8
BAB II KERANGKA TEORI
2.1 Komunikasi Massa
Komunikasi merupakan suatu proses sosial di mana individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk menciptakan dan menginterpretasikan makna
dalam lingkungan mereka. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada
bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu,
misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.
Secara Etimologis komunikasi berasal dari bahasa latin
communicatio
yang mana istilah ini berasal dari kata communis yang artinya sama. Kata “sama” disini
yang dimaksudkan adalah kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan
oleh komunikatorpengirim
pesan dan
diterima oleh
komunikanpenerima pesan Effendy: 1998:10. Menurut Harold Lasswell pada dasarnya komunikasi merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa,
mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa, dengan akibat apa atau hasil apa
Who Says What In Which Channel To Whom and With What Effect?
Mulyana, 2007:69. Untuk menjelaskan komunikasi tersebut menunjukkan bahwa dalam komunikasi terdapat 5 unsur, antara lain:
1. Komunikator sumber
Communicator, Source, Sender
2. Pesan
Message
3. Media
Channel, Media
4. Komunikan
Communicant, Receiver
5. Efek
Effect, Impact
9
Dengan pola pikir dan hasil cipta, manusia dapat mengkomunikasikan segala pemikiran kepada khalayak luas baik berbentuk gagasan, ide, atau opini yang di
encode ke dalam pesan komunikasi. Pesan adalah apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan seperangkat simbol verbal dan
nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan atau maksud dari sumber. Pesan memiliki tiga komponen yaitu makna, simbol yang digunakan untuk
menyampaikan makna, dan bentuk atau organisasi pesan Mulyana, 2007: 70. Pertama, komunikator menyandi atau encode pesan yang disampaikan kepada
komunikan. Ini berarti komunikator memformulasikan pikiran dan atau perasaannya ke dalam lambangsimbol bahasa yang diperkirakan akan
dimengerti oleh komunikan. Berdasarkan rujukan masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir dan perasaan, komunikan menerima dan
menafsirkan simbol yang mengandung pikiran dan perasaan komunikator dalam konteks pengertiannya. Proses ini disebut sebagai mengawa-sandi atau
encode
Effendy, 1998:13. Simbol sendiri adalah suatu proses komunikasi yang dipengaruhi oleh kondisi sosial budaya yang berkembang pada suatu masyarakat
Cangara, 2006:95. Simbol disini juga bisa merupakan pesan, dimana pesan tersebut adalah yang
paling utama dalam suatu proses komunikasi. Pesan yang disampaikan pada proses komunikasi merupakan sesuatu yang disampaikan pengirim kepada
penerima. Pesan message dalam proses komunikasi, tidak bisa lepas dari apa yang disebut simbol dan kode, karena pesan dikirim komunikator kepada
penerima terdiri dari rangkaian simbol dan kode. Pesan yang disampaikan dapat berupa informasi, pengetahuan, hiburan, dan sebagainya. Salah satu bentuk
hiburan disini adalah sinetron.
10
2.2 Sinetron