karena laba yang stabil akan mendukung kebijaksanaan dividen yang stabil pula sebagaimana yang diinginkan para investor.

2. Penyusunan pos pendapatan dan biaya secara bijaksana yang melalui periode beberapa metode tertentu, manajemen dapat mengurangi kewajiban perusahaan secara keseluruhan.

3. Perataan laba dapat meningkatkan hubungan antara manajer dan pekerja karena kenaikan yang tajam dalam laba yang dilaporkan dapat menimbulkan permintaan upah yang lebih tinggi bagi para karyawan.


(26)

13 4. Aliran laba yang merata dapat memiliki pengaruh psikologis pada ekonomi dalam hal kenaikan atau penurunan dapat dihidarkan serta ras pesimis dan optimis dapat dikurangi.

2.1.2 Kepemilikan kas

Kas adalah aset perusahaan yang paling likuid dan karena itu dicantumkan pada urutan aset yang pertama dalam kelompok aset lancar (Dunia, 2005 :109). Kas meliputi saldo uang tunai dan saldo rekening giro bank yang dimiliki perusahaan serta elemen-elemen lainnya yang dapat dipersamakan dengan kas.

Menurut Jensen (1986, dikutip dari Mambraku, 2014) cash holding didefinisikan sebagai arus kas bebas yang dapat digunakan manajer untuk memenuhi kepentingan manajer diatas kebutuhan dari pemegang saham, oleh karenanya hal ini dapat memperburuk konflik interest diantara kedua belah pihak. Kas akan tersedia bagi perusahaan ketika keuntungannya melebihi kebutuhan investasinya. Ketika perusahaan memiliki kas berlimpah dan perusahaan yakin tentang profitabilitas dari investasi maka kelebihan uang tunai akan dibayarkan dalam bentuk dividen.

Menurut Syahyunan (2004: 50) ada beberapa motif yang menyebabkan perusahaan perlu memiliki sejumlah kas, yaitu :

1. Motif transaksi (transaction motive)

Motif transaksi yang dimaksudkan bahwa perusahaan membutuhkan sejumlah uang tunai untuk membiayai kegiatan sehari-hari.

2. Motif berjaga-jaga (satefy motive/precautionary motive)

Motif berjaga-jaga dimaksudkan untuk berjaga-jaga terhadap kebutuhan yang mungkin terjadi tetapi tidak jelas kapan akan terjadinya.


(27)

14 Motif spekulatif dimaksudkan untuk mengambil keuntungan kalau kesempatan itu ada.

4. Motif compensating balance

Motif ini merupakan keterpaksaan perusahaan akibat meminjam sejumlah uang di bank. Apabila perusahaan meminjam uang di bank, biasanya bank menghendaki agar perusahaan tersebut meninggalkan sejumlah uang di dalam rekeningnya. Jumlah uang dalam rekening disebut compensating balance.

Teori agensi mengungkapkan dua hipotesis pada kebijakan tingkat pemegangan kas perusahaan, yang pertama adalah teori free cash flow dimana perusahaan menimbun jumlah kas yang terlalu besar dan manajemen memilik menimbun kas tersebut untuk kepentingan pribadi dibanding harus dibayarkan terhadap shareholder dan untuk mendapatkan kemudahan dan fleksibilitas dan yang kedua adalah teori risk reduction dimana manajer perusahaan yang menolak risiko akan meningkatkan kepemilikan kas mereka untuk mengurangi eksposur risiko (Dewi dalam Mambraku, 2014).

2.1.3 Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial adalah kepemilikan saham oleh pihak manajemen perusahaan. Kepemilikan saham manajerial dapat mensejajarkan antara kepentingan pemegang saham dengan manajer karena manajer ikut merasakan langsung manfaat dari keputusan yang diambil dan manajer yang menanggung risiko apabila ada kerugian yang timbul sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah. Jensen (1986 dalam Mambraku, 2014) menyatakan bahwa semakin besar proporsi kepemilikan manajemen pada perusahaan akan dapat


(28)

15 menyatukan kepentingan antara manajer dengan pemegang saham, sehingga kinerja perusahaan semakin bagus.

Penelitian oleh Christiawan dan Tarigan (2004 dalam Aggraeni, 2013) menyebutkan bahwa kepemilikan manajerial adalah situasi dimana manajer memiliki saham perusahaan atau dengan kata lain manajer tersebut sekaligus sebagai pemegang saham perusahaan. Dalam laporan keuangan, keadaan ini ditunjukkan dengan besarnya persentase kepemilikan saham perusahaan oleh manajer. Karena hal ini merupakan informasi penting bagi pengguna laporan keuangan maka informasi ini akan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. Adanya kepemilikan manajerial menjadi hal yang menarik jika dikaitkan dengan agency theory. Manajer yang sekaligus pemegang saham akan meningkatkan nilai perusahaan karena dengan meningkatnya nilai perusahaan maka nilai kekayaannya sebagai individu pemegang saham akan ikut meningkat pula. Dilihat dari segi agency theory, kepemilikan manajerial dianggap sebagai sebuah solusi atas permasalahan yang terjadi antara manajemen dan pemegang saham.

2.1.4 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan berfungsi untuk menginformasikan besaran perusahaan, dimana pada penelitian ini ukuran perusahaan dilihat dari total nilai aset yang dimiliki perusahaan tersebut. Menurut Agnes Sawir (2004 dalam Dewi, 2010)


(29)

16 ukuran perusahaan dinyatakan sebagai determinan dari struktur keuangan dalam hampir setiap studi untuk alasan yang berbeda:

Pertama, ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan perusahaan memperoleh dana dari pasar modal. Perusahaan kecil umumnya kekurangan akses ke pasar modal yang terorganisir, baik untuk obligasi maupun saham. Meskipun mereka memiliki akses, biaya peluncuran dari penjualan sejumlah kecil sekuritas dapat menjadi penghambat. Jika penerbitan sekuritas dapat dilakukan, sekuritas perusahaan kecil mungkin kurang dapat dipasarkan sehingga membutuhkan penentuan harga sedemikian rupa agar investor mendapatkan hasil yang memberikan return lebih tinggi secara signifikan.

