Manajemen Kinerja Pengertian Kinerja
Oleh karena itu, orang yang melakukan pengukuran kinerja perlu memenuhi persyaratan. Menurut Wibowo 2011:320 persyaratan itu diantaranya:
1. Dalam posisi mengamati perilaku dan kinerja yang menjadi kepentingan
individu 2.
Mampu memahami tentang dimensi atau gambaran kinerja 3.
Mempunyai pemahaman tentang format skala dan instrumennya dan 4.
Harus termotivasi untuk melakukan pekerjaan rutin secara sadar. Ukuran kinerja pada saat yang sama dapat pula merupakan sasaran organisasi.
Ukuran ini memberikan pengukuran yang jujur tentang progress atau prestasi individu dan tim. Ukuran kinerja akan memberikan dasar untuk umpan balik yang
terbaik. Menurut Wibowo 2011:322 mengemukakan adanya 3 dasar pengembangan
ukuran kinerja sebagai alat untuk meningkatkan efektivitas organisasi, yaitu sebagai berikut:
1. Apa yang diukur semata-mata ditentukan oleh apa yang dipertimbangkan
penting oleh pelanggan. 2.
Kebutuhan pelanggan diterjemahkan menjadi prioritas strategis dan rencana strategis mengindikasikan apa yang harus diukur.
3. Memberikan perbaikan kepada tim dengan mengukur hasil dari prioritas
strategis, memberi kontribusi untuk perbaikan lebih lanjut dengan mengusahakan motivasi tim, dan informasi tentang apa yang berjalan dan
tidak berjalan. Selain itu menurut Mahsun 2006:26, pengukuran kinerja adalah suatu metode
atau alat yang digunakan untuk mencatat dan menilai pencapaian pelaksanaan
kegiatan berdasarkan tujuan, sasaran, dan strategi sehingga dapat diketahui kemajuan organisasi serta meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan
akuntabilitas. Mahsun 2006:34 juga mengungkapkan bahwa pengukuran kinerja bukan tujuan
akhir melainkan merupakan alat agar dihasilkan manajemen yang lebih efisien dan terjadi peningkatan kinerja. Hasil dari pengukuran kinerja akan memberi tahu
kita apa yang terjadi, bukan mengapa hal itu terjadi atau apa yang harus dilakukan. Sedangkan menurut Mahmudi 2015:14, pengukuran kinerja
merupakan bagian penting dari proses pengendalian manajemen, baik organisasi pubik maupun swasta. Namun karena sifat dan karakteristik organisasi sektor
publik berbeda dengan sektor swasta, penekanan dan orientasi pengukuran kinerjanya pula berbeda. Adapun tujuan dilakukan penilaian kinerja sektor publik
adalah : a.
Mengetahui tingkat ketercapaian tujuan organisasi. b.
Menyediakan sarana pembelajaran pegawai. c.
Memperbaiki kinerja periode berikutnya. d.
Memberikan pertimbangan yang sistematik dalam pembuatan keputusan pemberian reward and punishment.
e. Memotivasi pegawai.
f. Menciptakan akuntabilitas publik.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja merupakan cara
untuk mengetahui atau menilai sejauh mana tujuan, sasaran, dan program dari