PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA.

(1)

Indonesia Tahun Akademik 2013/2014)

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh

ANDI KISWANTO 1007126

PROGRAM STUDI

BIMBINGAN DAN KONSELING SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014


(2)

Oleh Andi Kiswanto

1007126

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing I,

Dr. Nandang Rusmana, M.Pd NIP. 19600501 198603 1 001

Pembimbing II,

Dr. Mamat Supriatna, M.Pd. NIP. 19600829 198703 1 002

Diketahui Oleh

Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling

Dr. Nandang Rusmana, M.Pd. NIP. 19600501 198603 1 001


(3)

i Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

ABSTRAK

Andi Kiswanto (2014). Program Bimbingan Karier untuk Mengembangkan Identitas Karier Mahasiswa (Studi Pengembangan Program Bimbingan Karier Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2013/2014).

Penelitian dilatarbelakangi oleh kondisi bimbingan dan konseling di perguruan tinggi yang masih belum optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas program bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa. Metode penelitian ini adalah kuantitatif-kualitatif dengan menggunakan pendekatan research and development. Desain penelitian ini adalah one group pretest-posttest design terhadap mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi Tahun Akademik 2013/2014. Pengumpulan data menggunakan alat ukur Identitas karier mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan secara empirik, program intervensi bimbingan karier teruji efektif dalam mengembangkan identitas karier mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi tahun akademik 2013/2014.

Kata kunci: Identitas karier, Program bimbingan karier, Mahasiswa.

ABSTRACT

Andi Kiswanto (2014). Career Guidance Program to Enhance Career Identity of College Students (A Developmental Study of Career Guidance Program in Accountant Major, Education Faculty of Economic and Business, Indonesian University of Education, Years of Academic 2013/2014).

The background from this research is condition of guidance and counseling at university that hasn’t optimal. This research aimed to find out the effectiveness of career guidance program to enhance career identity of college students. Quantitative-qualitative approach was used in this research. Research and development design to evaluate the effectivity of intervention used one group pretest-posttest design. Research conducted in accountant major by taking students from first year (2013/2014) as research participants using purposive sampling technique. Data was collected by using career identity scale. Research results indicated that career guidance program empirically effective to enhance career identity college student.


(4)

ii Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

In the social jungle of human existence, there is no feeling of being alive without a sense of identity”.

-Erik Erikson-

“Many people bear the ills they have, than fly to others they know not of”.

-J.E. Marcia-

I am not what has happened to me. I am what I choose to become”. -Carl Gustav Jung-

“Barangsiapa yang mengerjakan amal yang saleh (kebaikan) maka itu adalah untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa mengerjakan kejahatan, maka itu akan menimpa dirinya

sendiri, kemudian kepada Tuhanmulah kamu dikembalikan”.

(Q.S. Al Jaatsiyah ayat 15)

“Apabila telah ditunaikan sembahyang, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung”.

(Q.S. Al Jumu‟ah ayat 10) “Katakanlah: Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada

orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau

Maha Kuasa atas segala sesuatu”.

(Q.S. Ali „Imran ayat 26)

Untuk kedua orangtuaku

Sebagai salah satu ikhtiar ananda

Menjadi anak yang shaleh lagi berilmu


(5)

iii Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu


(6)

iv Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “Program

Bimbingan Karier untuk Mengembangkan Identitas Karier Mahasiswa (Studi Pengembangan Program Bimbingan Karier pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2013/2014) ini beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya saat ini.

Bandung, Juli 2014 Yang membuat pernyataan,


(7)

v Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim.

Segala puji bagi Allah yang selalu melimpahkan rakhmat serta hidayah kepada hamba-Nya, dengan kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat dalam menempuh ujian sidang S2 Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Psacasarjana Universitas Pendidikan Indonesia.

Tesis berjudul “Program Bimbingan Karier untuk Mengembangkan

Identitas Karier Mahasiswa (Studi Pengembangan Program Bimbingan Karier Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia Tahun Akademik 2013/2014) merupakan laporan studi yang dijadikan sebagai pijakan dalam mengembangkan program bimbingan dan konseling. Selain itu, lima bab skripsi ini merupakan satu tanda kehormatan yang diajukan sebagai prasyarat memperoleh gelar Magister Pendidikan pada Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Pascasarjana UPI.

Bab I pada tesis ini mengungkapkan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, penjelasan istilah, ringkasan metode penelitian dan alur penelitian. Bab II merupakan sajian konsep teoretis yang relevan dijadikan landasan operasionalisasi penelitian. Bab III penentuan populasi dan sampel, desain penelitian, definisi operasional variabel, alat pengumpul data, uji validitas dan reliabilitas, prosedur penelitian, prosedur pengumpulan data, proses pengolahan data, penyususnan program bimbingan. Bab IV berisi deskripsi hasil penelitian yang dibahas untuk menghasilkan rumusan program bimbingan dan konseling. Sedangkan Bab V mengetengahkan kesimpulan dan rekomendasi pengembangan penelitian.


(8)

vi Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

Sangat disadari bahwa penelitian pada tesis ini masih mengandung banyak keterbatasan. Sebagai usaha menuju kedewasaan dan kematangan berpikir, saran dan kritik konstruktif dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk menambah daya manfaat tesis ini.

Bandung, Juli 2014


(9)

vii Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Maha Pengasih dan Maha Penyayang pada hambaNya, berkat karunia dan limpahan rahmat dan hidayahNya, akhirnya tesis ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam senantiasa tersuguhkan pada Baginda Rosulullah Muhammad SAW, berkat perjuangan gigihnya kita semua dapat memiliki nikmat Iman dan nikmat Islam.

Penulisan tesis ini tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak baik secara moriil maupun materiil. Sudah selayaknya penulis melalui kesempatan ini menyampaikan rasa terimakasih yang tak terhingga dan penghargaan yang tulus serta ikhlas dari lubuk hati sedalam-dalamnya kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. Nandang Rusmana, M. Pd., selaku Pembimbing I, Pembimbing Akademik, dan selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Pascasarjana UPI yang senantiasa memberikan sebagian waktu luangnya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan tesis ini, membimbing secara pribadi terhadap penulis, serta telah memberikan kemudahan dalam proses penulisan tesis.

2. Bapak Dr. Mamat Supriatna, M.Pd. selaku Pembimbing II yang senantiasa memberikan arahan, masukan dan motivasi. Di tengah kesibukannya, beliau selalu meluangkan waktu untuk dapat membimbing penulis dalam penyelesaian tesis.

3. Bapak Prof. Dr. Uman Suherman, M.Pd., Dr. Amin Budiamin, M.Pd., Dr. Mubiar Agustin, M. Pd., Dr. Nurhudaya, M. Pd., Dr. Ilfiandra, M. Pd., dan Dr. Ipah Saripah, M.Pd. selaku dosen yang telah menimbang instrumen dan program hipotetik sebagai dasar penelitian dalam tesis ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling, terima kasih telah memberikan ilmu dan pengetahuan selama penulis melaksanakan studi di Program Studi Bimbingan dan Konseling Sekolah Pascasarjana UPI.


(10)

viii Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

5. Ibu Rully dan Bapak Juanda selaku staf administrasi Program Studi BK yang telah membantu penulis dalam kemudahan pembuatan administrasi selama menempuh studi.

6. Bapak Dr. Kurjono, M. Pd. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Akuntansi FPEB UPI atas perizinan dan bantuannya dalam melaksanakan penelitian tesis. 7. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi FPEB yang telah membantu, tanpa

kalian tesis ini tidak mungkin dapat selesai.

8. Sahabat-sahabat terbaikku di Program Studi BK angkatan 2010 yang tak mungkin disebutkan satu persatu, teman-teman seperjuangan yang selalu menyemangati.

9. Sahabat-sahabat BPRKS cabang Leuwi Panjang yang tak mungkin juga disebutkan satu persatu, yang pasti tanpa kalian saya tidak bisa kuliah.

10.Dewang Sulistiana M.Pd, Yadi Mulyadi, M.Pd., Ulfah, M.Pd., Asiah, M.Pd., Aam Imaddudin, M.Pd., Idat Muqodas, M.Pd, Agung Nugraha, M.Pd., Widya Febiyanti, M.Pd, Meinawati, M.M. Terima kasih, secepatnya kita harus menjadi Doktor dan Profesor.

11.Pipit Andayani S.Pd, terima kasih atas ketelitiannya sebagai sentuhan terakhir penyempurnaan tesis ini.

12.Orangtua tercinta yakni Ayahanda Agus Saputra dan Ibunda Sri Asih yang selalu sabar dalam membesarkan dan juga selalu memaafkan segala kesalahan penulis.

13.Kedua adik tercinta Ida Lesa dan Jaka Lesmana yang selalu memberikan semangat.

14.Keluarga besar H. Takrim dan Mbah Ning yang sudah sabar menunggu terlalu lama untuk selesainya tesis ini.

15.Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih semuanya.

