Tujuan Pengembangan Manfaat Pengembangan

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Deskripsi dan Permasalahan dalam Pembelajaran Fisika

Upaya mendidik generasi penerus agar dapat berkembang menjadi orang dewasa yang produktif, maka diperlukan adanya proses kegiatan belajar. Pengertian belajar menurut Dimyati Mudjiono, 2010: 295 adalah: Kegiatan individu memperoleh pengetahuan, dan keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar. Hakekat belajar menurut Trianto, 2009: 9 adalah: Suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat diindikasikan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, keterampilan dan kemampuan, serta perubahan aspek-aspek yang lain yang ada pada individu yang belajar. Oleh karena itu guru sebagai pendidik semestinya dapat mengolah bahan belajar yang dapat mengoptimalkan proses belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Proses pembelajaran fisika semestinya dapat menggunakan bahan ajar yang praktis sehingga menarik, mudah dan bermanfaat bagi siswa dalam memahami atau menguasai materi pembelajaran fisika. Pengertian pembelajaran fisika menurut Damayanti, dkk, 2013: 58 adalah: Proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik serta dapat menguasai pengetahuan dan konsep fisika serta hukum-hukum fisika melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengukur, menganalisis data, dan menyimpulkan permasalahan serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan pembelajaran menurut Jufri, 2013: 2 yakni: Proses pengelolaan belajar yang sistematis dan berlangsung terus-menerus dalam suatu institusi formal berupa sekolah bertujuan untuk membantu siswa melakukan kegiatan belajar guna memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang menjadi bekal siswa dalam membangun masyarakat yang terus berkembang dan beradaptasi dengan suasana lingkungan alam dan lingkungan sosial yang terus mengalami perubahan. Berdasarkan uraian di atas belajar adalah adanya perubahan tingkah laku karena adanya suatu pengalaman. Belajar merupakan kegiatan siswa dalam memperoleh pengetahuan, perilaku dan keterampilan dengan cara mengolah bahan belajar. Sedangkan pembelajaran fisika merupakan proses untuk membantu siswa belajar dengan baik sehingga dapat menguasai pengetahuan dan konsep fisika serta hukum-hukum fisika melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengukur, menganalisis data, dan menyimpulkan permasalahan serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Kolb dalam Jufri, 2013: 26 menyatakan bahwa proses belajar dalam empat macam, yaitu; 1 Pengalaman konkret, pada tahap paling awal dalam proses belajar, seorang peserta didik hanya sekedar mampu ikut mengalami suatu kejadian. 2 Pengamatan aktif dan reflektif, Peserta didik akan mampu mengadakan observasi aktif terhadap kejadian yang dialaminya. 3 Konseptualisasi, pada tahap ini peserta didik diharapkan sudah mampu untuk membuat aturan-aturan umum generalisasi dari berbagai contoh kejadian yang meskipun tampak berbeda-beda tetapi mempunyai landasan aturan yang sama.