Hasil
1. Total kumbang lucanid di hutan Gunung Salak
Total individu kumbang lucanid yang tercatat dari perangkap lampu buatan dan lampu Unocal sebanyak 1.807 individu yang termasuk dalam 12
spesies. Jumlah individu dan spesies dari hasil perangkap lampu buatan diperoleh kumbang lucanid paling sedikit yaitu hanya 674 individu 37,30 termasuk
dalam 11 spesies yang berbeda. Spesies yang tidak ditemukan dalam perangkap buatan tapi ditemukan dengan perangkap lampu Unocal adalah D. parry. Spesies
yang memiliki jumlah individu terbanyak hasil kedua perangkap adalah adalah H. buqueti
kemudian diikuti oleh P. astocoides dengan jumlah dan kelimpahan relatif masing-masing 501 27,73 dan 377 individu 20,86. Sebaliknya A.
rosenbergi dengan jumlah individu 10 individu dan kelimpahan relatif 0,55
merupakan spesies yang paling sedikit ditemukan Tabel 3.4. Distribusi spesies kumbang lucanid yang ditemukan di hutan Gunung Salak disajikan pada gambar
3.7. Tabel 3.4 Kelimpahan spesies kumbang lucanid yang ditemukan dengan
perangkap lampu buatan dan perangkap lampu Unocal selama satu tahun di hutan Gunung Salak
Perangkap lampu buatan Unocal
No Spesies Jml
Jml
Total
1 Hexarthrius buqueti 231
12,78 270
14,94 501 27,73
2 Prosopocoilus astocoides 166
9,19 211
11,68 377 20,86
3 Cyclommatus canaliculatus 158
8,74 164
9,08 322 17,82
4 Dorcus taurus 9
0,50 163
9,02 172 9,52
5 Odontolabis bellicosa 25
1,38 120
6,64 145 8,02
6 Prosopocoilus zebra 25
1,38 105
5,81 130 7,19
7 Dorcus bucephalus 24
1,33 38
2,10 62 3,43
8 Hexarthrius rhinoceros 11
0,61 22
1,22 33 1,83
9 Prosopocoilus passaloides 12
0,66 10
0,55 22 1,22
10 Dorcus parry 0,00
21 1,16
21 1,16 11 Prosopocoilus decipien
10 0,55
2 0,11
12 0,66 12 Allotopus rosenbergi
3 0,17
7 0,39
10 0,55
Total 674
37,30 1.133
62,70 1.807
100 Jumlah spesies
11 12
12
Ket : jumlah terbanyak ditemukan; jumlah paling sedikit ditemukan
47
Gambar 3.7 Peta distribusi struktur komunitas kumbang lucanid, volume kayu lapuk dan lima famili pohon yang dominan diameter 20 cm pada tiga tingkat gangguan hutan Htt: hutan tidak terganggu, Hkt: hutan kurang terganggu, Hst: hutan sangat
terganggu dan di hutan Unocal dengan lima ketinggian tempat berbeda 1021, 1110, 1239, 1349 dan 1400 m dpl di Gunung Salak, Jawa Barat.
1239 m dpl 1400 m dpl
1349 m dpl 1110 m dpl
1021 m dpl
S: 10 Cc: 41 Hr: 17 Fa:120,77
n: 364 Db: 17 Ob: 56 Th : 85,77
H: 2,69 Dp : 5 Pa: 60 My: 6,07
E: 0,94 Dt :49 Pd: 1 Ha : 6,17
Vk:191,19 Hb : 67Pz: 51 Me: 20,88 S: 9
Cc: 42 Ob: 2 Fa:109,24 n: 119
Db: 2 Pa:6 Th : 53,81
H: 1,83 Dt : 1 Pp:10 My: 25,27
E: 0,61 Hb:49 Pz:6
Ha : 25,25 Vk: 25,68 Hr : 1
Me: 20,88 S: 10
Cc: 56 Hr: 1 Fa: 144,32 n: 305
Db: 5 Ob: 32 Ru: 41,56 H: 2,34
