Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Ukuran Perusahaan, Risiko, Nondebt Tax Shield, dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PROFITABILITAS, TANGIBILITY, UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO, NONDEBT TAX SHIELD, DAN PERTUMBUHAN

PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA

PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

OLEH

YOSSI GEMIARSI SIMBOLON 080503170

PROGRAM STUDI STRATA SATU AKUNTANSI DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

ABSTRAK

PENGARUH PROFITABILITAS, TANGIBILITY, UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO, NONDEBT TAX SHIELD DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh profitabilitas, tangibility, ukuran perusahaan, risiko, nondebt tax shield, dan pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh profitabilitas, tangibility, ukuran perusahaan, risiko, nondebt tax shield, dan pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal perusahaan.

Hipotesis dalam penelitian ini ialah profitabilitas, tangibility, ukuran perusahaan, risiko, nondebt tax shield, dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap struktur modal perusahaan.

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mengunduh data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu dan uji asumsi klasik serta menggunakan regresi linier berganda untuk pengujian hipotesis.

Hasil hipotesis penelitian menunjukkan bahwa secara parsial profitabilitas, tangibility, ukuran perusahaan, risiko, nondebt tax shield, dan pertumbuhan perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Secara simultan menunjukkan bahwa profitabilitas, tangibility, ukuran perusahaan, risiko, nondebt tax shield, dan pertumbuhan perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kata Kunci : Profitabilitas, Tangibility, Ukuran Perusahaan, Risiko, Nondebt


(3)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, TANGIBILITY, FIRM SIZE, RISK, NONDEBT TAX SHIELD, AND COMPANY’S GROWTH TO CAPITAL STRUCTURE ON MANUFACTURING COMPANIES LISTED IN INDONESIA

STOCK EXCHANGE

Formulation of the problem in this study is to what extend the influence of profitability, tangibility, firm size, risk, nondebt tax shield, and company’s growth to capital structure on manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange. The purpose of this study was to determine and analyse the influence of profitability, tangibility, firm size, risk, nondebt tax shield, and company’s growth on the company’s capital structure.

Hyphotesis in this study is the profitability, tangibility, firm size, risk, nondebt tax shield, and company’s growth have a significant influence either partially or simultaneously on the company’s capital structure.

Secondary data collection is done by downloading the data of manufacturing company’s financial statements listed in Indonesia Stock Exchange that is assumptions of classical as well as using multiple linier regression to test the hyphotesis.

The result of this research showed that partial profitability, tangibility, firm size, risk, nondebt tax shield, and company’s growth have not significant influence to capital structure on manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange. Simultaneously show that profitability, tangibility, firm size, risk, nondebt tax shield, and company’s growth have not significant influence to capital structure on manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange.

Keywords : Profitability, Tangibility, Firm Size, risk, Nondebt Tax Shield, Company’s Growth, Capital Structure


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena anugerah-Nya yang teramat besar sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan skripsi yang berjudul:“Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Ukuran Perusahaan, Risiko, Nondebt Tax Shield, dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Penulisan skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis khususnya mengenai masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Selain itu, penelitian ini dilaksanakan dalam memenuhi salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana ekonomi di Universitas Sumatera Utara.

Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan berupa doa, bimbingan, saran, motivasi, batuan dan kerja sama semua pihak yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama orang tua penulis ayahanda Berlan Simbolon dan ibunda Mastiur br Manurung. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan bimbingan, yaitu kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Azhar Maksum, M.Ec. Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting S., SE., MAFIS., Ak selaku Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Firman Syarif, MSi, Ak selaku Ketua Program Studi S1-Akuntansi dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekrektaris Progam Studi S1-Akuntansi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

4. Bapak Drs.M.Utama Nasution, MM, Akselaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.


(5)

5. Secara khusus kepada Abang dan adik terkasih yaitu Riawanto Napitupulu, Sastro Simbolon, Harison Lefredo Simbolon, Triwan Simbolon, Ronaldo Simbolon, Hotni Tarigan, Lupiana Sianipar, Otni Panjaitan, Suzanna Manurung, Theresia Purba, Melati Rajagukguk, dan Yanry Manurung. Ucapan terimakasih penulis juga kepada saudara-saudara terkasih yaitu Bang Gomgom, Kak Pratiwina, Lidia, Endang, Rudolffo, Martha, Eva, Rolis, Taufik, Trito dan Koordinasi UKM KMK USU UP FE Periode 2012. Terimakasih atas doa, semangat dan kasih sayang yang telah diberikan selama ini.

6. Semua dosen dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, seluruh rekan-rekan seperjuangan saya di Departemen Akuntansi FE USU Stambuk 2008 secara khusus buat Steffy, Cresthyna, Josua, Sry, Sahat, Ari, dan Gunawan. Terima kasih atas dukungan, kerjasama dan kebersamaan selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari banyak terdapat kekurangan dalam skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Medan, 2014 Penulis,

NIM: 080503170 Yossi Gemiarsi Simbolon DAFTAR ISI

Halaman


(6)

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

DAFTAR SINGKATAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUANPUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis ... 10

2.1.1 Struktur Modal ... 10

2.1.1.1 Pengertian Struktur Modal ... 10

2.1.1.2 Komponen Struktur Modal ... 11

2.1.1.3 Teori Struktur Modal ... 13

2.1.1.3.1 Trade off Theory ... 13

2.1.1.3.2 Pecking Order Theory ... 14

2.1.1.3.3 Asymmetric Information Theory ... 16

2.1.2 Profitabilitas ... 18

2.1.3 Tangibility ... 19

2.1.4 Ukuran Perusahaan ... 20


(7)

2.1.6 Nondebt Tax Shield ... 21

.. 2.1.7 Pertumbuhan Perusahaan ... 22

2.2 Tinjauan PenelitianTerdahulu ... 24

2.3 Kerangka Konseptual ... 39

2.4 Hipotesis Penelitian ... 30

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 31

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

3.3Batasan Operasional ... 32

3.4Definisi Operasional ... 32

3.4.1 Variabel Dependen ... 33

3.4.2 Variabel Independen... 33

3.4.2.1 Profitabilitas ... 33

3.4.2.2 Tangibility ... 34

3.4.2.3 Ukuran Perusahaan ... 35

3.4.2.4 Risiko ... 35

3.4.2.5 Nondebt Tax Shield ... 36

3.4.2.6 Pertumbuhan Perusahaan ... 36

3.5Skala Pengukuran Variabel ... 37

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ... 40

3.7Jenis Data ... 49

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 50

3.9 Teknik Analisis Data ... 50

3.9.1 Statistik Deskriptif ... 50


(8)

3.9.2.1 Normalitas ... 51

3.9.2.2 Heteroskedastisitas ... 53

3.9.2.3 Autokorelasi ... 54

3.9.2.4 Multikolinieritas ... 56

3.9.3Pengujian Hipotesis Penelitian ... 55

3.9.3.1 Analisis Koefisien dan Koefisien Determinasi ... 57

3.9.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ... 59

3.9.2.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum perusahaan ... 60

4.2 Hasil Penelitian ... 68

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif ... 68

4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik ... 69

4.2.2.1 Normalitas ... 69

4.2.2.2 Heteroskedastisitas ... 71

4.2.2.3 Autokorelasi ... 73

4.2.2.4 Multikolinieritas ... 75

4.2.3 Hasil Pengujian Hipotesis Penelitian ... 76

4.2.3.1 Analisis Koefisien dan Koefisien Determinasi 76

4.2.3.2 Uji Signifikansi Simultan (Uji-F) ... 77

4.2.3.3 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t) ... 79

4.3Pembahasan Hasil Penelitian ... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 92


(9)

DAFTAR PUSTAKA ... 95 LAMPIRAN . ... 97

DAFTAR TABEL


(10)

1.1 Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang telah Dikelompokkan

Periode 2009-2011 ... 3

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 26

3.1 Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel ... 38

3.2 Tabel Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Manufaktur ... 42

3.3 Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur ... 48

3.4 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi ... 55

3.5 Hubungan Antar Variabel ... 58

4.1 Descriptive Statistics ... 69

4.2 One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test ... 71

4.3 Uji Glejser ... 72

4.4 Hasil Uji Durbin-Watson ... 74

4.5 Coefficient Correlations(a) ... 75

4.6 Coefficients(a) ... 75

4.7 Model Summary ... 76

4.8 Uji-F ANOVA(b) ... 78

4.9 Uji-t .. ... 79

4.10 Persamaan Regresi Linier Berganda ... 82

4.11 Ringkasan Hasil Penelitian ... 84

DAFTAR GAMBAR


(11)

2.1 Kerangka Konseptual ... 29

4.1 Histogram ... 70

4.2 Grafik Normal P-P Plot ... 70

4.3 Grafik Scatterplot ... 73

DAFTAR LAMPIRAN


(12)

i Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Manufaktur Tahun 2009

2011 100

ii Tabulasi Hasil Perhitungan Debt to Assets Ratio (DAR) ... 106

iii Tabulasi Hasil Perhitungan Return On Assets (ROA) ... 107

iv Tabulasi Hasil Perhitungan Assets Structure Value (ASV) ... 108

v Tabulasi Hasil Perhitungan SIZE ... 109

vi Tabulasi Hasil Perhitungan RISK ... 110

vii Tabulasi Hasil Perhitungan Nondebt Tax Shield (NDTS) ... 111

viii Tabulasi Hasil Perhitungan Market to Book (MB) ... 112

ix Tabulasi Hasil Perhitungan Nilai Pasar ... 113

x Tabulasi Hasil Perhitungan Standar Deviasi EBIT Tahun 2009 ... 114

xi Tabulasi Hasil Perhitungan Standar Deviasi EBIT Tahun 2010 ... 115

xii Tabulasi Hasil Perhitungan Standar Deviasi EBIT Tahun 2011 ... 116

xiii Hasil Output SPSS ... 117

DAFTAR SINGKATAN


(13)

