K K
1
K
2
K
3
K
4
S
1
20,02 c 24,83 bc
24,02 bc 27,32 abc
27,27 abc S
2
31,98 ab 29,05 abc
30,15 abc 36,42 a
28,13 abc
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama tidak berbeda nyata pada taraf 5 berdasarkan uji jarak Duncan.
Pada Tabel 19 menunjukkan bahwa bobot kering jerami terberat diperoleh pada kombinasi S
2
K
3
yaitu 36,42 g, sedangkan yang terendah diperoleh pada kombinasi S
1
K
2
yaitu 24,02 g. Hubungan antara sistem tanam dan dosis pupuk kandang sapi terhadap bobot
kering jerami umur 12 MSS dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9. Hubungan Sistem Tanam dan Dosis Pupuk Kandang Sapi terhadap Bobot Kering Jerami g pada Umur 12 MSS
Pada Gambar 9 dapat dilihat hubungan sistem tanam dengan dosis pupuk kandang sapi terhadap bobot kering jerami, menunjukkan kuadratik dengan persamaan
Ŷ
S2
= 30,42 + 0,31 K – 0,016 K
2
, R
2
= 0,05 dengan Ŷmax 31,92 g terdapat pada K 9,69
ton.ha
-1
; Ŷopt 31,60 g pada K 5,22 tonha.
Ŷ
S2
= 30,42 + 0,31 K – 0,016 K
2
, R
2
= 0,05 Ŷopt 31,60 g pada K 5,22 tonha
14.00 19.75
25.50 31.25
37.00
5 10
15 20
Bo b
o t Ke
ri n
g J
e ra
m i
g
Dosis Pupuk Kandang Sapi tonha S1
S2
Universitas Sumatera Utara
Bobot Kering Akar g
Data pengamatan bobot kering akar padi pada pengamatan 6, 8, 10 dan 12 MSS dan hasil analisis statistik sidik ragam dapat dilihat pada Lampiran 26 dan 27. Dari hasil
sidik ragam tersebut dapat dilihat bahwa perlakuan sistem tanam S, kombinasi perlakuan sistem tanam dengan varietas S x V berpengaruh tidak nyata terhadap bobot
kering akar pada umur 6, 8, 10 dan 12 MSS. kombinasi perlakuan sistem tanam dengan dosis pupuk kandang sapi S x K berpengaruh tidak nyata terhadap bobot kering akar
pada umur 6, 10 dan 12 MSS dan berbeda nyata pada umur 8 MSS. Perlakuan varietas V, perlakuan dosis pupuk kandang sapi K dan kombinasi perlakuan varietas dengan
dosis pupuk kandang sapi V x K berpengaruh nyata terhadap bobot kering akar pada umur 6 MSS, tetapi berpengaruh tidak nyata pada umur 8, 10 dan 12 MSS. Sedangkan
kombinasi perlakuan sistem tanam, varietas dan dosis pupuk kandang sapi S x V x K berpengaruh sangat nyata terhadap bobot kering akar pada umur 6 dan 8 MSS, tetapi
berpengaruh tidak nyata pada umur 10 dan 12 MSS. Bobot kering akar pada perlakuan sistem tanam, varietas dan dosis pupuk
kandang sapi pada pengamatan umur 6, 8, 10 dan 12 MSS terdapat pada Tabel 20.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 20. Bobot Kering Akar Padi g pada Perlakuan Sistem Tanam, Varietas dan Dosis Pupuk Kandang Sapi pada Umur 6, 8, 10 dan 12 MSS
Perlakuan Bobot Kering Akar g 6 MSS
8 MSS 10 MSS 12 MSS
Sistem Tanam S
1
Sistem tanam 1 1,01
4,03 8,06
11,60 S
2
Sistem tanam 2 1,28
4,19 9,06
12,68 Varietas
V
1
Ciherang 0,92 b
3,82 5,80
9,50 V
2
Bestari 1,21 a
4,19 9,22
12,79 V
3
Sintanur 1,31 a
4,32 10,66
14,14 Dosis Pupuk Kandang Sapi
K Kontrol
0,90 c 3,83
6,93 10,41
K
1
5 ton.ha
-1
0,94 bc 3,95
7,59 11,12
K
2
10 ton.ha
-1
1,15 bc 4,05
8,41 12,23
K
3
15 ton.ha
-1
1,49 a
4,42 10,33
13,92 K
4
20 ton.ha
-1
1,27 ab 4,30
9,54 13,02
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama tidak berbeda nyata pada taraf
5 berdasarkan uji jarak Duncan.