Dp: 3 Pa: 56 La: 27,87 E: 0,91
Dt : 58 Pp: 7 Ha : 24,88 Vk:177,13 Hb: 60 Pz: 27 Eu : 21,81
S: 10 Ar: 3 Hb: 54 Fa: 119,13
n: 185 Cc: 25 Ob: 14 Th: 80,59
H: 2,23 Db: 8 Pa: 45 La: 34,49
E: 0,91 Dp: 6 Pd: 1 Sy : 17,01
Vk:127,07 Dt : 15 Pz: 14 La : 12,99 S: 11
Ar: 2 Hr: 4 Fa: 96,86 n: 139
Cc: 25 Ob: 7 Th: 70,72 H: 1,90
Db: 2 Pa: 26 Eu: 66,82 E: 0,92
Dp: 1 Pp: 2 La: 39,58 Vk: 81,44 Dt : 23 Pz: 3 Ru: 29,12
Hb: 44
S: 10 Ar: 2 Hb: 45 Fa: 139,74
n: 140 Cc: 17 Ob: 11 Th: 107,44
H: 2,04 Db: 6 Pa: 24 La: 17,23
E: 0,91 Dp: 6 Pp: 1 My: 10,16
Vk:129,31 Dt : 18 Pz: 10 Ha: 9,96 S: 10
Ar: 2 Hb:108 Fa: 167,81 n: 309
Cc: 61 Ob: 14 Th: 29,83 H: 2,36
Db:16 Pa: 74 Mo: 29,12 E: 0,51
Dt : 7 Pd: 6 La: 20,34 Vk:173,14 Hr : 8 Pz: 14 Eu: 11,65
S: 11 Ar: 1 Ob: 10 Fa: 111,18
n: 246 Cc: 55 Pa: 86 Th: 51,27
H: 2,07 Db: 6 Pd: 4 Eu: 23,58
E: 0,55 Dt : 1 Pp: 2 My: 19,59
Vk:124,75 Hr : 2 Pz: 5 La: 18,05 Hb: 74
Keterangan: Struktur Komunitas Lucanidae:
S: Jumlah spesies n: Jumlah individu
H: Keanekaragaman spesies E: Kemerataan spesies
Spesies Lucanidae dan kelimpahannya:
Ar : Allotopus rosenbergi Cc: Cyclommatus canaliculatus
Db: Dorcus bucephalus Dp: Dorcus parry
Dt: Dorcus taurus Hb: Hexarthrius buqueti
Hr: Hexarthrius rhinoceros Ob: Odontolabis bellicosa
Pa: Prosopocoilus astocoides Pd: Prosopocoilus decipien
Pp: Prosopocoilus passaloides Pz: Prosopocoilus zebra
Famili vegetasi dan Indeks nilai pentingnya :
El: Eleocarpaceae Eu: Euphorbiaceae
Fa: Fagaceae Ha: Hammamelidaceae
La: Lauraceae Me: Meliaceae
Mo: Moraceae My: Myrtaceae
Ru: Rutaceae Th: Theaceae
VK: Vol. kayu lapuk m 3
ha
Hst Htt
Hkt
2. Struktur komunitas kumbang lucanid pada tiga tingkat gangguan hutan 2.a Estimasi jumlah spesies tumbuhan
Analisis vegetasi sebagai habitat kumbang lucanid menunjukkan bahwa jumlah spesies pohon, tiang, pancang dan tumbuhan bawah pada hutan tidak
terganggu masing-masing ditemukan sebanyak 21; 26; 30; dan 46 spesies. Berdasarkan pendugaan Jack I Colwell Coddington 1994 diperoleh jumlah
spesies pohon, tiang, pancang dan tumbuhan bawah masing masing sebanyak 26,83; 32,81; 40,69; 59,61 spesies. Dengan demikian pada hutan tidak terganggu
jumlah spesies pohon yang sudah terkoleksi sekitar 78,27; tiang 79,24; pancang 73,73; dan tumbuhan bawah 77,17 Gambar 3.8.
Pada hutan kurang terganggu jumlah spesies pohon yang ditemukan sebanyak 43 spesies, tiang 52 spesies, pancang 57 spesies dan tumbuhan bawah
112 spesies. Berdasarkan pendugaan Jack I diperoleh jumlah spesies untuk pohon sebanyak 56,61 spesies terkoleksi 75,96; tiang 73,39 spesies terkoleksi
70,85; pancang 75,47 spesies terkoleksi 75,53 dan tumbuhan bawah 154,78 spesies terkoleksi 72,36 Gambar 3.8.
