berperilaku. Misalnya pada tipe hasil belajar afektif sikap siswa: perhatian siswa terhadap apa yang dujelaskan oleh guru, sedangkan pada tipe hasil belajar
psikomotorik tidakan siswa: mencatat bahan pelajaran dengan baik dan sistematis. Contoh yang lainnya, dalam tipe hasil belajar afektif: hasrat untuk bertanya
kepada guru, tidakan siswa dalam tipe hasil belajar psikomotorik: mengangkat tangan dan bertanya kepada guru mengenai bahan pelajaran yang belum jelas.
Ketiga tipe hasil belajar yang telah dijelaskan di atas, penting diketahui oleh guru dalam rangka merumuskan tujuan pengajaran dan menyusun alat-alat
penilaian, baik melelui tes maupun bukan tes.
2.3 Kerangka Berpikir
Proses belajar pada tiap-tiap siswa terjadi melalui berbagai cara, baik di sengaja maupun tidak di sengaja, dan berlangsung sepanjang waktu sehingga
menghasilkan perubahan pada diri pembelajar. Belajar sendiri di artikan sebagai proses perubahan perilaku individu dari tadinya belum tahu menjadi tahu, yang
tadinya belum paham menjadi paham yang pada akhirnya mereka menemukan hal baru dari proses belajar tersebut yang nantinya akan bermanfaat bagi lingkungan
sekitar dan kehidupan yang ditempuhnya. Guru dalam proses belajar mengajar berperan sebagi fasilitator yang
memberikan pengetahuan, keterampilan, sehinga siswa mampu mengeluarkan ide, bersikap yang baik, dan mampu memberikan apresiasi terhadap pelajaran yang
dipelajarinya. Keberhasilan dari suatu pembelajaran bergantung pada cara guru menyampaikan materi, metode yang digunakan, keaktifan siswa dalam
pembelajaran, perhatian siswa terhadap guru dan proses belajar mengajar, serta
siswa dapat memepalajari apa yang seharusnya dipelajari, sehingga hasil belajar yang diinginkan dapat dicapai oleh siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan. Pembelajaran pemrograman web pada semester satu ini membahas tentang
struktur dasar HTML beserta elemen-elemen yang terkait di dalamnya. Untuk memahami struktur dasar HTML maupun elemen-elemennya tidaklah mudah, hal
ini perlu dilakukan pemahaman serta praktek agar siswa tidak hanya mendengarkan guru ceramah, akan tetapi siswa langsung menerapkannya dalam
sebuah bahasa HTML atau langsung coding. Oleh karena itu, agar proses belajar mengajar pemrograman web berjalan dengan baik, perlu adanya metode yang
mampu mengaktifkan keterampilan siswa serta mampu mempengaruhi hasil belajar siswa. Dalam hal ini, meode pembelajaran Explicit Instruction dapat
diterapkan dalam pembelajaran pemrograman web, karena metode ini merupakan salah satu pendekatan mengajar yang dirancang khusus untuk membantu siswa
mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapt diajarkan selangkah demi selangkah. Untuk itu, metode ini cocok diterapkan dalam
pembelajaran web yang pada intinya materi ini tidak hanya membahas tentang sejarah internet maupun website, akan tetapi membahas struktur dasar HTML dan
elemen-elemennya untuk memformat halaman web. Siswa akan lebih mudah memahami materi ini saat siswa mempraktekkannya dimana guru akan
membimbing pelatihan serta mengecek pemahaman siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disusun skema kerangka berpikir
sebagai berikut.
Gambar 2.3. Skema Kerangka Berpikir
2.4 Hipotesis Penelitian Tindakan Kelas