Tujuan pembukuan Uraian materi

170 Macam-macam penerimaan TGL. JUMLAH HARGA SATUAN HASIL YANG DIJUAL LAIN-LAIN Macam-macam pengeluaran TGL. JUMLAH TENAGA UPAHAN PEMBELIAN PAJAK BUNGA ASURANSI LAIN-LAIN RP

b. Tujuan pembukuan

Beberapa minggu yang lalu, kalau tidak salah adalah perkuliahan terakhir di semester lalu, kami-mahasiswa agribisnis IPB membahas mengenai pentingkah sebuah recording pencatatan atau pembukuan. bagi petani kecil? Bagi sebagian mereka petani yang tidak mengerti, pasti mereka akan menjawab, untuk apa? Tugas kami banyak, lagi pula apakah itu akan menghasilkan uang? Begitulah sekiranya gambaran mengenai pembukuan atau bahasa kerennya disebut dengan akuntansi. Recording merupakan pencatatan semua dari setiap aktivitas yang dilakukan terutama data kuantitatif. Mengapa kita sebagai petani perlu untuk me-record kegiatan pertanian kita? Karena pada suatu saat kita pasti membutuhkan datainformasi dari kegiatan usahatani agar dapat mengukur keberhasilan untungrugi kegiatan usaha tani yang dijalankan. apa pula fungsinya? Terutama bagi petani kecil toh yang 171 penting uang kan? Lagi-lagi belum terjawab mengapa pembukuan itu penting dan harus kita lakukan. Mari kita bahas data dan informasi seperti apa sih yang harus dicatat? Data dan informasi sifatnya ada dua macam yaitu data kualitatif finansial dan nonfinansial dan data kuantitatif. Seperti apa data kuantitatif? Misalnya mengenai harga input, harga output, produktifitas dan lain sebagainya dalam bentuk angka. sedangkan data kualitatif itu seperti bagaimana cara menanggulangi hama, apa jenis hama yang biasa menyerang, bagaimana penanggulangan terhadap cuaca yang tidak menentu. Nah, lalu apa fungsi kita membuat catatan? Terutama pembukuan mengenai biaya apa saja yang telah dikeluarkan dan berapa, serta berapa penerimaan kita dari setiap musim? Bagi petani kecil tidak perlu membuat pembukuan yang rumit yang menggunakan komputerisasi atau dengan prosedur akuntansi yang rumit. tidak perlu. cukup yang sederhana saja. Misalkan: Buat saja kolom pengeluaran dan pemasukan. bagi petani kecil yang sederhana seperti itu saja sudah cukup. Yang terpenting adalah adanya pemisahan antara pengeluaranpemasukan rumah tangga petani dengan pemasukanpengeluaran usahataninya. Itu saja intinya. Lalu, bahwa sebetulnya pembukuan yang telah dilakukan petani ini sebetulnya memiliki dampak yang sangat besar bagi pembangunan pertanian itu sendiri. Sebagai cerita seperti yang dilakukan oleh petani- petani di Jepang cerita dari dosen saya, mereka itu sudah terbiasa dengan internet dan sudah terbiasa membuat pembukuan yang terkomputerisasi. Dan setiap sebulan sekali data yang mereka catat dikirim ke badan statistiknya. Dosen saya bertanya mengapa mereka 172 harus bersusah payah begitu? Kata mereka: ini adalah timbal balik kami untuk pemerintah karena pada saatnya nanti kami pasti membutuhkan data seperti ini, kami tak perlu lagi dibohongi mengenai harga komoditi dan berapa harga input yang sebenarnya. semua petani mencatat dan mengiimnya setiap bulan dan ketika mereka membutuhkan data, tak perlu lagi membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk mendapatkannya. Terutama bagi peneliti-imbasnya nanti tetap menguntungkan petani karena peneliti akan dengan cepat meneliti komoditi yang pada akhirnya akan menjadi sesuatu hal yang sangat berguna bagi petani. Bagi pemerintah, tak perlu repot-repot banyak sensus dan survey. Waktu dan dana yang diperlukan sangatlah banyak. Mungkin itulah salah satu mengapa negara ini tidak efisien segala-galanya. Mari kita hitung mulai dari atas ada berapa departemen ditingkat Nasional. Ah, ini sudah terlalu jauh. Pada saatnya nanti saya akan mencoba membahas dengan menghubungkan pengetahuan yang saya miliki.

c. Neraca keuangan