Ket: Htt: hutan tidak terganggu, Hkt: hutan kurang terganggu, Hst: hutan sangat terganggu
Gambar 3.8 Kurva akumulasi jumlah spesies tumbuhan: a pohon, b tiang, c pancang, dan d tumbuhan bawah berdasarkan Jack I estimator
pada tiga tingkat gangguan hutan di Gunung Salak
10 20
30 40
50
3 6
9 12 15 18 21 24 27 30 33 36
Jumlah plot Ju
m la
h sp
e si
e s
Jack I: Htt 78,27 Jack I: Hkt 75,96
Jack I: Hst 62,98
10 20
30 40
50 60
0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 33 36
Jumlah plot Ju
m lah
s p
esi es
Jack I: Htt 73,73 Jack I: Hkt 75,53
Jack I: Hst 73,53 20
40 60
80 100
120
3 6
9 12 15 18 21 24 27 30 33 36 Jumlah plot
Ju m
la h
sp e
si es
Jack I: Htt 77,17 Jack I: Hkt 72,36
Jack I: Hst 72,71
d a
10 20
30 40
50 60
70
3 6
9 12 15 18 21 24 27 30 33 36
Jumlah plot Ju
m la
h sp
e si
e s
Jack I: Htt 79,24 Jack I: Hkt 70,85
Jack I: Hst 66,75
b
c
Jumlah spesies pohon, tiang, pancang dan tumbuhan bawah yang ditemukan pada hutan sangat terganggu masing-masing sebanyak 38 spesies; 41
spesies; 54 spesies; dan 114 spesies. Dari hasil pendugaan Jack I menunjukkan bahwa jumlah spesies pohon sebanyak 60,34 spesies; tiang 61,42 spesies; pancang
73,44 spesies; dan tumbuhan bawah 156,78 spesies. Dengan demikian jumlah spesies pohon pada hutan sangat terganggu baru terkoleksi 62,98; tiang
66,75; pancang 73,53; dan tumbuhan bawah 72,71 Gambar 3.8. Berdasarkan gambar 3.8 terlihat bahwa kurva akumulasi jumlah spesies
tumbuhan pada masing-masing tingkat gangguan hutan masih menunjukkan peningkatan, walaupun kenaikannya tidak terlalu tajam. Hal ini berarti bahwa
belum seluruh spesies tumbuhan yang ada di lapang terkoleksi.
2.b Komposisi dan struktur Vegetasi Total spesies tumbuhan sebagai habitat kumbang lucanid yang tercatat
dari hasil analisis vegetasi di hutan Gunung Salak sebanyak 223 spesies meliputi
70 spesies pohon, 85 spesies tiang, 98 spesies pancang dan 178 spesies tumbuhan bawah. Jumlah famili yang ditemukan sebanyak 74, terdiri dari 27 famili pohon,
31 famili tiang, 39 famili pancang dan 69 famili tumbuhan bawah. Jumlah genus yang tercatat sebanyak 175 genus genus: pohon 59; tiang 65; pancang 76 dan
tumbuhan bawah 148 genus, sedangkan jumlah individu yang ditemukan sebanyak 7.839 individu, yang terdiri dari pohon 758; tiang 536; pancang 1101;
dan tumbuhan bawah 5.444 individu. Komposisi spesies tumbuhan yang dominan ditemukan pada tiga tingkat
gangguan hutan di Gunung Salak bervariasi. Pada hutan tidak terganggu, spesies pohon yang dominan adalah Castanopsis argentea INP = 60,98, tiang
Lithocarpus sundaicus, INP = 72,03, pancang Beilschimiedia madang, INP = 38,24 dan tumbuhan bawah Nephrolepis bisserata, INP = 25,91. Schima
wallichii INP = 49,17; Eugenia cymosa INP = 26,84; Cactanopsis
javanica INP = 29,16; dan Cactanopsis javanica INP= 17,11 merupakan
spesies tumbuhan tingkat pohon, tiang, pancang dan tumbuhan bawah yang dominan pada hutan kurang terganggu. Pada hutan sangat terganggu spesies
pohon yang dominan adalah Quercus induta INP = 69,63, sedangkan spesies tiang, pancang dan tumbuhan bawah masing-masing didominasi oleh
Hoersfieldia glabra INP = 48,22; Psycohtria viridiflora INP = 20,04; dan
Clidemia hirta INP = 14,97 Tabel 3.5 dan Lampiran 1- 4.
Tabel 3.5 Lima indeks nilai penting INP tertinggi dari spesies pohon, tiang, pancang dan tumbuhan bawah pada tiga tingkat gangguan hutan di
Gunung Salak
Hutan tidak terganggu Htt Hutan kurang terganggu Hkt Hutan sangat terganggu Hstt
Spesies INP Spesies INP Spesies INP
Pohon
Castanopsis argentea Bl. 60,98 Schima wallichii DC. Korth.
49,17 Quercus induta Bl 69,63
Lithocarpus sundaicus BI. 51,70 Quercus turbinata Bl
43,25 Schima wallichii DC. Korth. 43,04
Quercus induta Bl 47,13 Castanopsis argentea Bl.