BEI : Bursa Efek Indonesia

BLUE : Best, Linier, Unbiased, Estimation DAR : Debt to Assets Ratio

DW : Durbin-Watson

EBIT : Earning Before Income Tax

ICMD : Indonesian Capital Market Directory MB : Market to Book

NDTS : Nondebt Tax Shield ROA : Return On Assets SD : Standar Deviasi

SEE : Standard Error of Estimate

SPSS : Statistical Product and Services Solution VIF : Variance Inflation Factor


(14)

ABSTRAK

PENGARUH PROFITABILITAS, TANGIBILITY, UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO, NONDEBT TAX SHIELD DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sejauh mana pengaruh profitabilitas, tangibility, ukuran perusahaan, risiko, nondebt tax shield, dan pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh profitabilitas, tangibility, ukuran perusahaan, risiko, nondebt tax shield, dan pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal perusahaan.

Hipotesis dalam penelitian ini ialah profitabilitas, tangibility, ukuran perusahaan, risiko, nondebt tax shield, dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap struktur modal perusahaan.

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan cara mengunduh data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu dan uji asumsi klasik serta menggunakan regresi linier berganda untuk pengujian hipotesis.

Hasil hipotesis penelitian menunjukkan bahwa secara parsial profitabilitas, tangibility, ukuran perusahaan, risiko, nondebt tax shield, dan pertumbuhan perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Secara simultan menunjukkan bahwa profitabilitas, tangibility, ukuran perusahaan, risiko, nondebt tax shield, dan pertumbuhan perusahaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Kata Kunci : Profitabilitas, Tangibility, Ukuran Perusahaan, Risiko, Nondebt


(15)

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PROFITABILITY, TANGIBILITY, FIRM SIZE, RISK, NONDEBT TAX SHIELD, AND COMPANY’S GROWTH TO CAPITAL STRUCTURE ON MANUFACTURING COMPANIES LISTED IN INDONESIA

STOCK EXCHANGE

Formulation of the problem in this study is to what extend the influence of profitability, tangibility, firm size, risk, nondebt tax shield, and company’s growth to capital structure on manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange. The purpose of this study was to determine and analyse the influence of profitability, tangibility, firm size, risk, nondebt tax shield, and company’s growth on the company’s capital structure.

Hyphotesis in this study is the profitability, tangibility, firm size, risk, nondebt tax shield, and company’s growth have a significant influence either partially or simultaneously on the company’s capital structure.

Secondary data collection is done by downloading the data of manufacturing company’s financial statements listed in Indonesia Stock Exchange that is assumptions of classical as well as using multiple linier regression to test the hyphotesis.

The result of this research showed that partial profitability, tangibility, firm size, risk, nondebt tax shield, and company’s growth have not significant influence to capital structure on manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange. Simultaneously show that profitability, tangibility, firm size, risk, nondebt tax shield, and company’s growth have not significant influence to capital structure on manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange.

Keywords : Profitability, Tangibility, Firm Size, risk, Nondebt Tax Shield, Company’s Growth, Capital Structure


(16)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan di Indonesia pada era globalisasi semakin memiliki persaingan bisnis yang sangat tajam. Perusahaan-perusahaan ini bersaing menjadi perusahaan yang maju dan unggul dengan berbagai kelebihan-kelebihan yang harus dimilikinya. Di samping menjalankan operasi bisnisnya, perusahaan juga mengadakan investasi. Oleh karenanya, perusahaan semaksimal mungkin harus beroperasi dengan efisien dalam mengelola fungsi-fungsi yang penting dalam perusahaan untuk mewujudkan tujuan perusahaan yaitu pencapaian laba, meningkatkan nilai organisasi dan memakmurkan pemilik.

Salah satu fungsi penting dalam perusahaan adalah manajemen keuangan. Manajemen keuangan merupakan suatu bidang keuangan yang menerapkan prinsip-prinsip keuangan dalam sebuah organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan nilai melalui pengambilan keputusan dan manajemen sumber daya yang tepat.

Perusahaan dalam pengambilan keputusan tentang perolehan dan penggunaan dana tersebut harus dilakukan secara tepat untuk tujuan perusahaan. Manajer keuangan dalam pengambilan keputusannya mengharapkan terciptanya kombinasi pendapatan yang dapat menurunkan biaya serendah mungkin, mempertahankan biaya rendah tersebut, mempertahankan kebijakan deviden dan pendapatan serta memaksimalkan kekayaan para pemegang saham.


(17)

Tujuan dari manajemen struktur modaladalah sebagai ”pencarian gabungan sumber modal yang akan meminimumkan biaya modal dan dapat memaksimalkan harga saham. Struktur modal yang demikian, disebut sebagai struktur modal yang optimal” ( Rodoni dan Ali, 2010).

Perusahaan dalam menggunakan modalnya menggunakan dua Metode. Metode pertama adalah pemenuhan kebutuhan akan modal dengan menggunakan modal dari sumber eksternal disebut metode pembelanjaan dengan hutang. Metode yang kedua adalah pemenuhan dari internal perusahaan disebut metode pembelanjaan modal sendiri.

Manajer keuangan mengambil keputusan pendanaan yang sangat menentukan kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas operasinya dan juga akan berpengaruh terhadap risiko perusahaan itu sendiri. Analisis terhadap struktur modal pada dasarnya bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan hutang terhadap harga saham perusahaan, karena perusahaan akan memutuskan apakah perusahaan perlu memasukkan komponen hutang dalam struktur modal. Kemudian, jika memanfaatkan leverage keuangan, pada jumlah berapakah penggunaan hutang? Dari berbagai keputusan tersebut, prinsip dasarnya adalah perusahaan harus memilih struktur modal yang dapat memaksimumkan harga saham perusahaan.Ada beberapa teori struktur modal yang diterapkan dalam perusahaan. Teori struktur modal bertujuan memberikan landasan berfikir untuk mengetahui struktur modal yang optimal.


(18)

Berikut disajikan tabel 1.1 yang telah mengelompokkan struktur modal perusahaan-perusahaan manufaktur yang diteliti :

Tabel 1.1

Struktur Modal Perusahaan Manufaktur yang telah dikelompokkan Periode 2009-2011

No Keterangan Jumlah Persentase

1 Perusahaan yang memiliki struktur modal naik 3 tahun berturut-turut

22 17,05%

2 Perusahaan yang memiliki struktur modal fluktuatif (naik-turun) 3 tahun berturut-turut

58 44,97%

3 Perusahaan yang memiliki struktur modal turun 3 tahun berturut-turut

31 24,03%

4 Perusahaan yang memiliki struktur modal tetap 3 tahun berturut-turut

2 1,55%

5 Perusahaan yang keluar masuk BEI memiliki struktur modal naik

8 6,20%

6 Perusahaan yang keluar masuk BEI memiliki struktur modal turun

6 4,65%

7 Perusahaan yang hanya terdaftar 1 tahun saja di BEI yang memiliki struktur modal

2 1,55%

Jumlah 129 100%

Sumber : ICMD, data diolah peneliti, 2014

Pada tabel di atas dapat dilihat bagaimana kondisi struktur modal yang dimiliki oleh 129 perusahaan manufaktur dalam masa pengamatan tahun 2009-2011. Perusahaan yang memiliki DAR naik atau jumlah hutang meningkat selama 3 tahun berturut-turut sebanyak 22 perusahaan atau 17,05%. Perusahaan yang memiliki DAR menurun atau jumlah hutang menurun selama 3 tahun berturut-turut sebanyak


(19)

31perusahaan atau 24,03%. Sebagian lagi perusahaan memiliki perubahan struktur modal yang fluktuatif (naik turun selama periode pengamatan) selama 3 tahun berturut-turut yaitu sebanyak 58 perusahaan atau 44,97%. Perusahaan yang memiliki struktur modal tetap 3 tahun berturut-turut ada 2 perusahaan atau 1,55% yaitu PT Suparma Tbk dan PT Ricky Putra Globalindo Tbk, Perusahaaan yang keluar masuk BEI yang memiliki struktur modal naik sebanyak 8 perusahaan atau 6,20%. Perusahaan yang keluar masuk BEI yang memiliki struktur modal turun sebanyak 6 perusahaan atau 4,65%. Perusahaan yang hanya terdaftar 1 tahun saja di BEI yang memiliki struktur modal ada 2 perusahaan atau 1,55% yaitu PT Krakatau Steel Tbk dan PT Aqua Golden Missisipi Tbk.Data yang ada menunjukkan adanya perbedaan kondisi struktur modal pada perusahaan manufakturdengan kondisi naik, turun, fluktuatif, dll, sejak tahun 2008, 2009, 2010.Hal ini menunjukkan bahwa perubahan struktur modal tidaklah konstan.