Mudah-mudahan Allah SWT mencatat segala amal baik mereka dan mencatatnya sebagai amal shaleh dan mendapat balasan yang berlipat.


(11)

ix Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

Bandung, Juli 2014 Penulis,


(12)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK……… PERNYATAAN………... KATA PENGANTAR………..……… UCAPAN TERIMA KASIH……… DAFTAR ISI……….…… DAFTAR TABEL……….…

DAFTAR BAGAN………

DAFTAR GRAFIK...………

BAB I PENDAHULUAN………

A. Latar Belakang Masalah…………...………..

B. Rumusan Masalah……….………..

C. Tujuan Penelitian………

D. Penjelasan Istilah……….…………...… E. Manfaat Penelitian………..……….………...

F. Asumsi Penelitian………..……….

G. Pendekatan dan Metode Penelitian……… H. Kerangka Penelitian………...………. BAB II IDENTITAS KARIER DAN PROGRAM BIMBINGAN

KARIER……….………..

A. Konsep Identitas Karier……….……… B. Identitas Karier dan Struktur Identitas……….…

C. Teori Identitas Karier……….………...

D. Tahapan Perkembangan Identitas Karier……….. E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Identitas Karier……… F. Intervensi dalam Mengembangkan Identitas karier……….. G. Kerangka Teoretik Program Bimbingan Karier untuk

Mengembangkan Identitas Karier……….

BAB III METODE PENELITIAN...……….

A. Subjek Penelitian………...………

B. Desain Penelitian………...…………

C. Pengembangan Instrumen……….

D. Pengembangan Program………

E. Teknik Pengumpulan Data………

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.……… A. Deskripsi Hasil Penelitian……….

B. Pembahasan Hasil Penelitian……….

C. Keterbatasan Penelitian……….

i ii iii v viii x xi xii 1 1 5 7 7 10 11 12 13 14 14 17 20 34 36 41 45 58 58 59 61 72 77 79 79 99 111


(13)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI………...

A. Simpulan………..………..………

B. Rekomendasi……….

DAFTAR PUSTAKA………..

LAMPIRAN-LAMPIRAN A. Surat-Surat Penelitian

B. Alat Pengumpul Data Penelitian C. Data Kuantitatif

D. Program Bimbingan Karier

RIWAYAT HIDUP

113 113 114


(14)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

2.1 Status Identitas Marcia....……….……….………

2.2 Arti Pekerjaan………..………..

2.3 Perbandingan Teori Identitas Karier………. 2.4 Struktur dan Tahapan Program Bimbingan Karier………... 3.1 Jumlah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi Tahun Akademik

2013/2014………..………

3.2 Status Identitas Marcia……….. 3.3 Klasifikasi Reliabilitas……….. 3.4 Reliabilitas Instrumen………... 3.5 Kisi-kisi Instrumen Identitas Karier Mahasiswa Sebelum Uji Coba…… 3.6 Hasil Validitas Instrumen………. 3.7 Kisi-kisi Instrumen Identitas Karier Mahasiswa Setelah Uji Coba…….. 3.8 Kategorisasi Rentang Skor..……….. 3.9 Status Identitas Marcia……….. 3.10 Penjelasan Setiap Status Identitas………. 3.11 Struktur dan Tahapan Program Bimbingan Karier untuk

Mengembangkan Identitas Karier Mahasiswa... 3.12 Tahap Pelaksanaan Program Bimbingan Karier untuk Mengembangkan Identitas Karier Mahasiswa………... 4.1 Profil Ketercapaian Identitas Karier Mahasiswa Jurusan Pendidikan

Akuntansi Tahun Akademik 2013/2014………... 4.2 Ketercapaian Eksplorasi dan Komitmen………... 4.3 Persentase Tiap Indikator Dari Aspek Eksplorasi………. 4.4 Persentase Tiap Indikator Dari Aspek Komitmen……… 4.5 Rangkuman Pelaksanaan Program Bimbingan Karier untuk

Mengembangkan Identitas Karier Mahasiswa……….. 4.6 Ringkasan Hasil Observasi dan Evaluasi Pelaksaanaan Program

Bimbingan Karier untuk Mengembangkan Identitas Karier Mahasiswa.. 4.7 Rekapitulasi Jurnal Harian Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi

Tahun Akademik 2013/2014………...………..

4.8 Hasil Uji Paired T Test Hasil Pretes Dan Postes………... 4.9 Hasil Uji Paired Samples Test pada Setiap Aspek……… 4.10 Nilai Rata-Rata Identitas Karier Setiap Indikator………. 4.11 Nilai Rata-rata Skor Pre-test dan Post-test Identitas karier Tiap

Indikator………

4.12 Perubahan Status Identitas Pre Tes Dan Pos Tes………..

28 30 32 54 59 63 66 67 68 68 69 71 71 71 74 76 80 81 82 84 88 90 91 93 94 96 96 98


(15)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR BAGAN

1.1Alur Penelitian Program Bimbingan Karier Untuk Mengembangkan Identitas Karier Mahasiswa...………….……….……… 2.1Kesesuaian Individu Dengan Lingkungan Kerja………

3.1 Alur Penelitan Program Bimbingan Karier untuk Mengembangkan Identitas Karier Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi UPI Tahun

Akademik 2013/2014……….

13

21


(16)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GRAFIK

4.1 Profil Umum Identitas Karier Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi

Tahun Akademik 2013/2014……….

4.2 Profil Ketercapaian Eksplorasi Dan Komitmen Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi Tahun Akademik 2013/2014………. 4.3 Grafik Ketercapaian Tiap Indikator Dari Aspek Eksplorasi Mahasiswa

Jurusan Pendidikan Akuntansi Tahun Akademik 2013/2014……… 4.4 Ketercapaian Identitas Karier Dalam Tiap Indikator Komitmen………... 4.5 Perolehan Pretes dan Postes Profil Identitas Karier Mahasiswa Jurusan

Pendidikan Akuntansi Tahun Akademik 2013/2014………. 4.6 Perolehan Pretes dan Postes Tiap Aspek Identitas Karier Mahasiswa….. 4.7 Perolehan Pretes dan Posttest Indikator Identitas Karier Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Akuntansi Tahun Akademik 2013/2014…….

80

82

84 85

94 95


(17)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mahasiswa memiliki berbagai masalah dan hambatan dalam proses akademiknya di perguruan tinggi. Misalnya, survey yang dilakukan oleh Organization for Economic Cooperation and Development (Smitina, 2008) kepada 19 negara melaporkan bahwa ada sekitar 31% mahasiswa yang tidak menyelesaikan program pendidikannya. Penyebabnya kebanyakan permasalahan pribadi, seperti tidak berminat dalam program studi yang dipilih, kekecewaan dalam masa studinya dan permasalahan ekonomi.

Lebih khusus, penelitian Smitina di Latvia Universities (2008) dimana Latvia adalah Negara di luar laporan OECD yang ditemukan bahwa sebanyak 20% mahasiswa Drop Out pada tahun pertama, dikarenakan adanya hambatan dalam informasi karier dan juga beberapa penghalang yang bersifat internal maupun eksternal dalam diri mahasiswa. Selain itu, 34% dari keseluruhan mahasiswa pernah berpikir untuk meninggalkan pendidikannya (26% mahasiswa menyatakan pikirannya untuk meninggalkan kuliahnya, 19% lainnya sudah memutuskannya). Kemudian kelompok ini disebut sebagai kelompok mahasiswa dengan resiko drop out yang tinggi. Penyebabnya adalah sebanyak 32,4% tidak memiliki minat dengan program studinya; 20,6% memiliki alasan personal; 17,6% tidak yakin dengan perspektif profesinya; 17,6% tidak sesuai dengan apa yang diharapkan; 14,7% alasan ekonomi dan 11,8% hambatan dalam kemampuan akademik.

Masih terkait dengan isu masa studi mahasiswa di perguruan tinggi, penelitian yang dilakukan oleh Harvard Graduate School of Education (2011) menyatakan bahwa di Amerika terdapat sekitar 56% dari jumlah mahasiswa menyelesaikan masa studi selama 6 tahun (seharusnya 4 tahun) dan 29% mahasiswa pascasarjana menyelesaikan studinya selama 3 tahun (seharusnya 2 tahun). Dapat dikatakan bahwa banyak mahasiswa di perguruan tinggi gagal


(18)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

menyelesaikan masa studinya tepat waktu, dan banyak di antaranya juga yang tidak dapat menyelesaikan masa studinya. Penyebabnya adalah tugas-tugas dalam perkuliahan, tekanan finansial, tuntutan antara keluarga dan pekerjaan dengan beragam masalah. Akan tetapi secara umum, yang menjadi penyebab utamanya adalah banyak yang tidak dapat melihat dengan jelas, hubungan antara program studi pilihan mereka dan kesempatan yang ada dengan pekerjaan mereka.