20,84 Lithocarpus sundaicus BI. 34,02
Castanea acuminnatassima L. 26,76 Eugenia cymosa Lamk
17,96 Altingia excelsa Norona 23,96
Schima wallichii DC. Korth. 25,07 Cactanopsis javanica Bl.
15,31 Hoersfieldia glabra Bl. Warb. 23,18
Tiang
Lithocarpus sundaicus BI. 72,03 Eugenia cymosa Lamk
26,84 Hoersfieldia glabra Bl. 48,22
Beilschimiedia madang Bl. 42,19 Cactanopsis javanica Bl.
24,06 Khaya anthotheca Welw 23,80
Ficus fulva Reinw. 38,09 Paraserianthes faleataria L.
17,53 Schima wallichii DC. Korth. 22,73
Euoidea latifolia DC. 24,79 Ricimus communis Linn.
17,38 Sympolocos faciculata Zoll 18,71
Eurya javanica Thunb 17,96 Schima wallichii DC. Korth.
14,92 Lithocarpus sundaicus BI. 14,10
Pancang
Beilschimiedia madang Bl. 38,24 Cactanopsis javanica Bl.
29,16 Psycohtria viridiflora Reinw. 20,04
Lithocarpus sundaicus BI. 32,06 Macaranga tanarius Muell.
17,89 Urophyllum arborum Korth 15,29
Macaranga tanarius Muell. 23,42 Paraserianthes faleataria L.
12,30 Garcinia rostrata Hassk. Miq. 14,69 Quercus induta Bl
20,97 Anotis hirsuta Miq 12,14 Eugenia cymosa Lamk
12,96 Eurya javanica Thunb
14,48 Eugenia cymosa Lamk 10,07 Schima wallichii DC. Korth.
11,37
Tumbuhan bawah
Nephrolepis bisserata Schott. 25,91 Cactanopsis javanica Bl.
17,11 Clidemia hirta D.Don 14,97
Pleomela angustifolia N 3,74 Argostemma montanum Bl
13,49 Freycinefia gaudichaudii Ben. 14,30
Typhonium trilobatum L 12,53 Polygonum hydropiper L
12,81 Argostemma montanum Bl 13,02
Clidemia hirta D.Don 10,21 Nephrolepis hirsitula Bresl
10,30 Centotheca lappocea Ok. 9,45
Begonia hirtella Link 10,21 Notaphoebe umbelliflora Bl.
8,98 Clitoria ternate L 9,30
Berdasarkan komposisi famili, maka pada hutan tidak terganggu dan hutan kurang terganggu didominasi oleh famili Fagaceae pada tingkat pohon, tiang dan
pancang, sedangkan tumbuhan bawah didominasi oleh Polypodiaceae INP = 27,42 di hutan tidak terganggu dan Araceae INP = 21,47 pada hutan kurang
terganggu. Pada hutan sangat terganggu famili Fagaceae INP = 109,24 masih dominan pada tingkat pohon, sedangkan untuk tiang, pancang dan tumbuhan
bawah masing-masing didominasi oleh famili Myristicaceae INP = 52,46; Rubiaceae 34,06 dan Polypodiaceae INP = 19,72 Tabel 3.6.
Tabel 3.6 Lima indeks nilai penting INP tertinggi dari famili pohon, tiang, pancang dan tumbuhan bawah pada tiga tingkat gangguan hutan
Hutan tidak terganggu Htt Hutan kurang terganggu Hkt
Hutan sangat terganggu Hst
Famili INP Famili
INP Famili
INP
Pohon
Fagaceae 167,81 Fagaceae
111,18 Fagaceae 109,24
Theaceae 29,83 Theaceae
51,27 Theaceae
53,81 Moraceae 29,12
Euphorbiaceae 23,58 Myristicaceae
25,27 Lauraceae 20,34
Myrtaceae 19,59 Hamamelidaceae 25,25
Euphorbiaceae 11,65 Lauraceae 18,05
