Fungsi bilangan bulat terbesar

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah penjadwalan pekerja merupakan salah satu masalah yang sudah sepantasnya selalu menjadi perhatian oleh sebuah perusahaan, apalagi masalah tersebut sangat berkaitan dengan efisiensi kinerja dan sumber daya pekerja yang digunakan oleh perusahaan. Secara garis besar, masalah penjadwalan pekerja dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu days-off, shift, dan tour scheduling problems. Days-off scheduling problem ialah masalah menentukan hari kerja dan waktu istirahat pekerja dalam suatu interval waktu tertentu. Shift scheduling problem terjadi bila dalam days-off scheduling problem harus ditentukan waktu awal kerja, lamanya shift, interval dan waktu awal istirahat pekerja. Bila days-off schedule dan shift schedule harus ditentukan dalam suatu pola, maka masalahnya menjadi masalah menentukan rute penjadwalan atau tour scheduling problems. Dalam karya ilmiah ini, pekerja dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pekerja full-time dan pekerja part-time. Karena masalah seperti pada karya ilmiah ini terjadi pada perusahaan yang beroperasi setiap hari, maka setiap pekerja full-time akan diberikan sejumlah hari libur, yaitu libur hari kerja dan libur akhir pekan. Dalam karya ilmiah ini akan dipelajari cara menentukan banyaknya pekerja, baik pekerja full-time maupun pekerja part-time, yang dibutuhkan suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu dengan memenuhi kendala kebutuhan pekerja setiap harinya dan kendala hari libur. Juga akan dipelajari cara menjadwalkerjakan para pekerja tersebut. Karya ilmiah ini merupakan rekonstruksi jurnal yang berjudul Sizing and sheduling a full- time and part-time workforce with off-day and off-weekend constraints, yang ditulis oleh Hamilton Emmons dan Du-Shean Fuh pada Annals of Operation Research, vol. 70 halaman 473-492 tahun 1998.

1.2 Tujuan

Tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah menentukan kombinasi pemakaian pekerja full- time dan part-time yang akan dipekerjakan oleh suatu perusahaan, beserta penjadwalan hari kerja masing-masing pekerja, dengan memenuhi kendala libur hari kerja dan libur hari akhir pekan, sehingga biaya yang dikeluarkan dapat ditekan seminimal mungkin. II LANDASAN TEORI Definisi 1. Fungsi Sesepenggal Fungsi sesepenggal piecewise function adalah fungsi yang terdefinisi oleh rumus yang berlainan sesuai dengan daerah asalnya. Stewart, 2001 Contoh1 . Contoh-contoh piecewise function: 1. 1, 1, 2 1. x x f x x x − ≤ ⎧ = ⎨ + ⎩ 2. 1, 0 z 1, 2, 1 z 2. f z ≤ ⎧ = ⎨ ≤ ⎩ 3. Fungsi nilai mutlak , 0, , 0. x x f z x x x ≥ ⎧ = = ⎨ − ⎩