Berdasarkan fakta-fakta diatas, dapat dikatakan bahwa terjadi perbedaan dan perubahan-perubahan yang tidak sama yang dialami oleh perusahaan yang menjadi fenomena gap. Diduga ada berbagai faktor yang mempengaruhi struktur modal. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal.

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal telah dilakukan olehAl-Fayoumi dan Abuzayed (2009) yang meneliti tentang pengaruh profitability, size, risk, nondebt tax shield, growth, kepemilikan manajerial dan


(20)

sizedan growth berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan tangibility, risk dan nondebt tax shield tidak berpengaruh signifikan. Kepemilikan manajerial berhubungan negatif dengan struktur modal dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap stuktur modal.Febriyani dan Srimindarti (2010) meneliti struktur aktiva, peluang pertumbuhan, profitabilitas dan ukuran perusahaan dalam jurnal dinamika keuangan dan perbankan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa struktur aktiva tidak berpengaruh signifikan, peluang pertumbuhan berpengaruh signifikan, profitabilitas berpengaruh negatif dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.Sisworo (2011) meneliti fixed tangible asset, profitabilitas, firm size, growth sales, devidend payout ratio dan kepemilikan institusional.Hasil penelitian adalah secara parsial profitabilitas, growth sales dan kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan fixed tangible asset, ukuran perusahaan dan devidend payout ratio tidak berpengaruh secara signifikan.

Nurita (2012) meneliti profitabilitas, firm size, nondebt tax shield, dividen payout ratio, dan likuiditas. Hasil penelitian adalah profitabilitas berpengaruh negatif signifikan, nondebt tax shield berpengaruh negatif signifikan, likuiditas berpengaruh negatif signifikan. Variabel yang tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dalam penelitian ini : firm size dan dividen payout ratio. Semua variabel ini secara simultanberpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Nasution (2012) meneliti profitabilitas, pertumbuhan aktiva, ukuran perusahaan, risiko bisnis,


(21)

danstruktur aktiva. Profitabilitas, ukuran perusahaan, resiko bisnis, struktur aktiva berpengaruh signifikansi terhadap struktur modal. Pertumbuhan aktiva tidak berpengaruh signifikasi terhadap struktur modal.Simanjuntak (2012) meneliti struktur asset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara simultan menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan terhadap struktur modal. Secara parsial profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan struktur aset, ukuran perusahaan dan umur perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.

Berdasarkan uraian di atas, terdapat penelitian yang tidak konsisten atau adanya research gap. Oleh karena itu, maka penelitipun tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini merupakan replika dari penelitian Al-Fayoumi dan Abuzayed (2009) yang meneliti tentangpengaruh profitability, size, risk, nondebt tax shield, growth, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional terhadap struktur modal pada perusahaan industri di Yordania periode 2001-2005. Perbedaan Penelitian ini dengan penelitian Al-Fayoumi dan Abuzayed adalah perbedaan variabel independen, obyek penelitian dan periode penelitian.

Peneliti berminat meneliti kembali faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan go public di Indonesia. Peneliti menggunakan faktor


(22)

profitabilitas, tangibility, ukuran perusahaan, risiko, nondebt tax shield dan pertumbuhan perusahaan.

Peneliti tertarik melakukan penelitian pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011. Alasan pemilihan adalah sebagian besar perusahaan yang terdapat di Bursa Efek Indonesia bergerak dalam sektor manufaktur, sehingga sampelnya dimungkinkan akan lebih banyak dan hasilnya akan dapat mewakili seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang membeli bahan baku, mengolahnya hingga menjadi produk jadi yang siap pakai, dan menjual kepada konsumen yang membutuhkannya. Produk perusahaan manufaktur digunakan oleh konsumen setiap hari, dan tetap dibeli dan diminati oleh konsumen dalam kondisi apapun. Jadi, bisa dikatakan bahwa produk tersebut sangat dibutuhkan oleh konsumen. Contohnya adalah makanan, minuman dan obat-obatan yang setiap harinya pasti dibutuhkan konsumen sesuai kebutuhan. Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang sahamnya paling tahan terhadap kondisi ekonomi baik krisis maupun tidak.

Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini mengambil judul “ Pengaruh Profitabilitas, Tangibility, Ukuran Perusahaan, Risiko, Nondebt Tax Shield, dan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”.


(23)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah profitabilitas, tangibility, ukuran perusahaan, risiko, nondebt tax shield, dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan secara parsial terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

2. Apakah profitabilitas, tangibility, ukuran perusahaan, risiko, nondebt tax shield, dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh signifikan secara simultan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, maka tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah menganalisis secara empiris pengaruh profitabilitas, tangibility, ukuran perusahaan, risiko, nondebt tax shield, dan pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia baik secara parsial maupun simultan.


(24)

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi berbagai pihak : 1. Penulis

Penelitian ini merupakan pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh penulis selama di bangku perkuliahan dan menambah wawasan penulis tentang masalah yang diteliti.

2. Perusahaan

Penelitian ini menjadi bahan masukan dan pertimbangan yang dapat dijadikan tolok ukur dalam menentukan struktur modal yang optimal dengan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal untuk mencapai tujuan perusahaan.

3. Investor

Penelitian ini menjadi bahan pertimbangan dan informasi bagi investor dalam mengambil keputusan investasi pada perusahaan dengan melihat struktur modalnya.

4. Pembaca dan Akademisi

Penelitian ini menjadi bahan tambahan referensi bukti empiris sebagai rekomendasi penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan yang ada di Indonesia.


(25)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Struktur Modal

2.1.1.1 Pengertian Struktur Modal

Pembahasan struktur modalberkaitan dengan penentuan bauran pembelanjaaan jangka panjang perusahaan. Struktur modal mempunyai pengertian yang berbeda dengan struktur keuangan. Struktur keuangan merupakan kombinasi atau bauran dari segenap pos yang dalam sisi kanan neraca keuangan perusahaan, sedangkan struktur modal merupakan bauran dari segenap sumber pembelanjaan jangka panjang perusahaan.Struktur modal merupakan keputusan keuangan yang kompleks. Untuk mencapai tujuan perusahaan memaksimalkan kekayaan pemilik, manajer keuangan harus dapat menilai struktur modal perusahaan dan memahami hubungannya dengan risiko, hasil/pengembalian dan nilai.

Penentuan struktur modal bagi suatu perusahaan merupakan salah satu bentuk keputusan keuangan yang penting, karena keputusan ini dapat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan manajemen keuangan perusahaan. Tujuan pokok manajemen perusahaan struktur modal


(26)

adalah menciptakan suatu bauran atau kombinasi sumber pembelanjaan permanen sedemikian rupa, sehingga mampu memaksimumkan harga saham perusahaan.Dalam rangka untuk mencapai tujuan manajemen struktur modal tersebut mekanisme yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan bauran pembelanjaan sedemikian rupa sehingga dapat meminimumkan biaya modaldan memaksimumkan nilai perusahaan. Adapun bauran pembelanjaan yang ideal dan selalu diupayakan untuk dicapai disebut struktur modal optimal.

Dalam penelitian ini, “Struktur modal diukur dengan membandingkan total hutang perusahaan dengan total aset” (Warsono, 2003 : 239).

2.1.1.2 Komponen Struktur Modal

Struktur modal perusahaan terdiri atas tiga komponen, yaitu : 1. Hutang jangka panjang

Hutang jangka panjang adalah hutang yang masa jatuh tempo pelunasannya lebih dari 1 tahun. Hutang jangka panjang terdiri dari:

a) Hutang hipotek

Hutang hipotek adalah bentuk hutang jangka panjang dengan jaminan asset tidak bergerak (tanah, bangunan)


(27)

kecuali kapal dengan bunga, jangka waktu dan cara pembayaran tertentu, supaya bila pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya, barang tersebut dapat dijual dan dari hasil penjualan tersebut dapat digunakan untuk menutup tagihannya.

b) Obligasi

Menurut Rambe dan Nurzaimah (2009 : 97) obligasi merupakan “kewajiban jangka panjang yang mempunyai berbagai ketentuan atau pembatasan untuk melindungi si pembeli pinjaman ketentuan dan persyaratan lain antara peminjam dan pemberi pinjaman dinyatakan dalam kontrak obligasi atau perjanjian hutang”.

c) Bentuk hutang jangka panjang lainnya, seperti pinjaman jangka panjang dari bank.

2. Saham preferen

Saham preferen adalah bentuk komponen modal jangka panjang yang merupakan kombinasi antara modal sendiri (saham biasa) dengan hutang jangka panjang (obligasi).


(28)

3. Ekuitas saham biasa

Ekuitas saham biasa terdiri dari dua, yaitu : saham biasa dan laba ditahan. Saham biasa adalah bentuk komponen modal jangka panjang yang ditanamkan oleh para investor yang pemegangnya memiliki klaim residual atas laba dan kekayaan perusahaan. Bagi pemegang saham biasa, dengan membeli saham tersebut berarti ia membeli prospek dan siap menanggung segala risiko sebesar dana yang ditanamkannya. Sedangkan laba ditahan adalah akumulasi laba rugi perusahaan yang tidak dibagi kepada pemegang saham atau laba yang diinvestasikan kembali.