Kedua, ukuran perusahaan menentukan kekuatan tawar-menawar dalam kontrak keuangan. Perusahaan besar biasanya dapat memilih pendanaan dari berbagai bentuk hutang, termasuk penawaran spesial yang lebih menguntungkan dibandingkan yang ditawarkan perusahaan kecil. Semakin besar jumlah uang yang digunakan, semakin besar kemungkinan-kemungkinan pembuatan kontrak yang dirancang sesuai dengan preferensi kedua pihak sebagai ganti dari penggunaan kontrak standar hutang.

Ketiga, ada kemungkinan pengaruh skala dalam biaya dan return membuat perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih banyak laba. Pada akhirnya, ukuran perusahaan diikuti oleh karakteristik lain yang mempengaruhi struktur keuangan. Karakteristik lain tersebut seperti perusahaan sering tidak mempunyai


(30)

17 staf khusus, tidak menggunakan rencana keuangan, dan tidak mengembangkan sistem akuntansi mereka menjadi suatu sistem manajemen.

2.1.5 Financial leverage

Leverage dapat diartikan sebagai penggunaan aset suatu dana. Semakin besar leverage menunjukkan bahwa dana yang disediakan oleh pemilik dalam membiayai investasi perusahaan semakin kecil, atau tingkat penggunaan utang yang dilakukan perusahaan semakin meningkat. Rasio utang dapat digunakan agar dapat menilai sejauh mana perusahaan menggunakan uang yang dipinjam.

Menurut Syahyunan (2004:114) mengatakan financial leverage timbul karena adanya kewajiban-kewajiban keuangan yang sifatnya tetap yang harus dibayar oleh perusahaan. Perusahaan yang menggunakan dana dengan beban tetap dikatakan menghasilkan leverage yang menguntungkan atau efek yang positif jika pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tersebut lebih besar daripada beban tetap dari penggunaan dana itu. financial leverage dikatakan rugi jika perusahaan tidak dapat memperoleh pendapatan dari penggunaan dana tersebut sebanyak beban tetap yang harus dibayar (Riyanto dikutip Amanza ,2012). Risiko keuangan menunjukkan bahwa sejauh mana aset perusahaan telah dibiayai oleh penggunaan utang. Tingkat leverage yang tinggi mengindikasikan bahwa risiko perusahaan yang tinggi pula sehingga kreditor sering memperhatikan besarnya risiko perusahaan dengan penggunaan utang yang tinggi sehingga akan dihadapkan pada kewajiban yang tinggi pula. Pada saat kondisi perusahaan rugi


(31)

18 atau pada saat laba yang tidak terlalu tinggi, maka kreditor akan dihadapkan pada risiko ketidakmampuan perusahaan dalam membayar utangnya. Oleh karena itu manajer perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi akan cenderung melakukan perataan laba.

2.1.6 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan salah satu ukuran yang sering digunakan dalam menilai kelayakan keuangan perusahaan. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aset maupun modal sendiri. Dengan demikian bagi investor jangka panjang akan sangat berkepetingan dengan analisis kemampuan kelabaan ini misalnya bagi pemegang saham akan melihat keuntungan yang benar-benar akan diterima dalam bentuk dividen (Sartono, 2001).

Profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba sebagai kelebihan pendapatan daripada biaya sehingga sangat bermanfaat bagi investor dalam membandingkan antar perusahaan untuk melihat perbedaan sumber daya yang dimiliki, sedangkan bagi kreditor profitabilitas digunakan untuk memutuskan apakah memberikan pinjaman atau tidak.

Menurut Weston dan Brigham (1978 dalam Wulandari, 2013) rasio profitabilitas meliputi :

1. Margin Laba atas Penjualan

Rasio ini dihitung dengan membagi laba bersih setelah pajak dengan penjualan, memberikan persentase laba dari setiap rupiah atau dollar penjualan.


(32)

19 2. Kemampuan Dasar Menghasilkan Laba

Rasio kemampuan dasar menghasilkan laba dihitung dengan membagi laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dengan total aktiva. Rasio ini menunjukkan kemampuan dasar perusahaan untuk menghasilkan laba, sebelum dipengaruhi oleh pajak dan leverage, sehingga sangat berguna untuk membandingkan perusahaan yang satu dengan yang lain meskipun kondisi perpajakan dan tingkat leverage keungannya berbeda.

3. Pengembalian atas Total Aset (Return on Asset)

Rasio laba bersih terhadap total aktiva mengukur tingkat pengembalian atas total aktiva (ROA) setelah bunga dan pajak.

4. Tingkat Pengembalian atas Ekuitas Saham Biasa (Return on Common Equity) Rasio laba bersih setelah pajak terhadap ekuitas saham biasa mengukur tingkat pengembalian atas ekuitas saham biasa (ROE), atau tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa.

2.2Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan Diastiti Okkarisma Dewi (2010) yang berjudul

“Pengaruh Jenis Usaha, Ukuran Perusahaan dan Financial Leverage terhadap Tindakan Perataan Laba pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek

Indonesia“. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jenis usaha dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap tindakan perataan laba. financial leverage berpengaruh signifikan terhadap tindakan perataan laba.

Penelitian yang dilakukan Rita J. D. Atarwaman (2011) yang berjudul

“Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Kepemilikan Manajerial terhadap Praktik Perataan Laba yang Dilakukan oleh Perusahaan Manufaktur pada Bursa Efek Indonesia (BEI)” . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas dan kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap perataan laba.


(33)

20 Penelitian yang dilakukan Ismed Wijaya (2011) yang berjudul “Pengaruh Profitabilitas, Financial Leverage dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Propensity Income Smoothing pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia” . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa profitabilitas berpengaruh terhadap praktik perataan laba sedangkan financial leverage dan pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh terhadap praktik perataan laba.

Penelitian yang dilakukan Daniel Sandres (2011) yang berjudul “Analisis

Pengaruh Karateristik Perusahaan terhadap Tindakan Perataan Laba yang

dilakukan oleh Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta”. Hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa secara simultan, variabel ukuran perusahaan, financial leverage, net profit margin, dan operating profit margin berpengaruh secara bersama-sama terhadap perataan laba dan secara parsial variabel ukuran perusahaan berpengaruh secara positif terhadap perataan laba dan variabel operating profit margin berpengaruh secara negatif terhadap perataan laba, sedangkan variabel financial leverage dan net profit margin tidak berpengaruh terhadap perataan laba.

