Identifikasi dan Pembatasan Masalah

43 daerah dituntut untuk lebih cerdas mensikapi segala kondisi dan persoalan yang muncul di daerah. Perkembangan dan kemajuan daerah sangat bergantung kepada kemampuan pemerintah daerah dengan seluruh komponen masyarakat dalam menggali potensi yang dimiliki dan memanfaatkan setiap peluang yang ada. Pendapatan Asli Daerah dari sektor pajak menjadi kata kunci yang selalu dipergunakan untuk mengukur tingkat perkembangan ekonomi baik dalam skala nasional, regional maupun lokal. Penerimaan Pendapatan Asli Daerah dari sektor pajak dipandang mampu menjadi pendorong, percepatan akselerasi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat secara lebih luas. Dari latar belakang yang diuraikan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dan penyusunan skripsi dengan judul “PERANAN PAJAK DALAM MENUNJANG OTONOMI DAERAH DI KABUPATEN DEMAK”.

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Sejak dikeluarkanya UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, maka Pemerintah Kab. Demak mempunyai kewenangan untuk mengatur, mengurus, mengembangkan daerah dan masyarakatnya sesuai dengan kepentingan dan potensi daerahnya tanpa campur tangan pemerintah pusat. Salah satu kewenangan daerah yang sangat menunjang demi terwujudnya kesejahteraan masyarakat adalah keuangan daerah, supaya dapat terlaksana dengan baik, maka pengelolaan keuangan daerah harus dijalankan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Sumber keuangan daerah berasal dari : 1. Pajak daerah 2. Retribusi daerah 44 3. Hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan 4. Lain-lain PAD yang sah, meliputi : a. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang tidak dipisahkan b. Jasa giro c. Pendapatan bunga d. Keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, dan e. Komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan danatau pengadaan barang danatau jasa oleh daerah.Sumber Data: Dipenda 2005 Salah satu sumber keuangan daerah yang potensial untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera adalah hasil pajak, namun pajak yang mempunyai kontribusi yang cukup besar dalam PAD diwujudkan dengan strategi yang dilakukan oleh pemerintah daerah melalui DIPENDA bekerjasama dengan K- P4 Kantor Pengawasan Pengembangan Potensi Pajak. Kegiatan ini dilakukan di tiap-tiap daerah guna memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pajak. Selama ini penyuluhan yang diberikan dirasakan belum memuaskan, masyarakat sekarang lebih kritis untuk menilai berbagai penyuluhan dan pelayanan yang diberikan pemerintah dari hasil pajak yang telah mereka bayarkan. Namun demikian dalam melakukan penelitian ini dan melihat kenyataan-kenyataan yang ada dalam praktek tentunya banyak permasalahan yang dapat dibahas. Agar masalah-masalah yang diteliti tidak menyimpang dari tujuan semula maka perlu diadakan pembatasan-pembatasan atas masalah yang ada tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penulis dalam 45 membahas dan menguraikan permasalahan-permasalahan yang timbul, sehingga dengan demikian penulis hanya akan membatasi mengenai peranan pajak dalam menunjang otonomi daerah di Kab. Demak.

C. Perumusan Masalah