Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian
commit to user
yang oleh undang-undang ditentukan sebagai urusan Pemerintah Pusat. Kemudian Pasal 18B merumuskan Negara mengakui dan menghormati
satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang. Konseptualisasi otonomi daerah dalam
Pasal 18, 18A dan 18 B secara eksplisit menghendaki kebijakan otonomi daerah dalam bentuk otonomi seluas-luasnya, otonomi daerah istimewa dan
otonomi khusus dengan tetap menghormati kesatuan masyarakat hukum adat yang masih hidup dan berkembang di masyarakat. Pada saat sekarang ini
Indonesia memiliki satu daerah Istimewa yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, dan 3 daerah khusus yaitu Daerah khusus Ibukota Jakarta, Aceh dan Papua.
Pada awalnya aceh ditetapkan dalam status daerah Istimewa namun dalam perkembangannya diberikan otonomi khusus.
Formulasi kebijakan otonomi daerah pada era transisi demokrasi dalam bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan otonomi seluas-luasnya,
otonomi daerah istimewa, dan otonomi khusus menjadi kajian menarik sebagai cerminan evaluasi otonomi daerah pada masa lalu saat rezim Orde
baru Pemerintahan Soeharto berkuasa dan untuk perkembangan otonomi daerah pada masa sekarang dan pada masa yang akan datang saat era
reformasi tahun 1998. Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik melakukan penelitian yang tertuang dalam bentuk penulisan hukum dengan
judul “ Kebijakan Otonomi Daerah Dalam Pasal 18 UUD 1945 Pasca Amandemen Ditinjau Dari Politik Hukum Di Indonesia”