Contoh Permasalahan Penentuan dan Penjadwalan Pekerja Full-time dan Pekerja Part-time dengan Kendala Libur Hari Kerja dan Libur Akhir Pekan

5 2 5 5 , , 5 2 21 , , 3.2.20 5 , . f p d f p d e f e Fc E D F c F b C F B Fc E F c b F b Fc b F θ ⎧ + + − ≤ ≤ ⎪⎪ = + − − ≤ ⎨ ⎪ ⎪⎩ Misalkan 4 7 3 5 +2 5 - 5 , = 5 +2 21 dan 5 , f p f p f C F B Fc E D F c C F B Fc E F c C F BFc θ = + − − = maka 4 7 3 , , , , , . d d e e C F F b C F b F b C F B C F b F ≤ ≤ ⎧ ⎪ ≤ = ⎨ ⎪ ⎩ Fungsi CF akan minimum pada d F b = atau e F b = lihat Lampiran 12 Jika d F b = bukan bilangan bulat, maka F bernilai d b ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ atau d b ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ bergantung pada biaya pekerja yang paling kecil yang dihasilkan dari keduanya. Nilai d F b = ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ terdapat pada selang [ ] 0, d b , sehingga biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mempekerjakan d b ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ pekerja full-time adalah 4 d C b ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ , sedangkan d F b = ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ terdapat pada selang , ] d e b b , sehingga biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mempekerjakan d b ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ pekerja full-time adalah 7 d C b ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ . Jadi jika d F b = bukan bilangan bulat, maka 4 7 4 7 , , 3.2.21 , . d d d d d d b C b C b F b C b C b ⎧ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎡ ⎤ ⎪⎣ ⎦ ⎣ ⎦ ⎢ ⎥ = ⎨ ≥ ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ ⎡ ⎤ ⎪⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ⎢ ⎥ ⎩ Pertaksamaan 4 7 e e C b C b ⎢ ⎥ ⎡ ⎤ ⎣ ⎦ ⎢ ⎥ pada Persamaan 3.2.21 dapat ditulis sebagai 5 21 3 2 d d p f p b b c c c θ θ ⎡ ⎤ − − − + ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ⎣ ⎦ lihat Lampiran 13. Jika e F b = bukan bilangan bulat, maka F bernilai e b ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ atau e b ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ bergantung pada biaya pekerja yang paling kecil yang dihasilkan dari keduanya. Nilai e F b = ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ terdapat pada selang ] , d e b b , sehingga biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mempekerjakan e b ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ pekerja full-time adalah 7 e C b ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ , sedangkan e F b = ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ terdapat pada selang , e b ∞ , sehingga biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mempekerjakan e b ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ pekerja full-time adalah 3 e C b ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ . Jadi jika e F b = bukan bilangan bulat maka 7 3 7 3 , , 3.2.22 , . e e e e e e b C b C b F b C b C b ⎧ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ ⎡ ⎤ ⎪⎣ ⎦ ⎣ ⎦ ⎢ ⎥ = ⎨ ≥ ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ ⎡ ⎤ ⎪⎢ ⎥ ⎣ ⎦ ⎢ ⎥ ⎩ Pertaksamaan 7 3 e e C b C b ⎢ ⎥ ⎡ ⎤ ⎣ ⎦ ⎢ ⎥ pada Persamaan 3.2.22 dapat ditulis sebagai 5 21 e e f p b b c c θ − − ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ lihat Lampiran 14.

