1.3. Hipotesis Penelitian
1 Semakin rendah rasio likuiditas maka semakin tinggi prediksi
financial distress pada PT. Bakrie Brothers, Tbk dan anak perusahaan.
2 Semakin tinggi rasio solvabilitas maka semakin tinggi prediksi
financial distress pada PT. Bakrie Brothers, Tbk dan anak perusahaan.
3 Semakin rendah rasio profitabilitas maka semakin tinggi prediksi
financial distress pada PT. Bakrie Brothers, Tbk dan anak perusahaan.
4 PT. Bakrie Brothers, Tbk dan anak perusahaan sedang berada
dalam kondisi financial distress. 5
Terdapat pengaruh antara likuiditas, solvabilitas, dan profitabilitas terhadap prediksi financial distress pada PT. Bakrie Brothers, Tbk
dan anak perusahaan.
a Current ratio memiliki pengaruh positif terhadap interest
coverage ratio pada PT. Bakrie Brothers, Tbk dan anak perusahaan.
b Debt to total assets ratio memiliki pengaruh positif terhadap
interest coverage ratio pada PT. Bakrie Brothers, Tbk dan anak perusahaan.
c Return on investment memiliki pengaruh negatif terhadap
interest coverage ratio pada PT. Bakrie Brothers, Tbk dan anak perusahaan.
2. LANDASAN TEORI
2.1. Analisis Rasio Keuangan
Menurut Prastowo 2008;80, suatu rasio mengungkapkan hubungan matematik antara suatu jumlah dengan jumlah lainnya atau
perbandingan antara satu pos dengan pos lainnya. Secara sederhana rasio disebut sebagai perbandingan jumlah, dari jumlah satu dengan jumlah
lainnya itulah dilihat perbandingannya dengan harapan nantinya akan ditemukan jawaban yang selanjutnya itu dijadikan bahan kajian untuk
dianalisis dan didiputuskan Fahmi, 2012;108.
Analisis rasio keuangan sendiri dimulai dengan laporan keuangan dasar yaitu neraca, perhitungan rugi laba , dan laporan arus kas. menurut
Fahmi 2012;116, bagi investor ada tiga rasio keuangan yang paling dominan yang dijadikan rujukan untuk melihat kondisi kinerja suatu
perusahaan, yaitu Rasio likuiditas, Rasio solvabilitas, dan Rasio profitabilitas. Ketiga rasio ini secara umum selalu menjadi perhatian
investor karena secara dasar dianggap sudah merepresentatifkan analisis awal tentang kondisi suatu perusahaan.
2.2. Analisis Rasio Likuiditas, Rasio yang umum digunakan dalam analisis
laporan keuangan adalah rasio lancar current ratio, working capital ratio atau disebut banker’s ratio yang memberikan ukuran tentang tingkat
likuiditas perusahaan Jumingan, 2009;123. Gibson 2011;224 menjelaskan cara menghitung current ratio yaitu :
Current Ratio =
2.3. Analisis Rasio Solvabilitas, Rasio solvabilitas merupakan rasio yang
mengukur sampai sejauh mana aset perusahaan dibiayai dengan hutang. Rasio ini menunjukkan tingkat kesehatan perusahaan dalam kemampuan
melunasi semua hutang atau kewajiban yang harus dibayarkan pada saat jatuh tempo Sunyoto, 2013;111. Salah satu rasio yang dipakai untuk
menghitung solvabilitas adalah debt to total assets ratio. Debt to total assets merupakan rasio antara total hutang yang didalamnya terdapat
hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang terhadap total aktiva yang didalamnya terdapat aktiva lancar, aktiva tetap dan aktiva lainnya.
Gibson 2011;260 mengatakan penerapan debt to total assets ratio yang digunakan untuk menganalisis dan menginterprestasikan data keuangan,
yaitu :
Debt to total assets ratio =
2.4. Analisis Rasio Profitabilitas, Rasio profitabilitas merupakan rasio yang