Peranan Polisi dalam Menanggulangi Pelanggaran Lalu Lintas Peranan Polisi Lalu Lintas

17 3. Di dalam kota yang ramai Dapat ditetapkan untuk ketiga jenis tersebut maximum 40 KmJam. 4. Di daerah khusus ibukota a. Kecepatan maximum 60 KmJam di jalan-jalan utama. b. Kecepatan maximum 45 KmJam di jalan-jalan ekonomi. c. Kecepatan maximum 30 KmJam di jalan-jalan lingkungan. Dengan petunjuk di atas tersebut para pengemudi harus memahami batas ketentuan kecepatan dalam mengemudi, sehingga pemakai jalan yang lain tidak merasa terganggu bahkan kecelakaanpun dapat dihindari. Namun sering kali aturan tersebut dilanggar oleh para pengemudi dengan alasan kepentingan yang berbeda. Persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan bermotor dijelaskan dalam pasal 12 UULLAJ yang isinya yaitu: “1 setiap kendaraan bermotor yang dioperasikan di jalan harus sesuai dengan peruntukannya, memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan serta sesuai dengan kelas jalan yang dilalui; 2 setiap kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan dan kendaraan khusus yang dibuat danatau irakit didalam negeri serta import, harus sesuai dengan peruntukan dan kelas jalan yang akan dilaluinya serta wajib memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan.”

2.4 Peranan Polisi dalam Menanggulangi Pelanggaran Lalu Lintas

a. Peranan Polisi Lalu Lintas

Tujuan polisi lalu lintas sendiri sebagai pemantau pemerintah, 18 khususnya di bidang peraturan lalu lintas, pelayanan dan pengaturan angkutan umum transportasi dan pembinaan di bidang hukum di jalan raya. Dalam menjalankan tujuan tersebut, polisi lalu lintas dibantu dengan instansi pemerintah yaitu DLLAJR Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya mengatur segala hal yang berhubungan dengan jalan raya dan lalu lintas. Polisi lalu lintas adalah unsur pelaksana yang bertugas menyelenggarakan tugas kepolisian mencakup penjagaan, pengaturan, pengawalan, patroli, pendidikan masyarakat dalam bidang lalu lintas, penyidikan kecelakaan lalu lintas dan penegakan hukum dalam bidang lalu lintas, guna memelihara keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas. Pelayanan kepada masyarakat di bidang lalu lintas dilaksanakan juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, karena dalam masyarakat yang modern lalu lintas merupakan faktor utama pendukung produktivitasnya. Dalam lalu lintas banyak masalah atau gangguan yang dapat menghambat dan mematikan proses produktivitas masyarakat. Seperti kecelakaan lalu lintas, kemacetan maupun tindak pidana yang berkaitan dengan kendaraan bermotor. Dalam masyarakat modern dituntut adanya produktivitas. Dengan adanya produktivitas masyarakat dapat tumbuh dan berkembang. Sedangkan masyarakat yang tidak produktif akan menjadi benalu yang menghambat atau bahkan dapat mematikan produktifitas nasional. 19 Benalu tersebut salah satunya adalah gangguan keamanan yang dapat berupa tindak kriminal, kerusuhan, konflik sosial, dan lain sebagainya. Untuk mengatur dan menjaga keteraturan sosial dalam masyarakat diperlukan adanya aturan, norma yang adil, dan beradab. Untuk menegakkan aturan tersebut, polisi mengajak masyarakat untuk mematuhi serta menyelesaikan berbagai masalah sosial yang ada di dalam masyarakat. Untuk itu, diperlukan suatu institusi yang dapat bertindak sebagai wasit yang adil, salah satunya adalah Polisi. Menurut Rahardjo 2000: 19, ”sosok Polisi yang ideal di seluruh dunia adalah Polisi yang cocok masyarakat”. Dengan prinsip tersebut di atas masyarakat mengharapkan adanya Polisi yang cocok dengan masyarakatnya, yang berubah dari polisi yang antagonis polisi yang tidak peka terhadap dinamika tersebut dan menjalankan gaya pemolisian yang bertentangan dengan masyarakatnya. Menjadi Polisi yang protagonis terbuka terhadap dinamika perubahan masyarakat dan bersedia untuk mengakomodasikannya ke dalam tugas-tugasnya sangat diharapkan oleh masyarakat. Peran Polisi dalam struktur kehidupan masyarakat sebagai pengayom masyarakat, penegakkan hukum, mempunyai tanggung jawab khusus untuk memelihara ketertiban masyarakat dan menangani kejahatan, baik dalam bentuk penindakan terhadap kejahatan maupun bentuk pencegahan kejahatan agar para anggota masyarakat dapat hidup dan bekerja dalam keadaan aman dan tentram Bahtiar, 1994: 1. 20 Dengan kata lain, kegiatan-kegiatan Polisi adalah berkenaan dengan sesuatu gejala yang ada dalam kehidupan sosial dari sesuatu masyarakat yang dirasakan sebagai beban atau gangguan yang merugikan para anggota masyarakat tersebut.

b. Polisi Lalu Lintas Sebagai Ujung Tombak Penyelesaian Masalah di