pengaruh dan dampak suatu variable terhadap variable lainnya atau penelitian tentang hubungan atau korelasi suatu variable
15
. 1.8.4
Data dan Sumber Data
1. Data Primer, merupakan data yang bersumber dari pengamatan di lapangan,
dalam penelitian karya ilmiah ini yaitu pada perusahaan pialang bernama PT. Victory International Futures yang mana dapat melakukan penawaran umum
terhadap sautu efek kepada nasabah. Untuk mengetahui bagaimana penerapan teori pada lapangan. Dari pengamatan langsung ke lapangan akan diperoleh
data yang relevan yang selanjutnya akan dianalisis. 2.
Data Skunder, yaitu merupakan data yang bersifat kepustakaan
1.8.5 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam karya ilmiah ini menggunakan studi dokumen, wawancara.
1. Teknik studi dokumen, digunakan untuk memperoleh data sekunder dari
penelitian hukum empiris, yang mana pada teknik ini dilakukan penelitian atas bahan-bahan hukum yng relevan dengan permasalahan yang diangkat
pada karya ilmiah ini. Studi dokumen dalam hukum dibedakan menjadi tiga, yaitu
16
:
15
ibid.
16
Fakultas Hukum Universitas Udayana, 2009, Buku Pedoman Pengenalan Bahan Hukum, Fakultas Hukum Unud, Denpasar, h. 8.
a. Bahan hukum primer, merupakan bahan-bahan hukum yang mengikat,
seperti konstitusi, peraturan perundang-undangan, dan peraturan lain. Dalam penelitian ini, bahan hukum primer yang digunakan, ialah :
1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal
3. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa
Keuangan 4.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Nasabah
b. Bahan hukum sekunder, bahan-baan yang memberikan penjelasan atas
bahan hukum primer, yakni rancangan undang-undang, hasil penelitian, buku dan artikel.
c. Bahan hukum tersier, bahan-bahan yang memberikn penjelasan atas
bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus hukum 5.
Teknik wawancara, adalah teknik pengumpulan data dengan bertanya langsung kepada yang diwawancarai
17
. Dalam karya ilmiah ini akan digunakan juga teknik wawancara dalam pengumpulan datanya untuk
mendapatkan fakta-fakta yang terdapat pada emiten atau perusahaan pialang yaitu PT. Victory International Futures seputar permasalahn yang
diangkat pada penelitian ini.
17
Ronny Hanitijo Soemitro, 1990, Metologi Penelitian Hukum dan Jurumetri, Cet. IV, Ghalia Indonesia, Jakarta, h. 57.
1.8.6 Teknik Penentuan Sampel Penelitian
Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik non probality sampling,
yang bentuknya adalah quota sampling dan purposive sampling. Quota sampling
adalah suatu proses penarikan sampel dengan memperhatikan sampel yang paling mudah untuk diambil dan sampel tersebut telah
memenuhi ciri-ciri tertentu yang menarik perhatian peneliti
18
. Dan purposive samling, yaitu penarikan sampel yang didasarkan pada tujuan tertentu dan sampel ditentukan
sendiri yang mana penelitian sampel didasarkan pertimbangan bahwa sampel telah memnuhi kriteria dan karakteristik yang merupakan cirri utama dari populasi
19
. 1.8.7
Pengolahan dan Analisa Data
Setelah data yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul, tahap selanjutnya adalah tahap pengolahan data. Data yang telah terkumpul secara lengkap
selanjutnya diolah secara kualitatif yang artinya memilih bahan hukum yang relevan dan berkaitan dengan permasalahan yang diangkat. Tahap selanjutnya adalah
mengkualifikasikan dan mengumpulkan data berdasarkan kerangka penulisan secara menyeluruh yang selanjutnya data yang diklasifikasikan tersebut dianalisis secara
deskriptif kualitatif. Deskriprif kualitatif adalah cara menggambarkan secara tepat tentang hal – hal yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Setelah data
diolah dan dianalisa, maka akan mendapatkan suatu kebenaran yang mempunyai
18
Fakultas Hukum Universitas Udayana, Op.cit, h. 87.
19
Op.cit.
hubungan dengan permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini yang akan disusun secara sistematis untuk mendapatkan suatu kesimpulan.
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN HUKUM, NASABAH,
PERJANJIAN BAKU STANDAR DAN KLAUSULA EKSONERASI
2.1 Perlindungan Hukum
2.1.1 Pengertian Perlindungan Hukum
Perlindungan hukum diartikan sebagai suatu bentuk tindakan atau perbuatan hukum pemerintah yang diberikan kepada subjek hukum sesuai dengan
hak dan kewajibannya yang dilaksanakan berdasarkan hukum positif di Indonesia. Perlindungan hukum timbul karena adanya suatu hubungan
hukum.Hubungan hukum adalah interaksi antara subjek hukum yang memiliki relevansi hukum atau mempunyai akibat hukum timbulnya hak dan kewajiban.
20
Menurut Satjipto Raharjo perlindungan hukum adalah upaya untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat agar dapat menikmati semua hak-hak
yang diberikan oleh hukum.
21
Selain itu, Muchsin berpendapat bahwa perlindungan hukum merupakan suatu hal yang melindungi subyek-subyek hukum melalui
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dipaksakan pelaksanaannya dengan suatu sanksi.
22
20
Soeroso, 2006, Pengahantar Ilmu Hukum, Cetakan Kedelapan, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta, h. 49.
21
Satjipto Raharjo, 2000, Ilmu Hukum, Cet.V, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, h.53.
22
Muchsin, 2003, Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia, Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta, h. 14