Sharit Bhowmik 2010 dalam penelitiannya menuliskan aspek yang paling penting adalah pedagang kaki lima adalah menggunakan hak
konstitusionalnya untuk melakukan perdagangan atau bisnis maka seharusnya diatur dengan benar dan tidak dihapuskan. Kebijakan untuk
menangani masalah PKL adalah dengan menyusun model hukum untuk PKL yang dijalankan oleh Departemen Perumahan dan Perkotaan.
Kebijakan nasional menekankan mengeluarkan izin para PKL yang ada harus didaftarkan PKL pertama dan baru harus ditampung tergantung pada
ketersediaan ruang. Dalam RUU disebutkan bahwa bukan hak PKL untuk berjualan di jalan. Kebijakan nasional telah ditetapkan bahwa penggusuran
adalah pilihan terakhir. Apalagi, jika PKL diusir pihak yang berwenang harus memastikan bahwa mereka diberikan situs alternatif dan penghasilan
mereka tidak berkurang. Banyak yang merasa bahwa ini adalah yang paling penting ketentuan untuk perlindungan PKL. RUU tidak menyebutkan apa-
apa pada penggusuran. Jika ada peraturan tidak ada, otoritas kota bisa menggusur PKL tanpa pandang bulu. Titik keempat keberangkatan dari
kebijakan nasional dalam aspek numerik dari pedagang kaki lima.
F. Kerangka Berpikir
Kerangka pikiran
merupakan kerangka
konseptual yang
memaparkan dimensi-dimensi utama dari penelitian, faktor-faktor kunci, variabel-variabel yang berhubungan antara dimensi yang disusun dalam
bentuk narasi atau grafis, sebagai pedoman kerja, baik dalam penyusunan metode pelaksanaan di lapangan maupun pembahasan hasil penelitian.
Dalam penelitian ini, kerangka konseptual kebijakan Pemkot Surakarta dalam penataan PKL.
Pedagang kaki lima seringkali dianggap mengganggu ketertiban, kebersihan, lingkungan dan ketentraman daerah Kota Surakarta khususnya
Kecamatan Laweyan. Karena di daerah ini banyak sekali menjamur PKL di pinggir jalan, sehingga mengganggu ketertiban. Pemerintah sudah
mengeluarkan Perda Nomor 3 Tahun 2008 tentang pengelolaan PKL. Namun masih saja banyak PKL yang berjualan di pinggir jalan, walaupun
sebagian dari mereka sudah ada yang direlokasi ke tempat lain. Dengan adanya peraturan tersebut, kebijakan yang telah
dikeluarkan oleh Pemkot Surakarta telah berjalan baik atau belum dengan adanya pergantian Walikota. Kebijakan yang sudah dikeluarkan oleh
Pemkot juga membawa dampak positif terhadap kesejahteraan PKL itu sendiri.
Dari uraian diatas mengenai kerangka berpikir dapat digambarkan dalam bentuk bagan sebagai berikut.
Kesejahteraan PKL meningkat
Kebijakan Pemerintah Kota Surakarta
Perda Nomor 3 Tahun 2008 tentang Pengelolaan
PKL PKL belum tertata
dengan rapi PKL tertata
Pedagang Kaki Lima
PKL tertata rapi
50
BAB III METODE PENELITIAN
A. Dasar Penelitian
Penelitian merupakan suatu kegiatan di dalam menemukan dan mengembangkan serta menguji kebenaran yang dilakukan secara metodologis
dan sistematis yang berarti sesuai dengan metode yang bersifat ilmiah. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian menjadi hal yang sangat penting sebab keberhasilan kegiatan yang dilakukan dalam
penelitian ditentukan oleh tepatnya metode yang digunakan. Penelitian merupakan suatu sarana bagi ilmu pengetahuan untuk mengembangkan ilmu
yang bersangkutan. Penelitian juga merupakan sarana bagi masyarakat untuk ikut memecahkan masalah yang dihadapi.
Metode penelitian mempunyai peranan penting dalam menentukan kualitas hasil penelitian. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode kualitatif. Data yang diperoleh dari penelitian tidak berupa anka-angka tetapi data yang terkumpul dalam bentuk kata-kata
lisan yang mencakup catatan, laporan dan foto. Jenis penelitian ini menggunakan Metode Studi Kasus. Studi kasus berarti metode atau strategi
dalam penelitian, dapat juga berarti hasil dari suatu penelitian sebuah kasus tertentu. Studi kasus adalah suatu pendekatan untuk mempelajari,
menerangkan dan menginterprestasikan suatu kasus dalam konteksnya secara natural tanpa adanya intervensi dari pihak luar.
Dalam metode penelitian ini, terdapat beberapa hal yang dapat menentukan langkah pelaksanaan kegiatan penelitian. Langkah-langkah yang
harus ditentukan adalah jenis penelitian, fokus penelitian, sumber data penelitian, metode pengumpulan data, keabsahan data, analisis data, dan
prosedur penelitian. Melalui metode kualitatif, peneliti berupaya untuk menjelaskan,
mendiskripsikan dan menyelidiki kebijakan Pemkot Surakarta dalam penataan PKL di Laweyan dan tingkat kesejahteraan hidup PKL.
B. Lokasi penelitian