Meliaceae 20,88
Tiang
Fagaceae 96,78 Fagaceae
78,59 Myristicaceae 52,46
Lauraceae 50,63 Euphorbiaceae 36,13
Lauraceae 29,29
Moraceae 44,44 Myrtaceae
28,25 Symplocaceae 26,62
Rutaceae 26,09 Lauraceae 23,52
Theaceae 26,27 Theaceae 19,77
Theaceae 23,30
Moraceae 24,76
Pancang
Fagaceae 51,55 Fagaceae
55,62 Rubiaceae 34,06
Lauraceae 48,07 Euphorbiaceae 23,81
Clusiaceae 17,54
Euphorbiaceae 28,44 Rubiaceae 16,00 Fagaceae
17,54 Moraceae 25,81
Fabaceae 11,82 Euphorbiaceae 16,67
Theaceae 16,37 Lauraceae
11,57 Myrtaceae 15,00
Tumbuhan bawah
Polypodiaceae 27,42 Araceae 21,47 Polypodiaceae
19,72 Araceae 21,23
Fagaceae 21,01 Poaceae
19,16 Fagaceae 17,01
Polypodiaceae 16,58 Rubiaceae
18,36 Liliaceae 14,10
Rubiaceae 16,54 Melastomataceae 17,30
Melastomataceae 10,53 Polygonaceae 14,15
Pandanaceae 16,49
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai rata-rata jumlah famili pohon dan tiang tidak berbeda nyata antar tingkat gangguan hutan F
2
;
15
= 1,79; p 0,05 dan F
2
;
15
= 0,05; p 0,050, sedangkan pada tingkat pancang dan tumbuhan bawah terdapat perbedaan yang nyata antar tingkat gangguan hutan F
2
;
15
= 24,50; p 0,05 dan F
2;15
= 4,174; p 0,050 Gambar 3.9a-d. Hal yang sama juga ditemukan terhadap rata-rata kekayaan spesies pada tingkat pohon dan tiang F
2
;
15
= 1,51; p 0,05 dan F
2
;
15
= 1,44; p 0,05 , tetapi pada tingkat pancang dan tumbuhan bawah terdapat perbedaan yang nyata F
2
;
15
= 12,90; p 0,05 dan F
2
;
15
= 7,39; p 0,050 Gambar 3.9e-h. Nilai keanekaragaman spesies tumbuhan lebih tinggi pada hutan terganggu
dibandingkan dengan hutan tidak terganggu. Hasil uji statistik menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata terhadap nilai keanekaragaman spesies pohon,
pancang dan tumbuhan bawah antar tingkat gangguan hutan F
2
;
15
= 3,91; p 0,05; F
2
;
15
= 8,74; p 0,050; dan F
2;15
= 6,14; p 0,050 , tetapi nilai
keanekaragaman pada tingkat tiang tidak berbeda nyata F
2
;
15
= 2,93; p 0,05 Gambar 3.9i-l.
Htt Hkt
Hst 4
6 8
10 12
14 16
Jm l famili
a a
a a
Gambar 3.9 Pengaruh tingkat gangguan hutan terhadap struktur vegetasi pada tingkat pohon, tiang, pancang dan tumbuhan bawah di hutan Gunung Salak.
Htt Hkt
Hst 4
6 8
10 12
14 16
18 20
Kekayaan sp a
a a
e
Htt Hkt Hst 6
8 10
12 14
16 18
20
Kekayaan sp f
a a
a
Htt Hkt Hst
4 6
8 10
12 14
16 18
20
Kekayaan sp a
b b
g
Htt Hkt Hst
15 20
25 30
35 40
45 50
55 60
Kekayaan sp a
b b
h
Ket: ● : rata-rata, □ : ± galat baku ±SE, : ± simpangan baku ±SD, a-d: jumlah famili, e-h:
kekayaan spesies, i-l: keanekaragaman spesies, m-p: kemeratan spesies dan q-t: kerapatan. Huruf yang sama pada box plot tidak menunjukkan perbedaan yang nyata Uji beda nyata : one-way Anova dan
uji Tukey pada taraf kepercayaan 95 .