2.1.1.3 Teori Struktur Modal 2.1.1.3.1 Trade-off Theory

Menurut trade-off theory yang dikemukakan oleh Myers (Syahyunan, 2013 : 69) bahwa “perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat hutang tertentu, di mana penghematan pajak dari tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan”. Penggunaan hutang akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya sampai titik tertentu. Setelah titik tersebut, pengggunaan hutang justru akan menurunkan nilai perusahaan karena kenaikan keuntungan dari penggunaan hutang


(29)

tidak sebanding dengan kenaikan biaya kesulitan keuangan dan biaya keagenan. Titik balik tersebut disebut struktur modal yang optimal, menunjukkan jumlah hutang yang optimal yang bisa diterima perusahaan.

Trade-off theory dalam menentukan struktur modal optimal memasukkan beberapa faktor antara lain pajak, biaya keagenandan biaya kesulitan keuangantetapi tetap mempertahankan asumsi efesiensi pasar dan symmetric information sebagai imbangan dan manfaat penggunaan hutang. Tingkat hutang yang optimal tercapai ketika penghematan pajak mencapai jumlah yang maksimal terhadap biaya kesulitan keuangan.

2.1.1.3.2 Pecking Order Theory

Menurut Myers, dalam Syahyunan, (2013 : 69), pecking order theory menyatakan bahwa “perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi justru tingkat hutangnya rendah, dikarenakan perusahaan yang profitabilitasnya tinggi memiliki sumber dana internal yang berlimpah”.

Secara spesifik perusahaan mempunyai urutan preferensi (hierarki) dalam penggunaan dana. Menurut pecking


(30)

order theory terdapat skenario urutan (hierarki) dalam memilih sumber pendanaan yaitu:

• Perusahaan lebih memilih untuk menggunakan sumber dana dari dalam atau pendanaan internal daripada pendanaan eksternal. Dana internal tersebut diperoleh laba ditahan yang dihasilkan dari kegiatan operasional perusahaan.

• Jika pendanaan eksternal diperlukan, maka perusahaan akan memilih pertama kali dimulai dari sekuritas yang paling aman, yaitu hutang yang paling rendah risikonya, turun ke hutang yang lebih berisiko, sekuritas hybrid seperti obligasi konversi, saham preferen, dan yang terakhir saham biasa.

• Terdapat kebijakan dividen yang konstan, yaitu perusahaan akan menetapkan jumlah pembayaran dividen yang konstan, tidak terpengaruh seberapa besarnya perusahaan tersebut untung atau rugi.

• Untuk mengantisipasi kekurangan persediaan kas karena adanya kebijakan deviden yang konstan dan fluktuasi dari tingkat keuntungan, serta kesempatan


(31)

investasi, maka perusahaan akan mengambil portofolio investasi yang lancar tersedia.

Pecking order theory menjelaskanmengapaperusahaan mempunyai

urut-urutanpreferensi dalam memilihsumber pendanaan. Perusahaan-perusahaan yang profitable umumnyameminjam dalam jumlahyang sedikit. Hal tersebut disebabkan karena merekamemerlukanexternal financing yang sedikit. Perusahaan–perusahaan yangkurang profitable cenderungmempunyai hutang yang lebih besar karenaalasan dana internal yang tidak mencukupi kebutuhan dan karena hutangmerupakan sumber eksternal yang disukai. Dana eksternal lebih disukai dalambentuk hutang daripada modal sendiri karena pertimbangan biaya emisihutang jangkapanjang yang lebih murah dibanding dengan biaya emisisaham.

2.1.1.3.3 Asymmetric Information Theory

Awal dekade 1950-an, Gordon Donaldson dari Harvard University mengajukan teori tentang informasi yang tidak simetris. Asymetric information adalah kondisi di mana suatu pihak memiliki informasi yang lebih banyak dari pihak lain. Karena asymmetric information, manajemen perusahaan tahu


(32)

lebih banyak tentang perusahaan dibanding investor di pasar modal. Jika manajemen perusahaan ingin memaksimumkan nilai untuk pemegang saham saat ini, bukan pemegang saham baru, maka ada kecenderungan bahwa:

1. Jika perusahaan memiliki prospek yang cerah, manajemen tidak akan menerbitkan saham baru tetapi menggunakan laba ditahan (supaya prospek cerah tersebut dinikmati current stockholder), dan

2. Jika prospek kurang baik, manajemen menerbitkan saham baru untuk memperoleh dana (ini akan menguntungkan current stockholder karena tanggung jawab mereka berkurang). Masalahnya adalah para investor tahu kecenderungan ini sehingga mereka melihat penawaran saham baru sebagai sinyal (pertanda) berita buruk sehingga harga saham perusahaan cenderung turun jika saham baru diterbitkan. Ini menyebabkan biaya modal sendiri menjadi tinggi. Rata-rata tertimbang biaya modal semakin tinggi dan nilai perusahaan cenderung turun. Hal ini mendorong perusahaan untuk menerbitkan obligasi atau berhutang daripada menerbitkan saham baru.


(33)

Karena adanya asymmetric information, Gordon Donaldson menyimpulkan bahwa perusahaan lebih senang menggunakan dana dengan urutan:

1) Laba ditahan dan dana depresiasi, 2) Hutang, dan

3) Penjualan saham baru. 2.1.2 Profitabilitas

Profitabilitas merupakan efektivitas perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas operasinya. Profitabilitas mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Profitabilitas mencakup seluruh pendapatan dan biaya yang dikeluarkan perusahaan sebagai penggunaan aset dan passiva dalam suatu periode. Profitabilitas dapat digunakan sebagai informasi bagi pemegang saham untuk melihat keuntungan yang benar-benar diterima dalam bentuk dividen. Investor menggunakan profitabilitas untuk memprediksi seberapa besar perubahan nilai atas saham yang dimiliki. Kreditor menggunakan profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar pokok dan bunga pinjaman bagi kreditor.

Menurut Indra Wijaya (dalam Sisworo:2011) “semakin tinggi profit suatu perusahaan maka akan semakin menurun hutangnya karena semakin banyak dana internal yang tersedia untuk mendanai investasinya”. Ini berarti perusahaan cenderung menggunakan modal dari dalam perusahaan daripada


(34)

dari luar perusahaan. Teori stuktur modal yang mendukungini adalah pecking order theory.

Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap profitabilitas diukur dengan Return On Assets (ROA), yaitu dengan membandingkan laba bersih dengan total aset perusahaan.

2.1.3 Tangibility

Tangibility (struktur aset) adalah penentuan berapa besar jumlah alokasi dana masing-masing komponen aset lancar maupun aset tetap. Aset lancar adalah harta yang dalam masa perputaran kegiatan usaha normal perusahaan (biasanya 1 tahun) diharapkan dapat dicairkan menjadi uang tunai, dijual, atau habis pakai sedangkan aset tetap merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen.

Menurut Bambang (dalam nasution, 2012), kebanyakan perusahaan industri dimana sebagian besar daripada modalnya tertanam dalam aset tetap, mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanen, yaitu modal sendiri, sedangkan hutang sifatnya pelengkap.

Hal ini dapat dihubungkan dengan adanya aturan struktur finansial konservatif horisontal yang menyatakan bahwa besarnya modal sendiri hendaknya paling sedikit dapat menutup jumlah asettetap plus aset lain yang sifatnya permanen. Perusahaan yang sebagian besar asetnya terdiri atas aset lancar akan mengutamakan kebutuhan dananya dengan hutang. Semakintinggi


(35)

struktur aset (yang berarti semakin besar jumlah aset tetap) maka penggunaan modal sendiri akan semakin tinggi (yang berarti penggunaan modal asing semakin sedikit) atau struktur modalnya semakin rendah.

Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap tangibility adalah dengan membandingkan aset tetap dengan total aset (Al-Fayoumi and Abuzayed, 2009).

2.1.4 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya aset suatu perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan perusahaan dalam menentukan berapa besar kebijakan keputusan pendanaan dalam memenuhi ukuran atau besarnya aset perusahaan.

Jika perusahaan semakin besar, maka semakin besar pula dana yang akan dikeluarkan dalam mempertahankan atau mengembangkan perusahaan. Perusahaan besar lebih cenderung menggunakan hutang jangka panjang untuk pemenuhan dana perusahaannya, sedangkan perusahaan kecil menggunakan modal sendiri dan hutang jangka pendek. Fakhruddin (2008:80) menyatakan bahwa

Semakin besar aset perusahaan, umumnya akan semakin menarik minat investor untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Perusahaan dengan aset yang besar umumnya merupakan perusahaan yang leading di industrinya, teruji oleh berbagai kondisi ekonomi, memiliki produk yang handal dan dikenal luas masyarakat


(36)

dengan memiliki saham ini maka investor akan berpeluang menikmati dividen yang besar dan stabil serta peluang capital gain yang tinggi.

Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap ukuran perusahaan mengacu pada penelitian Al-Fayoumi dan Abuzayed (2009), yaitu nilai logaritma dari total aset.

