Prosedur Penerbitan Surat Keterangan Asal

commit to user 7 ditetapkan baik dalam perjanjian regional, bilateral, dan multilateral maupun ketentuan sepihak dari suatu negara tertentu, yang wajib dipenuhi oleh suatu barang ekspor untuk dapat diterbitkan SKA-nya oleh pemerintah atau instansi di negara asal barang tersebut Departemen Perindustrian dan Perdagangan, Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Direktorat Fasilitas Ekspor Impor, 2002:3 yang harus dituangkan dalam formulir SKA, yaitu daftar isian SKA yang telah dibakukan baik dalam bentuk, ukuran dan warna kertas, serta isinya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan. Sebagai dokumen ekspor, SKA mempunyai beberapa manfaat yaitu untuk mendapatkan preferensi penguranganpenghapusan bea masuk bagi komoditi Indonesia, untuk menetapkan Negara Asal Barang Country of Origin, untuk memenuhi persyaratan pencairan LC terhadap pembiayaan ekspor yang menggunakan LC, data realisasi ekspor, data realisasi kuota, dan pelacakan tuduhan dumping.

C. Prosedur Penerbitan Surat Keterangan Asal

Prosedur merupakan bagian dari suatu perencanaan, dimana perencanaan tersebut dibuat oleh pimpinan organisasi dan diperlukan dalam menentukan tahapan pelaksanaan rencana yakni petunjuk pelaksanaan yang bersifat deskriptif karena dapat membantu dalam pelaksanaan koordinasi dengan jalan menyediakan petunjuk tindakan pada situasi yang berulang-ulang muncul. Harold Koontz 1989:24 memberikan pengertian tentang prosedur sebagai berikut : “Prosedur adalah rencana yang menetapkan metode penanganan yang dibutuhkan untuk aktivitas-aktivitas yang akan datang. Ia merupakan pedoman untuk bertindak, bukan untuk berfikir, dan ia menguraikan cara yang tepat untuk menyelesaikan kegiatan tertentu. Ia merupakan urut-urutan kronologis dari tindakan-tindakan yang dibutuhkan”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2007, terdapat dua pengertian tentang prosedur yaitu tahap-tahap kegiatan untuk suatu aktivitas, dan metode langkah demi langkah secara eksak dalam memecahkan suatu problem. Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa prosedur penerbitan SKA commit to user 8 adalah tata cara, aturan, atau ketentuan yang berisi tahapan atau urut-urutan yang wajib dilaksanakan dan ditaati baik oleh instansi penerbit SKA maupun oleh eksportir pemohon SKA. Ketentuan atau aturan tersebut sangat bermanfaat dalam berlangsungnya proses penerbitan SKA. Ada beberapa manfaat atas ketentuan, aturan, dan tata cara dalam proses penerbitan SKA antara lain untuk memudahkan dalam melakukan pengawasan, memudahkan pendelegasian dan penempatan tanggung jawab, memungkinkan penghematan personalia, membantu dalam melakukan koordinasi. Proses penerbitan SKA dilakukan oleh instansi-instansi terkait yang bertanggungjawab dalam penerbitan SKA sebagai dokumen ekspor, yaitu instansi atau lembaga yang ditetapkan oleh menteri dan diberi kewenangan untuk menerbitkan SKA. Menurut Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 43M-DAGPER102007, tentang instansi atau lembaga yang ditetapkan sebagai instansi penerbit SKA yaitu disebutkan pada : 1 Pasal 9 a. Ayat 1 yang berisi bahwa instansi atau lembaga yang membidangi perdagangan pada pemerintah ProvinsiKabupatenKota yang selanjutnya disebut sebagai instansi atau lembaga yang telah memenuhi pertimbangan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan penerbitan SKA. b. Ayat 2 berisi tentang penetapan instansi atau lembaga sebagai instansi penerbit SKA sesuai dengan apa yang telah disebutkan pada ayat 1 harus dilakukan oleh Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri atas nama menteri. 