Kelompok laki-laki Persepsi Masyarakat Mengenai Tingkat Kepentingan Dari Tipe-Tipe Penggunaan Lahan di Kawasan Tahura Bukit Barisan (Studi Kasus Desa Doulu Kecamatan Berastagi dan Desa Jaranguda Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo)

34 HASIL DAN PEMBAHASAN DESA DOULU Persepsi Masyarakat Mengenai Tingkat Kepentingan Dari Tipe-Tipe Penggunaan Lahan Melalui penggunaan PDM Pebble Distribution Method, masyarakat diminta untuk menentukan tingkat kepentingan pemanfaatan lahan. PDM dilakukan melalui diskusi kelompok terfokus FGD dengan tokoh masyarakat dan informan kunci. Berdasarkan hasil FGD terdapat 5 lima tipe lahan yang diperbandingkan kepentingannya terhadap 11 sebelas kategori kegunaan. Penentuan tingkat kepentingan dengan PDM dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan jenis kelamin, yaitu pendapat dari laki-laki dan perempuan. Pengelompokan ini dimaksudkan untuk mengetahui peran masing-masing jenis kelamin terhadap pemanfaatan lahan.

a. Kelompok laki-laki

Tingkat kepentingan tipe lahan sangat ditentukan oleh tingkat pemanfaatan lahan tersebut. Tipe-tipe pemanfaatan lahan di Desa Doulu masih tergantung pada kampung, hutan, ladang, kebun dan sungai. Hasil FGD melalui metode survei skoring ‘PDM’ kelompok laki-laki menunjukan bahwa tipe lahan yang paling penting dari semua kategori guna adalah kampung dan ladang. Universitas Sumatera Utara 35 Tabel 7. Matrik Tipe Lahan Berdasarkan Kategori Penggunaan Kelompok Laki-Laki di Desa Doulu Kategori Penggunaan Lahan Tipe lahan Se m u a Ma ka na n O b at - oba ta n B ah an ba n g una n P er al at an P er k ak as K ayu ba ka r A n ya m an k er an jan g H ia sa n a d a t B enda ya n g bi sa R ek reas i M as a de pa n T o ta l k ri k il Kampung 30 25 30 40 60 35 20 5 20 10 20 295 Ladang 30 50 10 15 10 20 60 5 20 220 Kebun 10 10 10 15 15 40 15 10 5 20 150 Sungai 5 15 10 25 10 15 10 20 10 120 Hutan Tahura 20 20 20 10 35 20 30 20 40 215 Lau debuk- debuk 5 20 15 40 20 100 Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 1100 Bagi kelompok laki-laki, kampung memiliki nilai kategori guna paling tinggi, dapat kita lihat dari total kerikil yang diberikan itu ada 295 kerikil, karena di kampung secara keseluruhan masyarakat mendapatkan semua keperluan, kampung juga merupakan tempat lahir, dibesarkan, dikuburkan saat meninggal, serta tempat bersosialisasi dengan anggota masyarakat lainnya. Masyarakat dapat berkumpul di kampung baik itu di balai, di jambur maupun di kedai kopi, sehingga masyarakat bisa membicarakan hal-hal penting yang menurut mereka harus dimusyawarahkan. Di kampung juga dapat diperoleh tempat untuk berobat, misalkan puskesmas merupakan pusat pengobatan yang berdasarkan ilmu kedokteran. Karena meskipun masih ada pengobatan-pengobatan tradisional, namun tidak sedikit masyarakat yang berobat ke puskesmas. Masyarakat juga dapat memperoleh kebutuhan mereka untuk memperoleh alat perkakas, baik itu kebutuhan untuk dapur, rumah, dan alat untuk bekerja. Kemudian ladang dianggap penting dilihat dari skor yang diberikan sebanyak 220 kerikil, ini dikarenakan ladang memiliki nilai masa depan baik secara sosial, Universitas Sumatera Utara 36 ekonomi, maupun lingkungan. Bahkan dari ladang banyak diperoleh sumber-sumber kehidupan yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Dari ladang diperoleh sumber makanan baik itu jenis biji-bijian seperti padi maupun sayur-sayuran yang merupakan sumber mata pencarian bagi masyarakat. Karena sebagian besar komoditas tanaman masyarakat adalah sayur-sayuran seperti daun brokoli, daun sop, daun selada, bawang prei, wortel, kacang buncis, kacang panjang, tomat dan cabe. Dari hasil ladang dimabil keperluan sehari-hari secukupnya saja selebihnya dapat dijual secara langsung maupun ditolak ke pengecer. Hutan, secara umum termasuk tipe lahan yang penting bagi masyarakat dengan skor sebanyak 215 kerikil. Masyarakat desa pergi ke hutan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup sehari-harinya dengan berburu dan mengkoleksi tumbuhan liar. Sebagian besar hasil hutan yang mereka peroleh digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sendiri subsisten. Hutan sangat penting bagi masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung terlebih lagi yang berprofesi sebagai pembuat keranjang dan tepas, karena terkadang mereka kekurangan bahan baku untuk membuat keranjang sementara satu-satunya solusi yang paling mudah adalah langsung mengambil dari hutan. Rangkuman tipe lahan berdasarkan kategori penggunaan dari kelompok laki- laki : a Makanan, kebutuhan bahan makanan