Pola Pembasahan TINJAUAN PUSTAKA

15

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2016. Analisa pola pembasahan dilakukan di Laboratorium Daya Alat Mesin Pertanian dan Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

3.2. Alat dan Bahan

Alat yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah bak penampung yang pada sisi depan terbuat dari akrilik sebagai wadah tanah, plastik coran, soil moisture digital, dan penggaris. Bahan yang digunakan adalah mortar arang sekam padi dengan perbandingan semen:pasir:arang sekam padi 1:3:4, tanah yang diambil dari Laboratorium Lapangan Terpadu Universitas Lampung, pasir, dan air. 16

3.3. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua perlakuan yaitu perbandingan antara tanah dengan pasir dan lama pemberian air irigasi, dua ulangan pada setiap perlakuannya. Adapun perlakuan akan dilakukan yaitu: Table 3. Perlakuan penelitian Perlakuan P Waktu Irigasi T T 1 T 2 T 3 P 1 P 1 T 1 P 1 T 2 P 1 T 3 P 2 P 2 T 1 P 2 T 2 P 2 T 3 P 3 P 3 T 1 P 3 T 2 P 3 T 3 Keterangan: P 1 = tanah:pasir 1:0 P 2 = tanah:pasir 1:1 P 3 = tanah:pasir 0:1 T 1 = waktu irigasi selama 4 jam T 2 = waktu irigasi selama 6 jam T 3 = waktu irigasi selama 8 jam Diagram alir dari penilitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.

3.3.1. Uji Sifat Fisik Tanah

 Tekstur Tanah Tanah yang digunakan dalam penelitian ini diuji tekstur terlebih dahulu dengan cara sampel tanah diambil menggunakan ring sample. Sampel tanah yang sudah diambil kemudian dilarutkan dengan air sebanyak tiga kali volume sampel tanah dan diberi satu sendok makan deterjen selanjutnya diaduk hingga rata dan didiamkan hingga air menjadi bening. Hasil presentase partikel dicocokkan dengan segitiga tekstur untuk diketahui tekstur tanah. 17

3.3.2. Persiapan Alat dan Bahan

Pada penelitian ini digunakan tanah dari Lab. Lapangan Terpadu Universitas Lampung. Tanah yang telah diambil kemudian dijemur di bawah sinar matahari hingga kering. Kemudian tanah diayak dengan diameter ayakan 2 mm dan 5 mm. Mulai Persiapan alat dan bahan Pembuatan bak penampung Bak penampung dengan bagian depan ditutup menggunakan akrilik Penjemuran tanah dan pasir Pengambilan data kadar air Data kadar air  Analisis data  Penulisan skripsi Skripsi Selesai Gambar 4. Diagram alir penelitian 18 Pada pasir juga dilakukan penjemuran dan pengayakan dengan diameter 50 μm dan 2 mm. Tanah dan pasir yang sudah disiapkan kemudian dimasukkan ke dalam bak penampung yang telah disiapkan. Mortar dimasukkan ke dalam media dan diletakkan secara vertikal di bagian bak penampung. Mortar dihubungkan pada tabung marihot menggunakan selang plastik. Mortar yang sudah dimasukkan ke dalam bak penampung digambarkan pada Gambar 4. Posisi mortar berada secara vertikal di dalam bak penampung dan berjarak 30 cm dari sisi kanan bak penampung. Hal itu dikarenakan untuk melihat pergerakan air secara horizontal ke kanan. Pergerakan air dianggap simetris. Keterangan: 1. Bak penampung 2. Sensor Soil moisture digital 3. Mortar Gambar 5. Tampak atas bak penampung dengan mortar 1 2 3