mentaati peraturan yang berlaku.
Psikomotor Kemampuan
peserta didik
dalam mempraktikkan:
1. Permainan POLO
DARAT a.
Mampu tidaknya
responden memainkan
permainan POLO DARAT b.
Mampu tidaknya
responden mempraktikkan teknik dasar passing
c. Mengetahui
mampu tidaknya
responden mempraktikkan Shooting
d. Mengetahui
mampu tidaknya
responden mempraktikkan mencetak
angka e.
Mengetahui sulit atau tidaknya permainan POLO
DARAT menurut
responden
3.7. Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini adalah menggunakan teknik analisis deskriptif berbentuk persentase. Sedangkan
data yang berupa saran dan alasan memilih jawaban dianalisis menggunakan
teknik analisis kualitatif.
Dalam pengolahan data, persentase diperoleh dengan rumus dari Muhamad Ali 2013: 201, yaitu:
Keterangan: = Nilai dalam persen yang akan dicari
n = Nilai yang diperoleh
N = jumlah seluruh nilai
=
� �
X 100
Dari hasil persentase yang diperoleh kemudian diklasifikasikan untukmemperoleh kesimpulan data. Pada tebel 3.5 akan disajikan
klasifikasi persentase.
Tabel 3.5 Klasifikasi Persentase
Persentase Klasifikasi
Makna
0 – 20 Tidak Baik
Dibuang 20,01 - 40
Kurang baik Diperbaiki
40,01 - 70 Cukup
Digunakan bersyarat 70,01 - 90
Baik Digunakan
90,01 – 100 Sangat Baik
Digunakan
Sumber : Muhamad Ali 2013 : 206
52
BAB IV HASIL PENGEMBANGAN
4.1 Penyajian Data Hasil Uji Coba Kelompok I 4.1.1 Data Analisis Kebutuhan
Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan pembelajaran yang terjadi di lapangan terutama berkaitan dengan proses pembelajaran
pendidikan jasmani, serta permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan analisis kebutuhan, kegiatan ini dilakukan dengan cara melakukan
observasi dan pengamatan langsung yaitu menganalisis proses pembelajaran yang sesungguhnya di lapangan dan melakukan studi
pustaka atau kajian pustaka. Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di SD YPPK Ubrub dan
SD YPPK Yuruf-Amgotro distrik Web Kab. Keerom pada tanggal 13 Juni 2014 ditemukan bahwa tidak ada guru mapel Penjasorkes di sekolah
tersebut. Siswa hampir tidak pernah mendapatkan pembelajaran penjasorkes. Kalaupun mendapat pembelajaran penjasorkes, itu diberikan
oleh guru kelas yang kurang menguasai materi dan kurang mampu membuat suatu pengembangan pembelajaran penjasorkes.
Sarana dan prasarana di sekolah tersebut juga sangat minim, di SD YPPK Ubrub hanya ada 1 buah bola voli, sementara di SD YPPK Yuruf-
Amgotro ada 1 bola sepak, 1 bola voli dan meja tenis, 2 bat tenis meja. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pelaksanaan proses pembelajaran
penjasorkes terutama bola besar belum dapat berjalan efektif. Kurangnya