Identifikasi Tumbuhan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Ruku-ruku Terhadap

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Tumbuhan

Hasil identifikasi tanaman dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI adalah tanaman ruku-ruku Ocimum sanctum L. dari suku Labiateae Frans, 2007. Hasil dapat dilihat pada lampiran 1. Penyarian terhadap daun ruku-ruku dilakukan secara maserasi dengan pelarut etanol 80, dimana diharapkan senyawa kimia yang terkandung di dalamnya dapat tersari. Hasil pengumpulan daun ruku-ruku segar sebanyak 3 kg menghasilkan 500 g serbuk simplisia dan diperoleh ekstrak kental sebanyak 50 g.

4.2 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Ruku-ruku Terhadap

Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans dan Streptococcus sp. Bakteri Isolasi Dari Specimen Dari hasil pengecatan gram dan dilihat pada mikroskop dengan pembesaran 100 kali diketahui bahwa bakteri Specimen memiliki bentuk bulat seperti rantai streptococcus dan berwarna unguviolet. Bakteri Streptococcus sp. bakteri isolasi dari specimen Universitas Sumatera Utara Bakteri Streptococcus mutans Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan bahwa ekstrak etanol dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans dan Streptococcus sp. bakteri isolasi dari specimen. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak akan menghasilkan diameter daerah hambat yang semakin besar. Hasil pengukuran diameter daerah hambat ekstrak etanol daun ruku-ruku dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini: Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Diameter Daerah Hambatan Pertumbuhan Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans dan Streptococcus sp. bakteri isolasi dari specimen oleh Ekstrak Etanol daun ruku-ruku Konsentrasi Ekstrak etanol mgml Diameter daerah hambatan mm Staphylococcus aureus Streptococcus mutans Streptococcus sp. bakteri isolasi dari specimen 500 19,6 18,5 17,7 400 18,8 17,3 16,9 300 17,8 16,8 15,8 200 16,2 16,5 15,6 100 15,1 15,8 14,8 90 14,0 15,5 14,7 80 12,0 14,3 13,8 70 11,4 12,6 12,5 60 10,6 11,3 11,4 50 9,0 9,3 10,2 40 7,1 7,1 8,1 30 - - - 20 - - - 10 - - - Blanko - - - Universitas Sumatera Utara Keterangan: = hasil rata-rata tiga kali pengukuran - = tidak ada hambatan Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah menentukan diameter zona hambat, dimana diameter zona hambat semakin meningkat dengan kenaikan konsentrasi. Hal ini membuktikan bahwa peningkatan konsentrasi terhadap ekstrak etanol daun ruku-ruku memiliki korelasi positif terhadap peningkatan diameter zona hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans dan Streptococcus sp. bakteri isolasi dari specimen. Dari data di atas menunjukkan bahwa ekstrak daun ruku-ruku dapat menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans dan Streptococcus sp bakteri isolasi dari specimen sedangkan pada blanko menggunakan etanol 96 tidak menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap ketiga bakteri yang digunakan. Aktivitas antibakteri dapat disebabkan adanya kandungan senyawa kimia yaitu tanin dan flavonoida. Tanin dan flavonoida merupakan golongan senyawa fenol. Golongan fenol diketahui memiliki aktivitas antimikroba yang bersifat bakterisidal namun tidak bersifat sporisidal Pratiwi, 2008. Senyawa fenol bekerja dengan cara mendenaturasi protein sel dan merusak dinding sel bakteri sehingga bakteri mati, juga dapat mempresipitasikan protein secara aktif dan merusak lipid pada membran sel melalui mekanisme penurunan tegangan permukaan membran sel Pelczar dan Chan, 1988. Flavonoida bekerja pada bakteri dengan cara merusak membran sitoplasma. Membran sitoplasma bakteri sendiri berfungsi mengatur masuknya bahan-bahan makanan atau nutrisi, apabila membran sitoplasma rusak maka metabolit penting dalam bakteri akan keluar dan bahan makanan untuk menghasilkan energi tidak dapat masuk sehingga terjadi ketidakmampuan sel Universitas Sumatera Utara bakteri untuk tumbuh dan pada akhirnya terjadi kematian. Tanin dapat mengkerutkan dan merusak dinding sel bakteri, sehingga mengganggu permeabilitas sel itu sendiri, akibatnya sel tidak dapat melakukan aktivitas hidup dan pertumbuhannya terhambat atau bahkan mati. Senyawa astringent tanin dapat menginduksi pembentukan suatu ikatan kompleks terhadap protein, enzim atau substrat mikroba dan pembentukan suatu ikatan kompleks tanin terhadap ion logam yang dapat menambah daya toksisitas tanin itu sendiri Puspitasari, 2011. Pada bakteri Streptococcus sp. bakteri isolasi dari specimen diperoleh diameter hambat yang lebih kecil dibanding pada bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans ini mungkin disebabkan karena bakteri Streptococcus sp. bakteri isolasi dari specimen kurang peka terhadap antibiotik tertentu sehingga memiliki daya tahan tubuh lebih rentan daripada bakteri Staphylococcus aureus dan Streptococcus mutans yang diperoleh dari stok kultur yang masih sensitif, sehingga bakteri Streptococcus sp. bakteri isolasi dari specimen mempunyai diameter hambat yang lebih kecil. Resistensi sekunder dapatan diperoleh akibat kontak dengan agen antimikroba dalam waktu yang cukup lama dengan frekuensi yang tinggi, sehingga memungkinkan terjadinya mutasi pada mikroorganisme. Terbentuknya mutan yang resisten terhadap obat antimikroba dapat terjadi secara cepat resistensi satu tingkat dan dapat pula terjadi dalam kurun waktu yang lama resistensi multi tingkat. Terbentuknya mutan mikroorganisme yang resisten terhadap antimikroba ini dapat menimbulkan adanya ketergantungan dependensi mikroorganisme mutan terhadap agen antimikroba Pratiwi, 2008. Universitas Sumatera Utara Hasil uji aktivitas dari ekstrak tersebut diperoleh konsentrasi terkecil terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans dan Streptococcus sp bakteri isolasi dari specimen yaitu sebesar 40 mgml. Dari data di atas dapat dilihat bahwa ekstrak etanol daun ruku-ruku memberikan batas daerah hambat yang efektif pada konsentrasi 90 mgml terhadap bakteri Staphylococcus aureus dengan diameter 14 mm pada konsentrasi 80 mgml terhadap bakteri Streptococcus mutans dengan diameter 14,3 mm pada konsentrasi 90 mgml terhadap bakteri Streptococcus sp bakteri isolasi dari specimen dengan diameter 14,7 mm. Batas daerah hambat dinilai efektif apabila memiliki diameter daya hambat lebih kurang 14 mm sampai 16 mm Ditjen POM, 1995.

4.3 Hasil Evaluasi Formula