3.3 Contoh Permasalahan

3.3.1 Pemakaian Pekerja Full-time dan Kedua Jenis Pekerja Part-time Dari pembahasan kasus-kasus di atas, diperoleh bahwa jika perusahaan menggunakan pekerja limited part-time dan unlimited part-time, maka banyaknya pekerja full-time yang dibutuhkan perusahaan adalah sebagai berikut 1. Jika e d b b ≤ , atau e d b b dan 21 e d g b b θ ≥ − − , maka 2 5 5 g F b E D g = = + − . Jika F bukan bilangan bulat, maka F bernilai g b ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ atau g b ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ yang ditentukan oleh Persamaan 3.2.12. 2. Jika e d b b dan 21 e d g b b θ − − , maka , 2 21 5 3 2 , 5 21 , 5 21 . { p d f p h f E g b D c c b c c F θ θ θ θ − − = + ≥ − = − = Jika F bukan bilangan bulat, maka F ditentukan oleh Persamaan 3.2.18 dan Persamaan 3.2.19. Contoh 3. Misalkan sebuah perusahaan beroperasi tujuh hari dalam sepekan selama 5 pekan B=5. Perusahaan mempekerjakan pekerja full-time yang masing-masing diberikan hari libur sebanyak 2 hari per pekan termasuk di dalamnya libur 2 akhir pekan A=2 dari 5 akhir pekan seluruhnya. Perusahaan membutuhkan 8 pekerja full-time pada setiap hari kerja D=8, dan 10 pekerja pada tiap akhir pekan E=10. Biaya pekerja full-time, 7 f c = satuan per pekerja per hari. Selain mempekerjakan pekerja full-time, perusahaan juga memutuskan untuk mempekerjakan pekerja limited part-time dan unlimited part- time dengan biaya berturut-turut adalah 5 satuan 5 p c = dan 9 satuan 9 p c = per pekerja per hari. Juga ditentukan bahwa banyaknya pekerja limited part-time yang tersedia adalah 8 pekerja G=8. Selanjutnya akan ditentukan banyaknya pekerja full-time dan part-time yang akan dipekerjakan perusahaan, serta biaya yang dikeluarkan untuk mempekerjakan pekerja-pekerja tersebut. Dari data yang ada, dapat didefinisikan 8 1, 6 5 G g B = = = dan 2 0, 4 5 A B θ = = = . Dengan menggunakan Persamaan 3.2.6 dan Persamaan 3.2.7 ditentukan 10 10 16, 67 dan 1 1 0, 4 0, 6 e E b θ = = = = − − 5 58 40 10, 53. 3 2 3 20, 4 3,8 d D b θ = = = = + + karena e d b b , 1, 6 2 1 g θ = − e d b b − 7, 37 = , dan 5 35 21 10,8 f p c c θ = − = , maka dari Point 2 pada Subsubbab 3.3.1 diperoleh 10, 53 d F b = = . Karena F bukan bilangan bulat, maka nilai F akan ditentukan dengan menggunakan Persamaan 3.2.18. Karena 5 21 4, 77 6,37 3 2 f p d d p c c b b c θ θ − − − = = ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ + maka 10 d F b = = ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ . Jadi nilai F sekarang adalah 10, artinya banyaknya pekerja full-time yang dibutuhkan perusahaan adalah sebanyak 10 pekerja. Selanjutnya dengan 10 F = ditentukan 2 2 2510 25 210 100 60 40 e u BE B A F = − − = − − = − = dan 5 5 2 558 5510 25 210 200 190 10. d u BD BF B A F = − − − = − − − = − = Karena 0 e u dan d u , maka 50 e d P u u = + = . Karena pekerja limited part-time yang tersedia adalah 8 pekerja, maka 50 pekerja part-time tersebut terdiri atas 8 pekerja limited part-time dan 42 pekerja unlimited part-time. Dari Persamaan 3.2.17 dengan 10 F bd = = ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ diperoleh 5 2 5 5 5107 210 58 10 5 510 1, 69 1, 65 2546 satuan. f p p C F B Fc E D F g c gc C = + + − − + + + − ⎛ ⎞ = ⎜ ⎟ − + ⎝ ⎠ = Jadi selama 5 pekan beroperasi, perusahaan harus mempekerjakan 10 pekerja full-time, 8 pekerja limited part-time dan 42 pekerja unlimited part-time dengan 40 pekerja part-time yang bekerja pada akhir pekan dan sisanya bekerja pada hari kerja. Biaya minimum yang harus dikeluarkan dalam mempekerjakan pekerja-pekerja tersebut adalah sebesar 2546 satuan. 3.3.2 Pekerja Full-time dan Pekerja Limited Part-time Dari pembahasan kasus-kasus di atas, diperoleh bahwa jika perusahaan menggunakan pekerja limited part-time selain pekerja full-time, maka banyaknya pekerja full-time yang dibutuhkan perusahaan adalah sebagai berikut 1. Jika e d b b ≤ , atau e d b b dan 21 e d g b b θ ≥ − − , maka 2 5 5 g F b E D g = = + − . 