Legenda Sangkuriang dari Sunda

100 Antropologi: Mengungkap Keragaman Budaya untuk Kelas XI Menurut cerita, Pangeran Aryadillah ialah anak seorang raja Banten, tetapi ia sendiri tidak tahu siapa ayahnya. Hasanuddin meminta Aryadillah untuk membuktikan jati dirinya dengan mengajukan syarat, yaitu Aryadillah harus bisa merontokkan daun- daun dari pohon beringin tanpa tersisa sehelai pun. Aryadillah menerima tantangan tersebut, lalu ia bertapa meminta pertolongan ibu dan kakeknya. Setelah itu dia meniup pohon beringin hingga daun-daunnya rontok. Anehnya tak satu lembar daun pun rusak atau tertinggal di pohonnya. Setelah lulus ujian, Aryadillah diakui sebagai anak raja Banten dan namanya dikenal sebagai Pangeran Aryadillah. Dia diberi tugas oleh ayahnya untuk mengusir semua dedemit makhluk halus yang ada di sekitar keraton, terutama yang menguasai batu karang gosang di perairan Teluk Banten, sekarang disebut Karang Hantu. Selain berhasil mengusir dedemit, Pangeran Aryadillah juga berjasa menaklukkan Prabu Pucuk Umum di Banten Girang dan Maulana Yusuf di Padjadjaran. Namun, dalam misi penyerangan ke Palembang pada masa pemerintahan Sultan Maulana Muhammad Nassarudin gagal dan beliau meninggal.

2. Legenda Sangkuriang dari Sunda

Legenda pembentukan Gunung Tangkuban Perahu ini terkenal dari tanah Sunda. Gunung tersebut terletak di Bandung Utara Lembang. Disebut Gunung Tangkuban Perahu karena bentuknya seperti perahu yang terbalik. Dalam bahasa Sunda disebut parahu nangkub. Konon, perahu tersebut adalah perahu Sangkuriang yang ditendang karena gagal mempersunting Dayang Sumbi, ibunya. Gambar 3.11 Gunung Tangkuban Perahu Gunung Tangkuban Perahu dipercaya terbentuk dari perahu terbalik yang ditendang Sangkuriang sakti setelah gagal menyunting Dayang Sumbi. Cerita ini berisi dua ajaran penting. Pertama, tentang kehati- hatian dalam berbicara atau mengucapkan sumpah, yang dapat dipelajari dari ucapan Dayang Sumbi ketika tongkat untuk menenun kainnya jatuh. Dia malas untuk mengambilnya. Dayang Sumbi berkata, barang siapa yang mau mengambil tongkat tersebut untuk- nya, kalau perempuan akan diangkat menjadi saudara dan kalau laki-laki akan dijadikan suami. Kebetulan yang meng ambilkan tongkat itu adalah anjingnya si Tumang. Merasa harus menepati janji, Dayang Sumbi pun menikah dengan anjingnya si Tumang. Kedua, mengenai larangan tabu incest atau pernikahan sumbang yang dapat disimak pada kisah Sangkuriang jatuh hati pada ibunya serta bertekad mengawininya. Sumber : Dokumentasi Penerbit Diskusikan bersama teman kelompok Anda, apakah mitos, dongeng, dan legenda dapat digunakan sebagai sumber penelitian sejarah budaya? Diskusi Di unduh dari : Bukupaket.com Bahasa, Dialek, dan Tradisi Lisan 101 Selain cerita-cerita tersebut, masih banyak tradisi lisan yang ada di Sunda, misalnya cerita si Kabayan. Tokoh si Kabayan adalah orang Sunda yang malas, lugu, dan cerdik. Untuk kepentingannya dia bisa membuat seseorang melakukan apa yang seharusnya dia kerjakan. Jika dianalisis, tokoh ini bisa menunjukkan karakter orang Sunda, yang tidak mau pergi jauh dari lingkungan tempat hidupnya. Hal ini tergambar dari peribahasa Sunda yang berbunyi: Bongkok ngaronyok, bengkung ngariung .

3. Asal Mula Huruf Jawa Jawa Tengah