27
3. Komponen Empati
Berdasarkan uraian tentang empati di atas, penulis merangkum komponen empati dari berbagai tokoh yang sudah dijabarkan sebelumnya.
Komponen-komponen empati tersebut yaitu: a. Sikap melihat realita dari sudut pandang orang lain tanpa dirinya lebur
di dalamnya Rogers b. Mengerti perasaan orang lain Alfred Adler
c. Suka menolong Alfred Adler d. Kasih sayang Alfred Adler
e. Kesadaran diri; semakin terbuka kita kepada emosi diri sendiri,
semakin terampil kita membaca perasaan Daniel Goleman f. Mampu membaca pesan nonverbal Daniel Goleman
Berdasarkan komponen-komponen inilah penulis akan menjadikannya indikator dalam penyusunan skala empati.
4. Keterkaitan antara Media Bimbingan dan Empati
Media bimbingan yaitu segala sesuatu baik berupa alat, orang ataupun kegiatan yang menghubungkan dua pihak untuk menyalurkan
informasi pesan pembelajaran antara sumber dan penerima agar penerima dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri serta mampu
menghadapi tugas-tugas perkembangan hidupnya secara sadar dan bebas untuk mengambil tindakan-tindakan penyesuaian diri secara memadai.
Film merupakan salah satu media bimbingan yang dapat dijadikan sarana untuk mendorong dan meningkatkan motivasi, serta untuk
menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya Arsyad, 2002:48 Peer Counseling
merupakan salah satu media bimbingan yang digunakan dalam penelitian ini. Proses kelompok dalam peer counseling
28
dapat dirumuskan sebagai prosedur demokratis, di mana individu dalam kelompok secara bersama mengidentifikasi, mencari, dan berusaha
memecahkan masalah untuk mencapai tujuan yaitu mengembangkan empati mahasiswa.
Menurut Danim 2004:146 tujuan proses kelompok adalah meningkatkan produktivitas. Produktivitas itu tidak akan
meningkat, bahkan tidak dapat dicapai sama sekali, jika hanya dilakukan secara individual atau sendiri-sendiri. Proses kelompok
memiliki seperangkat nilai penting dalam proses pendidikan secara keseluruhan. Melalui media peer counseling diharapkan empati
mahasiswa dapat berkembang. Berdasarkan pengertian di atas, penulis berusaha memanfaatkan
media bimbingan tersebut sebagai upaya mengembangkan empati mahasiswa. Pengetahuan, pemahaman dan keterampilan mahasiswa tentang empati akan
dikembangkan dengan menggunakan media bimbingan kegiatan, benda ataupun orang. Media bimbingan ini akan mendukung berkembangnya
empati mahasiswa karena tujuan yang ingin dicapai yaitu terjadinya proses belajar belajar untuk mengembangkan empati.
Menurut teori Titchener empati berasal dari semacam peniruan secara fisik atas beban orang lain, yang kemudian menimbulkan perasaan
yang serupa dalam diri seseorang Goleman, 2002:138. Seseorang akan menirukan secara fisik atas beban orang lain terlebih dahulu sehingga akan
memudahkan munculnya perasaan serupa yang dialami orang lain pada dirinya.
29
Keterkaitan antara media bimbingan film dan peer counseling dan empati diuraikan secara jelas pada bagan 1 sebagai berikut:
Bagan 1. Keterkaitan antara Media Bimbingan dan Empati
5. Upaya Mengembangkan Empati