4. Fungsi bilangan bulat terbesar

ƒ x = ⎢ ⎥ ⎣ ⎦ Bilangan bulat terbesar yang lebih kecil atau sama dengan x. Misalkan 1 4 x ≤ , maka 1, 1 2, 2, 2 3, 3, 3 4. x f x x x x ⎧ ≤ ⎪⎪ ⎪⎪ ⎢ ⎥ = = ≤ ⎨ ⎣ ⎦ ⎪⎪ ⎪ ≤ ⎪⎩ ƒ x = ⎡ ⎤ ⎢ ⎥ Bilangan bulat terkecil yang lebih besar atau sama dengan x. Misalkan 1 4 x ≤ , maka 2, 1 2, 3, 2 3, 4, 3 4. x f x x x x ⎧ ≤ ⎪⎪ ⎪⎪ ⎡ ⎤ = = ≤ ⎨ ⎢ ⎥ ⎪⎪ ⎪ ≤ ⎪⎩ Definisi 2. Fungsi Naik dan Fungsi Turun Misalkan fx=y, • Fungsi f disebut fungsi naik pada selang I, jika fx 1 fx 2 , bilamana x 1 x 2 di I. • Fungsi f disebut fungsi turun pada selang I, jika fx 1 fx 2 , bilamana x 1 x 2 di I. Stewart, 2001 Definisi 3. Modulo Jika sebuah bilangan bulat a yang taknol membagi selisih bilangan bulat b dan c, maka b dikatakan kongruen ke c modulo a, dinotasikan mod b c a ≡ , atau dapat ditulis dengan mod b c a = . Jika b c − tidak habis dibagi a, maka a tidak kongruen ke c mod a, yang ditulis mod b c a ≡ , atau dapat ditulis dengan mod b c a = . Niven et al., 1991 III PEMBAHASAN Suatu perusahaan beroperasi setiap hari, lima hari kerja yaitu hari Senin sampai dengan hari Jum’at, dan dua hari akhir pekan, hari Sabtu dan hari Minggu. Dalam membangun usahanya selama B pekan, perusahaan mempekerjakan F pekerja full- time. Akan tetapi terkadang perusahaan juga mempekerjakan pekerja part-time sebagai tambahan pekerja full-time. Penambahan pekerja part-time ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pekerja pada waktu tertentu, sehingga ketidakefektifan pekerja dapat dihindari dan pemakaian biaya dapat ditekan sekecil mungkin. Pada setiap hari kerja, diputuskan bahwa perusahaan membutuhkan D pekerja full-time dari F pekerja full-time, yang bekerja dan E pekerja full-time dari F pekerja full-time, yang bekerja pada hari akhir pekan. Selama B pekan pengoperasian, setiap pekerja full-time memiliki dua hari libur tiap pekannya dan libur A akhir pekan dari B akhir pekan seluruhnya. Dengan kendala hari libur tersebut, maka akan ditentukan banyaknya pekerja full-time dan pekerja part-time yang dibutuhkan perusahaan selama B pekan pengoperasian, dengan biaya yang minimum, beserta penjadwalan kerjanya. Dalam karya ilmiah ini, dipergunakan aturan shift tunggal single shift dari sejumlah pekerja. Definisi 4. Shift Shift adalah pola kerja harian yang terdiri atas sejumlah waktu kerja yang beruntun dari seorang pekerja. Brusco Jacobs, 1995 Dalam permasalahan ini akan digunakan beberapa asumsi, yaitu: 1. Perusahaan beroperasi 8 jam setiap hari, lima hari kerja dan dua hari akhir pekan. 2. Banyaknya pekerja pada hari kerja boleh lebih besar, sama dengan, atau lebih kecil daripada banyaknya pekerja pada hari akhir pekan. 3. Perusahaan hanya mempunyai satu shift setiap harinya, yang lamanya adalah 8 jam. 4. Karena kendala hari libur yang menyatakan setiap pekerja full-time libur 2 hari setiap pekannya, maka setiap pekerja full-time bekerja 5 hari setiap pekannya selama B pekan. 5. Setiap pekerja, baik pekerja full-time maupun pekerja part-time dapat ditempatkan pada hari mana saja sesuai kebutuhan, dan 6. Faktor-faktor tak terduga yang dapat menghambat jalannya pekerjaan seperti sakit, libur nasional, dan sebab lainnya diabaikan. Pada awalnya, diketahui bahwa setiap pekerja memiliki satu shift setiap harinya. Akan tetapi karena adanya penentuan dua hari libur setiap pekannya untuk setiap pekerja, maka untuk mempermudah pembahasan, selanjutnya shift yang dimiliki setiap pekerja tersebut dibedakan menjadi dua, yaitu shift yang dipakai pekerja untuk bekerja disebut shift kerja dan shift yang dipakai pekerja untuk libur disebut shift libur. Dengan demikian pemakaian “shift” dapat digantikan dengan “hari”. 2 Untuk lebih memahami penggunaan istilah shift, diberikan ilustrasi di bawah ini: Ilustrasi 1 Pekerja Sn Sl Rb Km Jm Sb Mg a o o b o o Tabel di atas menggambarkan jadwal kerja Pekerja a dan Pekerja b selama satu pekan. Shift kerja digambarkan dengan kotak kosong. Sedangkan kotak yang berisi “o” adalah shift libur pekerja yang bersangkutan. Jadi dari tabel di atas, Pekerja a memiliki shift libur pada akhir pekan atau dapat juga diartikan Pekerja a mempunyai hari libur akhir pekan pada pekan tersebut. Sedangkan Pekerja b mempunyai hari libur pada hari Senin dan Kamis. Dalam pembahasan ini, akan dibahas cara menentukan rumusan dalam menentukan banyaknya pekerja full-time yang diperlukan perusahaan selama B pekan dan banyaknya pekerja part-time jika dibutuhkan, dengan biaya yang minimum. Juga akan dibahas cara menjadwalkerjakan pekerja-pekerja tersebut. Untuk mempermudah pemahaman, diberikan contoh-contoh kasus yang bersesuaian. Permasalahan seperti ini juga sering dihadapi oleh perusahaan yang bekerja tanpa henti, 24 jam setiap hari. Perusahaan tersebut tentunya memiliki lebih dari satu shift setiap harinya yang tidak saling berpotongan overlap. Dengan demikian, penjadwalan pekerja seperti pada karya ilmiah ini dapat dilakukan pada setiap shift secara terpisah. Untuk selanjutnya pembahasan masalah penentuan dan penjadwalan pekerja full-time dan pekerja part-time akan dibagi menjadi dua, yaitu pembahasan masalah penentuan pekerja full-time tanpa pekerja part-time dan pembahasan masalah penentuan pekerja full- time dan pekerja part-time, beserta penjadwalan kerjanya.

3.1 Masalah Penentuan Pekerja Full-