2.1.5 Risiko

Risiko bisnis merupakan ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya.Perusahaan dengan risiko bisnis besar harus menggunakan hutang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai risiko bisnis rendah. Hal ini disebabkan karena semakin besar risiko perusahaan akan mempersulit perusahaan dalam mengembalikan hutang mereka. Jika risiko bisnis meningkat maka struktur modal menurun atau risiko bisnis berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

Dalam penelitian ini, pengukuran yang digunakan untuk mengukur risiko perusahaan, yaitu standar deviasi EBIT dibagi total aset (Titman & Wessels, dalam Nasution : 2010).

2.1.6 Nondebt Tax Shield

Nondebt tax shield adalah keuntungan pajak yang diperoleh perusahaan selain bunga pinjaman yang dibayarkan. Jadi, dalam melakukan efesiensi penghitungan pajak selain dengan membebankan biaya hutang


(37)

perusahaan dapat memanfaatkan keuntungan/perlindungan pajak melalui fasilitas perpajakan yang diberikan oleh pemerintah.

Mackie-Mason (dalam Nurita, 2010) menyebutkan bahwa nondebt tax shield dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu : tax loss carry forward dan investment tax credit. Tax loss carry carry forward adalah fasilitas berupa kerugian yang dapat dikompensasikan/dikurangkan terhadap laba paling lama lima tahun ke depan dan investment tax credit berupa fasilitas yang diberikan oleh pemerintah. Fasilitas pajak tersebut meliputi : pengurangan beban pajak, penundaan pajak, dan pembebasan pajak.

Penggunaan hutang akan menimbulkan kewajiban membayar bunga yang dalam laporan laba rugi biaya bunga tersebut akan mengurangi keuntungan kena pajak. Jadi semakin besar utang perusahaan maka semakin besar beban bunga, dan berarti semakin besar penghematan pembayaran pajak penghasilan. Selain itu, penghematan pembayaran pajak penghasilan juga dapat terjadi karena depresiasi. Semakin besar depresiasi maka semakin besar penghematanpajakpenghasilan dan semakin besar cashin flow perusahaan.

Dalam penelitian ini, nondebt tax shield diukur dengan membandingkan beban penyusutan dengan total aset.

2.1.7 Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan ukuran perusahaan. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan


(38)

yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai sumber pembiayaannya agar tidak terjadi biaya keagenan antara pemegang saham dengan manajemen perusahaan, sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah sebaiknya menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya karena penggunaan hutang akan mengharuskan perusahaan tersebut membayar bunga secara teratur. Menurut Sartono (dalam Simanjuntak, 2012) menyatakan bahwa semakin cepat pertumbuhan perusahaan maka semakin besar kebutuhandana untuk pembiayaan ekspansi. Semakin besar kebutuhan untuk pembiayaan mendatang maka semakin besar keinginan perusahaan untuk menahan laba. Jadi perusahaan yang sedang tumbuh sebaiknya tidak membagikan laba sebagai dividen tetapi lebih baik digunakan untuk pembiayaan investasi.

Tingkat pertumbuhan perusahaan diukur dengan rasio market to book. Market to book (MB) adalah rasio nilai pasar perusahaan (sama dengan harga saham per lembar dikalikan dengan jumlah saham yang beredar) dibagi dengan nilai ekuitas masing-masing perusahaan.


(39)

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal telah dilakukan oleh :

1) Al-Fayoumi dan Abuzayed (2009) yang meneliti tentang pengaruh profitability, size, risk, nondebt tax shield, growth, kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa profitability, size dan growth berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan tangibility, risk dan nondebt tax shield tidak berpengaruh signifikan. Kepemilikan manajerial berhubungan negatif dengan struktur modal dan kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap stuktur modal.

2) Febriyani dan Srimindarti (2010) meneliti struktur aktiva, peluang pertumbuhan, profitabilitas dan ukuran perusahaan dalam jurnal dinamika keuangan dan perbankan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa struktur aktiva tidak berpengaruh signifikan, peluang pertumbuhan berpengaruh signifikan, profitabilitas berpengaruh negatif dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

3) Sisworo (2011) meneliti fixed tangible asset, profitabilitas, firm size, growth sales, devidend payout ratio dan kepemilikan institusional.Hasil penelitian adalah secara parsial profitabilitas, growth sales dan kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap struktur


(40)

modal.Sedangkan fixed tangible asset, ukuran perusahaan dan devidend payout ratio tidak berpengaruh secara signifikan.

4) Nurita (2012) meneliti profitabilitas, firm size, nondebt tax shield, dividend payout ratio, dan likuiditas. Hasil penelitian adalah profitabilitas, nondebt tax shield,dan likuiditas berpengaruh negatif signifikan. Variabel yang tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dalam penelitian ini:firm size dan dividend payout ratio. Semua variabel ini secara simultanberpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

5) Nasution (2012) meneliti profitabilitas, pertumbuhan aset, ukuran perusahaan, risiko bisnis, dan struktur aset. Profitabilitas, ukuran perusahaan, risiko bisnis, struktur aset berpengaruh signifikansi terhadap struktur modal. Pertumbuhan aset tidak berpengaruh signifikasi terhadap struktur modal.

6) Simanjuntak (2012) meneliti struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa secara simultan menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan terhadap struktur modal. Secara parsial profitabilitas dan pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan struktur aset, ukuran perusahaan dan umur perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.


(41)

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu No Nama

Peneliti

Judul Penelitian

Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1

Al-Fayoumidan Abuzayed(2 009) Ownership Structure and Corporate Financing Variabel Dependen: Capital Structure Variabel Independen: Profitability, Size, Growth,

Kepemilikan Manajerial, dan Kepemilikan Institusional.

Capital structure dipengaruhi oleh profitability, size dan growth.

Kepemilikan manajerial berhubungan negatif dengan

capital structure.

Kepemilikan institusional tidak berpengaruh signifikan terhadap capital structure.

2 Nina

Febriyani dan CeaciliaSrim indarti (2010) Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan-perusahaan LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode 2006-2008 Variabel Dependen: Struktur Modal Variabel Independen:

struktur aset, peluang pertumbuhan, profitabilitas dan ukuran perusahaan

struktur aktiva tidak berpengaruh signifikan, peluang pertumbuhan berpengaruh

signifikan,profitabilitas berpengaruh negatif dan ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

3 Yudha

Sabhanandi-ta Sisworo (2011) Pengaruh Fixed Tangible Asset, Profitabilitas, Firm Size, Growth Sales, Devidend Payout Ratio dan Kepemilikan Institusional terhadap Variabel Dependen: Struktur Modal

Variabel Independen : Fixed Tangible Asset,

Profitabilitas, Firm Size,

Growth Sales, Devidend Payout Ratio dan Kepemilikan Institusional

Profitabilitas, growth sales dan kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap struktur modal.

Fixed tangible asset, ukuran

perusahaan dan devidend

payout ratio tidak berpengaruh secara signifikan.


(42)

Struktur Modal (Studi pada Perusahaan Non-Keuangan yang Terdaftar di BEI Periode 2006-2009)

4 Aldera

Nurlukma-nita Putri Nasution (2012) Analisis Faktor-Faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal (studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur di BEI periode 2008-2010) Variabel Dependen: Struktur Modal. Variabel Independen: Profitabilitas,

Pertumbuhan Aset, Ukuran Perusahaan, Risiko Bisnis, dan Struktur Aset.

Profitabilitas, ukuran perusahaan, resiko bisnis, struktur aset berpengaruh signifikansi terhadap struktur modal.

Pertumbuhan aset tidak berpengaruh signifikasi terhadap struktur modal.

5 Dea Nurita

(2012) Analisis Pengaruh Profitabilitas. Firm Size, Nondebt Tax Shield, Dividend Payout Ratio, dan Likuiditas terhadap Struktur Modal (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur ya ng

Terdaftar di B

Variabel Dependen:

Struktur Modal.

Variabel Independen :

Profitabilitas. Firm Size, Nondebt Tax Shield, Divid end Payout Ratio, dan

Likuiditas.

Profitabilitas, nondebt tax shie

ld , dan likuiditas berpengaruh

negatif signifikan.

Variabel yang tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal dalam penelitian ini:firm size dan

dividend payout ratio.

Semua variabel ini secara

simultan berpengaruh

signifikan terhadap struktur modal.


(43)

EIPeriode2007 -2010)

6 Lidia

Simanjun-tak (2012) Pengaruh Struktur Aset, Pertumbuhan Perusahaan, Profitabiltas, Ukuran Perusahaan, dan Umur Perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Variabel Dependen : struktur modal

Variabel Independen :

Struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, ukuran perusahaan dan umur perusahaan

Secara simultan:

menunjukkan ada pengaruh yang signifikan dari struktur aset, pertumbuhan perusahaan, profitabilitas, ukuran

perusahaan dan umur

perusahaan terhadap struktur modal.

Secara parsial:profitabilitas

dan pertumbuhan perusahaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal. Sedangkan struktur aset, ukuran perusahaan dan umur perusahaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur modal.


(44)

2.3 Kerangka Konseptual

Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan pustaka di atas maka dapat disimpulkan kerangka konseptual sebagai berikut.

Profitabilitas (X1)

Tangibility (X2)

Ukuran Perusahaan (X3)

Risiko (X4)

Nondebt Tax Shield (X5)

Pertumbuhan Perusahaan (X6)

H7

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

H1

Struktur Modal (Y)

H2

H3

H4

H5


(45)

Gambar 2.1 menjelaskan pengaruh profitabilitas, tangibility, ukuran perusahaan, risiko, nondebt tax shield dan pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal.

