Asas-asas Pemerintahan yang Transparan Terbuka
tersebut, dan berfungsi menyelesaikan perselisihan untuk mengatur dan menciptakan ketentraman serta kedamaian dalam hubungan kemasyarakatan.
2. Sektor Swasta Bisnis
Pada dasarnya private sector memiliki tujuan utamanya yaitu untuk menghasilkan keutungan sebesar-besarnya dengan melakukan pengawasan
yang lebih ketat pada kinerja perusahaan dengan memperhatikan juga arus balance sheet perusahaan apakah sedang mengalami keuntungan atau kerugian
karena disinilah tujuan utama dari sektor privat. Sektor privat berbeda dengan sektor publik yang lebih mementingkan
kepentingan umum, sektor privat sangat lebih mementingkan pemegang sahamnya. Pada saat ini sektor privat sendiri selain tetap mempertahankan
tujuannya yang selalu berorientasi pada keuntungan tetapi juga sisi politisnya sudah meulai diperhatikan. Dalam hal ini peran pemerintah melalui regulasi-
regulasi yang mereka luncurkan serta pengawasan yang ada membuat sektor privat mau tidak mau harus memperhitungkan sisi politis yang ada. Sebagai
contoh sektor privat dipaksa untuk mengikuti peraturan bahwa harga atap sebuah produk harus pada nilai tertentu dan sektor privat wajib mematuhi hal
tersebut, contoh lainnya mengenai monopoli, sektor private dipaksa untuk tidak melakukan adanya sistem kartel dan monopoli yang tentu saja akan merugikan
masyarakat banyak.
3. Civil Siciety Nirlaba
Civil Siciety adalah suatu masyarakat sipil yang didasari oleh kesetaraan dan selain itu juga masyarakat yang mampu mempengaruhi kebijakan umum serta
masyarakat yang didasari oleh demokrasi sehingga dapat membentuk masyarakat yang mandiri.
Civil society merupakan salah satu indikator cerminan tingkat kemampuan dan kemajuan masyarakat yang tinggi untuk bersikap kritis dan partisipatif dalam
menghadapi berbagai persoalan sosial. Dan merujuk pada ciri demokrasi adalah adanya partisipasi efektif rakyat dalam pembuatan keputusan publik
yang menyangkut nasib dan kepentingan rakyat dan adanya kontrol sosial untuk mengawasi pemerintah. Civil society adalah rumah bagi berbagai macam
perserikatan, kelompok, jamaah, partai ormas dan berbagai LSM lainnya. Mengingat kembali bahwa peran civil society sangatlah berguna untuk
mematahkan kekuasaan otoriter dan sewenang-wenang kasus jatuhnya Soeharto. Namun, yang perlu diingat adalah civil society tidak menghilangkan
pemerintahan, sifat civil society adalah penerima manfaat, dari pada sebuah kekuasaan penghancur.
Penyelenggaraan pemerintahan yang baik dan bertanggung jawab baru tercapai bila dalam penerapan otoritas politik, ekonomi dan administrasi ketiga unsur
tersebut memiliki jaringan dan interaksi yang setara dan sinerjik. Interaksi dan kemitraan seperti itu biasanya baru dapat berkembang subur bila ada kepercayaan
trust, transparansi, partisipasi, serta tata aturan yang jelas dan pasti.