22
5. Analisis Data
Bahan hukum dalam penelitian ini merupakan suatu proses penguraian secara sistematis dan konsisten terhadap semua bahan-bahan hukum yang diperoleh
dalam pengumpulan bahan hukum. Dalam melakukan analisis bahan hukum, penulis menggunakan cara berpikir induktif, deduktif, dan komparatif. Fakta-fakta
konkret tersebut digunakan untuk menyusun kesimpulan umum, berwujud konsep-konsep atau proposisi-proposisi dari fakta tersebut. Cara berpikir deduktif
dilakukan dengan bertitik tolak pada hal-hal yang abstraks untuk diterapkan pada proposisi-proposisi konkret.
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN Bab ini terisi uraian tentang Latar Belakang Masalah yang mendasari pentingnya
diadakan Penelitian, Permasalahan dan Ruang Lingkup, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Kerangka Pemikiran, Metode Penelitian serta Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi Tinjauan konsep dan teori yang mendeskripsikan tentang teori dan
konsep hukum progresif, kekerasan dalam rumah tangga, dan penegakan hukum.
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang penegakan hukum dan kendalanya dalam kasus
kekerasan dalam rumah tangga pada Polsek Natar.
BAB IV PENUTUP Berisi uraian tentang kesimpulan dan saran.
23
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Penegakan Hukum
Ketika berbicara penegakan hukum, maka harus dipahami lebih dahulu oleh para penstudi hukum adalah apa yang dimaksud dengan penegakan hukum dan faktor
yang mempengaruhi untuk menganalisisnya. Dalam konstelasi negara modern, hukum dapat difungsikan sebagai sarana rekayasa sosial law as a tool of social
engineering. Roscoe Pound
26
menekankan arti pentingnya hukum sebagai sarana rekayasa sosial ini, terutama melalui mekanisme penyelesaian kasus oleh badan-
badan peradilan yang akan menghasilkan jurisprudensi. Konteks sosial teori ini adalah masyarakat dan peradilan di Amerika Serikat.
Fungsi hukum demikian itu, oleh Mochtar Kusumaatmadja diartikan sebagai sarana pendorong pembaharuan masyarakat.
27
Sebagai sarana untuk mendorong pembaharuan masyarakat, penekanannya terletak pada pembentukan peraturan
oleh lembaga legislatif, yang dimaksudkan untuk menggagas konstruksi masyarakat baru yang ingin diwujudkan di masa depan melalui pemberlakuan
peraturan perundang-undangan itu.
26
Roscoe Pound, Filsafat Hukum, Jakarta: Bhratara, 1989, hlm, 7.
27
Mochtar Kusumaatmadja, Fungsi Hukum Dalam Masyarakat yang Sedang Membangun, Jakarta: BPHN-Binacipta, 1978, hlm. 11.