Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

75 merupakan validitasnya Miles 1992: 19 tahap analisis data kualitatif diatas dapat dilihat pada gambar berikut: Model analisis interaktif Miles dan Huberman, 1992: 20.

B. Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti membagi empat tahap yaitu; tahap sebelum ke lapangan, pekerjaan lapangan, analisis data dan penulisan laporan. Pada tahap pertama pra lapangan, peneliti mempersiapkan segala macam yang diperlukan sebelum peneliti terjun ke dalam kegiatan penelitian yaitu : 1. Menyusun rancangan penelitian 2. Mempertimbangkan secara konseptual teknis serta praktis terhadap tempat yang akan digunakan dalam penelitian 3. Membuat surat ijin penelitian 4. Menentukan informasi pada responden yang akan membantu peneliti dengan syarat-syarat tertentu 5. Mempersiapkan perlengkapan penelitian 6. Dalam penelitian, peneliti harus bertindak sesuai etika yang berkaitan dengan tata cara penelitian yaitu di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Kab. Demak Pengumpulan Data Reduksi Data Sajian Data Penarikan Kesimpulan Verifikasi 76 Adapun pelaksanaannya yaitu : 1. Melakukan wawancara dengan Staff Dipenda dengan mengambil data- data di Kantor DINAS PENDAPATAN DAERAH Kab. Demak. 2. Tahap kedua yaitu analisis data, setelah semua data yang di lapangan terkumpul, maka peneliti akan mereduksi, menyajikan data serta mengambil kesimpulanverifikasi data. Setelah tahap analisis data selesai dan telah diperoleh kesimpulan, maka penulis masuk pada tahap ketiga yaitu penulisan laporan. Laporan penelitian ditulis berdasarkan hasil yang peroleh dilapangan. 3. Pada tahap ketiga yaitu pekerjaan laporan dengan bersungguh-sungguh mengambil data yang diperlukan di lapangan dengan menggunakan kemampuan yang dimiliki dan berusaha memahami latar penelitian dengan cara wawancara, pengambilan data, dan pengamatan yang sebenarnya terjadi di lapangan. 77

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi

Lokasi Penelitian

a. Sejarah Dinas Pendapatan Daerah

Sejarah dinas pendapatan daerah Kab. Demak tentunya tidak dapat dipisahkan dengan daerah Kab. Demak sebagai wilayah otonom, dengan dikeluarkannya UU No.32 Tahun 2004 tentang pemerintah daerah yang mempunyai kewenangan penuh terhadap daerahnya untuk meningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.Kabupaten Demak terdiri dari 14 wilayah kecamatan yang masing-masing membawahi 14 kelurahan, pelaksanaan teknis pemerintahan Kab.Demak terdiri dari jawatan-jawatan, jawata yang dimaksud adalah jawatan sekretariat umum, sosial, kesehatan, perusahaan, pendidikan dan kebudayaan, pramong praja dan jawatan perekonomian. Jawatan keuangan ini merupakan lembaga yang mengurusi penerimaan pendapatan daerah yang antara lain adalah pajak dan retribusi daerah. Berdasarkan UU No.32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah, maka jawatan sekretariat umum diganti menjadi dinas pemerintahan umum.Dinas pemerintahan umum ini terdiri dari urusan-urusan dan setiap urusan ada bagian-bagian, pada dinas pemerintahan umum pada saat itu terdiri dari: 77