Fenomena-fenomena di atas menggambarkan bahwa permasalahan dan hambatan yang dihadapi mahasiswa dalam bidang akademik penyebabnya bukan hanya mengenai informasi yang tidak cukup jelas mengenai program studi dan profesi yang dipilih tapi juga mahasiswa tidak memiliki gambaran jelas mengenai kemampuan, talenta, minat dan tujuan yang dimilikinya. Dengan kata lain, mahasiswa memiliki tingkatan identitas karier yang rendah (Smitina, 2008).

Berdasarkan hal tersebut dapat dikatakan bahwa sangat penting mahasiswa mengembangkan identitas karier yang dimilikinya. Karena kesesuaian antara faktor diri mahasiswa (dalam hal ini identitas karier) dengan pilihan jurusan perkuliahan menentukan keberhasilan dan keberuntungannya dalam studi (Song dan Glick, 2004).

Istilah identitas karier tidak terlepas dari konsep identitas yang dikemukakan oleh Erikson (Marcia, 1993) yakni “how one define oneself” yang berarti bahwa bagaimana seseorang memahami dirinya sendiri berdasarkan kepercayaan dan nilai-nilai dalam diri yang mengarahkan dan menentukan yang terbaik untuk mencapai tujuan tertentu. Identitas bersikap internal, pembentukan diri berdasarkan harapan-harapan, kemampuan dan sejarah seseorang (Meeus, 1993). Mahasiswa yang berhasil mencapai identitas akan memperoleh suatu pandangan yang jelas tentang dirinya, tidak meragukan tentang identitas diri, serta mengenal perannya dalam masyarakat, termasuk perannya dalam bidang karier.

Erikson (Marcia, 1993) juga mengemukakan bahwa tugas perkembangan mahasiswa adalah mencapai berbagai aspek identitas, eksplorasi dan komitmen merupakan peran yang paling penting dalam semua proses pembentukan identitas. Marcia (Archer, 1994) mengemukakan bahwa “successful identity achievers are


(19)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

high in both exploration and commitment”. Mahasiswa yang mampu melihat kemampuan, bakat dan minatnya, mampu meraih peluang yang ada serta membuat komitmen terhadap pilihan karier dikatakan sebagai mahasiswa yang mencapai status identitas achievement dalam bidang pekerjaan.

Marcia (1993) membagi status identitas karier menjadi 4 tahap status identitas yakni: diffusion (no crisis, no commitment) tidak adanya eksplorasi dan komitmen pada mahasiswa, foreclosure (commitment, but no crisis) mahasiswa sudah mulai berkomitmen tapi tanpa adanya kesiapan mengeksplorasi, moratorium (crisis, no commitment) mahasiswa mengeksplor dan menanyakan asumsi tapi belum ada kesimpulan, achievement (crisis, then commitment) pada tahap ini mahasiswa mengeksplorasi dan sudah membentuk keputusan akan identitasnya dimasa yang akan datang.

Penelitian yang dilakukan oleh Sawitri (2008) mengenai status identitas mengatakan bahwa status identitas memiliki pengaruh tidak langsung melalui efikasi diri keputusan karier terhadap keraguan mengambil keputusan karier. Hal ini berarti bahwa identifikasi individu pada status identitas achievement akan berdampak positif terhadap efikasi diri keputusan karier, dan efikasi diri keputusan karier ini akan berpengaruh negatif terhadap keraguan mengambil keputusan karier pada mahasiswa.

Selanjutnya ditegaskan oleh penelitian yang dilakukan Kartini (2010) mengenai status identitas vokasional melaporkan bahwa mahasiswa UPI yang berusia antara 18-21 tahun (remaja akhir) memiliki status identitas achievement 43,8%, moratorium 13,5%, foreclosure 11,2% dan diffusion 31,5%. Dimana hal tersebut menunjukkan bahwa masih ada 56,2% mahasiswa UPI yang memiliki kebingungan akan pilihan kariernya.

Fakta empirik tersebut mengisyaratkan bahwa pilihan jurusan yang diambil di perguruan tinggi tidak menghilangkan kebingungan mengenai identitas karier mahasiswa. Rogow, Marcia dan Slugoski (Adams et. al., 1992:92-98) mengatakan bahwa area yang paling penting untuk dikembangkan pada masa remaja adalah pada area sekolah (pendidikan) dan pekerjaan (masa depan).


(20)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

Kemudian Marcia (Malanchuk, 2010) mengatakan bahwa mengembangkan identitas karier yang sesuai dan realistik pada masa remaja adalah sangat penting untuk keberhasilan dalam masa transisi menuju masa dewasa. Witmer dan Sweeney (Surya, 2003:194-199) mengatakan bahwa secara rasional setiap orang mendambakan pilihan karier yang mampu mengantarkannya ke kehidupan yang layak, suatu kondisi hidup yang “wellness”.

Mahasiswa dengan pengetahuan yang memadai terhadap identitas karier yang dimilikinya diharapkan dapat meminimalisir berbagai kemungkinan permasalahan yang akan terjadi terutama dalam perkembangan identitas karier yang akan mempengaruhi kehidupannya kelak. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa dalam menjalani prosesnya perkembangan identitas karier mahasiswa akan menghadapi berbagai macam hambatan, sehingga bimbingan dari pihak lain yang dianggap sebagai ahli dinilai sangat dibutuhkan. Seperti yang telah ditegaskan oleh Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (2007) bahwa:

Tugas konselor adalah proses pengenalan diri sendiri oleh konseli, baik mengenai kekuatan dan kelemahan yang ditemukan pada dirinya maupun aspirasi hidup yang dihayatinya, yang dihadapkan dengan peluang yang terbuka dan tantangan yang menghadang yang ditemukannya dalam lingkungan.

Upaya pengembangan identitas karier mahasiswa, konselor di perguruan tinggi memerlukan program bimbingan karier yang dirancang secara relevan dan komprehensif sesuai dengan kebutuhan mahasiswa. Dearing (Gothard et. al., 2001) mengatakan bahwa sebuah program bimbingan karier yang terencana merupakan bagian esensial dalam sebuah kurikulum, karena mendorong dan menyiapkan masa depan seseorang. Program bimbingan karier tersebut harus memberikan pengalaman dan proses belajar yang bertahap.

Proses belajar yang dibutuhkan dalam mengembangkan identitas karier menurut Meijers (1998) adalah membutuhkan situasi dimana pemahaman baru secara aktif (berinteraksi) bersatu atau berhubungan dengan pemahaman yang sudah ada, dan mahasiswa mendukung dengan maksud tertentu untuk mengembangkan pemikiran dan aktivitas belajar yang dihasilkan dalam belajar


(21)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

yang berorientasi dalam pemaknaan. Proses belajar tersebut Meijers (1998) menyebutnya sebagai “higher order learning” dan dalam konteks teori belajar karier disebut sebagai “understanding” oleh Law (1996). Pemaknaan proses belajar harus disertakan dengan eksplorasi dan komitmen (Archer, 1994) dalam hal ini mahasiswa melakukan kegiatan yang bermakna bagi dirinya sendiri. Dengan demikian, pengembangan program bimbingan karier dalam penelitian ini didasarkan atas prinsip teori identitas Marcia, tahapan layanan bimbingan dan konseling yang diberikan yakni sensing, sifting, focusing hingga mencapai tahap understanding (Meijers, 1998; Law, 1996) atau mahasiswa melakukan kegiatan eksplorasi hingga membuat keputusan karier berdasarkan pengalamannya (komitmen) seperti yang dikatakan oleh Marcia (1993).

Jika teori identitas tersebut diaplikasikan ke dalam program bimbingan karier sebagai landasan tugas konselor, maka layanan yang diberikan untuk mengembangkan identitas karier akan memiliki dasar yang kuat dan juga memiliki tujuan yang jelas. Dengan demikian tidak akan muncul keraguan terhadap pelayanan bimbingan yang diberikan kepada para mahasiswa. Atas pemikiran tersebut, mencermati pentingnya identitas karier pada mahasiswa dan pentingnya program bimbingan karier yang diberikan berdasarkan teori identitas Marcia. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini difokuskan pada kajian tentang program bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

Latar belakang di atas menggambarkan bahwa mahasiswa mengalami hambatan dalam mengembangkan identitas karier yang dimilikinya. Domain identitas karier dalam hal ini bukan hanya sebatas dalam bidang pendidikan dan pekerjaan akan tetapi bagaimana seseorang itu merencanakan hidupnya, sedangkan dalam proses perencanaan tersebut seseorang harus mampu membuat keputusan dan membuat komitmen di antara beberapa pilihan. Proses pemilihan tersebut bukan hanya dikarenakan oleh pendapat atau masukan dari orang lain


(22)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

akan tetapi harus berdasarkan pemahaman dirinya dengan cara eksplorasi karier yang dimilikinya.