Penelitian yang dilakukan oleh Sri Mourina Samosir (2011) yang berjudul

“Analisis Perataan Laba dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi pada Perusahaan

Makanan dan Minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian

ini besaran perusahaan, NPM, OPM dan ROA tidak berpengaruh terhadap terjadinya tindakan perataan laba.


(34)

21 Penelitian yang dilakukan oleh Samman Mohammadi, Mohammad Monfared Maharlouie, dan Omid Mansouri (2012) yang berjudul “The Effect of Cash Holdings on Income Smoothing”. Hasil penelitian bahwa Cash holding berpengaruh signifikan dan positif terhadap income smoothing.Namun tidak ada pengaruh signifikan antara positive changes in cash holding terhadap income smoothing.

Penelitian yang dilakukan oleh Yashinta Pradyamitha Cendy (2013) yang

berjudul “Pengaruh Cash holding, Profitabilitas, dan Nilai Perusahaan terhadap Income smoothing (Studi Empiris pada Perusahaan-perusahaan yang Terdaftar di BEI tahun 2009-2011)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel cash holding, profitabilitas, dan variabel kontrol ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap incomesmoothing.

Penelitian yang dilakukan oleh Ayu Siska (2014) yang berjudul “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel profitabilitas (ROA) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap perataan laba sedangkan risiko keuangan (DAR), ukuran perusahaan, dan Net Profit Margin berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perataan laba.

Ringkasan penelitian terdahulu yang telah diuraikan diatas dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut


(35)

22 Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No. Nama

Peneliti (tahun)

Judul Variabel

Penelitian Hasil Penelitian 1. Diastiti

Okkarisma Dewi (2010)

Pengaruh Jenis Usaha, Ukuran Perusahaan dan Financial Leverage terhadap Tindakan Perataan Laba pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Variabel

dependen :

Perataan laba Variabel

independen : Jenis usaha, ukuran

perusahaan, financial leverage

Variabel jenis usaha

dan ukuran

perusahaan tidak berpengaruh

signifikan terhadap tindakan perataan laba. financial leverage

berpengaruh

signifikan terhadap tindakan perataan laba

2 Rita J. D.

Atarwaman (2011) Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, dan Kepemilikan Manajerial terhadap Praktik Perataan Laba yang Dilakukan oleh Perusahaan Manufaktur

pada Bursa Efek Indonesia (BEI) Variabel dependen : Perataan laba Variabel independen : Ukuran perusahaan, profitabilitas, dan kepemilikan manajerial Ukuran perusahaan, profitabilitas dan kepemilikan

manajerial berpengaruh

signifikan terhadap perataan laba.


(36)

23

No. Nama

Peneliti (tahun)

Judul Variabel

Penelitian Hasil Penelitian 3. Ismed Wijaya

(2011)

Pengaruh Profitabilitas, Financial Leverage dan

Pertumbuhan Perusahaan terhadap Propensity

Income Smoothing pada Perusahaan Perbankan

yang Terdaftar di

Bursa Efek

Indonesia

Variabel

dependen :

Income smoothing Variabel

independen : profitabilitas, financial

leverage, dan pertumbuhan perusahaan

Profitabilitas berpengaruh

terhadap praktik perataan laba sedangkan financial leverage dan pertumbuhan

perusahaan tidak berpengaruh

terhadap praktik perataan laba

4. Daniel Sandres (2011)

Pengaruh Ukuran Perusahaan,

Financial

Leverage, Net Profit Margin dan Operating Profit Margin terhadap Perataan Laba (Income

Smoothing) pada Perusahaan

Property, Real Estate, Building Construction yang Terdaftar di BEI

Variabel

dependen :

perataan laba. Variabel

independen : Ukuran

perusahaan, financial

leverage, net profit margin, operating profit margin

Variabel ukuran perusahaan,

financial leverage, net profit margin, dan operating profit margin berpengaruh terhadap perataan laba.

5. Sri Mourina (2011)

Analisis Perataan Laba dan

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta

Variabel

dependen :

Perataan laba Variabel

independen : ROA, besaran perusahaan, NPM, dan OPM

Besaran perusahaan, NPM, OPM dan

ROA tidak

berpengaruh

terhadap terjadinya tindakan perataan laba.


(37)

24

No. Nama

Peneliti (tahun)

Judul Variabel

Penelitian Hasil Penelitian 6. Samman

Mohammadi, Mohammad Monfared Maharlouie, dan Omid Mansouri (2012)

The Effect of Cash

Holdings on

Income Smoothing Variabel Dependen : Income smoothing Variabel Independen : Cash holding, changes in cash holding, positive changes in cash holding variabel kontrol: leverage, company size Cash holding berpengaruh signifikan dan positif terhadap income smoothing. Namun tidak ada pengaruh

signifikan antara perubahan positif pada cash holding terhadap income smoothing.

7. Yashinta Pradyamitha Cendy (2013)

Pengaruh Cash Holding, Profitabilitas, dan Nilai Perusahaan terhadap Income

Smoothing (Studi Empiris

pada

Perusahaan- perusahaan yang Terdaftar di BEI Tahun 2009-2011) Variabel dependen : Income smoothing Variabel independen : Cash holdings, perubahan positif cash holdings, profitabilitas, dan nilai perusahaan.

Variabel cash holding, profitabilitas, dan variabel kontrol ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap income smoothing.