Htt Hkt
Hst 6
7 8
9 10
11 12
13 14
Jml famili
a a
a
b
Htt Hkt Hst 4
6 8
10 12
14 16
18 20
Jml famili
a
b c
c
Htt Hkt
Hst
16 18
20 22
24 26
28 30
32 34
Jml f amili
ab a
b
d
Pohon tiang pancang
tmb bawah
Htt Hkt
Hst 1,4
1,6 1,8
2,0 2,2
2,4 2,6
2,8
Keanekaragaman sp b
ab
i
a Htt Hkt Hst
1,4 1,6
1,8 2,0
2,2 2,4
2,6 2,8
Keanekaragaman sp
j a
a a
Htt Hkt Hst
1,60 1,80
2,00 2,20
2,40 2,60
2,80 3,00
3,20
Keanekaragaman sp a
a b
k
Htt Hkt Hst
2,40 2,50
2,60 2,70
2,80 2,90
3,00 3,10
3,20 3,30
3,40 3,50
Kean ek
ar ag
aman sp
ab
a
b l
Htt Hkt Hst 0,72
0,74 0,76
0,78 0,80
0,82 0,84
0,86 0,88
0,90 0,92
0,94 0,96
0,98
Kemerataan sp
n
a b
b
Htt Hkt Hst 0,70
0,72 0,74
0,76 0,78
0,80 0,82
0,84 0,86
0,88 0,90
0,92 0,94
0,96 0,98
K emerataan sp
m b
a b
Htt Hkt Hst 0,74
0,76 0,78
0,80 0,82
0,84 0,86
0,88
Kemerataan sp a
ab b
p
Htt Hkt Hst
0,70 0,75
0,80 0,85
0,90 0,95
Kem erataan sp
ab a
b o
Htt Hkt Hst 40
60 80
100 120
Kr t ia
ng ha
r b
a b
Htt Hkt Hst 10
15 20
25 30
35 40
45 50
55 60
Kr phnha q
ab a
b Htt Hkt Hst
10000 12000
14000 16000
18000 20000
22000 24000
26000 28000
30000 32000
34000 36000
38000
Kr tm b bwhha
a ab
b t
Htt Hkt Hst
300 400
500 600
700 800
900 1000
1100
Kr pa nc
angha
a a
a
s
Htt Hkt
Hst 10
11 12
13 14
15 16
17 18
Jml famili a
b a
b
Htt Hkt
Hst 12
14 16
18 20
22 24
26
K eka
ya an sp
a b
b b
Htt Hkt
Hst 1,8
2,0 2,2
2,4 2,6
2,8
Keanekaragaman sp a
b b
c
Htt Hkt
Hst
0,76 0,78
0,80 0,82
0,84 0,86
0,88 0,90
0,92
Kemerataan sp d
b
a
a
Htt Hkt
Hst
10 20
30 40
50 60
70 80
90
LBD M
2
ha e
a b
b Htt
Hkt Hst
20 30
40 50
60 70
80 90
100
Penutupan tajuk f
a b
c
Ket: ● : rata-rata, □ : ± galat baku ±SE, : ± simpangan baku ±SD, a: jumlah famili, b
kekayaan spesies, c: keanekaragaman spesies, d: kemeratan spesies, e : luas bidang dasar pohon dan f: penutupan tajuk pohon. Huruf yang sama pada box plot tidak menunjukkan perbedaan yang
nyata Uji beda nyata : one-way Anova dan uji Tukey pada taraf kepercayaan 95 .
Berdasarkan gambar 3.9m-p terlihat bahwa kemerataan spesies tumbuhan pada semua tingkat pertumbuhan pohon, tiang, pancang dan tumbuhan bawah
berbeda nyata antar tingkat gangguan hutan F
2
;
15
= 13,02; p 0,05; F
2
;
15
= 10,53; p 0,05; F
2
;
15
= 6,89; p 0,05; F
2
;
15
= 4,19; p 0,05. Kerapatan pohon, kerapatan tiang dan kerapatan tumbuhan bawah menunjukkan perbedaan yang
nyata antar tingkat gangguan hutan F
2
;
15
= 8,12; p 0,05; F
2
;
15
= 9,33; p 0,05; dan F
2
;
15
= 9,71; p 0,05, sedangkan kerapatan pancang tidak berbeda nyata F
2
;
15
= 1,83; p 0,05 Gambar 3.9q-t. Pengaruh tingkat gangguan hutan terhadap struktur vegetasi secara umum
rata-rata dari pohon, tiang, pancang dan tumbuhan bawah nampak bahwa struktur vegetasi berbeda nyata antar tingkat gangguan hutan Gambar 3.10.
Jumlah famili, kekayaan spesies, nilai keanekaragaman spsies dan luas bidang dasar pohon pada hutan tidak terganggu berbeda nyata dengan hutan kurang
terganggu dan hutan sangat terganggu Gambar 3.10a-c dan e.
2.c Estimasi jumlah spesies kumbang lucanid
Jumlah spesies kumbang lucanid yang ditemukan dengan perangkap lampu buatan pada hutan tidak terganggu, hutan kurang terganggu dan hutan
sangat terganggu masing-masing sebanyak 10; 11; dan 9 spesies. Berdasarkan Gambar 3.10 Pengaruh tingkat gangguan hutan terhadap struktur vegetasi secara
umum di hutan Gunung Salak.
pendugaan jumlah spesies memakai metode Jack I Colwell Coddington 1994 diperoleh jumlah spesies 10 100; 14,96 78,80; dan 10,97 82,04
masing-masing untuk hutan tidak terganggu, hutan kurang terganggu dan hutan sangat terganggu. Kurva akumulasi spesies kumbang lucanid pada hutan tidak
terganggu terlihat landai dan tidak terjadi peningkatan. Hal ini berarti spesies yang ada di lokasi penelitian sudah terkoleksi seluruhnya 100. Pada hutan kurang
terganggu dan hutan sangat terganggu kurva akumulasi spesiesnya masih menunjukkan peningkatan walaupun tidak terlalu tajam Gambar 3.11.