Kenyataannya adalah banyak mahasiswa yang masih belum memahami kemampuan, talenta, minat dan tujuan yang dimilikinya dan mengakibatkan kebimbangan/kebingungan karier, seperti yang dikemukakan oleh Gianakos (1999) career indecision is common among college students. Kebingungan mahasiswa dalam menentukan pilihan karier atau pilihan program studi di perguruan tinggi menurut Kartini (2010) disebabkan kurang proaktif dalam mencari berbagai informasi karier, atau dengan kata lain kurang eksplorasi, dan kurang perencanaan sehingga akhirnya tidak dapat menentukan pilihan karier atau program studi yang menjadi minatnya.

Hal tersebut berakibat pada munculnya bermacam permasalahan akademik mahasiswa di perguruan tinggi, seperti: ketidaksesuaian pilihan jurusan dengan minat, tidak mengetahui akan menjadi apa mereka setelah lulus, nilai Indeks Prestasi dibawah standar, keterlambatan penyelesaian masa studi bahkan drop out. Bersamaan dengan hal tersebut, layanan bimbingan dan konseling di perguruan tinggi juga menemukan kendala bahwa masih banyak mahasiswa yang belum memahami fungsinya, sehingga layanan terbatas, terutama dalam layanan bimbingan dan konseling karier.

Banyak para ahli yang berpendapat dalam mengembangkan identitas karier dalam proses belajar. Proses belajar yang dibutuhkan dalam pengembangan identitas karier Meijers (1998) mengkarakterisasikannya sebagai “higher order learning”, Vermunt (Meijers, 1998) menyebutnya sebagai proses belajar yang mengarah pada pemaknaan (meaning oriented learning), sebagai “creative learning” (penentang belajar reproduktif) oleh Van Peursen (Meijers, 1998), dan baru-baru ini, dalam konteks “career learning theory” sebagai “understanding” oleh Law (1996). Layaknya sebuah proses belajar membutuhkan situasi belajar dimana pemahaman yang baru secara aktif berhubungan dengan pemahaman yang sudah ada, dan pembelajar mendukung dengan maksud tertentu mengembangkan pemikiran dan aktivitas belajar yang menghasilkan pembelajaran berorientasi


(23)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

pada pemaknaan (eksplorasi dan komitmen). Konsep tersebut berkaitan dengan konsep eksplorasi dan komitmen dari Marcia (1993). Sehingga program bimbingan karier dalam penelitian ini disusun berdasarkan teori identitas Marcia. Program bimbingan karier tersebut merupakan salah satu upaya yang dapat diberikan kepada mahasiswa dalam usaha meminimalisir berbagai permasalahan mahasiswa yang bersinggungan dengan permasalahan karier.

Berdasarkan fenomena di atas, maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana program bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa?

Masalah penelitian tersebut dirinci sebagai berikut:

1. Seperti apa profil identitas karier mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FPEB UPI tahun Akademik 2013/2014 ?

2. Bagaimana rumusan program hipotetik bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FPEB UPI tahun Akademik 2013/2014 ?

3. Bagaimana gambaran efektivitas program bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FPEB UPI tahun Akademik 2013/2014 ?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian adalah merumuskan program bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa.

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh:

1. Profil identitas karier mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FPEB UPI tahun Akademik 2013/2014

2. Rumusan program hipotetik bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FPEB UPI tahun Akademik 2013/2014 menurut pakar dan praktisi.


(24)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

3. Efektivitas program bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi FPEB UPI tahun Akademik 2013/2014.

D. Penjelasan Istilah

Berdasarkan rumusan permasalahan di atas terdapat dua buah variabel penelitian, yakni identitas karier dan program bimbingan karier.

1. Identitas karier

Istilah identitas karier akan berhubungan dengan identitas okupasional, identitas vokasional dan status identitas. Identitas okupasional menurut Erikson (1968) merupakan “…much attention and energy are directed at defining or constructing one’s work interest and building skills in the technology of the selected occupational choice”. Erikson memandang bahwa identitas okupasional timbul pada tiap individu dalam penghargaannya pada nilai, kepercayaan, dan komitmen untuk bekerja dan membantu remaja menemukan komitmen pada pendidikan, pekerjaan dan karier. Erikson memandang bahwa identitas okupasional dapat dilihat berdasarkan kemampuan yang dimiliki dan motivasinya dalam sebuah pekerjaan. Sejalan dengan hal tersebut Schwartz et al. (2011) menambahkan bahwa identitas okupasional terbagi menjadi dua sisi, salah satu sisinya merepresentasikan persepsi seseorang terhadap minat kerja, kemampuan, tujuan dan nilai-nilai sedangkan sisi lainnya merepresentasikan struktur kompleks dari pemaknaan seseorang yang berhubungan dengan motivasi dan kompetensi terhadap peran karier yang dapat diterimanya.

Identitas vokasional menurut Holland (1997) merupakan derajat kejelasan dari sebuah gambaran tujuan karier, minat dan kemampuan seseorang yang jelas, stabil dan masuk akal. Holland mengatakan bahwa identitas vokasional sebagai diferensiasi dan kristalisasi dalam beraktifitas, sesuai dengan minat, kompetensi dan nilai-nilainya, identitas vokasional juga dikatakan sebagai kesempatan ke


(25)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

dalam konsistensi akan keunikan dirinya yang disesuaikan dengan dunia kerja. Identitas pada remaja memberikan kejelasan dan kestabilan terhadap tujuan kariernya saat ini dan di masa yang akan datang dan selanjutnya menjadi arah karier yang akan dikejarnya. Secara konsep Holland (Hirschi, 2011) juga mengusulkan bahwa identitas vokasional sebagai sebuah gagasan yang berhubungan dengan pola kepribadian yang terlihat dalam struktur minat seseorang dalam masa diferensiasi dan konsistensi minat. Hal tersebut (diferensiasi, konsistensi, koherensi) berhubungan positif dengan stabilitas dan arah perkembangan karier berikutnya.

Meijers (1998) mengatakan bahwa identitas karier adalah sebuah struktur atau sebuah jaringan pemaknaan individu secara sadar yang mengarahkan pada motivasi, minat dan kompetensi dengan peran karier yang dapat diterima. Identitas karier lebih merujuk pada struktur diri yang terbentuk berdasarkan ekplorasi dan pengalaman dari lingkungannya dan dengan memilih nilai-nilai dan norma-norma yang spesifik tertentu yang akan menentukan perilakunya kemudian.

Identitas karier menurut Marcia (1993) merupakan sekumpulan status yang mendefinisikan keluasan eksplorasi pilihan individu terhadap hidupnya dan menunjukkan keluasannya dengan membuat komitmen terhadap suatu pekerjaan dan pendidikan. Pendapat tersebut dipertegas dengan pendapat Polivka (2007) menyebutkan identitas karier sebagai “sense of identity involves knowing one’s self and where one going in life”. Kemudian Marcia (1993) membagi perkembangan identitas karier menjadi 4 tingkatan mengenai status identitas yakni diffusion, moratorium, foreclosure dan achievement. Pada kedua tahap moratorium dan diffusion, memiliki komitmen rendah, tapi pada moratorium, individu secara aktif mengeksplor aspek-aspek yang memungkinkan untuk identitasnya. Pada tahap foreclosure dan achievement, terdapat tingkat komitmen yang tinggi, tapi eksplorasi hanya terdapat pada tahap achievement.

Berdasarkan definisi-definisi yang disebutkan di atas maka dapat disimpulkan bahwa identitas karier adalah pemaknaan diri terhadap tujuan karier,


(26)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

pengalaman, nilai-nilai, kepercayaan, minat dan kemampuan dalam hubungannya dengan pendidikan yang ditempuh saat ini dan pekerjaan yang sesuai di masa depan. Pemaknaan diri tersebut dilihat berdasarkan eksplorasi dan komitmen yang dilakukan mahasiswa terhadap tujuan karier tujuan karier, pengalaman, nilai-nilai, kepercayaan, minat dan kemampuannya.

2 . Program bimbingan karier

Program bimbingan karier adalah bagian dari program bimbingan dan konseling (Supriatna, 2009). Gysbers dan Henderson (2006: 58) mendefinisikan program sebagai sebuah kerangka kerja yang terorganisasi dengan susunan layanan dan aktivitas yang terencana, berangkaian dan terkoordinasi berdasar pada kebutuhan dan sumber daya yang ada.

Program bimbingan menurut Schmidt (1999: 39) adalah serangkaian kegiatan yang direncanakan secara sistematis, terarah dan terpadu untuk mencapai tujuan yang diselaraskan dengan kebutuhan konseli yang telah teridentifikasi atas tujuan yang diemban.

Menurut Surya (Supriatna & Ilfiandra, 2006) bimbingan karier merupakan salah satu jenis bimbingan dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan dalam menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang dimasuki.

