dengan pekerjaan atau jabatan maupun lingkungan keja mereka. Hal tersebut bisa disebabkan oleh kemampuan dan kualifikasi yang dimiliki oleh pegawai tidak
sesuai dengan beban tugas dan pekerjaan yang dibebankan dipundak mereka ataupun lingkungan pekerjaan yang kurang memberikan semangat dan kegairahan
kepada mereka. Namun juga bukan merupakan suatu hal yang mustahil yang menjadi penyebab utama akan hal tersebut adalah lingkungan pekerjaan yang tiba-
tiba berubah ataupun karena pribadi dari pegawai itu sendiri juga mengalami perubahan. Apabila terjadi gejala yang demikian maka akan dapat dijadikan bukti
konkret adalah kuantitas dan kualitas kerja mereka, walaupun di sisi lain banyak faktor yang dapat dilihat, misalnya displin kerja, semangat atau kegairahan kerja,
kelalaian atau kemangkiran, pemborosan, sering terjadi kerusakan dan sebagainya.
16
Berdasarkan hal tersebut maka dengan demikian mutasi itu dilaksanakan dengan tujuan agar pekerjaan dapat dilakukan secara lebih efektif
dan lebih efisien. Berdasarkan dari beberapa pengertian tersebut, dapat diasumsikan bahwa
pelaksanaan mutasi di bidang kepegawaian lebih diarahkan untuk mencapai peningkatan kinerja secara efisien dan efektif sebagai bagian dari usaha-usaha
untuk mempercepat pencapaian tujuan, melalui penempatan orang yang tepat pada tempat yang tepat, dengan tetap mempertimbangkan aspek pembinaan bagi
aparatur negara yang meniti beratkan kepada sistem prestasi kerja.
16
I komang Ardana, 2012, Manajemen Sumber Daya Manusia, Graha Ilmu, Yogyakarta, hlm. 110-111.
2.4 Jabatan Kepegawaian
2.4.1 Pengertian Jabatan
Jabatan ialah suatu lingkungan pekerjaan tetap kring van vaste werkzaamheden yang diadakan dan dilakukan guna kepentingan negara atau
kepentingan umum. Tiap jabatan adalah suatu lingkungan pekerjaan tetap yang dihubungkan dengan organisasi sosial tertinggi yang disebut negara.
17
Selain itu jabatan merupakan sekumpulan pekerjaan yang berisi tugas-tugas yang sama atau
berhubungan satu dengan yang lain, dan yang dalam pelaksanaannya meminta suatu kecakapan, pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang juga sama
meskipun tersebar di berbagai tempat. Menurut Logeman jabatan adalah suatu lembaga dengan lingkup pekerjaan
sendiri yang dibentuk untuk waktu lama dan kepadanya diberikan tugas dan wewenang. Menurut Bagir Manan, jabatan adalah lingkungan pekerjaan tetap
yang berisi fungsi-fungsi tertentu yang secara keseluruhan mencerminkan tujuan dan tata kerja suatu organisasi.
18
Negara berisi dengan berbagai jabatan atau lingkungan kerja tetap dengan berbagai fungsi untuk mencapai tujuan negara,
dengan kata lain jabatan adalah suatu lingkungan pekerjaan tetap kring van vaste werkzaamheden yang diadakan atau dilakukan guna kepentingan negara. Jabatan
itu bersifat tetap, sementara pemegang jabatan ambtsdrager dapat berganti- ganti. F.C.M.A. Michiels mengatakan, jabatan itu tetap para pejabat yang dapat
berganti-ganti sebagai akibat dari adanya pemilihan atau pengangkatan.
19
17
E. Utrecht, 1986, Pengantar Hukum Administrasi Negara Indonesia, Pustaka Tinta Mas, Surabaya, hlm. 200.
18
Ridwan HR, Op.cit, hlm. 70.
19
Ibid, hlm. 71.
Berdasarkan pada hukum administrasi yang menempatkan organ atau jabatan pemerintahan sebagai salah satu objek kajian utama, mengenal
karakteristik dari jabatan pemerintahan merupakan sesuatu yang tak terelakkan. meskipun orang atau jabatan pemerintahan dapat melakukan perbuatan hukum
perdata, mewakili badan hukum induknya, namun yang terpenting dalam konteks hukum administrasi negara adalah mengetahui organ atau jabatan pemerintahan
dalam melakukan perbuatan hukum yang bersifat publik.
20
P. Nicolai dan kawan- kawan menyebutkan beberapa ciri atau karakteristik yang terdapat pada jabatan
atau organ pemerintahan, yaitu: a
Organ pemerintahan menjalankan wewenang atas nama dan tanggung jawab sendiri, yang dalam pengertian modern, diletakan sebagai
pertanggungjawaban politik dan kepegawaian atau tanggung jawab pemerintah sendiri di hadapan Hakim. Organ pemerintahan adalah
pemikul kewajiban tanggung jawab. b
Pelaksanaan wewenang dalam rangka menjaga dan mempertahankan norma hukum administrasi, organ pemerintahan dapat bertindak sebagai
pihak tergugat dalam proses peradilan, yaitu dalam hal ada keberatan, banding, atau perlawanan.
c Di samping sebagai pihak tergugat, organ pemerintahan juga dapat
tampil menjadi pihak yang tidak puas, artinya sebagai penggugat. d
Pada prinsipnya organ pemerintahan tidak memiliki harta kekayaan sendiri. Organ pemerintahan merupakan bagian atau alat dari badan
20
Ibid, hlm. 73.