2.d Komposisi dan struktur komunitas kumbang lucanid Komposisi spesies kumbang lucanid yang ditemukan dengan perangkap
lampu buatan pada tiga tingkat gangguan hutan di Gunung Salak kurang bervariasi dan tidak ada spesies spesifik ditemukan pada satu tipe habitat, namun
ada spesies yang hanya ditemukan pada dua habitat yang sama tetapi tidak ditemukan pada salah satu habitat lainnya. Dari 11 spesies kumbang lucanid
yang ditemukan dengan perangkap lampu buatan, sebanyak 8 spesies ditemukan pada ketiga tingkat gangguan hutan. Dua spesies yaitu Prosopocoilus decipien
dan Allotopus rosenbergi hanya ditemukan pada hutan tidak terganggu dan hutan kurang terganggu tetapi tidak ditemukan pada hutan sangat terganggu, sedangkan
Prosopocoilus passaloides terdapat di hutan kurang terganggu dan hutan sangat
terganggu tetapi tidak ditemukan pada hutan tidak terganggu Tabel 3.7. Gambar 3.11 Kurva akumulasi spesies kumbang lucanid berdasarkan Jack I
estimator pada tiga tingkat gangguan hutan di Gunung Salak.
Ket: Htt: hutan tidak terganggu, Hkt: hutan kurang terganggu, Hst: hutan sangat terganggu
2 4
6 8
10 12
14 16
5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75
Jumlah hari pengamatan Ju
m la
h sp
e si
e s
Htt: Jack 1 = 100 Hkt: Jack 1 = 78,80
Hst: Jack 1 = 82,04
Tabel 3.7 Spesies kumbang lucanid yang ditemukan dengan perangkap lampu buatan pada tiga tingkat gangguan hutan
No Spesies Htt Hkt Hst
1 Cyclomatus canaliculatus
+ + + 2
Dorcus bucephalus + + +
3 Dorcus taurus
+ + + 4
Hexarthrius buqueti + + +
5 Hexarthrius rhinoceros
+ + + 6
Odontolabis bellicosa + + +
7 Prosopocoilus zebra
+ + + 8
Prosopocoilus astocoides + + +
9 Prosopocoilus decipien
+ + - 10
Allotopus .rosenbergi + + -
11 Prosopocoilus passaloides
- + + Jumlah spesies
10 11
9 Ket: Htt: hutan tidak terganggu; Hkt: hutan kurang terganggu;
Hst: hutan sangat terganggu; + : ditemukan; - : tidak ditemukan
Hutan tidak terganggu merupakan lokasi yang paling banyak ditemukan jumlah individunya 309 individu atau 45,84, lokasi berikutnya adalah hutan
kurang terganggu 246 individu atau 36,50 dan jumlah individu yang muncul paling sedikit 119 individu atau 17,66 pada hutan sangat terganggu Tabel
3.8. Spesies yang dominan ditemukan pada tiga tingkat gangguan hutan adalah Hexarthrius buqueti,
yaitu sebanyak 231 individu 34,27. Kemudian diikuti oleh Prosopocoilus astocoides sebanyak 166 individu 24,63, sedangkan
spesies yang memiliki jumlah individu paling sedikit adalah Allotopus rosenbergi 3 individu atau 0,45. Walaupun Hexarthrius buqueti dominan pada ketiga
tingkat gangguan hutan, tapi pada hutan kurang terganggu spesies yang paling banyak ditemukan adalah Prosopocoilus astocoides Tabel 3.8 dan Gambar 3.12.
Berdasarkan jumlah individu yang ditemukan pada setiap tingkat gangguan hutan, maka ditemukan enam spesies kumbang lucanid yang jumlah
individunya cenderung menurun dengan semakin terganggunya habitat yaitu Hexarthrius buqueti, Cyclommatus canaliculatus, Odontolabis bellicosa, Dorcus
bucephalus, Hexarthrius rhinoceros dan Dorcus taurus. Sebaliknya
Prosopocoilus passaloides merupakan spesies yang tidak ditemukan pada hutan
tidak terganggu dan jumlah individunya bertambah dengan meningkatnya kerusakan hutan. Allotopus rosenbergi
dan Prosopocoilus decipien termasuk spesies yang ditemukan pada hutan tidak terganggu dan jumlahnya berkurang
sejalan dengan kerusakan hutan serta tidak ditemukan pada hutan sangat terganggu. Prossopocoilus astocoides banyak ditemukan pada hutan kurang
terganggu, kemudian hutan tidak terganggu dan berkurang jumlahnya pada hutan sangat terganggu. Prosopocoilus zebra banyak ditemukan pada hutan tidak
terganggu disusul hutan sangat terganggu dan sedikit pada hutan kurang terganggu Tabel 3.8 dan Lampiran 5.
