6 2.
Orientasi serat, menentukan kekuatan mekanik komposit yang mempengaruhi kinerja komposit tersebut.
3. Panjang serat, sangat berpengaruh terhadap kekuatan dimana serat panjang
lebih kuat dibandingkan serat pendek. 4.
Bentuk serat, pada umumnya semakin kecil diameter serat akan menghasilkan kekuatan komposit yang semakin tinggi.
5. Jenis matrik, matrik berfungsi sebagai pengikat serat menjadi sebuah unit
struktur, melindungi dari perusakan eksternal, meneruskan atau memindahkan beban eksternal pada bidang geser antara serat dan matrik.
6. Ikatan serat-matrik, keberadaan void dalam komposit akan mengurangi
kekuatan komposit yang disebabkan ikatan interfacial antara matrik dan serat yang kurang besar.
7. Katalis pengeras, digunakan untuk membantu proses pengeringan resin
dan serat dalam komposit Setyawan, 2012.
Secara umum, sifat-sifat komposit tersebut ditentukan oleh: sifat-sifat serat, sifat-sifat resinperekat, rasio serat terhadap resinperekat dalam komposit
fraksi volume serat-fibre volume fraction, geometri dan orientasi serat pada komposit Ellyawan, 2008.
Sifat – sifat bahan komposit adalah sebagai berikut: kerapatannya rendah ringan, kekuatan besar, termasuk pada suhu tinggi, ketahanan oksidasi serta
korosinya memuaskan, muai termal rendah, sifat produk dapat diatur terlebih dahulu, disesuaikan terapannya, fabrikasi komponen berukuran besar lebih mudah
dan murah Feldman, 1995.
2.1.1 Kegunaan Bahan Komposit
Kegunaan Bahan Komposit 1.
Angkasa luar : komponen kapal terbang, komponen helikopter,
komponen satelit. 2.
Automobile : komponen mesin, komponen kereta.
7 3.
Olah raga dan rekreasi : stick golf, sepatu olahraga, raket tenis,sepeda. 4.
Industri pertahanan : komponen jet tempur, peluru, komponen kapal selam.
5. Industri pembinaan : jembatan, terowongan, tanks.
6. Kesehatan
: kaki palsu, sambungan sendi pada pinggang. 7.
Marinekelautan : kapal layar, kayak Nayiroh, 2013.
2.1.2 Klasifikasi Komposit
Material komposit dapat didefinisikan sebagai kombinasi dari dua atau lebih bahan yang menghasilkan sifat yang lebih baik daripada sifat bahan penyusunnya.
Komposit dapat diklasifikasikan seperti Gambar 2.1 di bawah ini :
Gambar 2.1. Klasifikasi Bahan Komposit Pada Gambar 2.1 menunjukkan klasifikasi bahan komposit berdasarkan
penguatnya Pramono, 2008.
1. Fibrous Composites Komposit Serat merupakan jenis komposit yang
hanya terdiri dari satu laminat atau satu lapisan yang menggunakan penguat berupa serat fiber. Fiber yang digunakan bias berupa glass
fibers, carbon fibers, aramid fibers polyaramide, dan sebagainya.
8 Fiber ini bisa disusun secara acak maupun dengan orientasi tertentu
bahkan bisa juga dalam bentuk yang lebih kompleks seperti anyaman.
a b c d
Gambar 2.2 Komposit Serat fibrous composites ; a Continous Fiber Composite bWoven fiber composite c Chopped Fiber Composite d Hybrid
Composite 2.
Laminated Composites Komposit Laminat, merupakan jenis komposit yang terdiri dari dua lapis atau lebih yang digabung menjadi
satu dan setiap lapisnya memiliki karakteristik sifat sendiri.
Gambar 2.3 Komposit Lapis laminated composite 3.
Particulate Composites Komposit Partikel, merupakan komposit yang menggunakan partikelserbuk sebagai penguatnya dan
terdistribusi secara merata dalam matriksnya.
Gambar 2.4 Komposit Partikel Porwanto Lizda, 2010
9 Komposit yang diperkuat dengan serat dapat digolongkan menjadi dua
bagian yaitu : 1.
Komposit serat pendek short fiber composite Komposit yang diperkuat oleh serat pendek pada umumnya menggunakan
resin termoplastik sebagai matriksnya. Adapun pengertian dari serat pendek adalah serat dengan perbandingan antara panjang dan diameternya
100 Sembiring, 2007. 2.
Komposit serat panjang long fiber composite Keistimewaan komposit serat panjang adalah lebih mudah diorientasikan,
jika dibandingkan dengan serat pendek. Secara teoritis serat panjang dapat menyalurkan pembebanan atau tegangan dari suatu titik pemakaiannya.
Perbedaan serat panjang dan serat pendek yaitu serat pendek dibebani secara tidak langsung Hebi, 2011.
2.2 Serat