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan tinjauan teoritis, rumusan masalah, tinjauan peneliti terdahulu dan kerangka konseptual di awal, maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : Terdapat pengaruh signifikan profitabilitasterhadap struktur modal.

H2 :Terdapat pengaruh signifikan tangibilitityterhadap struktur modal.

H3 : Terdapat pengaruh signifikan ukuran perusahaanterhadap struktur modal.

H4 : Terdapat pengaruh signifikan risiko terhadap struktur modal.

H5 : Terdapat pengaruh signifikannondebt tax shieldterhadap struktur modal.

H6 : Terdapat pengaruh signifikan pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal.

H7 : Terdapat pengaruh signifikan profitabilitas, tangibilitity, ukuran perusahaan, risiko, nondebt tax shield, dan pertumbuhan perusahaan secara simultan terhadap struktur modal.


(46)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian kausal (sebab akibat). Tujuan utama dari penelitian kausal adalah mengidentifikasi hubungan sebab akibat antara berbagai variabel . Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab-akibat, variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Penelitian ini menguji mengenai pengaruh profitabilitas, tangibility, ukuran perusahaan, risiko,

nondebt tax shield, dan pertumbuhan perusahaan terhadap struktur modal pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2011.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dengan mengunjungi website kemudian mengunduh data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2009-2011.Waktu penelitian dilaksanakan sejak Juli 2013 sampai Mei 2014.


(47)

3.3Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah :

1. Penelitian hanya dilakukan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Periode penelitian dari tahun 2009-2011.

3. Pengukuran variabel untuk keenam variabel independen adalah yaitu

Return on Assets (ROA), Assets structure Value(ASV),SIZE, RISK, Nondebt Tax Shiel(NDTS).

4. Rasio yang digunakan untuk mengukur variable dependen adalah Debt to

Assets Ratio (DAR).

3.4. Definisi Operasional`

Definisi operasional merupakan bagian yang mendefinisikan sebuah konsep/variabel agar dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi (indikator) dari suatu konsep/variabel”. Variabel penelitian merupakan kegiatan menguji hipotesis, yaitu menguji kecocokan antara teori dan fakta empiris di dunia nyata. Kategori variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu : variabel dependen dan variabel independen.


(48)

3.4.1 Variabel Dependen

Struktur modal merupakan bauran dari segenap sumber pembelanjaan jangka panjang yang digunakan perusahaan. Penentuan struktur modal bagi suatu perusahaan merupakan salah satu bentuk keputusan keuangan yang penting, karena keputusan ini dapat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan manajemen keuangan perusahaan. Tujuan pokok manajemen perusahaan adalah menciptakan suatu bauran atau kombinasi sumber pembelanjaan permanen sedemikian rupa sehingga dapat meminimumkan biaya modal dan memaksimumkan nilai perusahaan. Adapun bauran pembelanjaan yang ideal dan selalu diupayakan untuk dicapai disebut struktur modal optimal. Struktur modal diproxikan dengan DAR.

Total Utang DAR =

Total Aset

3.4.2 Variabel Independen 3.4.2.1 Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari kegiatan bisnis yang dilakukannya. Profitabilitas mengukur tingkat keuntungan yang dihasilkan


(49)

oleh perusahaan. Profitabilitas mencakup seluruh pendapatan dan biaya yang dikeluarkan perusahaan sebagai penggunaan aset dan pasiva dalam suatu periode.

Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap profitabilitas diukur dengan Return On Assets (ROA), yaitu dengan membandingkan laba bersih dengan total aset perusahaan.

Laba Bersih ROA =

Total Aset

3.4.2.2 Tangibility

Tangibility (struktur aset) adalah penentuan berapa besar jumlah alokasi dana masing-masing komponen aset lancar maupun aset tetap.

Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap tangibility adalah dengan membandingkan aset tetap dengan total aset.

Aset Tetap

ASV =


(50)

3.4.2.3 Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya aset suatu perusahaan. Ukuran perusahaan merupakan salah satu faktor yang dipertimbangkan perusahaan dalam menentukan berapa besar kebijakan keputusan pendanaan dalam memenuhi ukuran atau besarnya aset perusahaan.

Dalam penelitian ini, ukuran perusahaan dihitung dengan logaritma natural yaitu nilai logaritma dari total aset.

SIZE = LN (Total Aset)

3.4.2.4 Risiko

Risiko bisnis merupakan ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya. Perusahaan dengan risiko bisnis besar harus menggunakan hutang lebih kecil dibandingkan dengan perusahaan yang mempunyai risiko bisnis rendah. Hal ini disebabkan karena semakin besar risiko perusahaan akan mempersulit perusahaan dalam mengembalikan hutang mereka. Jika risiko bisnis meningkat maka struktur modal menurun atau risiko bisnis berpengaruh negatif terhadap struktur modal.


(51)

Pengukuran yang digunakan untuk mengukur risiko perusahaan yaitu standar deviasi EBIT dibagi total aset.

σEBIT

Risiko =

Total Aset

3.4.2.5Nondebt Tax Shield

Nondebt tax shield adalah keuntungan pajak yang diperoleh perusahaan selain bunga pinjaman yang dibayarkan. Jadi, dalam melakukan efesiensi penghitungan pajak selain dengan membebankan biaya hutang perusahaan dapat memanfaatkan keuntungan/perlindungan pajak melalui fasilitas perpajakan yang diberikan oleh pemerintah.

Dalam penelitian ini, nondebt tax shield diukur dengan membandingkan beban penyusutan dengan total aset.

Beban Penyusutan NDTS =

Total Aset

3.4.2.6 Pertumbuhan Perusahaan

Pertumbuhan perusahaan merupakan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan ukuran perusahaan. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam


(52)

hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai sumber pembiayaannya agar tidak terjadi biaya keagenan antara pemegang saham dengan manajemen perusahaan, sebaliknya perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang rendah sebaiknya menggunakan hutang sebagai sumber pembiayaannya karena penggunaan hutang akan mengharuskan perusahaan tersebut membayar bunga secara teratur.

Tingkat pertumbuhan perusahaan diukur dengan rasio market to book.

MB = Nilai Pasar

Total Ekuitas

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran merupakan kesempatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, alat ukur tersebut digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

Skala pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala rasio dan skala nominal.


(53)

Tabel 3.1

Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel

No Variabel Penelitian

Definisi Indikator Skala

Pengukuran 1 Struktur

Modal Struktur modal merupakan bauran dari segenap sumber pembelanjaan jangka panjang yang digunakan perusahaan. Total Utang DAR = Total Aset Rasio

2 Profitabilitas Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari kegiatan bisnis yang dilakukannya.

Laba Bersih ROA =

Total Asset

Rasio

3 Tangibility Tangibility (struktur Aset) adalah penentuan berapa besar jumlah alokasi dana masing-masing komponen aset lancar maupun aset tetap. Aset Tetap ASV = Total Aset Rasio


(54)

4 Ukuran perusahaan

Ukuran perusahaan Menggambarkan b esar kecilnya aset s uatu perusahaan.

SIZE = LN (Total Aset)

Nominal

5 Risiko Risiko bisnis merupakan ketidakpastian yang dihadapi perusahaan dalam menjalankan kegiatan bisnisnya σEBIT RISK = Total Aset Rasio

6 Nondebt Tax Shield

Nondebt tax shieldadalah keuntungan pajak yangdiperoleh per usahaan selain bun ga pinjaman yang dibayarkan.

Beban Peny usutan

NDTS =

Total Aset

Rasio

7 Pertumbuhan Perusahaan Pertumbuhan perus ahaan merupakan kemam puan perusahaan untuk meningkatkan ukur an perusahaan.

MB = Nilai Pasar

Total Ekuitas

Rasio


(55)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2011 sebanyak 129 perusahaan.Metode pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan suatu kriteria tertentu dengan berdasarkan perimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut,maka sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 20 perusahaan. Adapun yang menjadi kriteria dalam penentuan sampel adalah :

1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan tidak keluar (delisting) pada tahun 2009-2011.

2. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan yang lengkap selama periode penelitian 2009-2011.

3. Perusahaan manufaktur yang tidak mengalami rugi dan yang mengalami peningkatan laba secara berturut-turut selama periode 2009-2011.


