3.7 Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif dengan membandingkan hasil belajar siswa sebelum tindakan dengan hasil belajar sesudah
tindakan. Data yang dapat dihitung sebagai berikut:
1. Merekapitulasi nilai tes sebelum dilakukan tindakan dan nilai tes diakhir
siklus I dan siklus II.
2. Menghitung nilai rerata atau persentase hasil belajar pada siklus I dan siklus II yang berfungsi untuk menghitung adanya peningkatan hasil belajar.
Dirumuskan dengan menghitung nilai rerata yaitu:
Keterangan : ̅ = Nilai rata-rata Mean
N = Jumlah siswa = Nilai siswa
Sudjana, 1990:109 3. Menganalisis ketuntasan hasil belajar siswa menggunakan rumus persentase
ketuntasan klasikal. Rumusnya adalah sebagai berikut: Keterangan:
n = jumlah siswa yang tuntas N = jumlah seuruh siswa
= persentase yang diperoleh
Daryanto, 2012:192
=
�
×
3.8 Indikator Keberhasilan
Mulyasa 2009:105 menyatakan bahwa kualitas pembelajaran dan pembentukan kompetensi peserta didik dapat dilihat dari segi proses dan hasil.
Dari segi proses, pembelajaran dan pembentukan kompetensi dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75
peserta didik terlibat secara aktif, baik fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran, disamping menunjukkan gairah belajar yang tinggi, nafsu belajar
yang besar, dan tumbuhnya rasa percaya diri. Sedangkan dari segi hasil, proses pembelajaran dan pembentukan kompetensi dikatakan berhasil apabila terjadi
perubahan kompetensi dan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau setidak-tidaknya sebagian besar 75. Jadi penelitian bisa dikatakan
berhasil apabila seluruh siswa atau setidaknya sebagian besar siswa 75 mengalami peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran Pemrograman web.
84
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan:
1.
KKM pada mata pelajaran Pemrograman Web terpenuhi dengan diterapkannya metode Explicit Instruction. Terdapat peningkatan hasil
belajar siswa dengan metode Explicit Instruction, karena merupakan sebuah metode yang baru diterapkan di sekolah sehingga siswa tertarik dan
termotivasi untuk belajar Pemrograman Web. Peningkatan pembelajaran menggunakan metode Explicit Instruction ditunjukkan dengan peningkatan
hasil belajar siswa setelah diadakannya tindakan. Pada penelitian siklus II mengalami peningkatan yang signifikan pada ranah kognitif dengan
ketuntasan klasikal sebesar 85,7.
2.
Pembelajaran dengan menggunakan metode Explicit Instruction dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Pemrograman Web pada siswa
kelas X RPL 2 SMK N 1 Kebumen.
5.2 Saran
Penelitian selanjutnya diharapkan metode Explicit Instruction dapat dijadikan sebagai referensi metode pembelajaran yang dapat digunakan
untuk meningkatkan keterampilan dan hasil belajar siswa pada mata