Koefisien Determinasi R Statistik F Overall Test Uji t Partial Test

F-Statistik = 73,23378` Prob, F,Statistic = 0,000000 Selanjutnya untuk mengetahui apakah model analisis pada persamaan 4.1 dapat digunakan dalam analisis dan pembahasan hasil-hasil penelitian ini maka dilakukan serangkaian pengujian sebagai berikut.

4.3. Test of Goodness of Fit

4.3.1. Koefisien Determinasi R

2 Dari Lampiran 1 diketahui nilai R 2 = 0,834727. Artinya 83,47 persen variasi variabel modal, jumlah waktu bekerja, pengalaman dan pendidikan mampu menjelaskan variasi variabel Laba, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model.

4.3.2. Statistik F Overall Test

Dari Lampiran 1 diketahui nilai F-statistik 73,23378 dengan Prob. F-statistik 0,000000. Artinya pengujian signifikasi variabel independen secara serentak dalam memprediksi perubahan variasi laba signifikan pada á=0,01. Dengan kata lain model pada persamaan 3.2 di atas layak digunakan dalam analisis untuk menjelaskan pengaruh variabel modal, jumlah waktu bekerja, pengalaman dan pendidikan terhadap variabel laba secara bersama-sama.

4.3.3. Uji t Partial Test

a. Pengaruh Modal Usaha terhadap Laba Hipotesis yang menyatakan hubungan modal usaha dengan laba dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara H0: â1=0, artinya modal usaha tidak berpengaruh signifikan terhadap laba. H1: â1≠0, artinya modal usaha berpengaruh signifikan terhadap laba. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan sebagaimana telah dijelaskan pada bab III dari hasil regresi Lampiran 1 diketahui nilai koefisien modal adalah 0,608564 dengan Prob. Value 0,0000. Karena nilai Prob. value á 0,01 maka tolak H dan terima H 1 . Artinya modal usaha berpengaruh signifikan terhadap laba pada á = 0,01. Bila modal meningkat sebesar 10 persen maka laba juga akan meningkat, sebesar 6,08 persen, ceteris paribus. Tanda positif nilai koefisien X 1 menyatakan bahwa pengaruh antara modal dan laba adalah searah. Dari deskripsi profil responden Tabel 4.1 dan Tabel 4.5 diketahui bahwa persentase responden dengan modal yang rendah Rp. 100.000,- sampai dengan Rp. 6.039.000,- adalah tinggi 95,24 persen sedangkan persentase responden dengan perolehan laba yang rendah Rp. 19.000,- sampai dengan Rp. 510.000,- perhari juga tinggi 93,64 persen. Gambaran di atas memperlihatkan bahwa hubungan antara variabel modal dan laba adalah searah. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Effendi 2008, Oktafiana 2009 dan Herawati 2005. b. Pengaruh Jumlah Waktu Bekerja terhadap Laba Hipotesis yang menyatakan hubungan jumlah waktu bekerja dengan laba dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H0: â2=0, artinya jumlah waktu bekerja tidak berpengaruh signifikan terhadap laba. H1: â2≠0, artinya jumlah waktu bekerja berpengaruh signifikan terhadap laba. p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara Dari hasil regresi Lampiran 1 diketahui nilai koefisien jumlah waktu bekerja adalah 0,740387 dengan Prob. Value 0,0000. Karena nilai Prob. value á 0,01 maka tolak H dan terima H 1 . Artinya jumlah waktu bekerja berpengaruh signifikan terhadap laba pada á = 0,01. Bila jumlah waktu bekerja meningkat sebesar 10 persen maka laba juga akan meningkat, sebesar 7,40 persen, ceteris paribus. Tanda positif nilai koefisien X 2 menyatakan bahwa pengaruh antara jumlah waktu bekerja dan laba adalah searah. Dari deskripsi profil responden Tabel 4.2 dan Tabel 4.5 diketahui bahwa persentase responden yang mengalokasikan jumlah waktu bekerja kurang dari 10 jamhari adalah tinggi 71,43 persen sedangkan persentase responden dengan perolehan laba yang rendah Rp. 19.000,- sampai dengan Rp. 510.000,- perhari juga tinggi 93,64 persen. Gambaran di atas memperlihatkan bahwa hubungan antara variabel jumlah waktu bekerja dan laba adalah searah. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Riningsih 2005. c. Pengaruh Pengalaman terhadap Laba Hipotesis yang menyatakan hubungan pengalaman dengan laba dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H0: â3=0, artinya pengalaman tidak berpengaruh signifikan terhadap laba. H1: â3≠0, artinya pengalaman berpengaruh signifikan terhadap laba. Dari hasil regresi Lampiran 1 diketahui nilai koefisien pengalaman adalah 0,713721 dengan Prob. Value 0,0000. Karena nilai Prob. value á 0,01 maka tolak H dan terima H 1 . Artinya pengalaman berpengaruh signifikan terhadap laba pada á = p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara 0,01. Bila pengalaman meningkat sebesar 10 persen maka laba juga akan meningkat, sebesar 7,14 persen, ceteris paribus. Tanda positif nilai koefisien X 3 menyatakan bahwa pengaruh antara pengalaman dan laba adalah searah. Dari deskripsi profil responden Tabel 4.3 dan Tabel 4.5 diketahui bahwa persentase responden dengan pengalaman usaha kurang dari 15 tahun adalah tinggi 82,54 persen sedangkan persentase responden dengan perolehan laba yang rendah Rp. 19.000,- sampai dengan Rp. 510.000,- perhari juga tinggi 93,64 persen. Gambaran di atas memperlihatkan bahwa hubungan antara variabel modal dan laba adalah searah. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Effendi 2008, Triwibowo 2006 dan Herawati 2005. d. Pengaruh Pendidikan terhadap Laba Hipotesis yang menyatakan hubungan pendidikan dengan laba dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H0: â4=0, artinya pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap laba. H1: â4≠0, artinya pendidikan berpengaruh signifikan terhadap laba. Dari hasil regresi Lampiran 1 diketahui nilai koefisien pendidikan adalah 0,334195 dengan Prob. Value 0,1604. Karena nilai Prob. value á 0,10 maka terima H dan tolak H 1 . Artinya pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap laba pada á = 0,10. Tanda positif nilai koefisien X 4 menyatakan bahwa hubungan antara pendidikan dan laba adalah searah. Dari deskripsi profil responden Tabel 4.4 dan Tabel 4.5 diketahui bahwa persentase responden dengan tingkat pendidikan yang rendah 1-12 p d f Machine A pdf w rit er t hat produces qualit y PDF files w it h ease Produce quality PDF files in seconds and preserve the integrity of your original docum ents. Com patible across nearly all Windows platform s, if you can print from a windows application yo u can use pdfMachine. Get yours now Universitas Sumatera Utara tahun adalah tinggi 96,83 persen sedangkan persentase responden dengan perolehan laba yang rendah Rp. 19.000,- sampai dengan Rp. 510.000,- perhari juga tinggi 93,64 persen. Gambaran di atas memperlihatkan bahwa hubungan antara variabel modal dan laba adalah searah. Meskipun hubungan tersebut searah namun dalam penelitian ini secara empiris tidak signifikan. Hal ini tidak sesuai dengan hasil penelitian Herawati 2005.

4.4. Uji Spesifikasi Model