Rochman Natawidjaja (Supriatna & Ilfiandra, 2006) mengatakan bahwa bimbingan karir adalah suatu proses membantu seseorang untuk mengerti dan menerima gambaran tentang diri pribadinya dan gambaran tentang dunia kerja di luar dirinya, mempertemukan gambaran diri tersebut dengan dunia kerja itu untuk pada akhirnya dapat memilih bidang pekejaan, memasukinya dan membina karir dalam bidang tersebut.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa program bimbingan karier adalah serangkaian kegiatan yang direncanakan secara sistematis, terarah dan terpadu untuk memahami dan mempersiapkan diri dalam


(27)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

menghadapi dunia kerja, dalam memilih lapangan kerja atau jabatan/profesi tertentu serta membekali diri supaya siap memangku jabatan itu, dan menyesuaikan diri dengan berbagai tuntutan dari lapangan pekerjaan yang dimasuki. Hal tersebut memberikan pemahaman bahwa penyusunan program layanan bimbingan karier harus memperhatikan banyak aspek, selain program yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan konseli juga harus realistis dengan keadaan di masyarakat.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat teoretis penelitian adalah memperkaya khasanah teori tentang identitas karier mahasiswa dan melengkapi berbagai bentuk bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier remaja, khususnya yang sesuai digunakan di lembaga pendidikan baik formal maupun non-formal.

Secara praktis, penelitian ini mengandung manfaat:

1. Bagi pihak Perguruan Tinggi yaitu Dosen konselor Perguruan Tinggi, Dosen pembimbing akademik, dan pihak UPT (Unit Pelaksana Teknis), hasil penelitian diharapkan dapat digunakan pihak Perguruan Tinggi untuk menngembangkan identitas karier mahasiswa sesuai dengan kebutuhan yang dimiliki mahasiswa di Perguruan Tinggi .

2. Bagi calon konselor, kegiatan penelitian ini dapat menjadikan rekomendasi dalam membuat sebuah program bimbingan yang difokuskan pada bidang karier untuk mengembangkan identitas karier di Perguruan Tinggi.

3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan tolak ukur dan referensi untuk melakukan penelitian dengan tema sama dan mengembangkan penelitian ini menjadi penelitian eksperimen dengan menggunakan salah satu teknik konseling untuk meningkatkan identitas karier mahasiswa di Perguruan Tinggi.

F. Asumsi Penelitian


(28)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

1. Remaja butuh bantuan untuk memahami pilihan-pilihan karier dan memperoleh informasi untuk mengambil keputusan karier. (Department for Children, Schools & Families, 2007).

2. Pembentukan identitas sebagai sebuah proses perkembangan memiliki implikasi terhadap pembuatan keputusan karier karena eksplorasi dan komitmen adalah bagian penting dari pembuatan keputusan (McElrath, 2011). 3. Identitas karier merupakan salah satu area yang penting dalam pembentukan

identitas (identity formation) (Smitina, 2008; Schwartz, 2011:694).

4. Konsep identitas karier terintegrasi dengan teori perkembangan karier (Holland, 1985; Super, Savickas, & Super 1996; Schwartz, 2011)

5. Bimbingan karier, sebagai konsep maupun praksis merupakan bagian integral dalam keseluruhan program bimbingan dan konseling atau program pendidikan. Oleh karena itu, bimbingan karier dirancang untuk melayani seluruh peserta didik, bukan hanya yang berbakat atau yang mempunyai masalah (Supriatna, 2009:16)

G. Pendekatan dan Metode Penelitian

Sesuai dengan fokus, permasalahan, dan tujuan penelitian, pendekatan penelitian ini maka metode penelitian yang digunakan yaitu Research & Development (R&D), dengan embedded mixed method research design (Creswell, 2008). Pendekatan R&D memiliki tujuan mengembangkan dan menghasilkan produk pendidikan (Borg dan Gall, 1989), produk yang dimaksud adalah program bimbingan karier yang secara empirik efektif untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa.

Serangkaian kegiatannya, dikemas dalam tiga kelompok kegiatan inti, yaitu: studi pendahuluan, pengembangan dan validasi, serta uji efektifitas produk. Untuk menguji efektifitas produk program bimbingan berbasis teori perkembangan karier untuk mengembangkan identitas karier maka penulis menggunakan metode penelitian pre-eksperimental dengan rancangan Prates-Postes Satu Kelompok (One – Group Pretest-Posttest Design).


(29)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu


(30)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

H. Kerangka Penelitian

STUDI PUSTAKA STUDI LAPANGAN

PERUMUSAN INSTRUMEN

1. Judgement ke Ahli dan Praktisi

2. Uji Keterbacaan 3. Uji Validitas dan Reliabilitas

INSTRUMEN TERSTANDAR

PROFIL IDENTITAS KARIER MAHASISWA

PRETEST

POSTTEST PELAKSANAAN

PROGRAM BIMBINGAN KARIER

PROGRAM HIPOTETIK BIMBINGAN KARIER

UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER

MAHASISWA

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA

PERUMUSAN PROGRAM TEORETIK

Validasi Rancangan Program Bimbingan Karier pada pakar

dan praktisi Bimbingan dan

Konseling

Bagan 1.1

Alur Penelitian Program Bimbingan Karier untuk Mengembangkan Identitas Karier Mahasiswa


(31)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek Penelitian 1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Karakteristik mahasiswa yang menjadi populasi penelitian adalah sebagai berikut.

a. Usia mahasiswa 17-19 tahun dalam lingkup psikologi perkembangan individu pada saat ini memasuki masa remaja akhir, diutamakan pada mahasiswa tingkat pertama (angkatan 2013).

b. Mahasiswa terdaftar kuliah di Universitas Pendidikan Indonesia - Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis - Jurusan Pendidikan Akuntansi (tidak sedang mengambil cuti),

c. Jumlah mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi angkatan 2013 adalah 95 mahasiswa yang dibagi menjadi 2 kelas, kelas A dan kelas B. Klasifikasi jenis kelamin 84 orang perempuan dan 11 orang laki-laki.

2. Sampel

Sampel merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti (Arikunto, 1993:104). Sampel ditentukan untuk memperoleh informasi tentang obyek penelitian dengan mengambil representasi populasi yang diprediksikan terhadap seluruh populasi. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling yaitu cara mengambil sampel yang didasarkan atas adanya tujuan tertentu, dan berbagai pertimbangan peneliti (Arikunto, 2022:117).

Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling ditentukan dengan langkah- langkah sebagai berikut.

a. Menyebarkan instrumen identitas karier mahasiswa terhadap 95 orang mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi tahun akademik 2013/2014 yang terdiri dari 2 kelas.


(32)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

Tabel 3.1

Jumlah Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi Tahun Akademik 2013/2014

No Kelas Jumlah

Mahasiswa

1. A 48

2. B 47

Jumlah 95

b. Pengolahan data yang telah disebar dibagi menjadi rendah dan tinggi dalam aspek eksplorasi dan komitmen selanjutnya diklasifikasikan menjadi 4 status identitas yakni diffusion, foreclosure, moratorium dan achievement.

c. Mengambil mahasiswa yang termasuk pada kategori diffusion, foreclosure dan moratorium maksimal 40 orang.

Langkah pengambilan sampel tersebut dimaksud agar dapat menyaring mahasiswa yang memiliki kategori identitas dari diffusion, foreclosure dan moratorium. Tujuan pengambilan sampel dengan teknik purposive untuk digunakan dalam eksperimen Program Bimbingan Karier.

B. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kualitatif sebagai penunjang pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengkaji kondisi empirik gambaran tingkat identitas karier peserta didik dan menguji keefektifan program bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier. Sementara pendekatan kualitatif digunakan untuk mengetahui validitas rasional program bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier.

Tujuan akhir yang diharapkan dari penelitian ini adalah tersusunnya program bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier. Strategi penelitian yang dipandang tepat dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan. Menurut Borg & Gall (2003) penelitian dan pengembangan


(33)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

merupakan “… a process used to develop and validate educational product”. Produk yang dimaksud adalah program bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier.

Menurut Borg dan Gall (2003), langkah-langkah yang seyogianya ditempuh dalam penelitian pengembangan meliputi : (1) studi pendahuluan (research and information collecting); (2) perencanaan (planning); (3) pengembangan produk awal (develop preliminary form of product); (4) revisi produk awal (main product revision); (5) uji coba terbatas (main field testing); (6) revisi produk ujicoba (operational product process); (7) ujicoba lebih luas (operasional field testing); (8) finalisasi produk (final product revision); (9) diseminasi dan implementasi produk (dissemination and implementation).

Bagan 3.1

Alur Penelitian Program Bimbingan Karier untuk Mengembangkan Identitas Karier Mahasiswa Jurusan Pendidikan Akuntansi UPI Tahun

Akademik 2013/2014 Pengembangan program

hipotetik bimbingan karier untuk mengembangkan

identitas karier mahasiswa. Studi Pustaka Pengembangan

instrumen identitas karier mahasiswa

Uji coba program bimbingan karier

terhadap mahasiswa Program Studi Pend. Akuntansi

Revisi program bimbingan karier hipotetik yang layak

menurut pakar dan praktisi bimbingan dan

konseling. Revisi akhir program bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa. Studi Lapangan

PENDAHULUAN PERENCANAAN PELAKSANAAN HASIL

Program bimbingan karier

untuk mengembangkan

identitas karier mahasiswa.


