yang kecil dan terus menurun hingga level terendah sehingga tidak mampu untuk menutupi ekuitas saham yang ada. Dan untuk hasil analisis
dengan menggunakan model Z”-Score menunjukkan kondisi yang tidak baik akibat seringnya PT. Bakrie Brothers, Tbk dan anak perusahaan
memperoleh prediksi bangkrut atau berada pada grey area yang terjadi akibat besarnya jumlah hutang dan kerugian yang dialami perusahaan
secara berturut.
4.5. Prediksi Financial Distress PT. Bakrie Brothers, Tbk dan Anak
Perusahaan. Kondisi PT. Energi Mega Persada, Tbk, PT. Bakrie Telecom, Tbk
dan PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk berada dalam kondisi kesulitan keuangan. Hal ini dikarenakan jumlah laba operasional yang berfluktuasi
dan kurang optimal ditambah dengan jumlah beban bunga yang semakin meningkat di setiap tahunnya serta angka prediksi yang sering berada
dibawah rata-rata. Kondisi buruk yang dialami PT. Energi Mega Persada, Tbk, PT. Bakrie Telecom, Tbk dan PT. Bakrie Sumatera Plantation, Tbk
tentunya berakibat buruk bagi PT. Bakrie Brothers, Tbk. Prediksi financial distress semakin menguat akibat penurunan drastis yang terjadi
dalam tiga tahun berturut-turut.
4.6. Uji Asumsi Klasik
1 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 40
Normal Parameters
a,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 8,11493021
Most Extreme Differences
Absolute ,134
Positive ,134
Negative -,090
Kolmogorov-Smirnov Z ,845
Asymp. Sig. 2-tailed ,474
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dari output tabel One Sample Kolmogorov Smirnov dapat diketahui bahwa nilai signifikansi Asymp.Sig. 2-tailed sebesar
0,474. Karena nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 0,474 0,05, maka nilai residual telah normal.
2 Uji Multikolinearitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF Constant
-2,386 2,379
-1,003 ,323
Current Ratio 1,250
,530 ,307
2,359 ,024
,958 1,044
Debt To Total Assets Ratio 15,839
3,348 ,608
4,730 ,000
,980 1,020
Return On Investment -,003
,002 -,148 -1,150
,258 ,973
1,028 a. Dependent Variable: Interest Coverage Ratio
Dari Output diatas dapat diketahui bahwa nilai tolerance ketiga variabel independen yaitu current ratio 0,958, debt to total assets
ratio 0,980, dan return on investment 0,973 lebih dari 0,10 serta nilai Variance Inflation Factor VIF ketiga variabel independen yaitu
current ratio 1,044, debt to total assets ratio 1,020, dan return on investment 1,028 kurang dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi masalah multikolinearitas pada model regresi.
3 Uji Heteroskedastisitas
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
4,945 1,409
3,510 ,001
Current Ratio ,167
,314 ,088
,531 ,598
Debt To Total Assets Ratio 2,550
1,983 ,211
1,286 ,207
Return On Investment ,000
,001 ,025
,154 ,879
a. Dependent Variable: ABS_RES
Dari output diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi ketiga variabel independen yaitu current ratio 0,598, debt to total
assets ratio 0,207, dan return on investment 0,879 lebih dari 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas pada model regresi.
4 Uji Autokorelasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 ,593
a
,352 ,276
9,00217 1,969
a. Predictors: Constant, Lag_Y, Return On Investment, Debt to total assets ratio, Current Ratio
b. Dependent Variable: ICR
Dari output diatas dapat diketahui nilai Durbin-Watson sebesar 1,969. Nilai DU dan DL dapat diperoleh dari tabel statistik Durbin-
Watson. Dengan n = 40, dan k = 3 maka didapat nilai DU = 1,6598 dan DL = 1,3384. Jadi didapat nilai 4-DU = 2,2502 dan nilai 4-DL =
2,6616. Karena nilai DU DW 4-DU = 1,6598 1,969 2,2502 maka dapat disimpulkan tidak terjadi autokorelasi pada model regresi.
4.7. Uji Regresi Linier Berganda