(38)

25

No. Nama

Peneliti (tahun)

Judul Variabel

Penelitian Hasil Penelitian 8. Ayu Siska PS

(2014)

Analisis

Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Praktik Perataan

Laba pada

Perusahaan

Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Variebel

dependen :

Perataan laba Variabel

independen : Profitabilitas (ROA), risiko keuangan (DAR), ukuran

perusahaan, Net Profit Margin (NPM)

Profitabilitas (ROA) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap perataan laba sedangkan risiko keuangan (DAR), ukuran perusahaan, dan Net Profit Margin berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap perataan laba

2.3 Kerangka Konseptual

Berdasarkan tinjauan teoritis dan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan sebelumnya, maka kerangka konseptual penelitian ini adalah:

H1 H2 H3 H4 H5 H6 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Kepemilikan kas (X1)

Kepemilikan manajerial (X2)

Ukuran perusahaan (X3)

Praktik Perataan Laba (Y)

Financial leverage(X4)


(39)

26 2.4 Hipotesis

Berdasarkan teori agensi, adanya konflik antara manajer dan pemegang saham menimbulkan keinginan manajemen untuk memegang kas di perusahaan. Adanya kas di dalam perusahaan, kinerja manajer dilihat dari tindakan yang dilakukan manajer untuk menjaga agar kas yang ada di perusahaan tetap stabil. Salah satu tindakan yang dilakukan manajer untuk menjaga agar kas tetap stabil adalah dengan melakukan perataan laba. Mohammadi, Maharlouie, dan Mansouri (2012) yang menyatakan bahwa kepemilikan kas berhubungan signifikan dan berhubungan langsung dengan perataan laba, yang berarti bahwa semakin tinggi kepemilikan kas atau semakin tinggi kas yang ada dalam perusahaan maka semakin tinggi perataan laba. Kas yang ada dalam perusahaan biasanya digunakan untuk pembiayaan operasional, investasi, atau dipegang sendiri dengan alasan untuk berjaga-jaga.

H1 : Kepemilikan kas berpengaruh terhadap praktik perataan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Besarnya jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajerial perusahaan akan mempengaruhi keputusan yang dibuat oleh manajer, karena keputusan tersebut nantinya akan mempengaruhi posisinya sebagai manajer perusahaan juga sebagai pemegang saham. Manajer yang sekaligus pemegang saham akan meningkatkan nilai perusahaan, karena dengan meningkatnya nilai perusahaan maka nilai kekayaannya sebagai individu pemegang saham akan ikut meningkat


(40)

27 pula. Dilihat dari segi teori agensi, kepemilikan manajerial dianggap sebagai sebuah solusi atas permasalahan yang terjadi antara manajemen dan pemegang saham. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Atarmarwan (2011) menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap perataan laba. H2 : Kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap praktik perataan laba pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Ukuran perusahaan secara umum merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam melakukan operasi dan berinvestasi guna mencari keuntungan bagi perusahaan. Semakin besar laba yang diperoleh mengindikasikan bahwa ukuran suatu perusahaan itu besar. Salah satu alat untuk mengukur besarnya perusahaan adalah dengan total aset. Perusahaan yang memiliki aset besar dikategorikan sebagai perusahaan besar, sedangkan perusahaan yang memiliki aset kecil dikategorikan perusahan kecil. Perusahan yang cenderung berukuran besar akan lebih cenderung untuk melakukan perataan laba dibandingkan dengan perusahaan kecil, karena perusahaan kecil cenderung tidak akan mendapatkan perhatian yang lebih besar dari analisis dan calon investor dibandingkan perusahaan besar.

H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap praktik perataan laba laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia


(41)

28 Financial leverage menunjukkan proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasinya. Semakin besar utang perusahaan maka semakin besar pula risiko yang dihadapi investor sehingga investor akan meminta tingkat keuntungan yang semakin tinggi. Akibat kondisi tersebut perusahaan cenderung untuk melakukan perataan laba.

H4 : Financial leverage berpengaruh terhadap praktik perataan laba laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Profitabilitas merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengukur kinerja suatu perusahan. Profitabilitas merupakan ukuran penting untuk menilai sehat atau tidaknya perusahaan yang mempengaruhi investor dan kreditor dalam membuat keputusan. Profitabilitas yang tinggi menunjukkan bahwa kinerja perusahaan tersebut baik, sedangkan tingkat profitabilitas yang rendah dapat mengindikasikan kinerja suatu perusahaan itu buruk. Oleh karena itu, manajer cenderung untuk melakukan praktik perataan laba jika dihubungkan dengan profitabilitas yang rendah. Tingkat profitabilitas yang stabil akan memberikan keyakinan pada investor bahwa perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baik dalam menghasilkan laba, karena investor lebih menyukai tingkat profitabilitas yang stabil pada setiap tahunnya.

H5 : Profitabilitas berpengaruh terhadap praktik perataan laba laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia


(42)

29 Kepemilikan kas, kepemilikan manejerial, ukuran perusahaan, financial leverage, dan profitabilitas diduga berpengaruh terhadap praktik perataan laba. Oleh karena itu, hipotesis penelitian ditetapkan sebagai berikut :

H6 : Kepemilikan kas, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan financial leverage, dan profitabilitas berpengaruh secara simultan terhadap praktik perataan laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia


(43)

30 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif adalah penelitian yang menunjukkan arah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat, di samping mengukur kekuatan hubungannya (Sangadji 2010:22).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia yang terdiri dari data laporan keuangan perusahaan perbankan tahun 2011-2013 yang diperoleh dari www.idx.co.id. Untuk jadwal penelitian sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Kegiatan

September 2014

Oktober 2014

November 2014

Desember 2014

Januari 2015

Februari 2015

Maret 2015 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan

Judul Penyetujuan

Judul Penulisan

Proposal Bimbingan

Proposal Penyelesaian

Proposal Seminar


(44)

31 3.3 Batasan Operasional

Atas pertimbangan-pertimbangan efisensi, keterbatasan waktu dan tenaga, serta pengetahuan penulis, maka penulis melakukan beberapa batasan konsep terhadap penelitian yang akan diteliti, yaitu diantaranya:

1. Penelitian ini dibatasi hanya selama tiga tahun yaitu dari tahun 2011-2013.

2. Penelitian dilakukan hanya terbatas pada perusahaan perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia.

3. Penelitian ini meneliti pengaruh kepemilikan kas, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, financial leverage dan profitabilitas baik secara parsial maupun simultan terhadap praktik perataan laba.