(34)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

Studi pendahuluan terdiri dari dua kegiatan, yaitu (1) studi pustaka dan (2) kajian empiris identitas karier. Studi pustaka dilakukan untuk menelaah konsep identitas karier, konsep bimbingan karier, hasil penelitian terdahulu tentang identitas karier dan kefektifan program bimbingan karier. Telaah empiris dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang program bimbingan karier yang telah diberikan di Jurusan Pendidikan Akuntansi tahun akademik 2013/2014, permasalahan mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi tahun akademik 2013/2014 dan gambaran identitas karier yang diungkap melalui instrument identitas karier yang disebar kepada mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi tahun akademik 2013/2014 untuk menentukan sampel penelitian. Selanjutnya semua data digunakan untuk menyusun program hipotetik bimbingan karier. Penyusunan program hipotetik diikuti dengan mempersiapkan materi-materi program bimbingan karier. Selanjutnya dilakukan uji kelayakan program untuk mengetahui ketepatan program bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa. Setelah layak maka dilakukan uji efektivitas program, pada tahap ini dilakukan pengujian efektivitas progarm bimbingan karier untuk mengembangkan identitas karier mahasiswa dengan metode pre eksperimental desain posttest satu-kelompok. Metode pre eksperimental desain pretest-posttest satu-kelompok melibatkan tiga langkah: (1) pemberian pretest yang mengukur variabel terikat; (2) implementasi perlakuan eksperimen (variabel bebas) untuk para partisipan; dan (3) pemberian posttest yang mengukur kembali variabel terikat. Efek-efek perlakuan eksperimen ditentukan dengan membandingkan skor-skor pretest dan posttest.

C. Pengembangan Instrumen

Berdasarkan identifikasi masalah dalam penelitian ini terdapat variabel identitas karier mahasiswa

1. Definisi Operasional Variabel

Sesuai dengan landasan teoretik yang telah dikemukakan pada Bab II, Identitas karier dalam penelitian ini didefinisikan sebagai pemaknaan diri


(35)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

mahasiswa jurusan pendidikan akuntansi tahun akademik 2013/2014 terhadap tujuan, pengalaman, nilai-nilai, kepercayaan, minat dan kemampuan dalam hubungannya dengan pendidikan yang ditempuh saat ini dan pekerjaan yang sesuai di masa depan. Pemaknaan diri tersebut dilihat berdasarkan tinggi rendahnya eksplorasi dan komitmen yang dilakukan mahasiswa terhadap tujuan, pengalaman, nilai-nilai, kepercayaan, minat dan kemampuannya.

Eksplorasi yang dimaksud adalah rentang waktu untuk berusaha atau aktif bertanya hingga mencapai keputusan mengenai tujuan, nilai dan kepercayaan.

1. Pengetahuan diri, kemampuan/upaya mahasiswa untuk menilai kebutuhan dan kemampuan diri dengan tepat dan memiliki gambaran realistis mengenai kesempatan yang ada di masyarakat.

2. Aktifitas untuk mendapatkan informasi mengenai karier, mahasiswa mampu menilai perilaku yang benar-benar penting untuk mengumpulkan informasi mengenai alternatif seperti berbicara dengan orang-orang yang mewakili dari beberapa pekerjaan.

3. Mempertimbangkan berbagai alternatif karier yang potensial, kesadaran mahasiswa dalam menilai alternatif-alternatif karier lain yang potensial, mempertimbangkannya sebagai suatu konsekuensi yang dipilih.

4. Hasrat untuk membuat keputusan lebih awal, mahasiswa mampu memutuskan karier yang tepat dan benar-benar sesuai untuk dirinya.

Komitmen yang dimaksud adalah membuat pilihan tetap tentang elemen identitas dan melibatkan aktifitas yang mengarah pada implementasi atas pilihan tersebut.

1. Aktifitas untuk mengimplementasikan karier yang telah dipilih, mahasiswa melakukan kegiatan yang sesuai dengan apa yang sudah dipilihnya untuk memperoleh pengalaman yang relevan.

2. Tingkat emosi terhadap karier yang dipilih, adanya komitmen menghasilkan kepercayaan diri dan ketenangan, jika tidak ada maka akan ada rasa kekecewaan.


(36)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

3. Identifikasi dengan orang yang dianggap penting terhadap karier yang telah dipilihnya, mengetahui dan membangun hubungan dengan sosok orang yang dapat membantu dalam kariernya.

4. Proyeksi masa depan, memiliki pandangan dan rencana terhadap masa depan.

5. Daya tahan terhadap godaan untuk tetap pada karier yang telah dipilihnya, mengetahui berbagai macam kemungkinan yang akan mengubah keputusannya dan memiliki strategi dalam menghadapinya.

Berdasarkan eksplorasi dan komitmen mengenai karier tersebut kemudian dikategorikan menjadi 4 status identitas yaitu:

a. Status identitas achievement, yakni tingginya eksplorasi dan komitmen mahasiswa terhadap kariernya.

b. Status identitas foreclosure, yakni tingginya komitmen mahasiswa pada kariernya akan tetapi rendah dalam melakukan eksplorasi.

c. Status identitas moratorium, yakni tingginya eksplorasi mahasiswa akan tetapi rendah dalam komitmen terhadap kariernya.

d. Status identitas diffusion, yakni rendahnya eksplorasi dan komitmen mahasiswa terhadap kariernya.

Tabel 3.2

Status Identitas Marcia Komitmen

Rendah Tinggi

Eksplorasi Rendah Identity diffusion Identity foreclosure Tinggi Identity Moratorium Identity achievement

Sumber: Schwartz (2011)

2. Alat Pengumpul Data

Instrumen merupakan alat bantu dalam penelitian yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan pengumpulan data. Pengumpulan data variabel identitas karier mahasiswa dilakukan dengan menggunakan instrumen


(37)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

berbentuk skala, yakni sebuah pengumpul data yang berbentuk daftar cocok dengan alternatif jawaban tersedia berupa sesuatu yang berjenjang. Bentuk skala dipilih karena identitas karier merupakan kapasitas dinamis yang sifatnya threshold sehingga dapat dideskripsikan mulai dari tingkatan paling rendah sampai dengan tingkatan paling tinggi. Instrumen penelitian disajikan dalam angket tertutup dalam bentuk daftar cek, yakni angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda check (√) pada kolom jawaban yang sesuai (Arikunto, 2005). Angket yang digunakan untuk mengumpulkan data dikontruksi oleh peneliti dengan berbagai acuan.

a. Penganalisaan Teori dan Penelitian Terdahulu

Analisis teori tentang identitas karier, terutama yang berkaitan dengan identitas karier mahasiswa. Selanjutnya analisis terhadap hasil kajian lapangan yang telah dilakukan peneliti terdahulu.

b. Uji Coba Alat Ukur

Angket sebagai alat pengumpul data yang dipergunakan telah melalui beberapa tahap pengujian, sebagai berikut.

1) Uji kelayakan Instrumen

Sebelum diujicobakan, angket yang telah disusun dinilai oleh tiga orang ahli yaitu Dr. Nurhudaya, M. Pd, Dr. Ilfiandra, M.Pd., dan Dr. Ipah Saripah, M.Pd. Setelah melalui penimbangan (judgement) 3 orang ahli dan petunjuk kedua pembimbing penulisan tesis terhadap kesesuaian construct dan content instrumen, uji keterbacaan dan validitas serta reliabilitas instrumen.

Penimbangan perlu dilakukan untuk mendapatkan angket yang sesuai dengan kebutuhan penelitian. Bila terdapat butir pernyataan yang tidak sesuai, maka butir pernyataan tersebut akan dibuang atau direvisi kemudian disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan penelitian. Sebelum dilakukan penimbangan, jumlah item soal sebanyak 50 butir pernyataan. Setelah dijudgment jumlah item yang memadai sebanyak 30 butir pernyataan, item pernyataan yang harus diperbaiki 20 item. Sehingga jumlah item yang dipakai dalam uji coba sebanyak 50 item. 2) Uji Keterbacaan


(38)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

Setelah dilakukan penimbangan butir pernyataan, langkah berikutnya adalah melakukan validasi eksternal berupa uji keterbacaan setiap butir pernyataan yang ada dalam instrumen kepada kepada 10 mahasiswa. Uji coba dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman mahasiswa apakah pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam angket dapat dipahami. 3) Uji coba (try out) Instrumen

Uji coba meliputi validitas dan reliabilitas. Hal ini dilakukan untuk memperoleh kualitas instrumen yang layak pakai yang dapat digunakan dalam penelitian.