(56)

Tabel 3.2

Tabel Daftar Populasi dan Sampel Perusahaan Manufaktur N

o

Kelompok Perusahaan

Kode Perusahaan Manufaktur

Kriteria Sampel

1 2 3

1 Animal Feed CPIN PT.Charoen

Pokphand Indonesia Tbk

JPFA PT.Japfa Comfeed

Indonesia Tbk

 

MAIN PT.Malindo Feedmill

Tbk

   1

SIPD PT.Sierad Produce

Tbk 2 Automotive and

components

ASII PT.Astra

Internasional Tbk

   2

AUTO PT.Astra Otoparts

Tbk

BRAM PT.Indo Kordsa Tbk

GDYR PT.Goodyear

Indonesia Tbk

 

GJTL PT.Gajah Tunggal

Tbk  

IMAS PT.Indomobil Sukses

Internasional Tbk

INDS PT.Indospring Tbk 

LPIN PT.Multi Prima

Sejahtera Tbk

 

MASA PT.Indomobil Sukses

Internasional Tbk

NIPS PT.Nipress Tbk PRAS PT.Prima Alloy Steel


(57)

SMSM PT.Selamat Sempurna Tbk

   3

3 Cable IKBI PT.Sumi Indo Kabel Tbk

JECC PT.Jemblo Cable

Company Tbk

KBLI PT.KMI Wir an

Cable Tbk 

KBLM PT.Kabelindo Murni

Tbk

 

SCCO PT.Sucaco Tbk 

VOKS PT.Voksel Electric

Tbk

4 Cements INTP PT.Indocement Tunggal Prakasa Tbk

   4

SMCB PT.Holcim Indonesia

Tbk  

SMGR PT.Semen Gresik

(Persero) Tbk

5 Ceramics, Glass, Porcelain

AMFG PT.Asahimas Flat

Glass Tbk

ARNA PT.Arwana Citra

Mulia Tbk

   5

IKAI PT.Intikeramik

Alamasri Industri Tbk

KIAS PT.Keramika

Indonesia Assosiasi Tbk

 

MLIA PT.Mulia Industrindo

Tbk 

TOTO PT.Surya Toto

Indonesia Tbk

6 Chemicals BRPT PT.Barito Pasific Tbk


(58)

BUDI PT.Budi Acid Jaya Tbk

 

DPNS PT.Duta Pertiwi

Nusantara Tbk

EKAD PT.Ekadharma

Internasional Tbk

ETWA PT.Eterindo

Wahanatama Tbk 

INCI PT.Intanwijaya

Internasional Tbk

SRSN PT.Indo Acidatama

Tbk

 

TPIA PT.Chandra Asri

Petrochemical Tbk

UNIC PT.Unggul Indah

Cahaya Tbk 

7 Cosmetics and Household

MRAT PT.Mustika Ratu

Tbk

 

TCID PT.Mandom

Indonesia Tbk

   6

UNVR PT.Unilever

Indonesia Tbk

   7

8 Electronics PTSN PT.Sat Nusapersada

Tbk  

9 Food and

Beverages

ADES PT.Akasha Wira

Internasional Tbk

AISA PT.Tiga Pilar

Sejahtera Food Tbk

   8

AQUA PT.Aqua Golden

Mississippi Tbk

CEKA PT.Cahaya Kalbar

Tbk 

DAVO PT.Davomas Abadi

Tbk


(59)

Tbk

ICBP PT.Indofood CBP

Sukses Makmur Tbk

INDF PT.Indofood Sukses

Makmur Tbk

   10

MLBI PT.Multi Bintang

Indonesia

   11

MYOR PT.Mayora Indah

Tbk  

PSDN PT.Prasidha Aneka

Niaga Tbk

ROTI PT.Nippon Indosari

Corpindo Tbk

SKLT PT.Sekar Laut Tbk  

STTP PT.Siantar Top Tbk

ULTJ PT.Ultra Jaya Milk

Tbk

 

10 Footwear BATA PT.Sepatu Bata Tbk  

BIMA PT.Primarindo Asia

Infrastructur Tbk  

SIMM PT.Surya Intrindo

Makmur Tbk

 

11 Houseware KDSI PT.Kedawung Setia Industrial Tbk

   12

KICI PT.Kedaung Indah

Can Tbk

 

LMPI PT.Langgeng

Makmur Industri Tbk  

12 Metal and allied products

ALKA PT.Alakasa

Industrindo Tbk

ALMI PT.Alumindo Light

Metal Industry Tbk

BTON PT.Betonjaya

Manunggal Tbk


(60)

CTBN PT.Citra Tubindo Tbk

GDST PT.Gunawan

Dianjaya Stell Tbk

 

INAI PT.Indal Aluminium

Industry Tbk

 

ITMA PT.Itamaraya Tbk

JKSW PT.Jakarta Kyoel

Stell Works Tbk 

JPRS PT.Jaya Pari Steel

Tbk

KRAS PT.Krakatau Steel

Tbk

LION PT.Lion Metal

Works Tbk

 

LMSH PT.Lionmesh Prima

Tbk  

NIKL PT.Pelat Timah

Nusantara Tbk

 

PICO PT.Pelangi Indah

Canindo Tbk

 

TBMS PT.Tembaga Mulia

Semanam Tbk

13 Pharmaceuticals DVLA PT.Darya Laboratori

Tbk   

13

INAF PT.Indofarma

(persero) Tbk

 

KAEF PT.Kimia Farma Tbk    14

KLBF PT.Kalbe Farma Tbk    15

MERK PT.Merck Tbk  

PYFA PT.Pyridam Farma

Tbk

   16

SCPI PT.Schering Plough

Indonesia Tbk


(61)

SQBI PT.Taisho Pharmaceuntical Indonesia Tbk

 

TSPC PT.Tempo Scan

Pasific Tbk

14 Plastics and packaging

AKKU PT.Alam Karya

Unggul Tbk  

AKPI PT.Argha Karya

Prima Tbk

APLI PT.Asiaplast

Industtries Tbk

 

BRNA PT.Berlina Tbk    17

DYNA PT.Dynaplast Tbk

FPNI PT.Titan Kimia

Nusantara Tbk

SIAP PT.Sekawan

Intipratama Tbk  

SIMA PT.Siwani Makmur

Tbk

 

TRST PT.Trias Sentosa

Tbk

 

YPAS PT.Yanaprima

Hastapersada Tbk

15 Pulp and Paper FASW PT.Fajar Surya

Wisesa Tbk 

INKP PT.Indah Kiat Pulp

& Paper Tbk

 

INRU PT.Toba Pulp Lestari Tbk

KBRI PT.Kertas Basuki

Rachmat Indonesia Tbk

 

SAIP PT.Surabaya Agung

Industri Pulp Tbk

 


(62)

TKIM PT.Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk

 

16 Textile, Garmen ADMG PT.Polychem Indonesia Tbk

 

ARGO PT.Argo Pantes Tbk

CNTB PT.Centex Saham

Seri B Tbk

CNTX PT.Century Textile

Industry Tbk  

ERTX PT. Eratex Djaja Tbk 

ESTI PT. Ever Shine

Textile Industry Tbk

HDTX PT.Panasia

Indosyntec Tbk

INDR PT.Indorama

Syntetics Tbk

 

KARW PT.Karwell

Indonesia Tbk 

MYRX PT.Hanson

Internasional Tbk

MYTX PT.Apac Citra

Centertex Tbk

 

PAFI PT.Panasia Filament

Inti Tbk

 

PBRX PT.Pan Brothers Tex

Tbk   

19

RICY PT.Ricky Putra

Globalindo Tbk

   20

SSTM PT.Sunson Textile

Manufacture Tbk

TFCO PT.Tifico Fiber

Indonesia Tbk

 

UNIT PT.Nusantara Inti


(63)

UNTX PT.Unitex Tbk   17 Tabacco

manufacture

GGRM PT.Gudang Garam

Tbk

HMSP PT.Hanjaya Mandala

Sampoerna Tbk

RMBA PT.Bentoel

International Investama Tbk

 

18 Wood Industries SULI PT.Sumalindo Lestari Jaya Tbk

TIRT PT.Tirta Mahakam

Resources Tbk

Sumber : Hasil olahan penulis, 2014

Tabel 3.3

Daftar Sampel Perusahaan Manufaktur

No Kode Perusahaan

Manufaktur

Nama Perusahaan Manufaktur

1 AISA PT.Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk

2 ARNA PT.Arwana Citramulia Tbk

3 ASII PT.Astra Internasional Tbk

4 BRNA PT.Berlina Tbk

5 DLTA PT.Delta Djakarta Tbk

6 DVLA PT.Darya-Varia Laboratoria Tbk

7 INDF PT.Indofood Sukses Makmur Tbk


(64)

9 KAEF PT.Kimia Farma Tbk

10 KDSI PT.Kedawung Setia Industrial Tbk

11 KLBF PT.Kalbe Farma Tbk

12 MAIN PT.Malindo Feedmill Tbk

13 MLBI PT.Multi Bintang Indonesia

14 PBRX PT.Pan BrothersTbk

15 PYFA PT.Pyridam Farma Tbk

16 RICY PT.Ricky Putra Globalindo Tbk

17 SMSM PT.Selamat Sempurna Tbk

18 SPMA PT.Suparma Tbk

19 TCID PT.Mandom Indonesia Tbk

20 UNVR PT.Unilever Indonesia Tbk

Sumber : Hasil Olahan Penulis, 2014

3.7 Jenis data

Data dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif dan data sekunder. Data sekunder penelitian ini adalah data laporan keuanganseluruh perusahaan manufaktur yang menjadi sampel penelitian yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2009 sampai dengan 2011. Data yang diperoleh adalah data berkala. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 60 sampel yaitu 20 x 3 tahun.


(65)

3.8 Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi dokumentasi. Peneliti mengumpulkan data sekunder berupa laporan keuangan yang dipublikasikan, buku, serta jurnal ilmiah yang berkaitan dengan penelitian ini.

3.9 Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Data yang telah terkumpul dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis statistik dengan menggunakan software SPSS(Statistical Product and Services Solution).

3.9.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif merupakan proses transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan diinterpretasikan”. Statistik deskriptif umumnya digunakan untuk memberi informasi mengenai variabel penelitian yang utama.


