Algoritme Pembangkit Jadwal Penentuan dan Penjadwalan Pekerja Full-time dan Pekerja Part-time dengan Kendala Libur Hari Kerja dan Libur Akhir Pekan

5 10, 53. 3 2 d D F b θ = = = + Karena 5 2 1 4, 7 6, 4 3 2 f p p d d c c b b c θ θ − − − = = ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ + , maka dari Persamaan 3.2.21 diperoleh 10 d F b = = ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ . Jadi banyaknya pekerja full-time yang dibutuhkan perusahaan adalah sebanyak 10 pekerja. Selanjutnya dengan 10 F = ditentukan 2 2 2510 25 210 100 60 40 e u BE B A F = − − = − − = − = dan 5 5 2 558 5510 25 210 200 190 10. d u BD BF B A F = − − − = − − − = − = Karena e u dan d u , maka 50 e d P u u = + = . Jadi perusahaan harus mempekerjakan sebanyak 50 pekerja unlimited part-time. Dari Persamaan 3.2.20 dengan 10 F bd = = ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ diperoleh 5 2 5 5 5107 210 58 10 5 5109 2200 satuan. f p C F B Fc E D F c C = + + − + + ⎛ ⎞ = ⎜ ⎟ − ⎝ ⎠ = Jadi selama 5 pekan beroperasi, perusahaan harus mempekerjakan 10 pekerja full-time dan dan 50 pekerja unlimited part- time dengan 40 pekerja part-time yang bekerja pada akhir pekan dan sisanya bekerja pada hari kerja. Biaya minimum yang dikeluarkan perusahaan untuk mempekerjakan seluruh pekerja adalah sebesar 2200 satuan.

3.4 Algoritme Pembangkit Jadwal

Setelah menentukan banyaknya pekerja full-time dan tambahan pekerja part-time, maka akan ditentukan penjadwalan pekerja- pekerja tersebut dengan menggunakan sebuah algoritme pembangkit jadwal. Langkah-langkah dalam menentukan jadwal kerja adalah sebagai berikut: Langkah 1. Inisialisasi a. Diberikan A, B, D, E, f c , p c , p c , dan G. Dengan menggunakan rumusan- rumusan yang telah diberikan, ditentukan i F ii d u , e u dan P dengan menggunakan Persamaan 3.2.1 sampai dengan Persamaan 3.2.3 P pekerja part-time terdiri atas min , P G pekerja limited part-time ditambah P G + − pekerja unlimited part-time. b. Ditentukan pekerja full-time 1, 2, ..., F pada semua pekerja full-time dan pekan 1, 2, ..., B. Setiap pekan dimulai pada hari Senin dan diakhiri pada hari Minggu. Langkah 2. Pemberian A libur akhir pekan Setiap pekerja full-time diberikan tepat A libur akhir pekan dari B akhir pekan yang ada dengan menjaga banyaknya pekerja yang libur akhir pekan pada setiap pekannya adalah seimbang. Caranya yaitu: a. Dimisalkan mod X AF B = dan Y AF B ⎡ ⎤ = ⎢ ⎥ b. Untuk X akhir pekan pertama, diberikan libur akhir pekan berturut-turut kepada Y pekerja. Sedangkan untuk akhir pekan lainnya diberikan libur akhir pekan kepada Y-1 pekerja. Langkah 3. Pemberian tambahan libur akhir pekan Jika e u , maka terdapat kelebihan pekerja full-time pada akhir pekan. Karena diasumsikan pemberian libur akhir pekan lebih baik daripada pemberian libur hari kerja, maka kelebihan pekerja full-time pada akhir pekan tersebut dapat dipekerjakan pada hari kerja. Hal ini terjadi jika nilai d u . Jadi kelebihan pekerja pada hari kerja lebih baik daripada kelebihan pekerja pada hari akhir pekan. Jadi jika e u daan d u , diberikan libur akhir pekan tambahan kepada 2 e u − pekerja. Hal ini dapat diberlakukan pada akhir pekan mana saja yang mempunyai kelebihan pekerja dengan tetap menjaga banyaknya libur akhir pekan per pekerja dan banyaknya 17 pekerja yang libur per akhir pekan adalah seseimbang mungkin. Langkah 4. Pemberian libur hari kerja Untuk setiap pekan, untuk memenuhi persyaratan setiap pekerja libur 2 hari, diberikan 0 atau 2 hari libur hari kerja untuk setiap pekerja yang bergantung pada banyaknya hari libur akhir pekan pekerja tersebut pada pekan yang bersangkutan. Salah satu caranya adalah dengan memberikan libur hari kerja untuk setiap pekerja berturut-turut dari pekerja full- time 1 sampai pekerja full-time F dengan menggunakan urutan hari kerja: Senin, Selasa,..., Jum’at, Senin,.... Langkah 5. Pemberian pekerja part-time Diberikan pekerja part-time pada hari- hari yang membutuhkan pekerja sehingga kebutuhan pekerja pada hari tesebut dapat terpenuhi. Tabel 4 adalah penjadwalan pekerja yang bersesuaian dengan Contoh 4. Diberikan A=2, B=5, D=8, E=10, 7 f c = , dan 9 p c = . Jadi 16 pekerja full-time harus dipekerjakan perusahaan. Dari Langkah 2 didapat 2 X = dan 7 Y = , artinya bahwa untuk 2 akhir pekan pertama diberikan libur akhir pekan kepada 7 orang pekerja full-time dan 6 orang pekerja full-time diberikan libur pada akhir pekan sisanya. Karena e u , maka Langkah 3 tidak diproses. Pada Langkah 4, diberikan libur hari kerja untuk melengkapi persyaratan setiap pekerja libur 2 hari setiap pekannya. Selanjutnya dihitung banyaknya pekerja full- time yang bekerja pada masing-masing hari. Pekerja part-time dapat ditambahkan pada hari yang kekurangan pekerja, sehingga terbentuklah Tabel 4. Tabel 5 adalah penjadwalan kerja pekerja yang bersesuaian dengan Contoh 5.

3.5 Algoritme Modifikasi untuk