Uji coba instrumen dilakukan kepada 35 orang mahasiswa. Jumlah item yang diujicobakan sebanyak 50 item. Setelah dilakukan perhitungan validitas, diperoleh item soal yang valid sebanyak 45 item dan yang tidak valid sebanyak 5 item. Sehingga item soal yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 45 item.

Suatu alat ukur dapat digunakan dalam penelitian apabila telah memenuhi persyaratan yaitu uji validitas dan reliabilitas. Suryabrata (1999:58) menyebutkan bahwa secara klasik, validitas instrumen didefinisikan sebagai “sejauh mana instrumen itu mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur”. Validitas instrumen merupakan derajat kecermatan-ukur suatu instrumen.

Adapun reliabilitas instrumen merupakan penunjuk sejauh mana hasil pengukuran dengan menggunakan instrumen tersebut dapat dipercaya. Reliabilitas intrumen ditunjukkan sebagai derajat keajegan (konsistensi) skor yang diperoleh oleh subjek penelitian dengan instrumen yang sama dalam kondisi yang berbeda. Derajat konsistensi diperoleh sebagai proporsi varians skor perolehan subjek. Skor perolehan terdiri atas skor murni dan skor kekeliruan alat pengukuran. Oleh karena itu, reliabilitas instrumen secara operasional dinyatakan sebagai koefisien korelasi (r) (Suryabrata, 1999:41).

a) Uji Validitas Instrumen

Validitas item adalah derajat kesesuaian antara satu item dengan item-item yang lainnya dalam suatu perangkat instrumen. Uji validitas dilakukan dengan


(39)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

tujuan untuk menunjukan tingkat kesahihan instrumen yang akan digunakan dalam mengumpulkan data penelitian.

- Validitas isi dan konstruk dilakukan kepada tiga orang ahli untuk menguji instrumen apakah tepat untuk digunakan ataukah tidak, selanjutnya para ahli tersebut memberikan pendapatnya terhadap kekurangan instrumen sehingga dapat dilakukan perbaikan atas pendapat dari para ahli tersebut.

- Uji keterbacaan dilakukan kepada mahasiswa yang berguna untuk menguji apakah instrumen yang digunakan tiap poinnya dapat dimengerti oleh mahasiswa.

- Uji Validitas dilakukan dengan menggunakan teknik pengolahan statistik yakni Pearson Correlation. Penghitungan validitas butir pernyataan dilakukan dengan bantuan program komputer Microsoft Excel 2007 dan SPSS 17.0 for windows (hasil terlampir). Berdasarkan hasil penghitungan, diperoleh butir pernyataan yang tidak valid berjumlah 5 butir. Oleh karena itu jumlah item instrumen yang semula berjumlah 50 item setelah diujicoba berkurang menjadi 45 item.

b) Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat seberapa besar tingkat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Makin tinggi harga reliabilitas instrumen, kemungkinan kesalahan yang terjadi akan makin kecil jika keputusan tentang variabel pengukuran ditetapkan berdasarkan skor yang diperoleh dari instrumen. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas instrumen dilakukan pengujian dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha (α). Proses pengujian reliabilitas instrumen ini dilakukan secara statistik memakai bantuan perangkat lunak Microsoft Excel 2007 dan SPSS 17.0 for windows.

Guilford (Furqon, 1999) menyatakan harga reliabilitas berkisar antara -1 sampai dengan +1, harga reliabilitas yang diperoleh berada di antara rentangan tersebut. Semakin tinggi harga reliabilitas instrumen maka semakin kecil kesalahan yang terjadi, semakin rendah harga reliabilitas instrumen maka semakin besar kesalahan yang terjadi.


(40)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

Sedangkan dalam pengkriteriaannya digunakan kriteria Guilford (Riduwan, 2004:98).

Tabel 3.3

Klasifikasi Reliabilitas

Indeks Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,80-100

0,60-0,799 0,40-0,599 0,20-0,399 0,00-0,199

Derajat keterandalan sangat tinggi Derajat keterandalan tinggi

Derajat keterandalan cukup Derajat keterandalan rendah

Derajat keterandalan sangat rendah

Berdasarkan pedoman di atas didapatkan nilai reliabilitas dari tiap variabel yang dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 3.4 Reliabilitas Instrumen

Cronbach's

Alpha N of Items

.904 50

Berdasarkan pada pedoman diatas, nilai reliabilitas instrumen kompetensi pribadi konselor sebesar 0,904 berada pada kategori derajat keterandalan sangat tinggi.

3. Penyusunan Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Penyusunan instrumen yang didasarkan pada definisi operasional tentang identitas karier mahasiswa , yaitu menyusun kisi-kisi instrumen dengan menyusun pernyataan-pernyataan yang merujuk pada indikator-indikator dalam kisi-kisi, selanjutnya pernyataan-pernyataan yang dibuat disusun dalam bentuk angket yang dapat mengungkap informasi yang diperlukan dari subjek penelitian untuk mencapai tujuan dari penelitian, kemudian dikembangkan kisi-kisi penelitian tentang identitas karier mahasiswa seperti terlihat pada tabel. Guna mengetahui


(41)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

identitas karier mahasiswa. Sebelum menyusun butir pernyataan, terlebih dahulu dirumuskan kisi-kisi instrumen. Kemudian disusun butir-butir pernyataan yang merupakan penjabaran dari kisi-kisi yang telah ditentukan. Selanjutnya disusun angket dalam bentuk pilihan jawaban. Kisi-kisi instrumen tersebut dijelaskan sebagai berikut.

Tabel 3.5

Kisi-kisi Instrumen Identitas Karier Mahasiswa Sebelum Uji Coba

Setelah dilakukan validitas instrumen dengan menggunakan SPSS. Dihasilkan 5 nomor item yang tidak valid seperti yang terlihat dalam tabel 3.6 berikut.

Tabel 3.6

Variabel Aspek Indikator Nomer

Item

Banyaknya

Item

(+) (-) Identitas

Karier Mahasiswa

Eksplorasi Pengetahuan diri 1 – 8 5 3 8 Aktifitas untuk mendapatkan

informasi mengenai karier 9 – 13 5 0 5 Mempertimbangkan berbagai

alternatif karier yang potensial 14 – 17 3 1 4 Keinginan untuk membuat

keputusan lebih awal 18 – 22 4 1 5 Komitmen Aktifitas untuk

mengimplementasikan karier yang telah dipilih

23 – 28 5 1 6

Tingkat Emosi 29 – 35 5 2 7

Identifikasi dengan orang yang dianggap penting terhadap karier yang telah dipilihnya

36 – 40 4 1 5 Proyeksi masa depan 41 – 45 3 2 5 Daya tahan terhadap godaan

untuk tetap pada karier yang telah dipilihnya

46 – 50 3 2 5


(42)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

Hasil Validitas Instrumen

Item Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 35, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50

45 item soal

Item Tidak Valid dan dihilangkan

7, 8, 32, 36, 37 5 item soal

Item-item yang tidak valid tersebut dihilangkan sehingga jumlah item sebelum uji coba 50 berkurang menjadi 45 item yang digunakan untuk mengungkap identitas karier mahasiswa. Digambarkan lebih jelas dalam tabel 3.7 berikut.

Tabel 3.7

Kisi-kisi Instrumen Identitas Karier Mahasiswa Setelah Uji Coba

Aspek Indikator Sub Indikator Nomer

Item

Banyaknya

Item

(+) (-) Identitas

Karier Mahasiswa

Eksplorasi Pengetahuan diri 1 – 6 5 3 6 Aktifitas untuk mendapatkan

informasi mengenai karier

7 – 11 5 0 5 Mempertimbangkan berbagai

alternatif karier yang potensial

12 – 15 3 1 4 Keinginan untuk membuat

keputusan lebih awal

16 – 20 4 1 5 Komitmen Aktifitas untuk

mengimplementasikan karier yang telah dipilih

21 – 26 5 1 6

Tingkat Emosi 27 – 32 5 2 6

Identifikasi dengan orang yang dianggap penting terhadap karier yang telah dipilihnya

33 – 35 4 1 3

Proyeksi masa depan 36 – 40 3 2 5 Daya tahan terhadap godaan

untuk tetap pada karier yang telah dipilihnya


(1)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

DAFTAR PUSTAKA

ABKIN. (2007). Rambu-rambu Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling

dalam jalur pendidikan formal. Jakarta: ABKIN

Adams. Gerald R., Thomas P. Gullota & Raymond Montemayor. (1992).

Adolescent Identity Formation. London: SAGE Publications.

Archer, Sally L. (1994). Interventions for Adolescent Identity Development. London: SAGE Publications.

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek . Jakarta: Rineka Cipta.

Bee, Helen L. & Sandra K. Mitchell. (1984). The Developing Person (A Life Span

Approach): Second Edition. New York: Harper & Row, Publisher.

Borg, W.R. & Gall, M.D. (2003). Educational Research: An Introduction. London: Longman, Inc.

Brown, Duane & Associates. (2002). Career Choice and Development. San Francisco: Jossey Bass, John Wiley & Sons, Inc.