(66)

3.9.2 Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan untuk mendapatkan hasil pengujian penelitian bersifat tidak bias dan efisien yaitu, BLUE (Best, Linier, Unbiased, Estimation).

3.9.2.1 Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan.

Pengujian Normalitas data dapat dideteksi dengan tiga pendekatan, yaitu :

1.Pendekatan Histogram

Untuk menguji normalitas data dapat dilihat dengan kurva normal. Kurva normal yaitu kurva yang memiliki ciri-ciri khusus, salah satu diantaranya adalah mean, modus, dan median pada tempat yang sama. Ukuran kemiringan puncak kurva ke kiri atau ke kanan dikenal dengan nama “kemiringan kurva” atau “kemencengan kurva”. Kemencengan suatu kurva distribusi data dapat bertanda positif (arah kanan) dan bertanda negatif (arah kiri).


(67)

2.Pendekatan Grafik

P-P plot akan membentuk plot antara nilai-nilai teoritis (sumbu x) melawan nilai-nilai yang didapat dari sampel (sumbu y). Apabila plot dari keduanya berbentuk linier (didekati garis lurus), maka hal ini merupakan indikasi bahwa residual menyebar normal. Seringkali ditemui bahwa ujung-ujung plot pada P-P plot agak menyimpang dari garis lurus. Bila pola-pola titik yang terletak selain di ujung-ujung plot masih berbentuk linier, meskipun ujung-ujung plot agak menyimpang dari garis lurus, dapat dikatakan bahwa sebaran data (dalam hal ini residual) adalah menyebar normal.

3.Pendekatan Kolmogorv-Smirnov

Untuk memastikan apakah data disepanjang garis diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorv-Smirnov dengan melihat data residualnya apakah berdistribusi normal atau tidak. Hipotesisnya sebagai berikut:

H0 = data residual berdistribusi normal

Ha = data residual tidak berdistribusi normal

Dengan menggunakan tingkat signifikan (�)5%. Jika nilai Asymp.Sig (2 tailed) > taraf nyata (α), maka H0 diterima artinya data


(68)

tailed)< taraf nyata (α), maka Ha diterima artinya data residual tidak

berdistribusi normal.

3.9.2.2 Heteroskedastisitas

Pengujian gejala heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Data yang baik adalah data yang tidak memiliki heteroskedastisitas. Alat untuk menguji heteroskedastisitas bisa dibagi dua, yakni dengan analisis statistik dan analisis grafik. Analisis statistik adalah dengan Glejser Test, sedangkan analisis grafik biasanya dilakukan dengan metode grafik, sumbu vertikal menjelaskan nilai prediksi disturbance term error dan sumbu horizontal menjelaskan prediksi regresi variabel regression.

a. Analisis Statistik

Analisis statistik dapat dilakukan dengan Uji Glejser. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen maka ada indikasi terjadi heterokedastisitas.

Apabila probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5% (0,05), maka model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas begitupun sebaliknya.


(69)

b. Analisis Grafik

Analisis grafik dapat dilihat melalui penyebaran dari varians residual pada diagram pencar (scatter plot). Analisis pada gambar scatter plot yang menyatakan model regresi linear berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y.

3.9.2.3 Autokorelasi

Istilah autokorelasi dapat didefinisikan sebagai korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan melalui waktu atau ruang.

Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini biasanya terjadi pada data times series karena gangguan pada suatu


(1)

Lampiran xii

Tabulasi Hasil Perhitungan Standar Deviasi EBIT

Tahun 2011

(Dalam Satuan Rupiah)

No

Kode

Emiten

2011

SD EBIT 2011

TW 1

TW 2

TW 3

TW4

1 AISA

33920559096

65703159502

103820185548

185179000000

65269855368

2 ARNA

32783159693

67599996870

94773372884

129917780801

41177624654

3 ASII

6224000000000

12453000000000

19399000000000

25772000000000

8469372153039

4 BRNA

9065304712

9065304712

41574908343

58173783000

24516247293

5 DLTA

53872836000

98054486000

145598528000

204871170000

64774997517

6 DVLA

30155339000

69676343000

112413615000

166324563000

58412423375

7 INDF

1164161000000

3311609000000

4850473000000

6352389000000

2217136590740

8 INTP

1136185000000

2261761000000

3388191000000

4708156000000

1530071616592

9 KAEF

36007020940

59838433221

175620546439

232007059693

93408984429

10 KDSI

3746917869

10847685894

14314219233

30948601023

11528177910

11 KLBF

430284154809

903361745735

1435147793944

1987259361668

672072835907

12 MAIN

40488542000

97564204000

190453105000

264611050000

99167491916

13 MLBI

155898000000

329136000000

408690000000

680487000000

218471735806

14 PBRX

15838227303

47458187728

75294047388

90344199342

32820862849

15 PYFA

6215745644

8016009040

7004254556

7085375595

736843336

16 RICY

6207533447

8057516637

13267772158

15688366227

4419572965

17 SMSM

66180591282

137633907212

205093610402

279598030634

91380586553

18 SPMA

24622347490

46732910781

263147660432

44417304471

112715984064

19 TCID

80135482508

97214237371

147974687477

190142752846

49988264578


(2)

Lampiran xiii

Hasil Output SPSS

2 1

0 -1

-2 -3

Regression Standardized Residual

14

12

10

8

6

4

2

0

Frequency

Mean =3.57E-16฀ Std. Dev. =0.948฀N =60

Histogram Dependent Variable: DAR


(3)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 60

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000

Std. Deviation .62260712

Most Extreme Differences

Absolute

.141

Positive .064

Negative -.141

Kolmogorov-Smirnov Z 1.091

Asymp. Sig. (2-tailed) .185

a Test distribution is Normal. b Calculated from data

1.0 0.8

0.6 0.4

0.2 0.0

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Expected Cum Prob

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: DAR


(4)

Uji Glejser

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.590 8.460 -.306 .761

LnASV .418 .209 .653 2.001 .051

LnSIZE .345 2.565 .024 .135 .893

LnRISK -.111 .148 -.232 -.752 .455

LnNDTS -.159 .229 -.267 -.694 .491

LnMB -.041 .101 -.076 -.406 .686

LnROA .011 .067 .034 .171 .865

a Dependent Variable: LnDAR

2.5 0.0

-2.5 Regression Standardized Predicted Value

2

1

0

-1

-2

-3

-4

Regressi

on Studentized Residual

Scatterplot Dependent Variable: DAR


(5)

Hasil Uji Durbin-Watson

Model Summary(b)

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .620(a) .385 .314 .557428 2.161

a Predictors: (Constant), LnROA, LnSIZE, LnMB, LnNDTS, LnRISK, LnASV b Dependent Variable: lag_LnDAR

Coefficient Correlations(a)

Model ROA SIZE MB NDTS RISK ASV

1 Correlations LnROA 1.000 -.327 -.287 -.114 .077 -.335

LnSIZE -.327 1.000 .025 .520 -.467 -.021

LnMB -.287 .025 1.000 .115 -.566 .316

LnNDTS -.114 .520 .115 1.000 -.548 -.611

LnRISK .077 -.467 -.566 -.548 1.000 -.129

LnASV -.335 -.021 .316 -.611 -.129 1.000

Covariances LnROA .004 -.056 -.002 -.002 .001 -.005

LnSIZE -.056 6.579 .007 .305 -.177 -.011

LnMB -.002 .007 .010 .003 -.008 .007

LnNDTS -.002 .305 .003 .052 -.018 -.029

LnRISK .001 -.177 -.008 -.018 .022 -.004

LnASV -.005 -.011 .007 -.029 -.004 .044

a Dependent Variable: LnDAR

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B

Std.

Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -2.590 8.460 -.306 .761

LnASV .418 .209 .653 2.001 .051 .152 6.584

LnSIZE .345 2.565 .024 .135 .893 .496 2.015

LnRISK -.111 .148 -.232 -.752 .455 .170 5.891

LnNDTS -.159 .229 -.267 -.694 .491 .109 9.159

LnMB -.041 .101 -.076 -.406 .686 .460 2.174

LnROA .011 .067 .034 .171 .865 .412 2.427


(6)

Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi Model Summary(b)

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .377(a) .142 .045 .6569044

a Predictors: (Constant), LnROA, LnSIZE, LnMB, LnNDTS, LnRISK, LnASV b Dependent Variable: LnDAR

Uji-F

ANOVA(b)

Model Sum of Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 3.790 6 .632 1.464 .209(a)

Residual 22.871 53 .432

Total 26.661 59

a Predictors: (Constant), LnROA, LnSIZE, LnMB, LnNDTS, LnRISK, LnASV b Dependent Variable: LnDAR

Uji-t

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -2.590 8.460 -.306 .761

LnASV .418 .209 .653 2.001 .051

LnSIZE .345 2.565 .024 .135 .893

LnRISK -.111 .148 -.232 -.752 .455

LnNDTS -.159 .229 -.267 -.694 .491

LnMB -.041 .101 -.076 -.406 .686

LnROA .011 .067 .034 .171 .865


Dokumen yang terkait

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 27 94

(ABSTRAK) PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 0 3

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, RISIKO BISNIS DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 2 107

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 7 109

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 9

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 16

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

1 1 21