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.4.1 Variabel Dependen

Variabel ini sering disebut dengan variabel tidak bebas atau variabel terikat atau variabel tergantung yaitu variabel yang akan berubah akibat perubahan pada variabel independen (Sudarmanto, 2013:11). Variabel tidak bebas dalam Proposal

Bimbingan Skripsi

Ujian Komprehensif Sidang Skripsi


(45)

32 penelitian ini adalah perataan laba yang diukur dengan indeks Eckel. Menurut Suwito (2005) Indeks perataan laba dihitung sebagai berikut :

Keterangan : Dimana:

I : Perubahan laba dalam satu periode S : Perubahan penjualan dalam satu periode

CV : Koefisien variasi dari variabel yaitu standar deviasi dibagi dengan nilai yang diharapkan.

CV I = Koefisien variasi untuk perubahan laba CV S = Koefisien variasi untuk perubahan penjualan.

Untuk Coefficients of Variation (CV) dari sales dan earnings dapat dihitung sebagai berikut:

CVisales =

CViearnings =

Keterangan :

σsales : Standart deviation of sales

σearnings : Standart deviation of earnings

sales : Means of sales


(46)

33 Untuk mengetahui adanya indikasi perataan laba yang dilakukan perusahaan akan ditunjukkan oleh CVΔI ≤ CVΔS atau sebaliknya untuk bukan perata laba, atau dengan kata lain bahwa perusahaan yang diindikasikan cenderung melakukan perataan laba akan mempunyai indeks lebih kecil dari satu dan sebaliknya untuk yang tidak melakukan perataan laba.

3.4.2 Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen ke arah positif atau negatif. Variabel independen sering disebut variabel bebas yaitu variabel yang akan menjadi penyebab perubahan pada variabel dependen (Sudarmanto, 2013:11). Variabel independen dalam penelitian ini meliputi kepemilikan kas kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, financial leverage dan profitabilitas.

3.4.2.1Kepemilikan kas

Kepemilikan kasdidefinisikan sebagai kas yang dimiliki perusahaan, yang sifatnya jangka pendek. Kas adalah uang tunai yang digunakan untuk membiayai operasi perusahaan. Variabel ini dihitung dengan rumus :


(47)

34 3.4.2.2Kepemilikan Manajerial

Struktur kepemilikan manajerial adalah persentase jumlah kepemilikan saham oleh pihak manajemen dari seluruh modal saham perusahaan yang dikelola. Variabel ini dihitung dengan rumus :

3.4.2.3Ukuran Perusahaan

Dalam penelitian ini ukuran perusahaan diukur dari jumlah total asset yang dimiliki oleh perusahaan. Ukuran untuk menentukan ukuran perusahaan adalah dengan menggunakan log natural dari total aset. Penggunaan natural log (Ln) dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengurangi fluktuasi data yang berlebih. Jika total asset langsung dipakai begitu saja maka nilai variabel akan sangat besar. Rumus untuk menghitung ukuran perusahaan sebagai berikut :

3.4.2.4Financial leverage

Financial leverage menunjukkan proporsi penggunaan utang untuk membiayai investasinya dapat dihitung dengan membagi antara total kewajiban dengan total aset.


(48)

35 3.4.2.5 Profitabilitas

Profitabilitas perusahaan diukur dengan return on equity (ROE) / tingkat pengembalian ekuitas yaitu rasio antara laba bersih setelah pajak dengan total ekuitas.

Ringkasan skala pengukuran variabel dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Skala Pengukuran Variabel Variabel

Penelitian Pengertian Indikator Skala

Perataan laba (Y)

Cara yang digunakan manajer untuk mengurangi fluktuasi laba.

Nominal

Kepemilikan kas(X1)

Kas yang

dimiliki perusahaan dalam jangka pendek.

Rasio

Kepemilikan manajerial (X2)

Persentase jumlah kepemilikan saham oleh pihak

manajemen.


(49)

36 Variabel

Penelitian Pengertian Indikator Skala

Ukuran perusahaan (X3) Kemampuan suatu perusahaan dalam melakukan operasi dan berinvestasi guna mencari keuntungan bagi

perusahaan .

Rasio

Financial leverage (X4)

Kemampuan perusahan dalam memenuhi seluruh kewajiban Rasio Profitabilitas (X5) Kemampuan manajemen dalam menghasilkan laba bersih setelah pajak dengan

memanfaatkan aktiva

perusahaan.

Rasio

3.5 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode waktu 2011-2013. Jumlah perusahaan perbankan yang menjadi populasi dalam penelitian ini sebanyak 32 perusahaan perbankan yang terdaftar.


(50)

37 Sampel penelitian diambil secara purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel penelitian dengan maksud atau pertimbangan tertentu dari anggota populasi (Sudarmanto, 2013:49). Selanjutnya ditentukan target populasi yang akan dijadikan sampel berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan perbankan yang menerbitkan laporan keuangan secara rutin dalam tahun 2011-2013 dan terdaftar di BEI dari tahun 2011-2013 .

2. Perusahaan perbankan yang tidak pernah mengalami kerugian, baik itu dari sisi laba operasi maupun laba setelah pajak, karena penelitian ini bertujuan untuk melihat perataan laba.

3. Perusahaan memiliki data kepemilikan saham manajerial perusahaan selama periode 2011-2013.

4. Laporan keuangan disajikan dalam bentuk mata uang rupiah.

Berdasarkan penetapan kriteria diatas maka jumlah populasi perusahaan perbankan yang akan dijadikan sampel adalah 15 perusahaan seperti terlihat dalam daftar populasi dan sampel penelitian yang terdapat pada tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3

Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

No Kode Populasi Perusahaan Kriteria Sampel

1 2 3 4

1 AGRO PT Bank Agro Tbk √ √ X √ -

2 BABP PT Bank ICB Bumiputera Tbk √ X X √ -

3 BACA PT Bank Capital Indonesia Tbk √ √ X √ -

4 BAEK PT Bank Ekonomi Raharja Tbk √ √ X √ -

5 BBCA PT Bank Central Asia Tbk √ √ √ √ 1

6 BBKP PT Bank Bukopin Tbk √ √ √ √ 2

7 BBNI PT Bank Negara Indonesia


(51)

