Pengujian Densitas Density Pengujian Daya Serap Air DSA

27 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengujian Sifat Fisis

4.1.1 Pengujian Densitas Density

Densitas merupakan salah satu sifat fisis yang menunjukkan perbandingan antara massa benda terhadap volumenya atau banyaknya massa zat per satuan volume. Data yang diperoleh dari hasil pengujian densitas komposit serat palem saray – epoksi ditampilkan pada Tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Hasil Pengujian Densitas Komposit Serat Palem Saray-EpoksiSPS-E No Komposisi Panjang cm Lebar cm Tebal cm Volume cm 3 Massa g Densitas komposit serat palem saray SPS-E gcm 3 Serat palem saray SPS Resin Epoksi RE 1 100 13 1,5 0,3 5,85 6,862 1,173 2 1 99 13 1,5 0,3 5,85 6,406 1,095 3 2 98 13 1,5 0,3 5,85 6,134 1,045 4 3 97 13 1,5 0,3 5,85 5,224 0,893 5 4 96 13 1,5 0,3 5,85 5,095 0,871 6 5 95 13 1,5 0,3 5,85 5,019 0,858 Dari data di atas ditunjukkan hubungan antara densitas komposit SPS-E dengan variasi komposisi serat palem saray ditampilkan pada Grafik 4.1 berikut: 28 Grafik 4.1 Hubungan antara Densitas Komposit SPS-E vs Komposisi SPS Dari Grafik 4.1 tampak bahwa densitas komposit SPS-E terendah pada komposit dengan komposisi SPS 5 yaitu 0,858 gcm 3 dan yang tertinggi pada komposit tanpa SPS yaitu 1,173 gcm 3 . Pada komposit SPS-E terjadi penurunan densitas hal ini disebabkan oleh penggunaan serat yang bertambah. Jika semakin bnayak serat yang digunakan maka matriksnya semakin sedikit. Berkurangnya matriks menyebabkan massa komposit yang dihasilkan semakin kecil. Massa komposit semakin kecil sedangkan volume komposit tetap akan menyebabkan densitas kompositnya menurun. Maka dapat dikatakan bahwa densitas pada komposit SPS-E berbanding terbalik dengan peningkatan banyak penguatnya . Komposit serat palem saray – epoksi SPS-E dapat digunakan untuk Papan Serat sesuai dengan JIS A 5905 : 2003 yang mensyaratkan nilai densitas papan serat yaitu: 0,35gcm 3 sampai dengan 1,3 gcm 3 . Jadi semua komposit SPS- E yang dihasilkan telah memenuhi syarat yang ditetapkan.

4.1.2 Pengujian Daya Serap Air DSA

Pengujian daya serap air dilakukan untuk menentukan besarnya persentase air yang terserap oleh sampel yang direndam dengan perendaman selama 24 jam. 29 Data hasil penimbangan massa kering dan massa basah komposit serat palem saray-epoksi SPS-E ditampilkan seperti pada Tabel 4.2 berikut ini : Tabel 4.2 Hasil Pengujian Daya Serap Air DSA Komposit Serat Palem Saray- Epoksi SPS-E Komposisi Serat Palem Saray SPS Massa Kering Komposit Serat Palem Saray- Epoksi SPS-E g Massa Basah Komposit Serat Palem Saray- Epoksi SPS-E g Daya Serap Air Komposit Serat Palem Saray SPS-E 3,98 4,01 0,75 1 4,27 4,34 1,64 2 4,62 4,72 2,16 3 4,91 5,06 3,05 4 5,15 5,35 3,88 5 5,32 5,58 4,89 Dari Tabel 4.2 di atas dapat dibuat grafik hubungan antara daya serap air komposit SPS-E dengan komposisi SPS seperti yang tampak pada Grafik 4.2 berikut ini : Grafik 4.2 Hubungan antara Daya Serap Komposit SPS-E vs Komposisi SPS Pada Grafik 4.2 di atas ditunjukkan nilai daya serap air terendah untuk komposit tanpa serat palem saray SPS dan daya serap air tertinggi untuk komposit dengan komposisi SPS 5 . Jadi dapat disimpulkan semakin banyak atau semakin besar persentase serat palem saray maka daya serap airnya semakin besar. 30 Berdasarkan JIS A 5905 : 2003, Papan Serat, nilai daya serap air sampel maksimum 25 . Daya serap air komposit SPS-E masing – masing komposisi telah memenuhi syarat yang ditetapkan untuk menjadi Papan Serat.

4.1.3 Pengujian Kadar Air