12 kerapatan jenis sebesar 1.807,3 kgm
3
, 70 OPC dan 30 ASP kerapatan jenis sebesar 1.794,2 kgm
3
, 60 OPC dan 40 ASP kerapatan jenis sebesar 1.775,5 kgm
3
, dan 50 OPC dan 50 ASP sebesar 1.756,7 kgm
3
Oyetolla, 2006.
Tabel 2. Kerapatan jenis bulk density dan gaya tekan mortar ASP Perbandingan
Campuran Berat rata-rata
mortar kg Kepadatan
kgm
3
Rata-rata beban kegagalan KN
Kekuatan tekan Nmm
2
100 OPC 0 RHA
21,08 1976,06
218,00 4,60
90 OPC 10 RHA
19,58 1835,45
194,00 4,09
80 OPC 20 RHA
19,28 1807,32
173,00 3,65
70 OPC 30 RHA
19,14 1794,20
98,00 2,07
60 OPC 40 RHA
18,94 1775,45
50,00 1,05
50 OPC 50 RHA
18,74 1756,70
28,00 0,59
Sumber : Oyetola dan Abdullahi M 2006.
2.5. Pola Pembasahan
Irigasi dengan perbedaan tekanan negatif adalah salah satu cara irigasi bawah permukaan yang efektif pada pengaturan air irigasi. Tingkat efisiensi dari sistem
ini tergantung dari pola pembasahan yang dihasilkan oleh karakteristik pipa poros. Penelitian tentang dampak dari karakteristik pipa poros terhadap pola pembasahan
pada tanah dengan sistem irigasi perbedaan tekanan negatif telah dilakukan oleh Khan 2015. Penelitian Khan 2015 menggunakan enam perlakuan dari
komposisi mortar dengan tekanan negatif -3 cm. Tekanan negatif dilakukan dengan cara meletakkan sumber air lebih rendah dari pada pipa poros yang ditaruh
di tengah-tengah bak penampung tanah secara vertikal.
13 Gambar 1. Penelitian sistem irigasi dengan perbedaan tekanan negatif
Khan, 2015
Gambar 2. Tampak atas letak pipa poros dan sumbu untuk pengambilan data Khan, 2015
Hasil penelitian menyatakan bahwa bentuk pola pembasahan seperti bola yang
dipotong pada bagian atas dengan perubahan diameter 128,6, perluasan jari-jari tertinggi x dan y pada 24,1 dan 34,48 dengan tingkat efisiensi air sebesar 94-
97.
14 Gambar 3. Pola pembasahan untuk pipa poros dengan panjang pipa 11 cm
Khan, 2015
15
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat
Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2016. Analisa pola pembasahan
dilakukan di Laboratorium Daya Alat Mesin Pertanian dan Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas
Pertanian, Universitas Lampung.
3.2. Alat dan Bahan
Alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah bak penampung yang pada sisi depan terbuat dari akrilik sebagai wadah tanah, plastik coran, soil moisture digital,
dan penggaris. Bahan yang digunakan adalah mortar arang sekam padi dengan perbandingan
semen:pasir:arang sekam padi 1:3:4, tanah yang diambil dari Laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung, pasir, dan air.