12
Tujuan sinetron seperti halnya media massa lainnya, sinetron pada intinya mempunyai tujuan tertentu yaitu memberikan pendidikan dan hiburan. Tujuan
pendidikan sebagai media komunikasi massa, sinetron merupakan salah satu sarana untuk menyampaikan pendidikan. Nilai pendiidkan sinetron mempunyai
makna seperti pesan-pesan yang berisikan pendiidkan edukasi, etikan dan moral penonton. Sinetron memberikan banyak pendiidkan bagi penontonnya tentang
bagaimana cara bergaul dengan orang lain, bersikap, dan bertingkah laku sesuai dengan tatanan norma dan nilai budaya dalam masyarakat. Sedangkan tujuan
hiburan, sinetron banyak memberikan hiburan bagi penonton, dengan menonton sinetron dapat menghilangkan kepenatan yang ditimbulkan dari aktivitas sehari-
hari.
2.3 Sinetron Sebagai Bentuk Komunikasi Massa
Para ahli komunikasi berpendapat bahwa komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa. Menurut Bittner Rakhmat, 1997:148,
komunikasi massa yang paling sederhana “mass communication is a message
communicated through as mass medium to a large number of people” komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa
pada sejumlah orang. Menurut Deddy Mulyana komunikasi massa
mass communication
adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak surat kabar, majalah atau elektronik radio, televisi, yang dikelola oleh suatu
lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen Mulyana, 2007:75.
Dengan demikian psan-pesan dalam komunikasi massa disalurkan melalui meda massa, bersifat massa, dan ditujukan pada khalayak yang luas.
Komunikasi massa merupakan bagian dari hidup manusia, karena setiap saat manusia dipengaruhi oleh komunikasi massa. Baik media cetak maupun yang
sudah menjadi bagian penting bagi kehidupan pada umumnya. Masing- masing
13
media tersebut memiliki karakteristik tersendiri. Menurut Nurudin karakteristik komunikasi Massa terdiri dari 2003: 16-29 :
1. Komunikator bersifat melembaga
Terdiri dari gabungan antara berbagai macam unsur dan bekerjasama satu sama lain dalam sebuah lembaga. Didalam komunikasi massa, komunikator
adalah lembaga media massa itu sendiri. 2.
Komunikan bersifat anonim dan heterogen Bersifat heterogen, artinya pengguna media itu beragam pendidikan, umur,
jenis kelamin, status sosial, tingkat ekonomi, latar belakang budaya, kepercayaan yang tidak sama. Selain itu dalam komunikasi massa,
komunikator tidak mengenal komunikan anonim karena komunikasinya menggunakan media dan tidak tatap muka.
3. Pesan bersifat umum
Pesan-pesan dalam komunikasi massa itu tidak ditujukan kepada satu orang atau satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan-pesan itu
ditujukan kepada khalayak yang plural. Seperti televisi ditujukan dan untuk dinikmati orang banyak, maka pesannya harus bersifat umum
4. Komunikasinya berlangsung satu arah
Komunikator dan komunikannya tidak dapat melakukan kontak langsung. Komunikator aktif menyampaikan pesan dan komunikan pun aktif menerima
pesan, namun diantara keduanya tidak dapat melakukan dialog sebagaimana halnya dalam komunikasi antarpribadi. Dengan demikian komunikasi massa
itu bersifat satu arah. 5.
Komunikasi massa menimbulkan keserempakan Dalam komunikasi massa penyebaran pesan dilakukan secara serempak.
Serempak disini berarti khalayak bisa menikmati media tersebut hampir bersamaan.
14
6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis
Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada khalyaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis
yang dimaksud seperti pemancar untuk media elektronik. Televisi merupakan media massa yang tidak akan lepas dari pemancar. Karena peran satelit akan
memudahkan proses pemancaran pesan yang dilakukan oleh media elektronika seperti televisi.
7. Dikontrol oleh
Gatekeeper. Gatekeeper
merupakan orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa.
Gatekeeper
ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semau
informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami.
Gatekeeper
juga berfungsi untuk menginterpretasikan pesan, menganalisis, menambah atau mengurangi
pesan-pesannya. Salah satu media massa yang hingga sekarang ini masih digemari oleh
masyarakat adalah televisi. Televisi atau televisi siaran
broadcast television
merupakan media dari jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang dimiliki komunikasi massa, yaitu berlangsung satu arah, komunikatornya melembaga,
pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan, dan komunikannya heterogen Effendy, 1998:21. Televisi merupakan media
elektronik yang mempunyai efek paling besar terhadap khalayak dibanding dengan media elektronik lainnya seperti radio, karena televisi merupakan media
audio visual yang bersifat informatif, hiburan, pendidikan, pengetahuan dan juga alat kontrol sosial.
Televisi merupakan media penyampaian pesaninformasi yang bersifat
audio- visual
sehingga khalayak yang menontonnya dapat dengan mudah dan cepat menyerap pesan yang disampaikan. Informasi yang disampaikan melalui televisi
akan lebih mudah dimengerti karena lebih jelas terdengar secara audio dan terlihat secara visual Kuswandi, 1996:8. Hiburan yang diinginkan masyarakat dapat
15
terpenuhi dengan adanya media massa sebagai alat penyampaian pesan yang semakin beragam dan berkembang dengan kehadiran televisi di setiap
rumah.Perkembangan teknologi pertelevisian saat ini sudah sedemikian pesat sehingga dampak siarannya menyebabkan seolah-olah tidak ada lagi batas antara
satu dengan yang lainnya terlebih setelah digunakannya satelit untuk memancarkan signal televisi.
Televisi lebih banyak mengemas dan menghadirkan program-program acara dalam format hiburan diantaranya yaitu tayangan sinetron. Kehadiran sinetron
merupakan bentuk aktualitas komunikasi dan interaksi manusia sehari-hari yang diolah berdasarkan alur cerita untuk mengangkat kehidupan manusia sehari-hari.
Pesan sinetron dapat mewakili aktualitas kehidupan manusia dalam realitas sosialnya. Dengan kata lain, sinetron merupakat cerminan kehidupan nyata dari
masyarakat sehari-hari.
2.4 Toleransi Masyarakat Beragama