Faktor- faktor yang mempengaruhi produksi susu

endometritis pada kasus yang berat dapat terjadi pengeluaran eksudat mukopurulen dari uterus ke dalam vagina.

2.2.3 Diagnosa

Menurut Toelihere 1981 kejadian endometritis dapat didiagnosa melalui palpasi perektal maupun pemeriksaan vagina. Sedangkan menurut Partodiharjo 1982; Ressang 1984 kejadian endometritis dapat juga didiagnosa dengan melakukan pemeriksaan histopatologi dari biopsi endometrium hewan penderita dan dengan pemupukan bakteriologi.

2.2.4 Pencegahan dan Penanganan

Kejadian endometritis dapat dicegah dengan memperlihatkan program kesehatan yang rutin seperti penanganan pre partus, partus dan post partus Dohmen 1995. Sedangkan cara penangananya dengan menggunakan antibiotik oxytetracycline dikombinasikan dengan preparat estrogen dan PGF 2 alpha memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan dengan penggunaan antibiotik atau hormon secara sendiri-sendiri Achjadi 1991.

2.3 Faktor- faktor yang mempengaruhi produksi susu

Sudono 1985 menerangkan bahwa faktor- faktor yang mempengaruhi produksi susu antara lain bangsa sapi, lama bunting, masa laktasi, besarnya sapi, masa berahi, umur sapi, selang beranak, masa kering, frekuensi pemerahan, pakan dan tata laksana. Menurut Sodono 1985 variasi produksi susu seekor sapi perah 70 dipengaruhi oleh lingkungan pakan, tata laksana, penyakit, iklim dan lain- lain dan 30 oleh faktor genetik. Menurut Gushairiyanto 1994 selang beranak ditentukan oleh lamanya masa kosong, jumlah perkawinan per kebuntingan dan lama bunting. selang beranak akan mempengaruhi jumlah produksi susu perlaktasi. Selang beranak untuk sapi yang telah beranak satu kali adalah 13 bulan dan yang sudah sering beranak 12 bulan, ini akan memaksimalkan produksi susu tetapi selang beranak yang baik di anjurkan adalah 13-14 bulan dengan harapan produksi susu tetap tinggi Bath et al 1985.

BAB III MATERI DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pelaksanaan dari kegiatan studi kasus di Koperasi Perternakan Sapi Perah KPSP Ponco Kusumo, Malang, Jawa Timur, dari bulan juni – juli 2006.

3.2 Materi dan Metode

Materi dan metode yang digunakan berupa pengumpulan data primer melalui pengamatan langsung serta wawancara dengan dokter hewan atau dengan petugas setempat. Data sekunder diambil dari laporan kegiatan di koperasi perternakan sapi perah KPSP Sidodadi Ponco Kusumo, Malang, Jawa Timur, mengenai pengaruh kejadian endometritis dan retensio sekundinae pada sapi perah terhadap produksi susu.

3.3 Parameter yang diamati Rancangan penelitian mengganakan rancangan acak kelompok

dengan p arameter yang diamati dalam kegiatan ini berupa penyebab timbulnya kejadian RS dan E berdasarkan gejala klinis yang bisa diamati, cara pencegahan dan penanganan, juga mengamati apakah ada hubungan yang signifikan antara kejadian RS dan E sapi perah terhadap produksi susu sapi perah. Untuk mengetahui mengenai hubungan kejadian RS dan E sapi parah terhadap produksi susu, dasar penarikan kesimpulan apakah dasar penarikan kesimpulan kuat atau lemah, dilakukan analisis data dengan menggunakan analisis ragam Analisis of Variance, lalu dilanjutkan dengan Uji Duncan SAS Institute 1997.