Pada Tabel 20 dapat dilihat bahwa sistem tanam untuk parameter bobot kering akar terberat adalah perlakuan S
2
diikuti perlakuan S
1
. Perlakuan varietas untuk parameter bobot kering akar terberat diperoleh pada V
3
Sintanur, yang diikuti perlakuan V
2
Bestari dan V
1
Ciherang. Perlakuan dosis pupuk kandang sapi untuk parameter bobot kering akar terberat diperoleh pada K
3
15 ton.ha
-1
, K
4
20 ton.ha
-1
, K
2
10 tonha, K
1
5 ton.ha
-1
dan K kontrol.
Bobot kering akar pada pengamatan umur 8 MSS berpengaruh nyata pada interaksi sistem tanam, varietas dan dosis pupuk kandang sapi. Rataan bobot kering akar padi g
pada interaksi sistem tanam, varietas dan dosis pupuk kandang sapi terdapat pada Tabel 21.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 21. Data Rata-rata Bobot Kering Akar Padi g Akibat Interaksi Perlakuan Sistem Tanam, Varietas dan Dosis Pupuk Kandang Sapi pada Umur 8 MSS
Sistem Tanam 1 S
1
Perlakuan V
1
Ciherang V
2
Bestari V
3
Sintanur K
Kontrol K
1
5 ton.ha
-1
K
2
10 ton.ha
-1
K
3
15 ton.ha
-1
K
4
20 ton.ha
-1
4,19 ab 2,70 b
3,07 b 4,24 ab
3,70 ab 3,16 b
5,23 ab 4,46 ab
4,65 ab 4,62 ab
3,35 ab 4,03 ab
4,26 ab 5,49 a
3,32 ab
Sistem Tanam 2 S
2
Perlakuan V
1
Ciherang V
2
Bestari V
3
Sintanur K
Kontrol K
1
5 ton.ha
-1
K
2
10 ton.ha
-1
K
3
15 ton.ha
-1
K
4
20 ton.ha
-1
3,53 ab 3,52 ab
4,15 ab 3,63 ab
5,43 a 4,30 ab
3,46 ab 3,91 ab
4,08 ab 4,07 ab
4,43 ab 4,75 ab
4,44 ab 4,45 ab
4,66 ab
Keterangan : Angka-angka yang diikuti huruf kecil yang sama tidak berbeda nyata pada taraf
5 berdasarkan uji jarak Duncan.
Pada pengamatan umur 8 MSS, bobot kering akar tertinggi diperoleh pada kombinasi S
1
V
3
K
3
yaitu 5,49 g, sedangkan yang terendah diperoleh pada kombinasi S
1
V
1
K
1
yaitu 2,70 g. Hubungan kombinasi varietas dan dosis pupuk kandang sapi untuk sistem tanam terhadap bobot kering akar umur 8 MSS dapat dilihat pada Gambar 10.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 10. Pengaruh Varietas dan Dosis Pupuk Kandang Sapi untuk Sistem Tanam S
2
terhadap Bobot Kering Akar Umur 8 MSS
Pada perlakuan S
2
hubungan varietas dengan dosis pupuk kandang sapi menunjukkan kuadratik dengan persamaan
Ŷ
V1
= 3,62 - 0,06 K + 0,007 K
2
, R
2
= 0,74 dengan
Ŷmax 3,49 g, terdapat pada K 4,29 ton.ha
-1
; Ŷopt 3,53 g, pada K 2,05
tonha.
Laju Asimilassi Bersih g.cm
-2
.minggu
-1
Data pengamatan LAB padi pada pengamatan 6 – 8, 8 – 10 dan 10 – 12 MSS dan hasil analisis statistik sidik ragam dapat dilihat pada Lampiran 28 sampai 29. Dari hasil
sidik ragam tersebut dapat dilihat bahwa perlakuan sistem tanam S, berpengaruh nyata terhadap LAB pada umur 6 – 8, umur 8 - 10 MSS dan umur 10 – 12 MSS. Pada
perlakuan varietas V, dosis pupuk kandang sapi K dan kombinasi perlakuan sistem tanam dengan varietas S x V, kombinasi perlakuan sistem tanam dengan dosis pupuk
kandang sapi S x K dan kombinasi perlakuan varietas dengan dosis pupuk kandang sapi V x K berpengaruh nyata terhadap LAB pada umur 6 - 8 dan 8 - 10 MSS dan umur
10 - 12 MSS. Sedangkan kombinasi perlakuan sistem tanam, varietas dan dosis pupuk
Ŷ
V1
= 3,62 - 0,06 K + 0,007 K
2
, R
2
= 0,74 Ŷopt 3,53 g, pada K 2,05 tonha
2.00 3.00