38

No Kode Populasi Perusahaan Kriteria Sampel

1 2 3 4

8 BBNP PT Bank Nusantara Parahyangan

Tbk √ √ X √ -

9 BBRI PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero) Tbk √ √ X √ -

10 BBTN PT Bank Tabungan Negara

(Persero) Tbk √ √ √ √ 4

11 BCIC PT Bank Mutiara Tbk √ X X √ -

12 BDMN PT Bank Danamon Indonesia

Tbk √ √ √ √ 5

13 BEKS PT Bank Pundi Indonesia Tbk √ X X √ -

14 BJBR PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Barat dan Banten Tbk √ √ √ √ 6

15 BJTM PT Bank Pembangunan Daerah

Jawa Timur Tbk √ √ X √ -

16 BKSW PT Bank QNB Kesawan Tbk √ X X √ -

17 BMRI PT Bank Mandiri (Persero) Tbk √ √ X √ -

18 BNBA PT BANK BUMI ARTA Tbk √ √ X √ -

19 BNGA PT Bank CIMB Niaga Tbk √ √ √ √ 7

20 BNII PT Bank Internasional Indonesia

Tbk √ √ X √ -

21 BNLI PT Bank Permata Tbk √ √ X √ -

22 BSIM PT Bank Sinarmas Tbk √ √ √ √ 8

23 BSWD PT Bank of India Indonesia Tbk √ √ √ √ 9

24 BTPN PT Bank Tabungan Pensiunan

Nasional Tbk √ √ √ √ 10

25 BVIC PT Bank Victoria International

Tbk √ √ √ √ 11

26 INPC PT Bank Artha Graha

Internasional Tbk √ √ X √ -

27 MAYA PT Bank Mayapada

Internasional Tbk √ √ √ √ 12

28 MCOR PT Bank Windu Kentjana

International Tbk √ √ √ √ 13

29 MEGA PT Bank Mega Tbk √ √ X √ -

30 NISP PT Bank OCBC NISP Tbk √ √ √ √ 14

31 PNBN P.T. Bank PAN Indonesia Tbk √ √ X √ -

32 SDRA PT Bank Himpunan Saudara

1906 Tbk √ √ √ √ 15


(52)

39 3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik. Sumber data penelitian ini adalah data sekunder yaitu data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara yang diperoleh dan dicatat oleh pihak lain (Sangadji 2010:44). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2013, yang didapatkan dari situs Bursa Efek Indonesia, www.idx.co.id

3.7 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, yaitu dengan mengumpulkan data sekunder yang berupa laporan keuangan, dokumen-dokumen, laporan yang dipublikasikan, catatan-catatan, dan informasi lainnya dari situs internet.

3.8 Metode Analisis

Dalam menganalisis data yang diperoleh sehubungan dengan masalah perataan laba, metode yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Ada dua metode statistik yang digunakan yaitu statistik deskriptif dan inference yang terdiri dari pengujian univariate dan multivariate. Sebelum dilakukan pengujian univariate


(53)

40 dan multivariate, dilakukan perhitungan indeks Eckel dan penyajian statistik deksriptif variabel-variabel penelitian.

3.8.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif ini berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku umum (Sugiyono dalam Sudarmanto,2013:150).

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

Salah satu syarat untuk bisa menggunakan uji regresi adalah terpenuhinya uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, multikolonieritas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi.

3.8.2.1 Uji Normalitas Data

Salah satu uji persyaratan yang harus dipenuhi dalam penggunaan analisis parametik yaitu uji normalitas data populasi. Hal ini dapat ditegaskan, bahwa suatu penelitian yang melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t atau uji-F,...menuntut suatu asumsi yang harus diuji, yaitu populasi harus berdistribusi normal (Putrawan dalam Sudarmanto 2013: 104). Uji ini dilakukan dengan uji Kolmogorov Smirnov dengan kaidah sebagai berikut:


(54)

41

• Jika ρ value (Asymp. Sig) ≥ α (0,05) maka data berdistribusi normal.

3.8.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji asumsi tentang multikolinearitas ini dimaksudkan untuk membuktikan atau menguji ada tidaknya hubungan yang linear antara variabel bebas (independen) satu dengan variabel bebas (independen) lainnya (Sudarmanto, 2013:224). Ada tidaknya hubungan atau korelasi antarvariabel independen atau variabel bebas (multikolinearitas) dapat diketahui atau dideteksi dengan memanfaatkan statistik korelasi Variance Inflation Factor (VIF). Apabila harga koefisien VIF untuk masing-masing variabel independen lebih besar daripada 10, maka variabel tersebut diindikasi memiliki gejala multikolinearitas.

3.8.2.3 Uji Heterokedastisitas

Uji asumsi heterokedastisitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah variasi residual absolute sama atau tidak sama untuk semua pengamatan (Sudarmanto 2013:240). Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan scatterplot. Apabila pada scatterplot terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.


(55)

42 3.8.2.4 Uji Autokorelasi

Pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi diantara data pengamatan atau tidak. Gujarati (1997 dalam Sudarmanto, 2013) mengatakan adanya autokorelasi dapat mengakibatkan penaksir mempunyai varians tidak minimum dan uji-t tidak dapat digunakan, karena akan memberikan kesimpulan yang salah. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Model regresi yang baik adalah bebas dari autokorelasi. Salah satu penguji yang digunakan untuk menguji adanya gejala autokorelasi adalah uji statistik Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut :

1. 1,65 < DW < 2,35 kesimpulan tidak ada autokorelasi

2. 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 kesimpulan tidak dapat disimpulkan

3. DW < 1,21 < 2,79 kesimpulan terjadi autokorelasi.

3.8.3 Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Metode regresi linier berganda dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yakni kepemilikan kas, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, leverage keuangan, dan profitabilitas terhadap variabel terikat yakni perataan laba dengan rumus :


(56)

43 Dimana :

Y = Perataan Laba = Koefisien konstanta

= Koefisien regresi variabel independen = Kepemilikan kas

= Kepemilikan manajerial = Ukuran Perusahaan = Financial leverage

=Profitabilitas e = error

Uji hipotesis berguna untuk memeriksa atau menguji apakah koefisien regresi yang didapat signifikan. Ada dua jenis koefisien regresi yang dapat dilakukan yaitu uji F dan uji t.

3.8.3.1 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel


(57)

44 dependen. Secara umum koefisien determinasi untuk data silang (crosssection) relatif rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (timeseries) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi.

