Menthol Komposisi Obat Kumur .1 Saccharin

2.8 Komposisi Obat Kumur 2.8.1 Saccharin Sakarin adalah salah satu bahan pemanis yang digunakan dalam minuman, produk makanan, pemanis atau gula meja, dan produk kesehatan mulut lainnya seperti pasta gigi dan obat kumur. Dalam formulasi farmasi oral, digunakan pada konsentrasi 0,02-0,5 ww. Dapat juga digunakan dalam formulasi tablet yang dapat dikunyah sebagai bahan pemanis. Sakarin dapat digunakan untuk melapisi berbagai karakteristik rasa yang kurang menyenangkan atau meningkatkan system aroma. Daya pemanisnya mencapai 300-600 kali sukrosa. Sakarin terdapat dalam kristal putih tidak berwarna atau serbuk kristal putih. Sakarin memiliki rasa manis yang cukup tinggi dengan rasa metalik atau menggigit setelah dirasakan yang pada tingkat penggunaan normal dapat terdeteksi hingga 25 dari populasi. Sisa rasa dapat ditutupi dengan mencampurkan sakarin dengan pemanis lainnya.

2.8.2 Menthol

Menthol banyak digunakan dalam produk farmasi sebagai zat pemberi aroma atau peningkat bau. Disamping karakteristiknya berupa aroma peppermint yang mempunyai bau alami juga memberikan rasa dingin atau segar yang dieksploitasikan dalam berbagai obat topikal. Menhol telah diteliti sebagai peningkat penetrasi kulit dan digunakan dalam parfum, permen karet dan sebagai zat terapi. Ketika diberikan pada kulit, menthol akan mendilatasi pembuluh darah, menyebabkan sensasi dingin yang diikuti oleh efek analgesik. Ketika diberikan secara oral dalam dosis kecil memiliki aksi sebagai karminatif. Menthol terjadi dialam sebagai l-menthol dan merupakan komponen utama dari peppermint dan minyak cornmit yang diperoleh dari Mentha piperita dan Universitas Sumatera Utara Mentha arvensis species. Secara komersial, l-menthol adalah masih dihasilkan oleh ekstraksi dari minyak volatile. Penggunaan menthol dalam berbagai sediaan farmasi dapat dapat dilihat pada table dibawah ini: Tabel 2.1 Penggunaan Menthol Dalam Berbagai Sediaan Farmasi Rowe, 2009: Penggunaan Konsentrasi Produk farmasi Inhalasi 0,02-0,05 Suspensi oral 0,003 Sirup oral 0,005-0,015 Tablet 0,2-0,4 Formulasi topikal 0,05-10,0 Produk kosmetik Pasta gigi 0,4 Obat kumur 0,1-2,0 Spray oral 0,3 Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang dilakukan adalah metode eksperimental. Tahap penelitian meliputi penyiapan bahan, pembuatan ekstrak dan pembuatan sediaan obat kumur-kumur. Selanjutnya pengujian aktivitas antimikroba dengan metode difusi agar menggunakan cakram silinder logam. Parameter yang dilihat adalah besarnya diameter hambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat–alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas, autoklaf Fisons, blender Philips, freeze dryer Modulio, inkubator Fiber Scientific, jangka sorong, jarum ose, kompor Sharp, Laminar Air Flow Cabinet Astec HLF 1200L, lemari pendingin Toshiba, mikroskop Olympus cx31, neraca kasar Sun, neraca listrik Vibra AJ, oven Memmert, penangas air Yenaco, pinset, pipet mikro Eppendorf, rotary evaporator Haake D, cakram silinder logam, alat maserasi, kertas perkamen, tissu, pH meter Tran Instrumen, spektrofotometer visibel Dynamic dan kapas steril.

3.1.2 Bahan–bahan

Bahan yang digunakan untuk penelitian ini adalah daun ruku-ruku Ocimum sanctum L., nutrient agar, Staphylococcus aureus ATCC 25923, Streptococcus mutans Lab. Mikrobiologi FMIPA USU dan Streptococcus sp. bakteri isolasi dari specimen, aquades, etanol 80, NaCl 0,9, etanol 96, sakarin, peppermint oil. Universitas Sumatera Utara