Garis Parental Doubleunilateral Alternered

44 Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI

c. Garis Parental

Pada masyarakat genealogis yang menarik garis keturunan dari ibu dan bapak parental dan bilateral adalah para anggotanya menganggap dirinya kerabat. Dalam memperhitungkan garis keturunan menghu bungkan kepada ibu dan bapak. Anak-anak menjadi hak ibu dan bapak termasuk kerabat dari pihak laki-laki dan pihak istri. Dalam sistem ini tidak ada perbedaan penghargaan antara laki-laki dan perempuan. Sistem ini dianut oleh Suku Sunda, Jawa, dan Kalimantan.

d. Doubleunilateral

Masyarakat doubleunilateral adalah masyarakat yang menganut dua sistem kekerabatan patrilineal dan matrilineal yang berlaku dan dijadikan sebagai kesatuan-kesatuan sosial. Semua anggota keluarga adalah kerabat bapak dan kerabat ibu.

e. Alternered

Susunan kekerabatan ini berarah sepihak dan berdasarkan perkawinan yang mengakibatkan anak-anak termasuk kerabat bapak atau termasuk kerabat ibu. Susunan masyarakat berdasarkan komunitas dibagi menjadi tiga di antaranya sebagai berikut. 1 Perkampungan, terdiri atas para anggota persekutu an yang tidak berkerabat namun tinggal di suatu daerah atau lingkungan yang sama. Mereka merupakan satu kesatuan sosial yang berdiri sendiri, di atas, dan di bawahnya tidak ada kesatuan hidup adat lain. Sistem ini biasanya terdapat di Jawa dan Bali. 2 Persekutuan daerah adalah suatu daerah yang merupakan satu kesatuan sosial sendiri dan dalam daerah tersebut ada beberapa kampung. Kampung-kampung tersebut memiliki tata peme rintahan sendiri yang sejenis. Setiap kampung merupakan daerah bawahan dan mengakui persekutuan daerah tersebut sebagai induknya. Misalnya, marga dengan dusun-dusunnya di Sumatra Selatan. 3 Serikat-perkampungan adalah hubungan kerja sama antara beberapa perkampungan yang berdekatan. Persekutuan tersebut memiliki pengurus, tetapi kedudukannya sejajar dengan pengurus kampung-kampung lainnya. Model ini biasanya ter bentuk untuk mengerjakan kepentingan bersama, seperti jalan, irigasi, dan keamanan. Misalnya, serikat-serikat per kampungan yang ada di daerah Batak Tapanuli Tengah. Sistem penggolongan masyarakat atau pelapisan sosial di- lakukan berdasarkan beberapa hal, yaitu kekayaan, jenis kelamin, pembagian kerja, atau tingkat pendidikan. Menurut sifatnya, sistem pelapisan sosial dibagi dua, yaitu tertutup closed social stratification dan terbuka open social stratification. Pada pelapisan sosial terbuka, setiap anggota masyarakat memiliki kesempatan dengan kecakapan sendiri untuk naik ke lapisan yang lebih atas. Adapun dalam pelapis- an tertutup, anggota masyarakat tidak bisa mengubah stratifikasi nya. Dalam hal ini status sosial diwariskan melalui kelahiran, contohnya sistem kasta di India.

5. Sistem Pengetahuan