3.8.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F)

Uji-F menunjukkan apakah semua variabel yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh signifikan atau tidak secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan:

Ho : , artinya secara simultan

kepemilikan kas, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, financial leverage, dan profitabilitastidak memenuhi model penelitian.

Ha : tidak semua ≠ 0, maka dianggap

variabel telah memenuhi model penelitian.

Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig, jika probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama variabel bebas terhadap variabel terikat dan model regresi bisa dipakai untuk memprediksi variabel terikat atau jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat.


(58)

45 3.8.3.3 Uji Signifikansi Parsial ( Uji-t)

Uji-t menentukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.

Ho : = 0

Secara individual tidak terdapat perngaruh yang signifikan dari masing – masing variabel yaitu kepemilikan kas, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, financial leverage, dan profitabilitasterhadap perataan laba.

H1 : ≠ 0

Secara individual sama terdapat pengaruh yang signifikan dari masing – masing variabel yaitu yaitu kepemilikan kas, kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, financial leverage, dan profitabilitas terhadap perataan laba.


(59)

46 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Objek penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling maka diperoleh sebanyak 15 perusahaan. Periode penelitian dimulai dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2013. Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data dimulai dengan mengumpulkan serta mengolah data yang diperlukan dengan menggunakan Microsoft Excel. Selanjutnya dilakukan pengujian asumsi klasik dan pengujian regresi berganda dengan menggunakan software SPSS 17.0.

4.2 Perhitungan Index Smoothing

Setelah diperoleh sampel, maka dilakukan perhitungan index smoothing terhadap masing-masing perusahaan yang menjadi sampel. Perhitungan index smoothing dimaksudkan untuk menentukan kategori suatu perusahaan apakah perusahaan tersebut melakukan perataan laba atau tidak dalam periode penelitian ini. Perusahaan dikategorikan tidak melakukan praktik perataan laba apabila memperoleh nilai index smoothing lebih kecil dari satu, sedangkan perusahaan


(60)

47 yang memperoleh index smoothing lebih dari satu dikategorikan sebagai perusahaan yang melakukan praktik perataan laba.

Hasil perhitungan Coefficients of varians earnings yang dilakukan terhadap 15 perusahaan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut:

Tabel 4.1

Perhitungan Coefficients of Varians Earnings 2011

NO KODE EARNINGS STANDAR

DEVIASI MEAN

CV EARNINGS

2009 2010 2011

1 BBCA 6807242 8479273 10770209 1989521.838 8685574.667 0.229060473

2 BBKP 362191 492599 747258 195846.0481 534016 0.36674191

3 BBNI 2483995 4101706 5991144 1755328.029 4192281.667 0.418704698

4 BBTN 490453 915938 1026201 282907.9161 810864 0.348896876

5 BDMN 1532533 2883468 3402209 965212.0617 2606070 0.370370735 6 BJBR 709106 890171 962695 130608.6047 853990.6667 0.152939148 7 BNGA 1568130 2584153 3176960 813639.6464 2443081 0.333038342

8 BSIM 48766 101806 113719 34578.54194 88097 0.392505329

9 BSWD 36950 35092 47737 6827.732152 39926.33333 0.171008244

10 BTPN 420423 836819 1399907 491569.3628 885716.3333 0.554996385 11 BVIC 46240 106801 210587 83115.48685 121209.3333 0.685718538

12 MAYA 41098 76954 180197 72218.7667 99416.33333 0.726427583

13 MCOR 16069 28293 36214 10148.80487 26858.66667 0.377859594

14 NISP 435865 320986 753221 223882.0786 503357.3333 0.444777624

15 SDRA 35645 59941 99424 32189.44896 65003.33333 0.495196897

Sumber : Lampiran i

Tabel 4.2

Perhitungan Coefficients of Varians Earnings 2012

NO KODE EARNINGS STANDAR

DEVIASI MEAN

CV EARNINGS

2010 2011 2012

1 BBCA 8479273 10770209 11898523 1742256.717 10382668.33 0.167804331

2 BBKP 492599 747258 838537 179283.8355 692798 0.258782265

3 BBNI 4101706 5991144 7202604 1562752.897 5765151.333 0.271068842 4 BBTN 915938 1026201 1357839 230006.589 1099992.667 0.209098293


(61)

48

NO KODE EARNINGS STANDAR

DEVIASI MEAN

CV EARNINGS

2010 2011 2012

5 BDMN 2883468 3402209 4081947 601039.0846 3455874.667 0.173918079

6 BJBR 890171 962695 1193304 158287.6375 1015390 0.155888513

7 BNGA 2584153 3176960 4249861 844306.4053 3336991.333 0.253014264 8 BSIM 101806 113719 233351 72752.80294 149625.3333 0.486233189

9 BSWD 35092 47737 54629 9908.666728 45819.33333 0.216255148

10 BTPN 836819 1399907 1977268 570239.3856 1404664.667 0.405961223 11 BVIC 106801 210587 251411 74554.43746 189599.6667 0.393220298

12 MAYA 76954 180197 265623 94474.60866 174258 0.542153638

13 MCOR 28293 36214 94081 35915.16132 52862.66667 0.679405024

14 NISP 320986 753221 855931 283884.54 643379.3333 0.441239756

15 SDRA 59941 99424 91236 20837.97678 83533.66667 0.249456029

Sumber : Lampiran i

Tabel 4.3

Perhitungan Coefficients of Varians Earnings 2013

NO KODE EARNINGS STANDAR

DEVIASI MEAN

CV EARNINGS

2011 2012 2013

1 BBCA 10770209 11898523 13004312 1117070.425 11891014.67 0.093942397

2 BBKP 747258 838537 884629 69913.1842 823474.6667 0.084900225

3 BBNI 5991144 7202604 6243854 639100.8317 6479200.667 0.098638839

4 BBTN 1026201 1357839 1443057 220232.7539 1275699 0.172636926

5 BDMN 3402209 4081947 4076753 390956.1643 3853636.333 0.101451235

6 BJBR 962695 1193304 1376387 207300.4931 1177462 0.176057056

7 BNGA 3176960 4249861 4296151 633225.5804 3907657.333 0.162047367 8 BSIM 113719 233351 221156 65832.16339 189408.6667 0.347566796