lebih banyak diperoleh di sawah, kampung, dan sungai. Ladang dijadikan tempat menanam padi, palawija, dan berkebun bagi kebutuhan sehari-hari masyarakat. Sementara kampung menjadi Universitas Sumatera Utara 37 tempat bagi masyarakat dalam memenuhi dan atau membeli kebutuhan rumah tangga yang tidak diperoleh di ladang. Adapun sungai sebagai tempat mencari dan mendapatkan ikan. Sedangkan dari hutan masyarakat masih takut karena adanya larangan keras dari pihak kehutanan tentang pemanfaatan hutan b Obat-obatan, kebutuhan dan bahan obat-obatan masyarakat banyak berasal dari kampung. Alasan kemudahan dan kepraktisan menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat untuk menjadikan kampung sebagai tempat guna mendapatkan obat-obatan karena tinggal membeli ke warung atau pergi ke puskesmas pembantu. Lau debuk-debuk juga dianggap dapat membantu masyarakat sebagai alternatif dari pengobatan terhadap penyakit-penyakit tertentu, seperti gatal-gatal, pegal-pegal, asam urat dan sebagainya. Sementara dari ladang, kebun dan hutan masih diperoleh tumbuhan untuk bahan obat c Bahan bangunan, kampung merupakan tempat membeli bahan bangunan seperti semen, paku, senggenteng, dan lain-lain. Namun semua bahan bangunan didatangkan dari pasar secara keseluruhan. Sedangkan sungai menjadi sumber bahan baku berupa pasir dan batu ketika akan membuat rumah permanen tembok atau setengah permanen. Bahan bangunan secara dominan banyak didapatkan dari hutan terutama kebutuhan kayu untuk kayu tiang, kusen, maupun papan dinding rumah. Tetapi sekarang tidak bisa lagi diperoleh secara langsung dari hutan, sehingga semuanya dibeli ke pasar. Bila dilihat dari kebun dapat dimanfaatkan sebagai bahan tambahan bila akan membangun gubuk- gubuk Universitas Sumatera Utara 38 d Peralatan atau perkakas, bahan peralatan atau perkakas banyak diperoleh masyarakat dari kampung dan hutan. Di kampung peralatan atau perkakas sudah mudah diperoleh yaitu cukup membeli ke toko-toko yang ada. e Kayu Bakar, kayu bakar sebagian besar diperoleh masyarakat dari ladang, kebun , dan hutan. Dari ladang dan hutan dapat diperoleh berbagai jenis kayu yang bisa dijadikan kayu bakar, dengan memanfaatkan ranting pohon. Namun sekarang ini masyarakat lebih memilih minyak atau gas, karena tidak boleh sembarangan mengambil kayu di hutan, bila dibeli harganya akan lebih ekonomis dengan menggunakan minyak atau gas f Anyaman atau Tali-talian, bahan anyaman untuk keranjang berupa rotan dan bambu atau tali-talian banyak diperoleh dari hutan. Kampun, kebun dan ladang g Hiasan Adat atau Ritual, banyak diperoleh dari hutan, kampung, kebun dan ladang. Lokasi yang sering menjadi tempat ritual bagi sebagian masyarakat adalah lau debuk-debuk yang dianggap keramat dan mengandung mistis. Bahkan orang pendatangpun banyak yang datang untuk melakukan ritual-ritual yang mereka yakini dapat memberikan manfaat bagi mereka. h Benda yang bisa dijual, biasanya berasal dari ladang. Jenis sayur-sayuran merupakan produk utama yang bersifat komersil dengan potensi yang cukup besar. Sementara hasil lainnya yang bisa dijual berupa tanah dan rumah bila dalam keadaan mendesak. Sedangkan yang dari kebun dan sungai tidak selalu dapat diperoleh hasilnya. Namun bila memang dapat musim panen seperti kebun kopi hasilnya lumayan besar, sayangnya tidak banyak yang berkebun kopi. Universitas Sumatera Utara 39 i Rekreasi. Tempat rekreasi yang paling utama bagi masayarakat adalah lau debuk-debuk karena merupakan sumber mata air yang berasal dari panas bumi sehingga air yang dikeluarkan-pun panas, karena itu masyarakat suka berkumpul-kumpul di sekitar lau debuk-debuk. Kemudian rekreasi ke Hutan Gunung Sibayak biasanya meningkat saat liburan. Sambil rekreasi masyarakat bisa juga mengambil keuntungan bila berjumpa dengan foreign turis dengan membawanya jalan-jalan ke ladang bila dipanggil. Sementara sungai dijadikan tempat rekreasi karena di sungai dapat melihat ikan dan memancingnya. Adapun kampung menjadi tempat hiburan ketika masyarakat berkumpul di kedai-kedai sambil minum kopi dan menonton televise secara bersama-sama. j Masa Depan, bagi laki-laki memandang bahwa ladang memiliki nilai tertinggi dalam peranan mendukung kehidupan di masa depan. Adapun kampung, penting bagi masa depan karena di kampung banyak terdapat fasilitas umum masyarakat dan merupakan tempat melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari baik secara sosial, ekonomi, maupun budaya. Hutan juga memiliki fungsi masa depan karena fungsi dalam menjaga lingkungan dari bahaya banjir dan longsor.

b. Kelompok perempuan