Brown, Steven D. & Robert W. Lent. (2005). Career Development and

Counseling. Canada: John Wiley & Sons, Inc.

Creswell, John W. (1994). Research Design: Qualitative & Quantitative

Approaches. London: SAGE Publications.

Dahlan, Syarifudin. (2010). Model Konseling Karier untuk Memantapkan Pilihan

Karier Konseli. Desertasi SPs UPI Bandung.

Furqon. (2002). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Gardiner, Ben, Karen Vaughan and Josie Roberts. (2006). Young People

Producing Career And Identities. New Zealand Council for Educational

Research

Geldenhuys, Johanna & Naydene de Lange. (2007). Career identities of first-year

female coloured students. South African Journal of Education.

Gianakos, Irene. (1999). The Relation of Sex Role Identity to Career Decision


(2)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

Gothard, Bill. et al. (2001). Career Guidance in Context. London: Sage Publications Ltd.

Greenhaus, Jeffrey H. & Gerrard A. Callanan. (2006). Encyclopedia of Career

Development. London: Sage Publications Ltd.

Gysbers, Norman C. & Henderson, Patricia. (2006). Developing & Managing

Your School Guidance and Counseling Program. (4th ed.). Alexandria

USA: ACA.

Harvard Graduate School Of Education. (2011). Pathways to Prosperity. United States of America.

Heinz, Walter R. (2010). Vocational Identity and Flexible Work: A Contradicting

or Constructive Relation?. Germany: University of Bremen.

Herr, E. L. & Crammer, S. H. (1984). Career Guidance and Counseling Through

the Life Span. Toronto: Little, Brown & Company.

Hurlock, Elisabeth B. (1996). Psikologi Perkembangan (suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan). Jakarta: Erlangga.

Hirschi, A. (2011). Relation of vocational identity statuses to interest structure

among Swiss adolescents. Journal of Career Development, 38(5), 390 - 407.

_______. (2012). Vocational Identity Trajectories: Differences In Personality And

Development Of Well-Being. European Journal of Personality, 26(1), 2-12.

Hirschi, A., & Herrmann, A. (2012). Vocational Identity Achievement As A

Mediator Of Presence Of Calling And Life Satisfaction. Journal of Career

Assessment, 20(3), 309-321.

Kartini, Titin. (2000). Hubungan Pola Interaksi Guru Bk Dalam Layanan

Bimibingan Karir Dan Kemandirian Dengan Eksplorasi Dan Komitmen Identitas Vokasional Remaja Akhir. Bandung: Program Pascasarjana

Universitas Padjadjaran – Tesis. Tidak diterbitkan.

Kidd, Jennifer M. (2006). Understanding Career Counseling. London: Sage Publications Ltd.

Kielhofner, G. (2007). Model of Human Occupation: Theory and application. Baltimore: Lippincott Williams & Wilkins.

Lancaster, Brian P. (2006). Person-Environment


(3)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

Development Of Young Adults:

Converging Two Theories Of Career

D e v e l o p m e n t . Texas: Dissertation A&M University

LaPointe, Kirsi. (2010). Narrating Career, Positioning Identity: Career Identity

As A Narrative Practice. Finland: Journal of Vocational Behavior Aalto

University.

Law, Bill. (2010). Career Learning Theory. [online]

www.hihohiho.com/newthinking/crlrnoriginal.pdf

Lerner, Richard M. & David F. Hultsch. (1983). Human Development (A Life

Span Perspective). New York: McGraw Hill Book Company.

Malanchuk, M., Messersmith, E. E., & Eccles, J. S. (2010). The Ontogeny Of

Career Identities In Adolescence. [online]

http://www.wileyonlinelibrary.com

Marcia, J. E. et al. (1993). Ego Identity. New York: Springer.

McCoy, Thadtisha Andrea. (2004). Vocational Identity Among Transfer Students:

A Descriptive Study The Using My Vocational Situation Instrument .

University of Maryland.

McElrath III, Bertel J. (2011). Career and Identity Development: Bringing

Erikson, Marcia and Adler into the 21st Century. Researched Paper

presented to The Faculty of the Adler Graduate School.

McMahon, Mary & Wendy Patton. (2006). Career Counselling: Consructivist

Approaches. London and New York: Routledge.

Meeus, W. (1993). Occupational identity development, School Performance, and

social support in adolescence: Findings of a Dutch Study. Adolescence, 28,

809-818.

Meijers, F. (1998). The Development of Career Identity. University of Leiden,

Department of Adult Education, Netherlands: International Journal for the Advancement of Counselling

Nazar, Gabriela. The Career Identity Concept And The Narrative Approach To Career. Scotland: Working Paper of University of Edinburgh.

Natawidjaja, Rochman. (1988). Peran Guru dalam Bimbingan di Sekolah. Bandung: Abardin.


(4)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

Nurihsan, A. Juntika. (2002). Pengantar Bimbingan dan Konseling. Bandung: Jurusan PPB FIP UPI dan UPT LBK UPI.

Papalia, et. al. (2008). Human Development (Psikologi Perkembangan): Bagian

V-IX. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Polivka, Stephen E. (2007). Career Identity Development and The Five Factor

Model. Indiana: Thesis Ball State University.

Raskin, Patricia M., (1989). Identity Status Research: Implications for career

counseling. Journal of Adolescence, 12, 375-388.

Riduwan. (2004). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti

Pemula. Bandung: Alfabeta.

Santrock, J. W. (2002). Life-Span Development-Perkembangan Masa Hidup. Editor: Wishnu Chandra. Jakarta: Erlangga.

Sawitri, Dian Ratna. (2010). Pengaruh Status Identitas Dan Efikasi Diri

Keputusan Karir Terhadap Keraguan Mengambil Keputusan Karir Pada Mahasiswa Tahun Pertama Di Universitas Diponegoro. Semarang:

UNDIP.

Schwartz, et. al. (2010). Handbook of Identity Theory and Research (Volume 1

Structures and Processes). New York: Springer.

Sharf, Richard S. (1992). Applying Career Development Theory To Counseling. California: Brooks/Cole Publishing company.

Skorikov, V. & Vondracek, F. W. (1998). Vocational Identity Development: Its

relationship to other identity domains and to overall identity development .

Journal of career assessment, 6, 13-35.

_______. (2007). Vocational Identity: career

development in childhood and

a d o l e s c e n c e . Rotterdam: Sense Publisher.

Slay, Holly Selena. (2006). The Influence Of Career

Identity And Social Networks On

Career Transition Magnitude. Dissertation of the University of Maryland.

Smitina, Agita. (2008). Student's Risks To Drop Out And Relation To Vocational


(5)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

Song, C., Glick, J. E. (2004). College Attendance And Choice Of College Majors

Among Asian-American Students. Social science wuarterly. Austin.

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: alfabeta.

Suherman, Uman. (2007). Manajemen Bimbingan dan Konseling. Bekasi: Madani.

_______. (2013). Bimbingan dan Konseling Karir: Sepanjang Rentang

Kehidupan.

Suherman, Uman, Sudaryat N.A. dan Dadang S. (2013). Pengembangan

Konseling Karir Model Holland Untuk mengoptimalkan Pembentukan Identitas Vokasi Siswa SMK. Laporan Tahunan Penelitian Unggulan

Perguruan Tinggi Universitas Pendidikan Indonesia.

Supriatna, Mamat. (2009). Layanan Bimbingan Karir Di Sekolah Menengah. Bandung: departemen pendidikan nasional.

Surya, M. (2003). Psikologi Konseling. Bandung: Bani Quraisy.

Suryabrata, Sumadi. (2005). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: CV. Andi.

Taylor, Jacqueline A. (2008). The construction of identities through narratives of

Occupations. United Kingdom: University of Salford.

Tiedeman, D. V. and O’Hara, R. P. 1963. Career Development: Choice and Adjustment. New York: College Entrance Examination Board.

Trög, Jenni. (2010). Study Abroad And Career Identity: Three Narratives Of

English Language Students’ Journeys To English-Speaking Countries.

English: Thesis of University of Jyväskylä.

Vaughan, Karen, Josie Roberts & Ben Gardiner. (2006). Young People Producing

Careers and Identities. New Zealand: Wellington.

Vondracek, F. W. (1995). Vocational Identity Across The Life Span: A

Developmental-Contextual Perspective On Achieving Self-Realization Through Vovatioanl Careers. Man and work, 6, 85-93.

Wang, Yishu. (2009). The Impact of Career Identity on Career Development. Netherlands: University of Twente.


(6)

Andi Kiswanto, 2014

PROGRAM BIMBINGAN KARIER UNTUK MENGEMBANGKAN IDENTITAS KARIER MAHASISWA Uni vers i ta s Pendi di ka n Indones i a | repos i tory.upi .edu | perpus ta ka a n.upi .edu

Winkel, W. S. (1997). Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta: Gramedia.