9 BSWD 47737 54629 81092 17608.45468 61152.66667 0.287942548

10 BTPN 1399907 1977268 2131039 385474.8687 1836071.333 0.209945475

11 BVIC 210587 251411 172991 39221.07128 211663 0.18529961

12 MAYA 180197 265623 365600 92796.61849 270473.3333 0.343089714

13 MCOR 36214 94081 78306 29914.25741 69533.66667 0.43021257

14 NISP 753221 855931 1040088 145347.7557 883080 0.164591833

15 SDRA 99424 91236 85146 7164.643839 91935.33333 0.077931341


(62)

49 Hasil perhitungan Coefficients of varians sales yang dilakukan terhadap 15 perusahaan dapat dilihat dalam tabel 4.4 , tabel 4.5, dan tabel 4.6 sebagai berikut:

Tabel 4.4

Perhitungan Coefficients of Varians Sales 2011

NO. KODE SALES STANDAR

DEVIASI MEAN CV SALES

2009 2010 2011

1 BBCA 19383875 20296328 27613956 4511364.969 22431386.33 0.20111842 2 BBKP 1766231 2315675 2737851 487197.2066 2273252.333 0.214317258 3 BBNI 15428153 18781770 20797289 2712215.737 18335737.33 0.147919644 4 BBTN 2567066 3842708 4297890 897236.9516 3569221.333 0.251381707 5 BDMN 12640922 13865285 15454706 1410833.339 13986971 0.100867682 6 BJBR 2365121 2961293 3301377 473929.2279 2875930.333 0.164791623 7 BNGA 7440380 8694292 10188511 1375815.499 8774394.333 0.156798914

8 BSIM 379548 497028 1116021 395673.7638 664199 0.595715687

9 BSWD 83004 94469 110586 13856.22987 96019.6667 0.144306165

10 BTPN 2341665 3674305 4826738 1243625.011 3614236 0.344090704 11 BVIC 121152 118646 279944 92410.51898 173247.3333 0.533402259 12 INPC 404711 504290 761444 128497.9893 522893.3333 0.245744172 13 MCOR 102319 140471 215570 57621.21124 152786.6667 0.377135077 14 NISP 2223358 2288298 2906308 376955.8476 2472654.667 0.152449856

15 SDRA 189812 399886 352467 110178.8667 314055 0.35082666

Sumber : Lampiran i

Tabel 4.5

Perhitungan Coefficients of Varians Sales 2012

NO. KODE SALES STANDAR

DEVIASI MEAN CV SALES

2010 2011 2012

1 BBCA 20296328 27613956 27613956 4224834.496 19817582.17 0.213186173 2 BBKP 2315675 2737851 3125455 405012.9801 2089439.66 0.193838084 3 BBNI 18781770 20797289 23904804 2580841.067 15760978.02 0.163748789 4 BBTN 3842708 4297890 5298313 744627.7312 3446943.577 0.216025506 5 BDMN 13865285 15454706 18035169 2104478.597 11864784.53 0.177371834 6 BJBR 2961293 3301377 3985737 521774.4158 2602962.805 0.200454042 7 BNGA 8694292 10188511 12424529 1877371.167 8163470.389 0.22997219 8 BSIM 497028 1116021 1731534 617253.8175 1154936.272 0.534448378

9 BSWD 94469 110586 112035 9750.39868 77457.1329 0.125881224


(1)

91

Hasil Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 13.619 4.956 2.748 .012

X1 -3.294 3.907 -.160 -.843 .408 .945 1.059

X2 1.219 4.993 .048 .244 .809 .880 1.136

X3 -.035 .039 -.203 -.908 .374 .679 1.473

X4 -12.048 5.223 -.484 -2.307 .031 .769 1.300

X5 -2.138 2.723 -.155 -.785 .441 .872 1.146


(2)

92


(3)

93

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .504a .254 .084 .6459876392 1.943

a. Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X4, X3 b. Dependent Variable: Y


(4)

94

Hasil Uji Regresi Berganda

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 13.619 4.956 2.748 .012

X1 -3.294 3.907 -.160 -.843 .408 .945 1.059

X2 1.219 4.993 .048 .244 .809 .880 1.136

X3 -.035 .039 -.203 -.908 .374 .679 1.473

X4 -12.048 5.223 -.484 -2.307 .031 .769 1.300

X5 -2.138 2.723 -.155 -.785 .441 .872 1.146

a. Dependent Variable: Y

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .504a .254 .084 .6459876392


(5)

95

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.120 5 .624 1.495 .232a

Residual 9.181 22 .417

Total 12.300 27

a. Predictors: (Constant), X5, X1, X2, X4, X3 b. Dependent Variable: Y


(6)

96

Hasil Uji-t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 13.619 4.956 2.748 .012

X1 -3.294 3.907 -.160 -.843 .408

X2 1.219 4.993 .048 .244 .809

X3 -.035 .039 -.203 -.908 .374

X4 -12.048 5.223 -.484 -2.307 .031

X5 -2.138 2.723 -.155 -.785 .441


Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Financial Leverage, dan Kebijakan Dividen terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Property &amp; Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

5 151 91

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, FINANCIAL Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Financial Leverage, Kepemilikan Institusional, Dan Jenis Industri Terhadap Praktik Perataan Laba(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

0 3 18

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, Pengaruh Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Financial Leverage, Kepemilikan Institusional, Dan Jenis Industri Terhadap Praktik Perataan Laba(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek

0 4 16

PENDAHULUAN Pengaruh Ukuran Perusahaan, Nilai Perusahaan, Profitabilitas, Dan financial leverage Terhadap Praktik perataan laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2014).

0 3 8

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Financial Leverage, dan Kebijakan Dividen terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Property & Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 0 11

Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Financial Leverage, dan Kebijakan Dividen terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Property & Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 0 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Perataan laba - Pengaruh Kepemilikan Kas, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, Financial Leverage, dan Profitabilitas terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa

0 0 19

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Pengaruh Kepemilikan Kas, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, Financial Leverage, dan Profitabilitas terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Per

0 0 10

Pengaruh Kepemilikan Kas, Kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, Financial Leverage, dan Profitabilitas terhadap Praktik Perataan Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (Periode 2011-2013)

0 0 11

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN FINANCIAL LEVERAGE TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 20