2 Pasal 10 berisi bahwa berdasarkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan penerbitan SKA, Direktur Jenderal atas nama menteri dapat: menetapkan penambahan atau pengurangan instansi sebagai instansi penerbit SKA, dan menetapkan instansi penerbit SKA tertentu yang diberi kewenangan untuk menerbitkan SKA. commit to user 9 3 Disebutkan dalam pasal 13, bahwa eksportir dapat memilih tempat untuk mengajukan permohonan penerbitan SKA pada instansi penerbit SKA berdasarkan lokasi atau wilayah kerja instansi penerbit SKA yaitu : a. Instansi penerbit SKA yang tempat kerjanya mencakup tempat barang diproduksi. b. Instansi penerbit SKA yang wilayah kerjanya mencakup tempat Bank Devisa sebagai korespondensi bank dari eksportir. c. Instansi penerbit SKA yang wilayah kerjanya mencakup tempat Kantor Pelayanan Bea dan Cukai yang mengeluarkan PEB atau tempat dimana PEB mendapat persetujuan ekspor dari pejabat Kantor Pelayanan Bea dan Cukai dari pelabuhan ekspor. d. Instansi penerbit SKA yang wilayah kerjanya mencakup tempat pembelian barang. e. Instansi penerbit SKA yang wilayah kerjanya mencakup tempat pemberangkatan atau pengiriman barang. Penerbitan SKA sendiri mempunyai dua maksud, yang pertama sebagai dokumen yang membuktikan bahwa barang ekspor tersebut berasal, dihasilkan dan diolah di Indonesia. Dokumen ini dipersyaratkan oleh negara pengimpor. Dan yang kedua adalah sebagai dokumen untuk memperoleh fasilitas berupa pembebasan sebagian atau seluruh bea masuk impor yang diberikan oleh suatu negara atau kelompok negara tertentu. Artinya, barang ekspor Indonesia bisa saja masuk ke negara pemberi preferensi meskipun tidak dilengkapi dengan SKA preferensi, hanya saja tidak berhak mendapatkan keringanan bea masuk.www.indag-ska.co.id. Dalam menerbitkan SKA, harus diketahui terlebih dahulu dokumen-dokumen apa saja yang diperlukan sebagai dokumen pendukung untuk memperoleh SKA. Dokumen- dokumen tersebut antara lain : 1. PEB Pemberitahuan Ekspor Barang yaitu dokumen yang dikeluarkan oleh pihak Bea Cukai di pelabuhan muat dan sebagai dokumen utama yang diperlukan pada awal proses kegiatan ekspor. commit to user 10 2. BL Bill Of Lading yaitu dokumen yang ditandatangani oleh kapten kapal atau pemilik kapal dan agennya yang menjelaskan tentang barang yang dimuat dan syarat-syarat pengangkutannya. 3. AWB Air Way Bill merupakan surat perjanjian pengangkutan barang eksportir dengan perusahaan penerbangan yang telah disetujui oleh kedua belah pihak dengan ongkos angkut dari pelabuhan muat hingga pelabuhan tujuan. 4. Cargo Receipt, barang yang diekpsor melalui jalur darat dapat menggunakan surat perjanjian berupa cargo receipt. 5. Invoice yaitu suatu dokumen yang diterbitkan oleh eksportir mengenai harga dan uraian barang yang sesuai dengan jenis yang tercantum dalam sales kontrak atau perjanjian jual beli. 6. Packing List merupakan catatan mengenai jumlah, ukuran, berat, tipe, dan lain- lain dalam daftar barang-barang yang dimasukkan dalam peti atau tempat lainnya. 7. Struktur Biaya per Unit dalam Dollar Amerika Serikat yang berisi uraian dari total nilai yang terdapat dalam invoice yang penulisannya dalam dollar Amerika. commit to user 11

BAB III METODE PENGAMATAN