17
2.6.1 Pengujian Kekuatan Tarik Tensile Strength Test
Pengujian tarik tensile stength test adalah pengujian mekanik secara statis dengan cara sample ditarik dengan pembebanan pada kedua ujungnya dimana
gaya tarik yang diberikan sebesar F Newton. Tujuannya untuk mengetahui sifat- sifat mekanik tarik kekuatan tarik dari komposit yang diuji diperkuat dengan
serat palem saray.
F F
ΔL Lo ΔL F
F A
o
Gambar 2.6 Pengujian kuat tarik tensile strength test Nilai kekuatan tarik dapat dihitung dengan menggunakan persamaan
berikut : σ =
…………..…………….2.4 ε = x 100 ………………………2.5
dengan : σ
= Kuat tarik Mpa F
= Gaya N A
o
= Luas permukaan mm
2
ε = Regangan
ΔL = Pertambahan panjang mm Lo = Panjang mula-mula mm
Sesuai dengan hukum Hooke, tegangan adalah sebanding dengan regangan. Kesebandingan tegangan terhadap regangan dinyatakan sebagai
perbandingan tegangan satuan terhadap regangan satuan. Pada bahan kaku tetapi
18 elastis seperti baja, kita peroleh bahwa tegangan satuan yang diberikan
menghasilkan perubahan bentuk satuan yang relatif kecil. Perkembangan hukum Hooke tidak hanya pada hubungan tegangan – regangan saja, tetapi berkembang
menjadi modulus young atau modulus elastisitas E.
………………………………………. 2.6 dengan : E : modulus elastisitas Nm
2
σ : tegangan Nm
2
atau MPa ε : regangan
Prasetyo, 2010
2.6.2 Pengujian Kekutan Lentur Ultimate Flexural Strenght
Pengujian kekuatan lentur dimaksudkan untuk mengetahui ketahanan komposit terhadap pembebanan pada tiga titik lentur. Di samping itu pengujian ini juga
dimaksudkan untuk mengetahui keelastisan suatu bahan. Pada pengujian ini terhadap sampel uji diberikan pembebanan yang arahnya tegak lurus terhadap
arah penguatan serat. Pembebanan yang diberikan yaitu pembebanan dengan tiga titik lentur, dengan titik-titik sebagai bahan penahan berjarak 90 mm dan titik
pembebanan diletakkan pada pertengahan panjang sampel.
b P
h
L
Gambar 2.7 Pengujian Kuat Lentur flexural strength test
19 Persamaan berikut digunakan untuk memperoleh nilai kekuatan
lentur :
................................................... 2.7
dengan : UFS = kekutan lentur Nm
2
P = gaya penekan N L = jarak dua penumpu m
b = lebar sampel m h = tebal sampel uji m
2.6.3 Pengujian Impak Impact Test