Pemeriksaan stabilitas sediaan Penentuan pH sediaan Uji mikrobiologi Metode pengujian efek antibakteri secara in vitro

3.11 Evaluasi Formula

Meliputi evaluasi fisik dan biologi. Evaluasi fisik meliputi pemeriksaan stabilitas sediaan dan penentuan pH. Evaluasi biologi meliputi penentuan aktivitas antibakteri sediaan obat kumur-kumur ekstrak etanol daun ruku-ruku terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans dan Streptococcus sp. bakteri isolasi dari specimen dengan metode difusi agar.

3.11.1 Pemeriksaan stabilitas sediaan

Meliputi bentuk, warna dan bau yang diamati secara visual Ditjen POM, 1995. Sediaan dinyatakan stabil apabila warna, bau, dan penampilan tidak berubah secara visual selama penyimpanan. Pengamatan dilakukan pada suhu kamar pada minggu ke 0, 1, 2, 3, dan minggu ke 4.

3.11.2 Penentuan pH sediaan

Penentuan pH sediaan dilakukan dengan menggunakan pH meter Cara : alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar standar pH netral pH 7,0 dan larutan dapar pH asam pH 4,0 hingga alat menunjukkan harga pH tersebut. Kemudian elektroda dicuci dengan air suling, lalu dikeringkan dengan kertas tissue. Elektroda dicelupkan dalam larutan obat kumur tersebut. Dibiarkan alat menunjukkan harga pH konstan. Angka yang ditunjukkan pH meter merupakan harga pH sediaan Rawlins, 2003. Pengamatan dilakukan pada suhu kamar pada minggu ke 0, 1, 2, 3, dan minggu ke 4.

3.11.3 Uji mikrobiologi

Uji ini digunakan untuk mengetahui aktivitas antibakteri sediaan obat kumur-kumur ekstrak etanol daun ruku-ruku dilakukan dengan metode difusi agar, Universitas Sumatera Utara dengan cara mengukur diameter hambatan pertumbuhan bakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans dan Streptococcus sp. bakteri isolasi dari specimen.

3.11.4 Metode pengujian efek antibakteri secara in vitro

Cawan petri dimasukkan 0,1 ml inokulum, kemudian ditambahkan 15 ml media nutrient agar steril yang telah dicairkan dan ditunggu hingga suhu mencapai 45 o C, dihomogenkan dan dibiarkan sampai media memadat. Setelah itu ditanamkan cakram silinder logam. Selanjutnya masing-masing cakram silinder logam dimasukkan obat kumur-kumur sebanyak 0,1 ml dengan berbagai konsentasi. Kemudian diinkubasi pada suhu 36-37 o C selama 18-24 jam. Selanjutnya diameter daerah hambat di sekitar silinder logam diukur dengan menggunakan jangka sorong. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali. Dilakukan pengujian terhadap blanko Ditjen POM, 1995. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Tumbuhan

Hasil identifikasi tanaman dilakukan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI adalah tanaman ruku-ruku Ocimum sanctum L. dari suku Labiateae Frans, 2007. Hasil dapat dilihat pada lampiran 1. Penyarian terhadap daun ruku-ruku dilakukan secara maserasi dengan pelarut etanol 80, dimana diharapkan senyawa kimia yang terkandung di dalamnya dapat tersari. Hasil pengumpulan daun ruku-ruku segar sebanyak 3 kg menghasilkan 500 g serbuk simplisia dan diperoleh ekstrak kental sebanyak 50 g.

4.2 Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Ruku-ruku Terhadap

Staphylococcus aureus, Streptococcus mutans dan Streptococcus sp. Bakteri Isolasi Dari Specimen Dari hasil pengecatan gram dan dilihat pada mikroskop dengan pembesaran 100 kali diketahui bahwa bakteri Specimen memiliki bentuk bulat seperti rantai streptococcus dan berwarna unguviolet. Bakteri Streptococcus sp. bakteri isolasi dari specimen Universitas Sumatera Utara