Tabel 3.8 Kelimpahan spesies kumbang lucanid hasil perangkap lampu buatan pada tiga tingkat gangguan hutan di Gunung Salak
No Spesies Htt Hkt Hst Total
1 Hexarthrius buqueti
108 16,02 74 10,98
49 7,27
231 34,27
2 Cyclommatus canaliculatus
61 9,05 55 8,16 42 6,23 158 23,44
3 Odontolabis bellicosa
14 1,93 10 1,48 2
0,3 25 3,71
4 Dorcus bucephalus
16 2,37 6 0,89
2 0,3
24 3,56
5 Hexarthrius rhinoceros
8 1,19 2 0,3
1 0,15 11 1,63
6 Dorcus taurus
7 1,04 1 0,15
1 0,15 9 1,34
7 Prosopocoilus zebra
14 2,08 5 0,74
6 0,89 25 3,71
8 Prosopocoilus astocoides
74 10,98 86 12,76
6 0,89
166 24,63
9 Prosopocoilus passaloides
0 0 2 0,3
10 1,48 12 1,78
10 Prosopocoilus decipien
6 0,89 4 0,59
10 1,48
11 Allotopus rosenbergi
2 0,3 1 0,15 0
3 0,45 Kelimpahan
309 45,85
246 36,5
119 17,66
674 100
Jumlah spesies 10
11 9
11
Ket: jumlah terbanyak ditemukan; jumlah paling sedikit ditemukan Htt: hutan tidak terganggu, Hkt: hutan kurang terganggu, Hst: hutan sangat terganggu
Struktur komunitas dimaksud disini adalah keberadaan spesies kumbang lucanid dalam konteks ruang yang meliputi kelimpahan spesies, kekayaan spesies,
nilai keanekaragaman spesies dan nilai kemerataan spesies. Kekayaan spesies, kelimpahan spesies dan nilai keanekaragaman spesies kumbang lucanid lebih
tinggi pada hutan tidak terganggu dibandingkan dengan hutan kurang terganggu dan hutan sangat terganggu. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa kekayaan
spesies, kelimpahan spesies dan nilai keanekaragaman spesies kumbang lucanid berbeda nyata antar tingkat gangguan hutan Anova: F
2
;
15
= 7,97; p 0,05; Anova: F
2
;
15
= 14,21; p 0,05 dan Anova: F
2
;
15
= 4,36; p 0,05 , sedangkan nilai kemerataan spesies tidak menunjukkan perbedan yang nyata Anova: F
2
;
15
= 2,47; p 0,05 Tabel 3.9 dan Gambar 3.13.
Tabel 3.9 Rata-rata dan standar deviasi struktur komunitas kumbang lucanid hasil perangkap lampu buatan pada tiga tingkat gangguan hutan
selama satu tahun.
Jml sp Rata-rata dan standar deviasi struktur kumunitas kumbang lucanid
Lokasi n total
Kekayaan spesies
Kelimpahan spesies
Nilai keanekaragaman spesies
Nilai kemerataan spesies
Htt 6
10 8,17 ± 1,72
51,50 ± 10,27 2,36 ± 0,34
0,51 ± 0,05 Hkt
6 11
6,50 ± 1,38 41,00 ± 14,13
2,07 ± 0,18 0,55 ± 0,08
Hst 6
9 5,00 ± 0,89
19,83 ± 4,96 1,83 ± 0,38
0,61 ± 0,09
Ket: Htt: Hutan tidak terganggu, Hkt: Hutan kurang terganggu dan Hst: Hutan sangat terganggu, n: jumlah ulangan titik sampel setiap tingkat gangguan hutan
Gambar 3.12 Kelimpahan relatif spesies kumbang lucanid hasil perangkap lampu buatan pada tiga tingkat gangguan hutan di Gunung Salak.
P.astocoides 24,63
H.rhinoceros 1,63
O.bellicosa 3,71
H.buqueti 34,27
D.taurus 1,34
D.bucephalus 3,56
C.canaliculatus 23,44
A.rosenbergi 0,45
P.zebra 3,71
P.passaloides 1,78
P.decipien 1,48
2. e Nisbah kelamin kumbang lucanid