2. Jika e d b b dan 21 e d g b b θ − − , maka 2 21 . h F b E g θ = = − − Jika F bukan bilangan bulat, maka F bernilai F ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ dan bukan bernilai F ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ , karena 15 jika F bernilai F ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ , maka akan mengakibatkan lebih banyak lagi shift pekerja part-time yang harus di-cover, sehingga perusahaan harus mempekerjakan lebih banyak lagi pekerja part-time. Contoh 4. Seperti pada Contoh 3, tetapi dengan hanya menggunakan pekerja limited part-time di samping pekerja full-time. Akan ditentukan banyaknya pekerja full- time dan limited part-time yang akan dipekerjakan perusahaan, serta biaya yang dikeluarkan untuk mempekerjakan pekerja- pekerja tersebut. Dengan 1, 6 g = dan 0.4 θ = , maka dapat ditentukan 10 10 16, 67 dan 1 1 0, 4 0, 6 e E b θ = = = = − − 5 58 40 10, 53. 3 2 3 20, 4 3,8 d D b θ = = = = + + Karena e d b b , dan 1, 6 2 1 e d g b b θ = − − 7, 37 = , maka 2 21 210 1, 6 15, 33. 21 0, 4 h F b E g θ = = − − − = = − Karena F bukan bilangan bulat, maka 15, 33 16. F F = = = ⎡ ⎤ ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ ⎢ ⎥ Jadi banyaknya pekerja full-time yang dibutuhkan perusahaan adalah sebanyak 16 pekerja. Selanjutnya dengan 16 F = ditentukan 2 2 2510 25 216 100 96 4 e u BE B A F = − − = − − = − = dan [ ] 5 5 2 558 [5516 25 216] 200 304 104. d u BD BF B A F = − − − = − − − = − = − Jadi total terdapat surplus 104 shift pekerja full-time pada hari kerja dan karena e u dan d u , maka 4 e P u = = . Jadi perusahaan harus mempekerjakan sebanyak 4 pekerja limited part-time dari 8 pekerja yang tersedia. Dari Persamaan 3.2.17 dengan 16 F = diperoleh 5 2 21 16 5 5167 210 21 0, 4165 5 560 4 2820 satuan. f p C F B Fc E F c C θ = + − − = + − − = + = Jadi selama 5 pekan beroperasi, perusahaan harus mempekerjakan 16 pekerja full-time dan 4 pekerja limited part-time, dengan biaya untuk mempekerjakan seluruh pekerja tersebut adalah sebesar 2820 satuan. 3.3.3 Pemakaian Pekerja Full-time dan Pekerja Unlimited Part-time Dari pembahasan kasus-kasus di atas, diperoleh bahwa jika perusahaan menggunakan pekerja unlimited part-time selain pekerja full-time, maka banyaknya pekerja full-time yang dibutuhkan perusahaan adalah sebagai berikut 1. Jika e d b b ≤ , maka 2 5 5 t F b E D = = + . Jika F bukan bilangan bulat, maka F ditentukan oleh Persamaan 3.2.14 2. Jika e d b b dan 5 21 f p c c θ ≥ − , maka 5 3 2 d F b D θ = = + . Jika F bukan bilangan bulat, maka F ditentukan oleh Persamaan 3.2.21. 3. Jika e d b b dan 5 21 f p c c θ − , maka 1 , e F b E θ = = − Jika F bukan bilangan bulat, maka F ditentukan oleh Persamaan 3.2.22. Contoh 5. Seperti pada Contoh 3, tetapi dengan hanya menggunakan pekerja unlimited part- time di samping pekerja full-time. Akan ditentukan banyaknya pekerja full- time dan unlimited part-time yang akan dipekerjakan perusahaan, serta biaya yang dikeluarkan untuk mempekerjakan pekerja- pekerja tersebut. Dengan 0.4 θ = , maka dapat ditentukan 10 10 16, 67 dan 1 1 0, 4 0, 6 e E b θ = = = = − − 5 58 40 10, 53. 3 2 3 20, 4 3,8 d D b θ = = = = + + Karena e d b b dan 5 35 21 f p c c θ = − 10,8 = , maka 5 10, 53. 3 2 d D F b θ = = = + Karena 5 2 1 4, 7 6, 4 3 2 f p p d d c c b b c θ θ − − − = = ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ + , maka dari Persamaan 3.2.21 diperoleh 10 d F b = = ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ . Jadi banyaknya pekerja full-time yang dibutuhkan perusahaan adalah sebanyak 10 pekerja. Selanjutnya dengan 10 F = ditentukan 2 2 2510 25 210 100 60 40 e u BE B A F = − − = − − = − = dan 5 5 2 558 5510 25 210 200 190 10. d u BD BF B A F = − − − = − − − = − = Karena e u dan d u , maka 50 e d P u u = + = . Jadi perusahaan harus mempekerjakan sebanyak 50 pekerja unlimited part-time. Dari Persamaan 3.2.20 dengan 10 F bd = = ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ diperoleh 5 2 5 5 5107 210 58 10 5 5109 2200 satuan. f p C F B Fc E D F c C = + + − + + ⎛ ⎞ = ⎜ ⎟ − ⎝ ⎠ = Jadi selama 5 pekan beroperasi, perusahaan harus mempekerjakan 10 pekerja full-time dan dan 50 pekerja unlimited part- time dengan 40 pekerja part-time yang bekerja pada akhir pekan dan sisanya bekerja pada hari kerja. Biaya minimum yang dikeluarkan perusahaan untuk mempekerjakan seluruh pekerja adalah sebesar 2200 satuan.

3.4 Algoritme Pembangkit Jadwal