modal sebagaimana telah disinggung di atas, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberi manfaat sebagai berikut :
1.6.1 Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan yang lebih baik kepada seluruh masyarakat di Indonesia bahwa untuk masalah yang terjadi dalam
kegiatan pasar modal di Indonesia.
1.6.2 Manfaat Praktis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi para praktisi hukum, pemerintah, OJK, Bapepam, Bappebti serta para pelaku kegiatan
pasar modal dan seluruh masyarakat Indonesia agar dapat mewujudkan harapan semua pihak, khususnya bagi para pihak yang merasa dirugikan dalam kegiatan pasar
modal.
1.7 Landasan Teori
1.7.1 Teori Perlindungan Hukum
Teori Perlindungan Hukum yang digunakan dalam penelitian ini adalah sesuai ketentuan Pasal 6 ayat 1 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5234, selanjutnya disebut UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan yang menentukan bahwa :
Materi Muatan Peraturan Perundang-undangan harus mencerminkan asas:
a. pengayoman;
b. kemanusiaan;
c. kebangsaan;
d. kekeluargaan;
e. kenusantaraan;
f. bhinneka tunggal ika;
g. keadilan;
h. kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan;
i. ketertiban dan kepastian hukum; danatau
j. keseimbangan, keserasian, dan keselarasan.
Pengertian perlindungan hukum dikaitkan dengan asas-asas materi muatan perundang-undangan melekat dalam asas pengayoman. Hal ini disebabkan karena
kata perlindungan berarti mengayomi sesuatu dari hal-hal yang berbahaya, sesuatu itu bisa saja berupa kepentingan maupun benda atau barang. Selain itu perlindungan juga
mengandung makna pengayoman yang diberikan oleh seseorang terhadap orang yang lebih lemah. Dengan demikian, perlindungan hukum dapat diartikan dengan segala
upaya pemerintah untuk menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi perlindungan kepada warganya agar hak-haknya sebagai seorang warga Negara tidak
dilanggar, dan bagi yang melanggarnya akan dapat dikenakan sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Selain Teori Perlindungan Hukum menurut ketentuan Pasal 6 ayat 1 UU Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, pemahaman mengenai Teori
Perlindungan hukum menurut Lili Rasjidi dan I.B Wyasa Putra yang berpendapat
bahwa hukum dapat difungsikan untuk mewujudkan perlindungan yang sifatnya tidak sekedar adaptif dan fleksibel, melainkan juga prediktif dan antisipatif.
9
Dengan demikian menurut Teori Perlindungan hukum ini bahwa perlindungan hukum harus bersifat adaptif dan fleksibel serta adaptif dan antisipatif. Adaptif dan
fleksibibel berarti harus selalu sesuai dengan perkembangan kondisi dan situasi. Adaptif serta fleksibel mengandung arti bahwa hukum harus dapat membuka
kemungkinan akan dapat memberikan perlindungan apabila timbul tindakan yang merugikan pihak-pihak tertentu.
1.7.2 Teori Pertanggunngjawaban Hukum